Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses globalisasi dari sisi ekonomi adalah suatu perubahan di dalam
perekonomian dunia, yang bersifat mendasar atau struktural dan akan
berlangsung terus dalam laju yang semakin pesat, mengikuti kemajuan teknologi
yang juga prosesnya semakin cepat. Perkembangan ini telah meningkatkan kadar
hubungan saling ketergantungan dan juga mempertajam persaingan antar
negara, tidak hanya dalam perdagangan internasional tetapi juga dalam kegiatan
investasi, finansial dan produksi. Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin
menipisnya batas-batas kegiatan ekonomi atau pasar secara nasional atau
regional, tetapi semakin mengglobal menjadi satu proses yang melibatkan
banyak negara. Dalam tingkat globalisasi yang optimal arus produk dan faktorfaktor produksi lintas negara atau regional akan selancar lintas kota di suatu
negara atau desa di dalam suatu kecamatan. Pada tingkat ini, seorang
pengusaha yang punya pabrik di Kalimantan Barat setiap saat bisa memindahkan
usahanya ke Serawak atau Filipina tanpa ada halangan, baik halangan logistik
maupun halangan birokrasi dari pihak pemerintah Malaysia atau Filipina maupun
dari pemerintah Indonesia dalam urusan administrasi seperti izin dan sebagainya.
Semakin menipisnya batas-batas kegiatan ekonomi secara nasional
maupun regional disebabkan oleh banyak hal, diantaranya menurut Halwani
(2002) adalah komunikasi dan transportasi yang semakin canggih dan murah, lalu
lintas devisa yang semakin bebas, ekonomi negara yang semakin terbuka,
penggunaan secara penuh keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tiaptiap negara, metode produksi dan perakitan dengan organisasi manajemen yang
semakin efisien, dan semakin pesatnya perkembangan perusahaan multinasional
di hampir seantero dunia. Selain itu, penyebab-penyebab lainnya adalah semakin
banyaknya industri yang bersifat footloose akibat kemajuan teknologi (yang
mengurangi pemakaian sumber daya alam), semakin tingginya pendapatan ratarata per kapita, semakin majunya tingkat pendidikan mayarakat dunia, ilmu
pengetahuan dan teknologi di semua bidang, dan semakin banyaknya jumlah
penduduk dunia. Berdasarkan uraian-uraian di atas maka hal tersebutlah yang
menjadi dasar sehingga dibuat makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini,


yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Globalisasi Ekonomi?
2. Bagaimana reaksi masyarakat terhadap Globalisasi Ekonomi?
3. Apa saja dampak yang ditimbulkan Globalisasi Ekonomi terhadap keluarga,
terhadap negara Indonesia dan terhadap dunia Internasional?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Globalisasi Ekonomi.
2. Untuk mengetahui reaksi masyarakat terhadap Globalisasi Ekonomi
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan Globalisasi Ekonomi terhadap
keluarga, terhadap negara Indonesia dan terhadap dunia Internasional
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis, makalah ini dapat menambah pengetahuan khususnya tentang
globalisasi ekonomi.
2. Memberi informasi mengenai Globalisasi Ekonomi dan apa saja dampak yang
ditimbulkannya kepada para pembaca.
3. Untuk memenuhi tugas pada mata mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar
manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara
menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok,
dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu
sama lain yang melintasi batas negara.
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya
fenomena globalisasi di dunia.
Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang
seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa
komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan
massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari
budaya yang berbeda.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,
peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi
semacam World Trade Organization (WTO).
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama
televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini,
kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru
mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam
bidang fashion, literatur, dan makanan.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup,
krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan
pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan
hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi
kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian
internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan
membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara
kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke
dalam pasar domestik.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara


lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut :
1. Globalisasi Produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara,
dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan
baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah,
infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang
kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
2. Globalisasi Pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk
memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio
ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom
dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam
memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan
pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
3. Globalisasi Tenaga Kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan
tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf
profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman
internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang.
Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
4. Globalisasi Jaringan Informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah
dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena
kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan lain-lain.
Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya
pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh :
KFC, celana jeans Levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana.
Akibatnya selera masyarakat dunia baik yang berdomisili di kota ataupun di
desa menuju pada selera global.
5. Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan
penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan
demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat,
dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi
sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional.
Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari
perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
B. Reaksi Masyarakat Terhadap Globalisasi Ekonomi
Ada dua reaksi masyarakat terhadap Globalisasi Ekonomi ini, yaitu
Gerakan Pro-Globalisasi yaitu masyarakat yang mendukung atau setuju dengan
adanya globalisasi ekonoomi dan Gerakan Anti-Globalisasi yaitu masyarakat yang
tidak setuju dengan adanya Globalisasi Ekonomi.
1. Gerakan Pro-Globalisasi

Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi)


menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori
keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini
menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan
dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya
adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat
melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang
dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk
kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara
Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori
ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan
faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu
menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia,
begitu juga sebaliknya.
Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama di atas adalah
adanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu
negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri,
namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang impor
sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak
setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan
dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang
dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan
meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.
Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan
IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan
mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau
perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke
tangan para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan
dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan
hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun.
Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu
terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor,
sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi
tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
2. Gerakan Anti-Globalisasi
Anti-Globalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk
memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang

perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan


antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Anti-Globalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan
sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang
mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga
maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi
dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis
lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan
banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah
itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan
Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya. [sunting]
Globalisasi Perekonomian.
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi
dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu
kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas
teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan
seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan
menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian
internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan
membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional
secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produkproduk global ke dalam pasar domestik.
C. Dampak Globalisasi Ekonomi
1. Dampak Terhadap Keluarga
Dengan masuknya produk-produk luar negeri yang terkesan modern,
bagus dan harga yang lebih murah akan mempengaruhi ibu-ibu rumah tangga
untuk membeli alat-alat atau perabotan rumah tangga meskipun keluarga
tersebut memiliki ekonomi yang rendah dengan pendapatan suami yang tidak
begitu bagus. Dia bisa meminjam uang kepada tetangga atau bahkan kepada
rentenir yang akan berdampak hutang yang banyak. Dengan demikian, akan
memicu pertengkaran antara suami dan istri sehingga keharmonisan dalam
keluarga tersebut tidak kurang terjalin dengan baik bahkan berdampak pada
sebuah perceraian.
Selain itu, barang-barang luar negeri yang dijual di Indonesia seperti
Handphone yang canggih akan mempengaruhi remaja-remaja dan pemudapemuda untuk memilikinya dengan alasan ingin terlihat gaul meskipun dia
tidak memiliki kemampuan untuk membelinya. Dia akan melakukan apa pun
agar dapat memiliki Handphonne tersebut meskipun dengan cara yang tidak

selayaknya dilakukan seperti mencuri uang orang tua, mencopet dan


sebagainya.. Dengan demikian, akan berpengaruh terhadap moral seorang
anak. Dia akan mencemarkan nama keluarganya.
2. Dampak Terhadap Negara Indonesia
Dampak nyata dari globalisasi terhadap perekonomian Indonesia
adalah terutama pada dua area yang saling mempengaruhi satu sama lainnya,
yakni produksi dalam negeri dan perdagangan luar negeri. Globalisasi yang
didorong oleh era perdagangan bebas dan liberalisasi pasar finansial dunia
bisa berpengaruh negatif atau positif terhadap produksi dalam negeri.
Pengaruh negatif bisa disebabkan oleh barang impor yang semakin
menguasai pasar domestik sehingga mematikan produksi dalam negeri atau
menurunkan ekspor Indonesia karena daya saingnya rendah. Turunnya ekspor
bisa berdampak negatif terhadap produksi dalam negeri jika sebagian besar
dari barang-barang yang dibuat di dalam negeri untuk tujuan ekspor, atau
karena kurangnya dana untuk membiayai proses produksi yang disebabkan
oleh berkurangnya devisa dari hasil ekspor. Sebaliknya, jika Indonesia
mempunyai daya saing yang baik, maka liberalisasi perdagangan dunia
membuka peluang yang besar bagi ekspor Indonesia, yang berarti ekspor
meningkat dan selanjutnya mendorong pertumbuhan dan memperluas
diversifikasi produksi di dalam negeri.
3. Dampak Terhadap Dunia Internasional
a. Dampak Positif Globalisasi Ekonomi terhadap Dunia internasional, yaitu:
1) Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari
David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor
produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia
bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari
spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang
meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan
tabungan.
2) Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari
berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal
ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih
banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih
baik dengan harga yang lebih rendah.
3) Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap
negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
4) Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik

Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama


dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan
modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman
kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5) Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan
saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui
investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik.
Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau
pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju
yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat
membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
b. Dampak negatifnya terhadap dunia Internasional, yaitu:
1) Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem
perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini
menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi
menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada
industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian,
perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan
kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik
yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri
yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
2) Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor.
Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor
tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca
pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca
pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari
luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang
bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan
(pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak
berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca
pembayaran.
3) Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran
investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama
meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar
saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca
pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik.
Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana

dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran


cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik
merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan
efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
4) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu
negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi
tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan
mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan
kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah
pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada
akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek
pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi
pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi
masyarakat semakin bertambah buruk.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini, yaiitu: globalisasi ekonomi adalah hal
yang tidak dapat dihindari namun yang perlu dilakukan adalah mempersiap diri,
bangsa dan Negara untuk menghadapinya. Efek dari globalisasi ekonomi tidak
selamanya menimbulkan dampak negative namun ada yang menimbulkan
dampak positif. Indonesia hanya perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi
globalisasi ekonomi agar dapat bersaing dengan produk-produk luar yang masuk
ke dalam negeri.
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan melalui makalah ini, yaitu:
budaya-budaya yang telah tertanam sejak lama di Indonesia harus dijaga dengan
baik. Jangan sampai globalisasi ekonomi membuat budaya kita bergeser dan
terganti oleh budaya-biudaya luar yang sama sekali tidak cocok dan pantas
berada pada masyarakat Indonesia.
Sebagai anak bangsa yang memiliki budaya dari daerah masing-masing
sebaiknya tetap menjaga moral dan budaya yang sudah tertanam dalam diri.
Jangan sampai adanya barang-barang asing yang dipasarkan dalam negeri dan
telah kita miliki membuat moral kita menjadi buruk dan kebudayaan yang kita
bawa selama ini menjadi hilang.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi (diakses tanggal 19 Januari 2016)
http://www.peluangusahabisnisonline.com/2011/03/dampak-globalisasi-ekonomipositif-dan.html (diakses tanggal 19 Januari 2016)
http://www.smecda.com/deputi7/file_infokop/edisi%2023/tulustambunan.5.htm
(diakses tanggal 19 Januari 2016)

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah tentang
Dampak Globalisasi di Bidang Ekonomi ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai dunia pendidikan. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Pagar Alam,

Februari 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang.........................................................................................................1
Rumusan Masalah...................................................................................................1
Tujuan Penulisan......................................................................................................2
Manfaat Penulisan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Globalisasi Ekonomi.................................................................................................3
B. Reaksi Masyarakat Terhadap Globalisasi Ekonomi.................................................4
C. Dampak Globalisasi Ekonomi..................................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................10
B. Saran......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

Disusun oleh :
Kelompok 6
1. Selvia Cahyaning Dewi
2. Hendra Gunawan
Kelas : IX
Guru Pembimbing : Neni Karlina, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai