Anda di halaman 1dari 2

Perimeter Teknologi Pengganda Frekuensi dan Perubahan pada

Kualitas Hidup Pasien Glaukoma: Sebuah Penelitian Longitudinal

ABSTRAK
Tujuan
Untuk mengevaluasi hubungan antara tingkat perubahan pada perimeter teknologi
pengganda frekuensi (FDT, frequency doubling technology) dan perubahan longitudinal
pada kualitas hidup (QoL) pasien glaukoma.
Desain
Penelitian kohort observasional prospektif.
Metode
Sebanyak seratus lima puluh dua subjek (127 glaukoma dan 25 sehat) diikuti selama
rata-rata 3,2 1,1 tahun. Semua subjek diperiksa dengan National Eye Institure Visual
Function Questionnaire (NEI VFQ-25, FDT, dan perimetri automasi standar (SAP).
Pasien glaukoma memiliki median test 3 NEI VFQ-25, 8 FDT, dan 8 SAP selama follow
up. Sensitivitas rata-sata untuk lapangan pandag binokular terintegrasi diperkirakan
untuk FDT dan SAP dan digunakan untuk menghitung tingkat perubahan. Model
campuran multivariabel longitudinal bersama digunakan untuk menginvestigasi
hubungan antara perubahan pada sensitivitas binokular rata-rata dan perubahan pada
skor NEI VFQ-25 terkalibrasi-Rasch.
Hasil
Terdapat korelasi statistik signifikan antara perubahan pada sensitivitas rata-rata
binokular untuk FDT dan perubahan pada skor NEI VFQ-25 selama follow up pada
grup glaukoma. Pada analisis multivariat dengan faktor pengganggu, masing-masing
perubahan 1 dB/tahun pada rata-rata sensitivitas FDT binokular berhubungan dengan
perubahan 0,8 unit per tahun pada skor NEI VFQ-25 (p=0,001). Untuk sensitivitas rata-

rata SAP binokular, masing-masing perubahan sebesar 1 dB/tahun berhubungan dengan


2,4 unit perubahan pertahun pada skor NEI VFQ-25 (p<0,001). Model multivariabel
berisi informasi dasar dan tingkat perubahan dari SAP memiliki kemampuan lebih kuat
untuk memprediksi perubahan pada skor NEI VFQ-25 dibandingkan dengan model
ekuivalen FDT (R2 dari 50% dan 30%, masing-masing; p=0,001).
Kesimpulan
SAP bekerja jauh lebih baik dibandingkan FDT dalam memprediksi perubahan pada
skor NEI VFQ-25 pada populasi kami, menunjukkan bahwa test ini masih menjadi
teknik perimetrik yang lebih dipilih untuk memprediksi risiko kecacatan dari penyakit.

Anda mungkin juga menyukai