BAB I
PENDAHULUAN
1.1 SEJARAH PERKEMBANGAN OTOMOTIF
Dua ratus empatpuluh tahun yang lalu , James Watt berwarga negara Inggris telah
menemukan mesin uap yang menggunakan poros engkol dan torak sebagai
mekanisme penggeraknya. Mesin uap ini kemudian banyak digunakan sebagai
penggerak Lokomotip , kapal laut. maupun mesin industri. Tahun 1876 Nicolas Otto
mengaplikasikan teori Carnot sehingga dapat menciptakan gasoline engine dan tahun
1895 Rudolf Diesel menemukan mesin berbahan bakar solar yang disebut Mesin
Diesel. Perkembangan teknologi otomotif ini berkembang ke Amerika sehingga tahun
1908 Ford mulai melakukan produksi massal. Lima puluh tahun kemudian
perkembangan teknologi otomotif ini sampai ke negara Jepang sehingga
Prof.Nakamura dari Mitsubishi Corporation menemukan Gasoline Direct Injection .
Sejalan dengan perkembangan era otomotif, menurut Prof. Wegie Ruslan dalam
bukunya Kendaraan Hemat Energi bahwa kenaikan pertambahan kendaraan akhir
abad 20 sekitar 60-70 juta setiap lima tahun sehingga awal abad 21 jumlahnya
mencapai sekitar 900 juta sampai 1 millyard kendaraan. Khususnya dalam negeri
dapat kita simak seperti yang diberitakan Kompas yang berkaitan dengan kendaraan
antara lain sebagai berikut :
- 18-08-2009
2
Menurut Ketua umum Gaikindo Bambang Trisulo, ada beberapa faktor yang
mendorong peningkatan penjualan mobil yaitu tren suku bunga kredit yang mulai
turun, aktivitas partai politik yang tinggi dan membaiknya perekonomian global
termasuk Indonesia.
Pada lembar dan kolom lain terbaca berita bahwa Laporan Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menginformasikan bahwa tingkat pencemaran udara terutama kotakota besar sudah sampai pada tingkat yang membahayakan. selain pembuangan emisi
industri, otomotif ikut menyumbang pencemaran udara yang mengakibatkan
pemanasan global berdampak perubahan iklim yang sudah kita rasakan sekarang ini.
Jauh sebelum hal di atas terjadi, para engineer telah memikirkan perencanaan mesin
penggerak yang hemat energi dan ramah lingkungan tapi masih memakan biaya yang
relatif lebih mahal. Adapun contoh perkembangan otomotif dengan mesin penggerak
yang berbeda antara lain adalah :
1. MOBIL KONVENSIONAL
BBM
ENGINE
3
2. MOBIL TENAGA LISTRIK
SPBU Listrik di Depan Mata (Kompas,18 Agustus 2009)
MOTOR LISTRIK
ELECTRIC
POWER
4
3. MOBIL HYBRID : Toyota Prius 1800CC Lexus HS 250h 2400CC 2010
BMW X6 Active Hybrid 4400CC V8 407 PK
MOTOR LISTRIK
2010
ENGINE
200
180
160
140
120
100
80
60
40
0
5
1.2 KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
Berdasarkan hasil audit energi yang yang pernah dilakukan, kunjungan lapangan dan
studi hasil pustaka dapat diidentifikasi bahwa penggunaan energi pada sektor industri
adalah sebesar 15 40 %, sektor transportasi 38 % dan sektor rumah tangga dan
komersial 20 - 30 %. Dampak dari kenaikan harga minyak dunia telah memaksa
pemerintah untuk mengurangi komponen subsidi energi, hal ini sangat berpengaruh
terhadap biaya produksi yang relatif tinggi membuat daya saing akan menurun .
Menyadari kenyataan tersebut maka pemerintah telah mengambil langkah-langkah
yang mengarah kepada penurunan konsumsi energi nasional dan mencari energi baru
(terbarukan) . Adapun langkah-langkah kebijakan yang dilakukan Pemerintah
tercermin pada kegiatan dan peraturan yang dikeluarkan antara lain adalah :
-
Tahun 2006 INPRES No.1 tentang Penyediaan Bahan Bakar Nabati (Biofuel)
Tahun 2006 INPRES No.5 tentang keamanan pasokan energi dalam negeri dll.
SEKTOR
Industri
PEMAKAIAN ENERGI
THN 2004 (RIBU SBM)
Transportasi 38%
Industri 40%
208.331
Transportasi
205.412
Rmh Tangga
dan Komersial
119.362
TOTAL
533.105
Rmh Tangga
&
Komersial 22%
6
Betapa pentingnya energi sehingga Pemerintah sangat serius memperhatikan dan
membentuk suatu Kementerian yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang
bertugas untuk menyusun kebijakan-kebijakan yang terkait dengan Energi. Kebijakan
ini bertujuan untuk mendorong kegiatan konservasi energi serta meningkatkan
pemanfaatan sumber energi terbarukan guna :
-
Usaha
W = FxS
(Nm) dimana F // S
2. Energi
Momen
M = Fx S
(Nm)
3. Energi
Ekinetik
Ek = .m.V
(Nm)
4. Energi
Epotensial
Ep = m . g . h (Nm)
5. Energi
Emekanik
Em = Ek + Ep (Nm)
6. Energi
Ekalor
7. Energi
Elistrik
= m.c.t
E = P.t
F S
Nm = Joule
(joule)
(joule)
t : waktu (detik)
Keterangan :
F : Gaya (N) ialah sesuatu penyebab benda berubah/bergerak
S : Jarak (m) perpindahan/pergeseran
m : massa (kg)
h : tinggi (m)
t : selisih suhu ( K )
7
Daya disebut tenaga (Power) ialah kemampuan melakukan usaha setiap detik.
Orang pertama yang melakukan percobaan pengukuran tenaga adalah James Watt
dengan beberapa cara yaitu :
- Meletakkan beban bruto diatas gerobak sebesar 200 pounds dan ditarik oleh seekor
kuda. Dalam beberapa kali percobaan diproleh data bahwa untuk mencapai jarak
165 feets diperlukan waktu 1 menit.
- Sebuah mobil seberat 3300 pounds ditarik oleh empat ekor kuda. Dalam beberapa
kali percobaan diproleh data bahwa untuk mencapai jarak sejauh 10 feets diperlu
kan waktu menit.
Karena dalam percobaan ini menggunakan Kuda maka satuan tenaga dipakai tenaga
kuda (Hourse-power = Hp). Selanjutnya sesuai perkembangan teknologi maka
disesuaikan dengan standard Internasional (SI) yaitu Kilowatt atau Kw. Hubungan
antara Hp dan Kw dapat diuraikan sebagai berikut:
Satuan Daya (Power) menggunakan (HP atau Kw)
Cara 1.
1 Hp = (F x S) : t
= (200 x 165) : 60
Cara 2.
1 Hp = (F x S) : t
1 Kw
1 KNm/det
1 Hp
? Kgm/det
Jadi
= 550 lbft/det
Kw
= 75
Kgm/det
= 75 x 9,81 x 0,001
= 0,736 Kw
Dalam Referensi lain ada juga menjelaskan bahwa satuan daya penggerak dinyatakan
dalam Hp (US horsepower) atau PS (Metrik hoursepower) atau Kw (kilowatt) yang
hubungannya adalah :
1 PS = 0,986 Hp = 0,736 Kw
8
1.4 PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI MOTOR BAKAR
Motor Bakar adalah salah satu pesawat kalor yang mengubah energi panas hasil
pembakaran bahan bakar dalam selinder menjadi energi mekanik yang keluar pada
poros engkol. Bahan bakar yang di-isap ke dalam selinder kemudian di kompres
sehingga tekanan dan tempraturnya meningkat yang selanjutnya terjadi proses
pembakaran baik oleh percikan bunga api busi pada motor bensin atau terbakar
dengan sendirinya jika menggunakan solar. Tekanan hasil pembakaran ini mendorong
piston bergerak lurus. Gerak lurus piston diubah menjadi gerak putar oleh batang
piston dan diteruskan ke poros engkol yang menimbulkan energi mekanik/putar.
Pesawat/mesin kalor dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
-
Ditinjau dari konstruksi, prinsip kerja dan bahan bakarnya maka Motor Bakar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Menurut jumlah selinder
: 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 8 ...
9
Konstruksi Tegak mempunyai kelemahan karena sebagian tenaga digunakan untuk
mengangkat piston dan batang piston pada langkah kompressi dan buang tapi usia
ring piston dan selinder liner lebih panjang karena gesekan yang terjadi hampir
merata di sekeliling selinder liner.
Konstruksi Miring merupakan gabungan antara tegak dan datar dengan tujuan
mengurangi gesekan pada selinder liner dan ring piston sekali gus meningkatkan
tenaga mesin yang terjadi pada mesin tegak.
Konstruksi bentuk V, merupakan gabungan dari konstruksi miring yang bertujuan
untuk mengurangi ukuran panjang mesin berselinder banyak tetapi membuat
konstruksi blok dan poros engkol menjadi lebih rumit.
Konstruksi Bintang ada yang bintang tiga atau lima tergantung pada jumlah
selindernya. Mesin jenis ini mempunyai suara dan getaran lebih halus dari jenis
lainnya dan tenagapun lebih tinggi pada kapasitas selinder yang sama. Tetapi
mempunyai kelemahan yaitu ukuran (tinggi) mesin bertambah dan konstruksi
lebih rumit sehingga mempersulit assembling maupun pemeliharaannya.
10
TUGAS 1.
1. Jelaskan secara singkat sejarah penemuan Gasoline dan solar engine !
2. Jelaskan keuntungan dan kerugian pertambahan kendaran yang semakain lama
semakin meningkat !
3. Apa yang dimaksud kendaran konvensional dan jelaskan keuntungan dan
kerugiannya!
4. Mengapa kendaraan mobil tenaga Listrik belum beredar di Indonesia ?
5. Beri sketsa dan jelaskan prinsip kerja mobil Hybrid !
6. Jelaskan perkiraan jumlah mobil pada tahun 2000 dan 2100 !
7. Apa yang dimaksud dengan energi terbarukan ?
8. Jelaskan jenis-jenis bahan bakar alternatif yang dapat digunakan untuk motor
bakar !
9. Apa perbedaan energi dan tenaga ?
10. Jelaskan harga eqivalensi antara tenaga kuda (Hp) dan (Kw) !
11. Jelaskan klasifikasi motor bakar !
12. Mengapa turbin gas dapat dikelompokkan dalam internal combution engine ?
13. Mengapa Mesin atau turbin uap tidak/jarang digunakan untuk kendaraan ?
14. Jelaskan keuntungan dan kerugian bila mesin mempunyai selinder banyak !
15. Dari pengamatan sehari-hari, mobil bensin 1800 CC bertenaga 80 Hp dan Mobil
solar 2500 CC bertenaga 90 Hp. Apa yang dapat anda jelaskan dari hal ini ?
11
BAB II
PRINSIP KERJA MOTOR BAKAR
2.1 NAMA DAN FUNGSI KOMPONEN MOTOR 4 LANGKAH
KATUP ISAP
SALURAN
ISAP
RUANG
BAKAR
BUSI
KATUP BUANG
SALURAN
BUANG
SELINDER
BLOK
RING OLI
RING
KOMPRESSI
PISTON
PIN PISTON
BATANG
PISTON
POROS
ENGKOL
KARTER
OLI
11
12
harus dijaga supaya pemakaian bahan bakar efisien. Spelling katup biasanya
distel 0,15 untuk isap dan 0,25 untuk buang tergantung jenis kendaraannya.
4. SALURAN ISAP DAN BUANG berfungsi sebagai saluran masuknya bahan
bakar dan saluran pengeluaran gas bekas hasil pembakaran. Guna menjaga
proses pemasukan bahan bakar terjadi dengan baik maka saluran masuk dibuat
pendek artinya jarak karburator ke ruang bahan bakar harus sedekat mungkin.
5. RUANG BAKAR berfungsi sebagai tempat proses pembakaran bahan bakar.
Bagian samping berbentuk selinder dan bagian atas beraneka bentuk sesuai jenis
motor, misalnya rata, lengkung setengah bola dan sebagainya.
6. BLOK SELINDER merupakan badan mesin yang berfungsi sebagai dinding
ruang bakar, tempat piston bergerak dan bagian dalam dipasang selinder liner
guna mempermudah proses assembling dan pemeliharaan jangka panjang.
7. PISTON (TORAK) merupakan jantung motor yang berfungsi untuk menampung
dan meneruskan gaya tekan gas hasil pembakaran bahan bakar. Sesuai fungsinya
maka bahan piston ini harus tahan panas, ringan dan muai panjangnya kecil.
8. RING PISTON terdiri dari ring kompressi dan ring oli untuk motor empat tak.
Ring kompressi dipasang di bagian atas antara piston dan selinder liner yang
berfungsi untuk menjaga kebocoran tekanan gas pembakaran dan sekali gus
memperkecil bidang gesek antara piston dan selinder liner. Ring oli dipasang
bagian bawah yang berfungsi untuk menjaga supaya tebaran oli dari karter tidak
masuk ke dalam ruang bakar.
9. PIN PISTON berfungsi sebagai tempat penyambungan antara piston dan batang
piston. Untuk mempermudah asembling dan menjaga posisi pin maka pada ke
dua ujungnya dipasang clip ring.
10. BATANG PISTON (CONECTING ROD) berfungsi untuk meneruskan gaya
dorong dan sekaligus merubah gerak lurus piston menjadi gerak putar pada
poros engkol. Pada kedua lubang batang piston biasanya dipasang bantalan
luncur atau rollbearing sesuai dengan jenis motor yang digunakan.
11. POROS ENGKOL (CRANK SHAFT) merupakan poros utama yang berfungsi
untuk meneruskan putaran dan momen putar motor ke mesin/alat yang
13
menggunakannya. Pada poros engkol ini biasanya dilengkapi balance atau roda
gila yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan gerak putar poros tersebut.
12. KARTER OLI dipasang pada bagian bawah mesin yang berfungsi sebagai
wadah oli. Bila poros engkol berputar maka oli yang berada di karter akan
terlempar ke dinding selinder bagian bawah piston yang berfungsi untuk
melumasi gerak antara ring piston dan selinder liner. Untuk motor dua langkah
karter ini tanpa oli karena berfungsi sebagai tempat penampungan bahan bakar
dan sering disebut juga sebagai ruang kompresi kedua (Secondary Compression)
2.2 PROSES KERJA MOTOR 4 LANGKAH
14
ruang bakar mengecil dan terkompressi sehingga tekanan dan tempratur bahan
bakar bertambah besar. Setelah piston mencapai sekitar 8 - 12 engkol sebelum
TMA, busi mengeluarkan percikan bunga api dan membakar bahan bakar dengan
harapan setelah piston mencapai TMA seluruh bahan bakar sudah terbakar
dengan sempurna.
3. LANGKAH EXPANSI (KERJA)
Katup isap dan buang masih tertutup, seluruh bahan bakar sudah terbakar
menimbulkan tekanan yang tinggi dan berkembang (expansion) menekan piston
sehingga piston bergerak dari TMA menuju TMB membuat poros engkol
berputar mencapai satu setengan putaran.
4. LANGKAH BUANG
Katup isap masih tertutup dan katup buang sudah terbuka sehingga gerakan
piston mulai dari TMB menujuTMA mendorong gas bekas hasil pembakaran
keluar ruang bakar. Akhir langkah buang ini poros engkol sudah mencapai dua
putaran dan katup isap mulai terbuka menandakan bahwa langkah isap akan
beroperasi berikutnya.
