Topik 3 Genetika PDF
Topik 3 Genetika PDF
Genetika dan
Sintesis Protein
Indriana Hikmatul M.
Rumaisha Hasnah
Diadikma Belarosa
Missy Savira
Arief Ramadhan T.
Tentir
You can.
STRUKTUR DNA
Molekul DNA berbentuk untai ganda (double-stranded)
dan berpilin (helix). Jumlah DNA pada sel cenderung tetap
karena DNA mengandung seluruh informasi genetika
seluruh tubuh organisme dan bereplikasi hanya saat
mitosis/meiosis. DNA adalah blue-print of organism.
Prokariot
Eukariot
Letak DNA
Nukleus (diselubungi
membran inti)
Bentuk DNA
Nonsirkuler (fungsi
metabolik); sirkuler
(karakter unik)
Nonsirkuler (di
nucleus); sirkuler (di
mitokondria &
plastida)
Replikasi dan
Transkripsi DNA
Di sitoplasma
Di nukleus
STRUKTUR GEN
KROMOSOM
Seluruh sel didalam tubuh kita memiliki gen yang sama. Sebagai contoh,
walaupun antara sel pipi dengan sel otot jantung berbeda jauh namun pada
dasarnya kandungan genetik mereka sama karena berasal dari individu sama.
Yang menyebabkan perbedaan antara sel pipi dengan sel otot jantung selama
perkembangan adalah karena gen pada sel primitif mengekspresikan hanya
fragmen gen yang sesuai dengan letak dan fungsi sel tersebut kemudian.
Mekanisme demikian disebut dengan ekspresi gen. Karena sel otot jantung akan
berada di jantung, maka gen yang diekspresikan hanyalah fragmen gen yang
mengandung informasi mengenai sel otot jantung. Begitupula dengan sel pipi,
maka gen yang diekspresikan hanyalah fragmen DNA yang mengandung
informasi mengenai sel pipi.
Pada regulasi ekspresi gen, sel membutuhkan persinyalan eksternal
yang mampu menginduksi ekspresi gen. Setelah persinyalan eksternal diterima
oleh sel, maka fragmen gen yang sesuai akan ditranskripsikan menghasilkan
mRNA untuk kemudian ditranslasikan menghasilkan produk gen fungsional yang
diinginkan.
STRUKTUR KROMOSOM
1. DNA
2. Protein histon, ada 2 :
a. Protein histon ekstranukleosom
b. Protein histon intranukleosom
3. Lengan p
4. Sentromer
5. Lengan q
6. Ujung lengan (telomer)
Sumber :
http://ghr.nlm.nih.gov/handbook/basics/chromosome (dengan sedikit
perubahan)
Daftar Pustaka
Sampel dikultur dan dibiarkan agar sel-sel bermitosis, kemudian barulah sel-sel
tersebut dicuplik untuk pemeriksaan kromosom.
KARIOTIPE
Daftar pustaka
1. Campbell, NA. et. al. Biology. Eighth edition. Pearson Benjamin Cummings :
San Fransisco; 2008
2. Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula; alih bahasa, James
Veldman; editor edisi Bahasa Indonesia, Palupi Widyastuti. Jakarta : EGC.
2003
3. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of Anatomy and
Physiology. Ninth edition. San Fransisco : Pearson Education; 2012
4. http://cyberbridge.mcb.harvard.edu/mitosis_2.html
5. http://ghr.nlm.nih.gov/handbook/basics/chromosome
6. http://www.evrimagaci.org/sozluk/metasentrik-kromozom
7. http://www.contexo.info/DNA_Basics/chromosomes.htm
HEREDITAS
HUKUM MENDEL
1. Law of Segregation (Hukum I Mendel)
Pada saat pembentukan gamet, setiap alel akan berpisah dari
pasangannya, dan akan berakhir pada gamet yang berbeda.
2. Law of Independent Assortment (Hukum II Mendel)
Saat pembentukan gamet, tiap alel secara bebas berpasangan dengan alel
lainnya dari gen berbeda.
Alel adalah versi alternative dari gen yang bertanggung jawab atas variasi pada
gen. Misal gen warna bunga memiliki variasi alel warna bunga merah dan alel
warna bunga putih. Sifat pada alel :
1. Dominan : sifat yang kuat sehinga dapat menutupi sifat lain
Terjadi saat kondisi gen homozigot dominan dan heterozigot (gabungan
alel dominan-resesif)
2. Resesif : sifat yang lemah sehingga dapat tertutupi sifat lain
Hanya terjadi saat gen homozigot resesif
Alel yang telah berpasangan pada pembentukan gamet akan membentuk
genotip, yaitu kombinasi alel-alel pada gen suatu individu yang diturunkan.
