Anda di halaman 1dari 1

PERTEMUAN I

Pengukuran
a. Besaran dan Dimensi

b. Angka Penting
Angka penting adalah angka yang diperoleh
dari hasil pengukuran.
Aturan-aturan angka penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka
penting.
Contoh:
47,5
memiliki 3 angka penting
41,27
memiliki 4 angka penting
2. Angka nol yang diapit angka bukan nol
termasuk angka penting.
Contoh:
1,023
memiliki 4 angka penting
205
memiliki 3 angka penting
3. Angka nol yang terletak di sebelah kiri
angka bukan nol tidak termasuk angka
penting.
Contoh:
0,022
memiliki 2 angka penting
0,105
memiliki 3 angka penting

4. Angka nol di sebelah kanan angka bukan


nol bukan angka penting, kecuali angka
nol di sebelah kanan angka yang diberi
tanda khusus (biasanya garis bawah)
termasuk angka penting.
Contoh:
1000
memiliki 1 angka penting
1000
memiliki 2 angka penting

c. Berhitung
dengan
Angka
Penting
(Pembulatan)
Jika angka yang akan dibulatkan kurang dari 5,
maka angka yang akan dipertahankan tetap.
Contoh:
42,613 hasil pembulatannya 42,6
12,412 hasil pembulatannya 12
Jika angka yang akan dibulatkan lebih dari atau
sama dengan 5, maka angka yang akan
dipertahankan bertahan 1.
Contoh:
17,36
hasil pembulatannya 17,4
21,01
hasil pembulatannya 21
1281
hasil pembulatannya 1300
Angka penting dalam perhitungan
Penjumlahan serta pengurangan angka penting
dilakukan seperti penjumlahan serta pengurangan
dalam perhitungan aljabar.
Sedangkan pada pengalian dan pembagian,
dilakukan seperti perkalian dan pembagian biasa.
Hanya saja hasil yang diperoleh dari hasil
perhitungan angka penting hasilnya harus memiliki
jumlah angka penting yang paling sedikit dari
angka-angka yang dikalikan atau yang operasikan.
Contoh:
35,1 x 2,6 x 21,06 = 91
35,1 memiliki 3 angka penting
2,6
memiliki 2 angka penting
21,06 memiliki 4 angka penting
91
memiliki 2 angka penting

Anda mungkin juga menyukai