ETIOLOGI
virus dengue, termasuk dalam kelompok
arbovirus
4 Serotipe di Indonesia yaitu DEN-1, DEN-2,
DEN-3 dan DEN-4
Tanpa Perdarahan
Dengan Perdarahan
Tanpa Syok4
Dengan Syok
PATOGENESIS
Perubahan Patofisiologi yang terpenting :
Reaksi antigen antibodi aktivasi sistem
komplemen peningkatan permeabilitas
vaskuler kebocoran plasma
hemokonsentrasi hipovolemia syok
Gangguan hemostasis
Gangguan pembuluh darah
Trombositopenia
koagulopati
5
MANIFESTASI KLINIK
Gejala prodormal
Demam
Tanda-tanda perdarahan
Diagnosis Banding
Demam Tifoid
Campak
Influenza
Chikungunya
Leptospirosis
Malaria
10
Derajat
DD
Gejala
Laboratorium
Leukopenia
Trombositopenia, tidak
ditemukan bukti kebocoran
plasma
Serologi Dengue
positif
DBD
Trombositopenia
(<100.000/l), bukti ada
kebocoran Plasma
DBD
II
Trombositopenia
(<100.000/l), bukti ada
kebocoran Plasma
Hemostasis bisa
abnormal
DBD
III
Trombositopenia
(<100.000/l), bukti ada
kebocoran Plasma
Hemostasis bisa
abnormal
DBD
IV
Trombositopenia
(<100.000/l), bukti ada
kebocoran Plasma
Hemostasis bisa
abnormal
11
PERJALANAN PENYAKIT
Fase penyembuhan
12
PENATALAKSANAAN FASE
DEMAM
Terapi simtomatik dan suportif.
FASE KRITIS
Rawat di bangsal khusus.
Berikan oksigen kalau ada syok.
Hentikan perdarahan dengan tindakan yang
tepat.
Hati hati pada :
Tatalaksana cairan
Kristaloid : ringer laktat dan ringer asetat terutama pada
fase syok
Koloid (pada keadaan syok berulang atau syok
berkepanjangan)
Jumlah cairan
kasus non syok
BB < 15 kg, awali dengan 6-7 ml/kg/jam.
15-40 kg awali tetesan 5 ml/kg/jam,
BB > 40 kg cairan cukup 3-4 ml/kg/jam.
15
Jumlah cairan
DBD derajat III
mulai dengan tetesan 10/ml/kg/jam
DBD derajat IV
Tetesan lepas selama 10-15 menit sampai tekanan
darah dan nadi dapat diukur, kemudian turunkan
sampai 10 ml/kg/jam
16
Penyesuaian tetesan
Setelah masa kritis terlampaui tetesan disesuaikan
dengan
Kondisi klinis: penampilan umum, pengisian kapiler,
selera makan.
Tanda vital: TD, suhu tubuh, frek. nafas.
Hematokrit.
Luaran urin
17
Pemantauan syok
Setelah resusitasi awal pantau pasien 1 2 jam.
Apabila tetesan tidak dapat dikurangi menjadi
<10ml/kg/jam, oleh karena tanda vital tidak stabil
ulangi pemeriksaan Ht.
Apabila ada kenaikan Ht, ganti cairan dengan
koloid dengan tetesan 10ml/kg/jam
Koreksi gangguan metabolit dan elektrolit, seperti
hipoglikernia, hiponatremia, hipokalsernia and
asidosis
Setelah 6 jam, apabila Ht menurun, meski telah
diberikan sejumlah besar cairan pengganti, tetesan
tidak dapat diturunkan sampai <10ml/kg/jam,
pertimbangkan untuk pemberian transfusi darah
segera
18
Fase penyembuhan
Indikasi pasien masuk ke dalam fase
penyembuhan adalah:
Indikasi pulang
Nilai Ht stabil.
21