Dari keseluruhan proses kerja empat langkah tersebut dapat disimpulkan bahwa :
-
Dalam satu siklus terjadi empat langkah piston dan dua kali putaran poros engkol
Dalam dua kali putaran engkol terjadi satu kali percikan bunga api busi
Awal langkah isap atau akhir langkah buang kedua katup saling terbuka
Pemasukan bahan bakar diatur oleh katup sehingga lebih terkontrol dan irit
Oli pelumas tidak bercampur dengan bahan bakar sehingga lebih dingin dan
proses pembakaran sempurna sehingga tidak mengeluarkan asap.
Kerja motor terjadi pada langkah expansi dimana sebagian tenaga disimpan oleh
rotor dan flywheel kemudian digunakan untuk menggerakkan piston pada langkah
isap-kompressi dan langkah buang.
15
2.3 PROSES KERJA MOTOR 2 LANGKAH
BUSI
RUANG
BAKAR
SALURAN
BUANG
SALURAN
ISAP
KEPALA
SELINDER
SELINDER
BLOK
PISTON
RING
KOMPRESSI
PIN PISTON
SALURAN
BILAS
BATANG
PISTON
POROS
ENGKOL
KARTER
16
1. LANGKAH ISAP
Piston bergerak turun dari Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB)
maka proses yang terjadi adalah ekspansi buang sekali gus piston menekan
bahan bakar diruang karter sehingga mendekati TMB bahan bakar mengalir
melalui saluran bilas menuju ruang bakar. Masuknya bahan bakar baru ini sekali
gus membilas sisa gas bekas dalam ruang bakar disebut langkah isap/pemasukan
bahan bakar ke ruang bakar.
17
Dari keseluruhan proses kerja Dua langkah tersebut dapat disimpulkan bahwa :
-
Dalam satu siklus terjadi dua langkah piston dan satu kali putaran poros engkol
Setiap putaran poros engkol terjadi satu kali percikan bunga api sehingga panas
Pada saat piston di TMB,saluran masuk dan buang terbuka secara bersamaan
Pemasukan bahan bakar diatur oleh piston sehingga tidak terkontrol dan boros
Bahan bakar dicampur dengan oli sehingga proses pembakaran kurang sempurna
dan gas bekas mengeluarkan asap.
Kerja motor terjadi pada langkah expansi dimana sebagian tenaga disimpan oleh
rotor dan flywheel kemudian digunakan untuk menggerakkan piston pada langkah
isap-kompressi dan langkah buang.
1a
4b
4a
1a
2b
2c
2a
3
18
segitiga dari rotor yang berputar. Ide Mr Wankel ini kemudian dikembangkan di
Jerman tahun 1963 dan akhirnya pada tahun 1967 dibuatlah mobil bermesin Wankel
Ro 80 dan pada tahun yang sama Toyo Kogyo dari Jepang berhasil membuat mobil
Mazda 110S bermesin Wankel RX2. Mesin Wankel buatan Toyo mempunyai dua
rotor berukuran (573 cc x 2) dapat menghasilkan tenaga 130 Hp pada putaran 7000
rpm dan perbandingan kompressi 9,4. Motor Wankel ini bekerja dengan siklus
thermodinamika seperti motor bakar konvensional. Bahan bakar sebagai fluida kerja
mengalami proses isap, kompressi, ekspansi dan buang seperti Gambar 11.
Adapun proses kerja motor Wankel dapat dijelaskan sebagai berikut :
1a. Proses pengisian/isap terjadi sampai pada kondisi 2a.
2a. Proses pengisian berakhir dan mulai proses kompressi
2b. Proses kompressi berlangsung sampai 2c
2c. Proses mendekati akhir kompressi busi menyala
3. Proses ekspansi dan terjadi langkah kerja pada motor sampai mendekati 4a
4a. Proses pembuangan gas bekas dan kembali ke posisi 1a.
Dari keseluruhan proses kerja Motor Wankel dapat dijelaskan bahwa :
-
Setiap putaran piston terjadi satu kali percikan bunga api sehingga panas
Pemasukan bahan bakar diatur oleh piston sehingga tidak terkontrol dan boros
19
BUSI
NOZLE
RUANG
BAKAR
FLYWHEEL
SALURAN
BUANG
UDARA
MASUK
KOMPRESSOR
BLOWER
TURBIN UTAMA
TURBIN 1
20
keluar dari turbin ini menuju knalpot yang biasanya berbentuk convergen-divergen
guna menambang gaya dorong turbin secara keseluruhan.
2.6 DIAGRAM INDIKATOR (DIAGRAM P-V)
Motor Bakar adalah salah satu pesawat kalor yang mengubah energi panas hasil
pembakaran bahan bakar dalam selinder menjadi energi mekanik yang keluar pada
poros engkol. Proses pembakaran yang terjadi mengikuti aturan thermodinamika dan
sesuai dengan Hukum Boyle Gau-Lussac. Untuk mempermudah analisa maka
digunakan alat (Indikator) yang dapat mencatat/menggambarkan perubahan tekanan
dan volume gas dalam ruang bakar dan hasilnya disebut Diagram Tekanan-Volume
atau Diagram P-V seperti gambar berikut ini.
2
4
0
21
1 - 2 Langkah Kompressi, piston bergerak kekiri, selinder indikator berputar
kekanan, tekanan naik secara perlahan mengangkat pena bergerak teratur ke
atas sampai engkol mencapai 10 sebelum Titik mati Atas (TMA), prpses
ini berjalan dengan proses Isentropic yaitu P, V dan T berubah.
2 - 3 Busi mengeluarkan api, terjadi proses pembakaran bahan bakar menyebabkan
tekanan dan tempratur meningkat dengan tajam mengangkat pena keatas dan
selinder masih berputar kekanan . Pada proses ini tejadi pemasukan kalor de ngan proses Isochoric yaitu volume dianggab konstan.
3 - 4 Langkah Ekspansi disebut langkah kerja, piston bergerak kekanan, selinder
berputar kekiri, tekanan dan tempratur menurun secara teratur membuat pena
bergerak turun. Tekanan gas hasil pembakaran ini menekan piston bergerak
translasi dan menimbulkan kerja dengan proses Isentropc.
4 - 0 Langkah Buang, piston bergerak kekiri, selinder berputar kekanan, tekanan
turun dengan cepat membuat pena pun ikut turun. Pada langkah ini katup
buang terbuka sehingga gas bekas keluar menyebabkan tekanan turun sampai
mendekati/diatas tekanan atmosfir. Proses ini berjalan dengan proses Isobar.
Bila gerak selinder indikator disetel mengikuti putaran motor dan kertas grafiknya
dibentangkan, maka bentuk Diagram P-V di atas dapat dilukiskan sebagai berikut :
2
4
0
22
Katup Buang terbuka 46 sebelum TMB sampai 10 sesudah TMA selama 236
Jadi katub Isap dan buang overlaping selama 20 engkol.
2.7 PERBANDINGAN DIAGRAM P-V MOTOR 4 DAN 2 LANGKAH
Prinsip kerja Motor 4 langkah dan 2 langkah adalah sama-sama mengalami proses
isap kompressi ekspansi buang tetapi berbeda dalam sistem pengaturan
pemasukan dan pengeluaran bahan bakarnya. Pemasukan bahan bakar ke ruang bakar
pada saat isap motor 4 langkah berada pada tekanan dibawah atmosfir, sedangkan
pemasukan bahan bakar pada motor 2 langkah melalui kompressi ruang karter bagian
bawah piston. Jadi tekanan bahan bakar masuk ruang bakar motor 2 langkah lebih
besar dari 4 langkah dan berpengaruh terhadap tekanan pada proses berikutnya.
Adapun pengaruh dari pengaturan pemasukan dan pembuangan bahan bakar pada
kedua motor tersebut dapat diperhatikan pada Gambar 15.
1. Motor 4 Langkah
4
1
4
1
2. Motor 2 Langkah
23
Jadi Saluran Isap dan buang overlaping selama 20engkol untuk motor 4 langkah
dan 96 engkol untuk motor 2 langkah
2.8 PERBANDINGAN DIAGRAM P-V SIKLUS OTTO & DIESEL
Mesin kalor yang ideal dimana proses pembakaran bahan bakar yang berlangsung
dapat menghasilkan gas bertekanan dan bertempratur tinggi. Gas ini merupakan kalor
atau energi yang dianggab sebagai fluida kerja yang masuk ke dalam selinder mesin.
Jumlah kalor yang dimasukkan ke dalam mesin terjadi pada saat timbulnya proses
pembakaran bahan bakar dan dinyatakan dengan Qm. Pada langkah ekspansi dari
TMA sampai TMB maka tekanan dan tempratur turun. Selama langkah ini sejumlah
kalor digunakan untuk energi gerak dan hilang/tersalur melalui dinding selinder,
radiasi dan gas buang yang dinyatakan dengan Qk.
Pada Motor Bensin, bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar merupakan
campuran antara udara dan bensin yang terjadi diluar mesin yaitu di karburator.
Bahan bakar diisap masuk dan dipampat kemudian mendekati akhir kompressi
dibakar oleh percikan bunga api. Pembakaran bahan bakar ini menimbulkan
kalor/energi (Qm) yang digunakan untuk mendorong piston bergerak, hal ini terjadi
pada proses isochoric yaitu volume konstan (titik 2 - 3 ) siklus Otto.
Lain halnya dengan Motor Diesel dimana pada langkah isap terjadi pemasukan udara
secara paksa oleh kompressor. Setelah udara masuk kemudian dikompres/pampat dan
mendekati
bahan bakar yang dianggab sebagai masuknya kalor (Qm) pada proses isobar seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 16 (titik 2 3 ) siklus Diesel .
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka ke dua siklus tersebut digabung
dengan jalan proses pemasukan udara dibantu dengan supercharge dan adanya
proses pembakaran susulan atau peyemprotan tambahan. Jadi masuknya kalor terjadi
dua kali yaitu pada proses isochoric dan disusul pada proses isobar
yang ditunjukkan pada Gambar 16 (titik 2 3 3a ) siklus Gabungan .
seperti
24
Bentuk Diagram P-V siklus Otto, siklus Diesel maupun gabungan dapat dijelaskan
pada Gambar 16 berikut ini.
2
Qm
3a
Qm
Qm
4
0
4
Qk
4
Qk
Qk
25
26
Jawab : a. Jumlah putaran n
Setiap siklus motor 4 langkah menimbulkan dua putaran dan
katup buang terbuka sekali berarti putaran motor yang terjadi
n = 1800 x 2 = 3600 rpm = 60 rps
b. Penyalaan busi setiap detik x 60 = 30 kali
3. Jelaskan perbedaan konstruksi piston motor 4 langkah , 2 langkah dan Wankel !
Jawab : a. Piston Motor 4 langkah berbentuk selinder dan mempunyai 3 alur
tempat pemasangan ring kompressi dan ring oli dimana permukaan
atas umumnya datar. Gerak piston translasi
b. Piston Motor 2 langkah berbentuk selinder dan hanya mempunyai
2 alur ring kompressi dimana bagian atasnya secara umum lengkung
Piston bergerak translasi
c. Piston motor Wankel berbentuk segi tiga sama sisi dan bagian dalam
terdapat roda gigi dimana geraknya adalah rotasi.
4. Dalam spesifikasi dan jarak tempuh yang sama antara motor 4 dan 2 langkah,
motor yang mana lebih cepat panas dan mengapa ?
Jawab : Yang lebih cepat panas adalah motor 2 langkah karena pada jarak sama
Jumlah putaran sama tetapi penyalaan busi 2 langkah lebih banyak 2 x
dari motor 4 langkah.
Penyalaan busi 2 langkah = jumlah putaran n dalam rps
Penyalaan busi 4 langkah = x jlh putaran n dalam rps
5. Apa yang dimaksud dengan motor 4 tak ? dan motor Wankel disebut berapa tak ?
Jawab : - Motor 4 tak sama dengan 4 langkah dimana dalam satu siklus terjadi
4 langkah piston ( isap-kompressi-ekspansi dan buang) dan 2 kali
putaran engkol
- Motor Wankel dimana dalam satu siklus terjadi 1 langkah piston
(isap-kompressi-ekspansi dan buang) dan 1 kali putaran piston jadi
motor ini dapat disebut motor 1 tak.
6. Mengapa turbin gas dapat dikelompokkan dengan motor bakar ?
Jawab : Internal Combution Engine (Mesin pembakaran Dalam) sering disebut
27
dengan istilah motor bakar, sedangkan proses kerja turbin gas dimana
udara dan bahan bakar dimasukkan kedalam mesin dan dibakar oleh
percikan bunga api busi jadi pembakaran nya terjadi dalam mesin.
7. Satuan daya motor sering menggunakan Hp atau Kw, jelaskan nilai eqivalensi dari
ke dua satuan tersebut !
Jawab : Daya disebut tenaga (Power) ialah kemampuan melakukan usaha setiap
detik. Orang pertama yang melakukan percobaan pengukuran tenaga
adalah James Watt dengan cara meletakkan beban bruto diatas gerobak
sebesar 200 pounds dan ditarik oleh seekor kuda. Dalam beberapa kali
percobaan diproleh data rata-rata bahwa untuk mencapai jarak 165 feets
diperlukan waktu 1 menit.
Satuan Daya (Power) menggunakan (HP atau Kw)
1 Hp = (F x S) : t
= (200 x 165) : 60
1 Kw
1 KNm/det
1 Hp
? Kgm/det
= 550 lbft/det
=
Kw
= 75
Kgm/det
= 75 x 9,81 x 0,001
= 0,736 Kw
28
8. Motor empat langkah bergerak dengan kecepatan putar n =7200 rpm, tentukanlah
a. Waktu penyalaan busi sebelumTMA
b. Jumlah penyalaan busi setiap detik
c. Bepaka kali terjadi pemasukan bahan bakar dalam 1 menit
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perbandingan kompressi, dan apa
pengaruhnya bila nilainya semakin besar ?
10. Mengapa saluran isap dan buang dibuat overlapping ? jika dihilangkan apa
pengaruhnya ?
11. Jelaskan prinsip kerja dan keuntungan Turbin gas dibanding motor torak ?
12. Jelaskan nama dan fungsi komponen utama motor bakar !
BAB III
EFISIENSI, DAYA DAN PRESTASI
3.1 EFISIENSI (DAYA GUNA)
Bagaimana pentingnya suatu efisiensi sehingga hampir semua kegiatan berbicara
tentang efisiensi. Pengertian efisiensi yang juga sering disebut randemen secara
umum dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara yang berguna dengan apa
yang digunakan. Dalam Motor Bakar , efisiensi dapat dikelompokkan menjadi tiga :
1. Efisiensi thermal (th) adalah perbandingan antara energi kalor efektif
(Qe adalah kalor yang digunakan untuk mendorong piston) dengan kalor hasil
29
pembakaran bahan bakar yang dimasukkan ke dalam ruang bakar dalam (%).
Nilai efisiensi thermal dapat dijabarkan dari Siklus Diagram P-V Gambar 16.
Qm
4
0
Qk
kg/m 2
m3
kg
o
K
kgm/mol o K
kg/mol
kkal
kkal
kkal/kg o K
kkal/kg o K
Eqivalensi
P tetap berarti P = 0
30
Volume selinder
V1 = V4 = Vc + Vs
Volume kompressi/sisa V2 = V3 = Vc
Titik 3 4 terjadi Proses Isentropic/Adiabatic dimana P, V ,T berubah Q = 0 dan
U4 > U3 sehingga U = U4 U3 = + W ,
oleh gas/fluida kerja , dengan kata lain energi gas pembakaran mendo rong piston , karena itu maka langkah ini disebut langkah kerja, dalam
hal ini berlaku :
Dengan jalan yang sama, perhitungan efisiensi terhadap ketiga siklus dapat disim pulkan bahwa :
31
Daya efektif
yang ada pada ujung poros engkol dapat diukur dan harganya selalu lebih kecil dari
daya teoritis berdasarkan indikator. Hal ini terjadi karena adanya gesekan yang ter jadi antara komponen yang bergerak seperti ring piston dan selinder liner maupun
pada bantalan duduk dan lainnya.