Kemudian genotip tersebut akan diekpresikan menjadi fenotip yang dapat
diamati dan dipengaruhi oleh lingkungan.
Beberapa tes dapat dilakukan untuk menguji kebenaran sifat :
1. Testcross
: Persilangan dengan homozigot resesif
untuk
menentukan genotip suatu sifat
2. Backcross
: Persilangan dengan salah satu parental untuk
membuktikan bahwa fenotip yang sama belum tentu memiliki genotip
yang sama
3. Persilangan resiprok : Persilangan antar individu beda kelamin untuk
membuktikan bahwa setiap individu (tanpa mempedulikan jenis
kelamin) memiliki peluang yang sama untuk menurunkan sifat.
POLA-POLA PENURUNAN
A. Penurunan Dominan
Penurunan dominan mengindikasikan bahwa suatu sifat dapat terlihat bila
genotipnya adalah homozigot dominan atau heterozigot karena mereka
menutupi sifat resesif. Terdapat 3 jenis dominansi :
1. Dominasi Penuh
: Sifat dominan secara penuh menutupi sifat
resesif.
2. Dominasi Komplementer : Sifat dominan akan berinteraksi dengan sifat
resesif membentuk sifat campuran, pada genotif heterozigot.
3. Dominasi Kodominan
: Sifat masing-masing alel dapat muncul secara
independen misalnya pada golongan darah AB yang terdiri dari alel IA dan
IB
B. Penurunan Resesif
Penurunan resesif adalah kebalikan dari penurunan dominan, dimana suatu
sifat hanya dapat terlihat saat genotip bersifat homozigot resesif.
SINTESIS PROTEIN
TENTANG PROTEIN
F. Penurunan Poligen
Suatu sifat yang diturunkan, dipengaruhi gen-gen pada lokus berbeda,
sehingga mereka berkesempatan yang sama untuk mengatur sifat tersebut.
e.g : warna kulit
-------------------------------------------------------------------------------------------------
G. Multifaktor
Sifat pada suatu individu muncul karena kombinasi dari faktor genetik
dan factor lingkungan yang meliputi kondisi sekitar maupun asupan
nutrisi. Contohnya adalah : warna bunga hydrangea (dipengaruhi gen
dan pH tanah) dan juga warna kulit (dipengaruhi sinar matahari dan
gen)
Daftar Pustaka
ISTILAH PENTING
Ilustrasi sederhana:
Berikut ini adalah rantai DNA:
DNA
Jika rantai DNA tersebut ditranskripsi menjadi mRNA seperti di bawah ini:
mRNA
Proses sintesis protein dari DNA
meliputi:
Berarti rantai bagian atas dari DNA tersebut adalah antisense dan rantai bagian
bawah dari DNA tersebut adalah sense.
1. Transkripsi
2. mRNA Processing
3. Translasi
4. Modifikasi Post-Translasi (not
shown in pic below)
Antisense
Sense
Setiap triplet basa dari mRNA adalah kodon dan triplet basa yang
berkomplemen dengannya adalah antikodon (pada tRNA).
A C C A A A C C G A G U
1. Transkripsi (terjadi di nukleus)
Proses-proses dalam transkripsi:
11
tRNA yang tidak membawa asam amino akan berikatan dengan asam
amino sesuai dengan triplet basa yang dimilikinya dengan bantuan
enzim aminoasil-tRNA-sintetase
3. Terminasi proses pencarian kodon stop (UAA, UAG, UGA); ribosom,
mRNA, tRNA, dan polipeptida lepas
12
Terdapat 20 jenis asam amino yang dikodekan oleh triplet basa mRNA (kodon)
tertentu. Karena terdapat 4 jenis basa nitrogen (A, G, T, dan C), terdapat
kombinasi sebanyak = 4 x 4 x 4 = 64 kombinasi kodon. Oleh karena jenis asam
amino < kombinasi triplet, satu asam amino dapat dikodekan oleh lebih dari satu
triplet.
Dapat berupa pelipatan protein (protein folding) karena interaksi gugusgugus asam amino yang ada di rantai polipeptida sama/berbeda.
13
Sumber:
Gerard J Tortora, Principles of Anatomy and Physiology
OpenStax College, Biology.
Alexander Kelvyn, PPT IBD
Campbell, Biology.
tomy and Physiology
14