Efisiensi total (t) adalah merupakan perkalian dari efifisiensi thermal,volu metrik dan mekanis. Jadi bila berbicara tentang efisiensi total tidak bisa lepas dari
seluruh kerugian yang terjadi pada proses kerja motor tersebut. Kerugian yang terjadi misalnya antara lain :
1. Kebocoran gas yang terjadi pada ring piston dan cincin katup
2. Waktu pembukaan dan penutupan katup tidak sekali gus berlangsung
3. Bahan bakar dan udara tidak murni berpengaruh terhadap kalor yang timbul
4. Adanya rambatan panas ke dinding selinder , pendingin dan pelumas.
5. Proses pembakaran memerlukan waktu dan terjadi pada perubahan volume
6. Adanya gesekan di setiap komponen logam maupun pelumas
7. Kehilangan energi akibat massa rotor dan langkah kompressi dan lainnya
Jadi bila kerugian kerugian tersebut diperhitungkan maka energi sisa dalam
persen disebut efifisiensi total yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
32
S = (0,8 - 1,2) D
4.V
.S.z
60.75.100.a
450.000.a
a = 2 untuk motor 4 langkah
D : diameter piston
(Cm)
S : langkah Piston
(Cm)
(rpm)
33
z : jumlah selinder
(buah)
Setelah didapat daya indikator maka perhitungan daya efektif dapat kembali
dirumuskan sebagai berikut :
Daya Efektif
Ne = (m) . Ni
(Kg/Hp)
34
lakukan dengan alat takometer. Torsi ini menimbulkan putaran dan tenaga pada poros
engkol yaitu tenaga/daya efektif. Hubungan torsi dan daya efektif dapat diuraikan
dengan rumus Fisika Dasar sebagai berikut : T = F x R
(kgm)
(Hp)
(Kgm)
Dari proses kerja dapat diketahui bahwa satu putaran engkol (n) terjadi dua langkah
piston . Besarnya langkah (S) = 2 x radius engkol. Jadi kecepatan piston bergerak lurus dapat ditentukan sebagai berikut :
35
kkal/jam
kkal/kg
Sebagai contoh nilai bakar dari bahan bakar standard adalah : Nilai bakar Bensin
adalah 10.000 kkal/kg, NB Solar = 8000 kkal/kg, NB Batubara 6000 kkal/kg dan
kayu-kayuan sekitar 4000 kkal/kg.
Panas hasil pembakaran ini membuat tempratur gas meningkat dari T1 T2 yaitu :
kkal
K
Kenaikan tempratur ini membuat tekanan ikut meningkat dan digunakan untuk men
dorong piston bergerak lurus.
Pemakaian bahan bakar pada kendaraan dapat dinyatakan dengan beberapa cara :
1. Jarak tempuh per liter bahan bakar, artinya 1 liter bensin mencapai 12 km (1 : 12)
2. Kebutuhan bahan bakar per 100 km, artinya 8 liter tiap 100 km
3. 1 liter tiap 100 km dengan massa kendaraan 100 kg, artinya massa kendaraan
900 kg membutuhkan 9 liter pada 100 km atau beroperasi dengan 1 pada 11
4. Pemakaianbahan bakar spesifik dinyatakan dengan misalnya 0,4 kg/Kwjam.
Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi tingkat penghematan pemakaian bahan
bakar diantaranya adalah tingkat kecepatan putar, nilai oktan maupun sistem
pemasukan bahan bakar apakah bersifat alami atau dengan sistem injeksi.
36
dengan konstruksi maupun sifat-sifat bahan bakar. Sebagai contoh jika putaran sangat
tinggi maka pemasukan bahan bakar tidak sepenuh pada putaran lambat . Dari hasil
uji laboratorium dapat dilihat beberapa diagram prestasi berikut ini.
37
berguna dengan kalor yang dimasukkan ke dalam mesin
b. Randemen/Efisiensi mekanik adalah perbandingan antara tenaga
efektif yang keluar dari ujung poros engkol dengan tenaga yang
dimasukkan ke dalam mesin.
2. Apa yang dimaksud dengan Perbandingan kompressi ?
Jawab : Perbandingan kompressi adalah perbandingan antara volume total ruang
bakar dengan volume sisa/volume diatas piston pada saat piston di TMA.
3.Volume langkah motor bakar 100 CC dan perbandingan kompressi 9,
tentukanlah isi volume sisanya !
Jawab : Perbandingan kompressi = (Vc + Vs) : Vc
9 = (Vc + 100) : Vc 9.Vc = Vc + 100
8 Vc = 100
Vc = 100 : 8 = 12,5 CC
4. Berapa persenkah efisiensi thermal motor bila = 12 dan eksponensial k = 1,4 !
Jawab :
38
4.V
.S.z
4 . 1800
3,14 .1,2.4
7,82
78,2
7. Sebuah Mesin mempunyai langkah piston 100 mm berputar pada 4800 rpm,
Hitunglah :
a. Kecepatan rata-rata piston
Cr
(m/det)
Cm
(m/det)
= 25,12 m/det
= 0 m/det
= 21,9 m/det
= 90o Ct = 2.. n R Sin 90o = 2. 3,14 . 4800. 0,05 . 1,0 : 60 = 25,1 m/det
8. Sebuah Motor Bensin 4 tak 4 selinder mempunyai diameter piston 80 mm,
Langkah 85 mm berputar pada 5400 rpm dan efisiensi mekanik 70 %, tekanan
rata- rata bahan bakar Pr = 10 kg/cm2,
Hitunglah :
39
a. Isi selinder V
(CC)
b. Tenaga efektif Ne
(Kw)
c. Momen putar
(Nm)
(kg/h)
450.000.a
450.000.2
102,5
= 0,736 x 102,5
75,44 (Kw)
52,81
Qm = 427 x mj x NB :(3600x75) Hp
(Kw)
40
1. Jelaskan langkah langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi
volumetris !
2. Jelaskan penyebab turunnya harga efisiensi mekanis !
3. Apa pengaruh bila perbandingan kompressi diperbesar ?
4. Hitung jumlah bahan bakar yang dibutuhkan mesin Diesel untuk membangkitkan
daya 100 Hp jika efifisiensi mekanis 67 % !
5. Sebuah motor 2 tak putaran lambat mempunyai isi selinder 125 CC, berapa
ukuran diameter dan langkahnya (mm) !
6. Rencanakan lah ukuran piston dan langkah (S = 1,2 D) supaya menghasilkan
putaran 5000 rpm , tenaga 8 Hp dan tekanan rata-rata 8 bar !
7. Sebuah motor dengan langkah 80 mm berputar pada 3600 rpm, tentukan
kecepatan bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar !
8. Apa pengaruh terhadap tenaga bila putaran mesin melebihi putaran normalnya ?
9. Berapa tenaga (Kw) yang dapat ditimbulkan oleh satu liter solar bila efisiensi
dianggab 100 % ?
10. Sebuah motor bensin 4 tak dan 4 selinder berputar pada 6000 rpm dan tekanan
efektif 8,5 bar, efisiensi mekanik 65 %, Hitunglah :
a. Ukuran Diameter dan langkah piston bila S = D
(mm)
b. Tenaga motor
(Hp)
(Nm)
(kg/h)
(m/det)
BAB IV
MOTOR BENSIN
41
4.1 PENDAHULUAN
Motor Bensin adalah salah satu tipe motor bakar yang menggunakan bahan bakar
bensin. Bensin dan udara bercampur dikarburator dengan perbandingan massa 1 : 14
s/d 16 tergantung pada kebutuhan tenaga dan spesifikasi mesinnya. Campuran bensin
udara berbentuk kabut yang mudah terbakar diisap ke dalam ruang bakar kemudian
dikompressi. Pada akhir kompressi yaitu 8 - 12 engkol sebelum TMA timbul
pembakaran oleh percikan bunga api dari busi. Akibat pembakaran ini maka energi
bahan bakar berubah menjadi energi kalor dan selanjutnya diubah menjadi energi
gerak oleh piston. Prinsip kerja motor bensin ada yang menggunakan 4 langkah, 2
langkah dan juga termasuk motor Wankel. Dalam istilah lain Motor Bensin sering
juga disebut Spark Ignition Engine karena pembakaran dilakukan oleh spark-plug
atau busi. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka perlu adanya pengaturan yang
tepat antara sistem pemasukan bahan bakar, proses pencampuran bensin dan udara
maupun waktu pengaturan keluarnya bunga api pada busi.
4.2 SISTEM SALURAN BAHAN BAKAR
Efisiensi adalah masalah utama dalam segala kegiatan. Para akhli mesin selalu
berpikir bagaimana cara meningkatkan tenaga mesin dengan penggunaan bahan
bakar sesedikit mungkin. Dalam motor bakar dikenal tiga jenis efisiensi yaitu
efisiensi thermal, volumetris dan mekanis. Efisiensi volumetris terkait dengan proses
pemasukan dan pencampuran bahan bakar-udara supaya menjadi gas yang mudah
terbakar dengan sempurna. Secara umum sistem saluran bahan bakar bensin mulai
dari Tanki Saringan/Filter Pompa Karburator dan masuk kedalam mesin seperti
pada Gambar 20.
1. Tanki berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan bakar dimana ukurannya
disesuaikan dengan kapasitas mesin. Penempatan tanki yang baik adalah lebih
tinggi dari posisi mesin guna mengurangi penggunaan daya pompa. Untuk
kendaraan sangat baik bila diletakkan di depan mesin tapi mengingat keamanan
40
biasanya diletakkan di belakang mesin.
42
43
44
bersih akan meningkatkan proses pembakaran dan menjaga ruangan dalam mesin
tetap terjaga dan tidak berterak.
4.3 MOTOR BENSIN SISTEM MPI DAN GDI
Salah satu teknik pemasukan bahan bakar ke dalam ruang bakar dapat dilakukan de ngan jalan injection (disemprotkan). Sistem ini sebenarnya mengadopsi pada sistem
mesin yang ditemukan Rudolf Diesel. Sistem port injection mulai diperkenalkan awal
tahun 1978 dalam mesin Multi Point Injection (MPI). Mesin ini dilengkapi dengan
injector yang dipasang di depan katup isap. Penyemprotan bensin dilakukan didepan
katup isap secara kontinyu. Mesin MPI bertujuan untuk meningkatkan efisiensi volu metris dengan memperhatikan dan memperbaiki kekurangan cara kerja karburator
yang bekerja secara alami.
Pada tahun 1995, Prof. Nakamura dari Miisubishi Corporation berhasil menemukan
Gasoline Direct Injection (GDI). Cara kerja mesin GDI merupakan perpaduan kerja
antara gasoline engine dan diesel engine yang disebut Intake Stroke Injection.
Penyemprotan bensin dilakukan pada langkah isap langsung ke dalam ruang bakar.
Contoh-contoh mesin GDI V65-The Lexus 3,5 L dan Cadillac 3,6 L, Toyota tipe 2 GR-FSE V6 dan Cadillac CTS LaCrosse.
Tipe injection antara lain adalah , pertama
secara terus menerus. Ke dua L-Jetronis dimana sistem penyemprotan pada waktu
tertentu saja misalnya awal langkah isap.
45
46
itu dari dinamo charge ke accu. Bilamana mesin tidak hidup maka aliran listrik dari
accu akan menuju ke dinamo charger bila tidak dilengkapi dioda.
Coil bekerja sama dengan platina dan kondensor yang berfungsi untuk meningkatkan
tegangan sumber (tegangan Accu) sehingga mencapai 12000 s/d 20000 Volt. Dalam
coil ini terdapat dua jenis kumparan yaitu kumparan primer yang dihubungkan ke pla
tina dan kumparan sekunder dihubungkan ke distributor.
Platina berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik menuju massa.
Pada saat terbuka berarti aliran listrik terputus ke massa sehingga mengalir ke busi
melalui coil dan distributor. Proses kontak dan putusnya aliran oleh platina ini menim
bulkan denyutan pada coil yang membuat tegangan meningkat drastis. Menurut fung
sinya yang selalu bersentuhan dan dialiri listrik maka dalam waktu tertentu akan me ngalami keausan dan panas sehingga perlu penyetelan ulang . Karena itu maka bahan
nya harus tahan panas dan konduktivitasnya harus tinggi.
sisi kontak platina biasanya antara 0,4 0,6 mm. Untuk mengurangi kelemahan ini
maka sekarang sudah banyak mengganti prinsip kerja platina dengan sistem electro nik yang bekerja tanpa gesekan tetapi berdasarkan medan magnit yang disebut (CDI)
yaitu Capacitor Discharge Ignition . CDI ini berfungsi mengatur pengapian secara
electronic, memperlambat pengapian pada putaran rendah dan mempercepat pengapian pada putaran tinggi dengan mengandalkan rangkaian kapasitor, dioda dan silicon
controled switch ( SCR) tanpa ada gesekan sehingga tanpa perlu setting ulang.
Kondenstor berfungsi untuk menyimpan energi pada saat berlebihan dan mengeluar
energi pada saat dibutuhkan. Sesuai fungsinya ini membuat aliran listrik ke coil stabil
dan merata sekali gus menjaga keawetan platina.
Distributor berfungsi untuk membagi aliran listrik ke sejumlah busi yang dipasang pa
da kepala selinder. Urutan pemasangan tali busi pada kepala distributor disesuaikan
dengan firing order (FO) jenis mesin yang digunakan.
Untuk motor berselinder 1 , 2 , 3 dan 4 umumnya mempunyai firing order sama
47
yaitu :
Selinder 2 FO : 1 2
Selinder 3 FO : 1 3 2 ... 3 2 1
Selinder 4 FO : 1 3 4 2 atau 1 3 2 4
48
49
ke udara luar. Hal ini sangat penting karena tempratur kerja electroda busi sekitar
450 950o C yang cukup panas dan perlu disalurkan keluar secepat mungkin.
50
51
52
CDI : Capasitor Discharge Ignition Unlimiter and Limiter. CDI untuk 4 tak
berbeda dengan 2 tak karena putaran perciklusnya berbeda.
TIS : Transistor Ignition System Lebih praktis dari CDI karena tidak
Menggunakan travo inverter,langsung ke coil.
TUGAS 4.
1. Gambar sketsa Motor bensin dengan sistem MPI dan jelaskan prinsip kerjanya !
2. Jelaskan keuntungan GDI bila dibanding dengan menggunakan karburator !
3. Tuliskan contoh urutan firing order motor 4 , 6 dan 8 selinder !
4. Gambar sketsa Sistem pengapian dengan platina dan jelaskan prinsip kerjanya.
5. Jelaskan fungsi dinamo charger !
6. Dalam salah satu busi terdapat kode NGK PFR6J-11, jelaskan arti kode tsb !
7. Jelaskan dua contoh alat untuk mengukur celah busi !
8. Jelaskan fungsi dan cara kerja busi !
9. Jelaskan perbedaan antara CDI dan TIS , mana yang lebih menguntungkan ?
10. Jelaskan cara penyetingan platina pada motor 4 selinder !
11. Sebuah motor bensin 4 tak mempunyai ukuran diameter dan langkah piston
masing-masing 80 mm 100mm, berputar pada 5400 rpm dengan tekanan efektif 10
kg/cm2, efisiensi mekanik 65 % dan jumlah busi 4 buah, Hitunglah :
a. Tenaga motor
(Hp)
(Nm)
(kg/h)
(m/det)
53
BABV
MOTOR DIESEL
5.1 PENDAHULUAN
Tahun 1889 Rudolf Diesel dari Jerman menemukan motor berbahan bakar solar.
Motor solar ini diberi nama motor Diesel dan tidak mempunyai busi. Proses
pembakaran bahan bakar terjadi akibat kompressi yang menyebabkan tekanan dan
tempratur tinggi. Adapun cara kerja motor ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Langkah Isap, katup isap terbuka piston bergerak dari TMA ke TMB mengisap udara
dan ada juga pemasukan udara dibantu dengan kompressor.
Langkah Kompressi, kedua katup tertutup, piston bergerak dari TMB menuju TMA
mengkompressi udara sehingga tekanan dan tempratur meningkat.
Tekanan kompressi ini mencapai 35 - 42 kg/cm2 dan suhunya mencapai 500 o C. Akhir kompressi sekitar 15 22o engkol sebelum
TMA , bahan bakar disemprotkan melalui nozle sehingga terjadi
pembakaran secara bertahap dalam waktu yang singkat menimbulkan
tekanan dan tempratur meningkat secara tajam.
Langkah Ekspansi, kedua katup masih tertutup, terjadi langkah kerja, tekanan gas hasil pembakaran mendorong piston bergerak dari TMA menuju TMB.
Langkah Buang, katub buang terbuka dan piston bergerak dari TMB menuju TMA
mendorong gas bekas keluar mesin.
54
Khususnya pada akhir kompressi, tekanan udara ruang bakar mencapai 40 kg/cm 2,
jadi tekanan penyemprotan bahan bakar harus lebih tinggi yang biasanya antara 80
500 kg/cm2 dalam selang waktu antara 30 40
penyemprotan maka proses pengabutan semakin baik dan ini berpengaruh terhadap
proses pembakaran. Waktu yang dibutuhkan mulai penyemprotan sampai terjadinya
pembakaran disebut periode persiapan pembakaran yang nilainya tergantung pada
beberapa faktor yaitu tekanan
52
55
5. Mengatur perbandingan bahan bakar- udara yang sesuai
6. Menggunakan jenis bahan bakar yang mempunyai setana tinggi.
7. Teknik penyemprotan guna mendapatkan derajat pengabutan yang baik
8. Menempatkan ujung nozle pada daerah tempratur yang tinggi.
Bahan bakar dengan bilangan setana tinggi menunjukkan kualitas bahan bakar
tersebut. Bahan bakar komersiaal yang diperdagangkan untuk motor Diesel berkisar
35 55 yaitu hidrokarbon dengan struktur atom rantai lurus (C16H34).
5.2 SISTEM SALURAN BAHAN BAKAR
Bahan bakar merupakan hal yang penting dalam proses menghasilkan tenaga motor.
Jumlah dan waktu suplai bahan bakar ke ruang bakar harus sesuai dengan kebutuhan.
Untuk keperluan ini maka dibutuhkan sistem saluran bahan bakar yang umum dipakai
pada motor Diesel adalah :
a. Sistem pompa pribadi
b. Sistem Distribusi
c. Sitem Akumulator
56
57
pan debu yang bercampur dengan solar. Kotoran yang terikut dalam aliran bahan
bakar dapat menyumbat saluran dan juga menimbulkan keausan pada komponen
pompa dan penyemprot yang akan mengganggu kerja motor.
3 Pompa penyalur berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari tanki ke pompa
tekanan tinggi yang setiap saat harus terisi dengan bahan bakar. Tekanan aliran
harus selalu lebih besar dari tekanan udara luar guna mencegah saluran supaya
tidak masuk angin .
4. Pompa tekanan tinggi sering disebut Injection Pump, pompa ini adalah pompa
plunyer yang dilengkapi dengan pengaturan kapasitas. Daya penggerak pompa
diambil dari daya yang dihasilkan oleh mesin itu sendiri.
Sistem pompa pribadi menggunakan satu pompa untuk setiap selindernya. Sistem
Distribusi dan akumulator hanya menggunakan satu pompa tekanan tinggi untuk
melayani semua nozle yang ada pada setiap selinder motor. Sistem Distribusi,
pompa tersebut mengalirkan bahan bakar bertekanan tinggi masuk ke distributor.
Distributor berfungsi membagi bahan bakar ke setiap nozle sesuai dengan urutan
yang telah ditentukan. Distributor dilengkapi alat pengatur kapasitas yaitu batang
pengatur (sleve) sedangkan akumulator tidak mempunyai sleve.
Sistem akumulator, pompa mengalirkan bahan bakar ke dalam akumulator yang
dilengkapi dengan katup pengatur tekanan. Apabila tekanan meningkat maka
katup pengatur akan terbuka dan bahan bakar mengalir kembali ke saluran pompa
tekanan tinggi. Dari akumulator bahan bakar masuk ke bagian pengatur kapasitas
dan selanjutnya menuju nozle yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar
ke dalam ruang bakar masing-masing selinder.
Ke tiga sistem diatas mempunyai kelebihan dan kekurangan yang spesifik. Sistem
pompa pribadi sangat baik dan kompak karena menggunakan satu pompa untuk
setiap selinder akan tetapi konstruksi cukup besar dan mahal. Untuk menekan
harga mahal maka dibuatlah sistem distribusi yang hanya menggunakan satu
pompa lengkap dengan pengatur kapasitas. Karena hanya satu pompa maka
kerjanya lebih berat sebab harus melayani sejumlah selinder sesuai kebutuhan. Ke
dua sistem ini mengeluarkan tekanan dan kapasitas pompa kurang stabil
tergantung pada posisi dan putaran poros motor.Untuk menjaga supaya kapasitas
58
dan tekanan pompa dapat stabil maka dibuat sistem pompa yang dilengkapi
akumulator. Fungsi akumulator mengatur jumlah dan tekanan bahan bakar yang
keluar pompa dapat stabil dengan pengaturan katup atau sering disebut adjustable
valve. Sistem akumulator biasanya digunakan pada motor Diesel berukuran besar
dan putaran rendah. Khususnya motor Diesel stationer biasanya dilengkapi
dengan governor yang berfungsi untuk menjaga supaya putaran poros berjalan
secara stabil.
5.3 POMPA BAHAN BAKAR
Umumnya motor Diesel dilengkapi dengan dua jenis pompa yaitu pompa tekanan
rendah dan tekanan tinggi (Injection Pump). Pompa tekanan rendah ini berfungsi
untuk mengisap bahan bakar melalui saringan dari tanki dan mengalirkannya ke
ruang bahan bakar pada pompa injeksi. Selain itu juga biasanya ditambah dengan
pompa tangan (manual) untuk memungkinkan pemompaan dengan tangan agar
memudahkan pada waktu start dan sekali gus mengeluarkan udara pada saat tertentu.
Adapun sketsa pompa tekanan rendah dapat dilihat pada gambar berikut:
59
tekanan tinggi. Konstruksi pompa biasanya berbentuk selinder yang didalamnya
terdapat plunyer yang bergerak translasi oleh camshaft. Untuk mengatur pemasukan
dan pengeluaran bahan bakar ke dalam pompa maka konstruksi plunyer dibuat
selinder yang terkelupas bagian kulit luarnya.
60
tercapai pembakaran secara sempurna. Makin tinggi tekanan penyemprotan maka
kecepatanpun semakin meningkat dan ini sangat diperlukan untuk mendapatkan
derajat pengabutan yang sempurna . Hubungan antara kecepatan dan tekanan dapat
dirumuskan
: Kecepatan penyemprotan
m/det
Cp : Koefisien aliran
g : grafitasi bumi
P : Perbedaan tekanan penyemprotan
bb : berat jenis bahan bakar
m/det2
kg/cm2
kg/m 3
61
Jenis nozle yang banyak digunakan pada motor Diesel adalah nozle jarum dan pasak.
Kabut bahan bakar yang keluar dari katup jarum berbentuk kerucut sedangkan dari
katup pasak berbentuk selubung kerucut. Nozle jarum ada yang berlubang satu, dua
dan tiga berdiameter 0,25 mm dan katup pasak berdiameter 3 mm. Model jarum
biasanya digunakan pada motor Diesel dengan ruang bakar terbuka dan model pasak
pada ruang bakar kamar muka.
5.5 BENTUK RUANG BAKAR
Ruang bakar adalah tempat
konstruksi sederhana, efisiensi thermal tinggi, pemakaian bahan bakar irit, mudah
dihidupkan tanpa menggunakan alat pemijar (Glow Plug), cocok untuk motor
bertenaga besar dan kecepatan rendah. Kelemahan bentuk ini antara lain adalah :
peka terhadap mutu bahan bakar sehingga harus selalu memakai bahan bakar
bermutu tinggi, tekanan penyemprotan tinggi ( 180 300 Kg/cm 2 ), penyemprotan
terpokus sehingga umur nozle lebih pendek dan sulit bekerja pada putaran tinggi.
62
63
Keuntungan jenis ini adalah : dapat digunakan untuk motor Diesel putaran tinggi,
penggunaan nozle lebih awet, suara lebih lembut dan proses pembakaran lebih
cepat dan merata. Kerugian jenis ini adalah : konstruksi selinder lebih rumit, harus
menggunakan alat pemanas, penggunaan bahan bakar spesifik lebih besar yaitu
185 210 kg/Psjam.
64
Prinsip kerja motor Diesel jenis ini hampir sama dengan prinsip kerja dengan
ruang bakar kamar muka. Perbedaan utama terletak pada posisi letak nozle yang
ditempatkan diluar ruang utama pada ruang Lanova. Ujung nozle berhadapan
dengan lubang ruang lanova denganjarak tertentu. Sekitar 60 % bahan bakar
disemprotkan dalam ruang lanova yang bervolume 10 % dari volume sisa.
Mendekati akhir langkah kompressi bahan bakar disemprotkan ke pusaran udara
dalam ruang lanova dan menyembur ke ruang utama sehingga proses pembakaran
pertama terjadi di ruang utama, sedangkan penyemprotan bahan bakar pada ruang
lanova masih berlangsung dalam waktu yang sama. Karena hal ini maka
semburan bahan bakar dari ruang lanova menuju ruang utama berjalan dengan
cepat sehingga terjadi proses pembakaran bahan bakar yang hasilnya
menimbulkan tekanan dan tempratur yang berguna untuk mendorong piston. Jenis
nozle yang digunakan adalah nozle pasak bertekanan 125 130 kg/cm 2 dengan
perbandingan
kompressi
13
15.
Penggunaan
ruang
lanova
sangat
menguntungkan terutama pada motor Diesel yang bekerja pada beraneka ragam
kecepatan termasuk kecepatan tinggi. Diantara ke empat jenis ruang bakar ini,
motor Diesel dengan ruang bakar terbuka adalah yang paling hemat, tetapi dari
kehalusan proses pembakarannya sangat kasar karena memerlukan tekanan
penyemprotan yang tinggi.
65
1. KEBAIKANNYA
a. Hemat dalam pemakaian bahan bakar, efisiensi thermal lebih besar
b. Tenaga lebih besar dan gangguan kerjalebih cedikit
c. Kemungkinan dapat menggunakan bahan bakaryang sejenis
d. Pelayanan lebih mudah, hemat biaya operasi
e. Daya dan waktu operasi lebih tahan lama
2. KEBURUKANNYA
a. Getaran dan suara lebih besar dan gaduh karena tekanan kerja besar
b. Bahan konstruksi harus lebih kuat sehingga lebih mahal
c. Memerlukan pemeliharan injection pump dan nozle yang lebih serius
d. Memerlukan kapasitas batere yang lebih besar guna start awal
e. Kurang efisien untuk daya yang kecil.
66
4. Jelaskan secara singkat 3 sistem saluran bahan bakar pada motor Diesel ?
Jawab : a. Sistem Pompa Pribadi yaitu setiap selinder mesin dilayani oleh satu
Injection Pump sehingga praktis dalam pengoperasiannya.
b. Sistem Distribusi, hanya mempunyai satu injection pump. Pompa tsb
mengalirkan bahan bakar bertekanan tinggi masuk ke distributor yang
berfungsi membagi bahan bakar ke setiap mesin sesuai dengan urutan
yang telah ditentukan.
c.Sistem akumulator, mempunyai satu pompa yang berfungsi untuk
mengalirkan bahan bakar ke dalam akumulator yang dilengkapi dengan
katup pengatur tekanan.
5. Jelaskan 2 jenis dan fungsi pompa bahan bakar yang dipakaipada motor Diesel !
67
Jawab : a. Pompa tekanan rendah berfungsi untuk mengisap bahan bakar dari
Tanki melalui saringan dan mensuplai ke injection pump.
b. Pompa tekanan tinggi (Injection Pump) berfungsi untuk meningkatkan
tekanan guna penyemprotan bahan bakar ke dalam ruang bakar yang
mempunyai tekanan kerja sekitar 42 kg/cm2 pada akhir kompressi.
6. Sebuah mesin mempunyai periode penyemprotan bahan bakar 30 o engkol pada
putaran 1500 rpm, berapa lama waktu penyemprotannya ?
Jawab : Waktu t = (30/360) x (60/1500) = 3,3 milidetik
7. Sebuah motor diesel 4 tak dengan 6 selinder berputar pada 3600 rpm, berapa kali
terjadi penyemprotan bahan bakar setiap detiknya?
Jawab : Putaran n = 3600 rpm = 60 rps
Setiap 1 detik terjadi 60 x putaran engkol = 30 cycle untuk 4 tak
Setiap cicles terjadi 6 x penyemprotan untuk 6 selinder
Jadi setiap detik terjadi penyemprotan 30 x 6 = 180 kali
8. Tekanan udara akhir kompressi dalam ruang bakar suatu motor diesel 40 kg/cm 2
sedangkan tekanan penyemprotan solar yang bermassa jenis 0,8 kg/liter adalah
200 kg/cm2. Berapakah kecepatan solar masuk keruang bakar bila koefisien
kecepatan aliran 0,8 ?
Jawab
68
TUGAS 5.
1. Jelaskan 5 perbedaan konstruksi Motor Bensin dan Diesel !
2. Jelaskan keuntungan dan kerugian motor Diesel dibanding motor Bensin !
3. Jelaskan prinsip kerja Motor Diesel !
4. Gambar dan jelaskan secara singkat perbedaan diagram P-V motor Bensin
dan motor Diesel !
5. Gambar dan jelaskan sistem saluran bahan bakar motor Diesel !
6. Jelaskan jenis-jenis nozle dan prinsip kerjanya !
7. Gambar dan jelaskan prinsip kerja dari injection pump !
8. Tekanan akhir kompressi dalam ruang bakar motor Diesel 50 kg/cm2,
koefisien aliran 0,75 dan massa jenis solar 800 kg/m3, berapakah tekanan pompa
supaya kecepatan semprotan bahan bakar bisa mencapai 200 m/det ?
9. Perhatikan gambar nozle secara seksama, bagaimana cara meningkatkan tekanan
kerja nozle tersebut ?
10. Sering ditemukan kendaran bermesin Diesel mogok karena masuk angin, apa
penyebab dan cara menanggulangi hal tersebut ?
11. Mengapa motor Diesel kebanyakan tidak diizinkan menstart langsung, jelaskan
komponen apa yang terkait dengan hal tersebut ?
12. Dalam kapasitas selinder yang sama, tekanan hasil pembakaran solar > bensin, tapi
tenaga motor bensin lebih besar dari Diesel, mengapa hal tersebut dapat terjadi ?
69
DAFTAR PUSTAKA
Aren BPM, Berenschot H, MOTOR BENSIN , Penerbit Erlangga,
Jakarta , Agustus 1980.
Eka Jogaswara, PENGGUNAAN PERALATAN MEKANIK INDUSTRI,
Penerbit Armico Bandung, 18 Maret 2000
Daryanto Drs,
Penerbit Universitas
67
70