Anda di halaman 1dari 70

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 SEJARAH PERKEMBANGAN OTOMOTIF
Dua ratus empatpuluh tahun yang lalu , James Watt berwarga negara Inggris telah
menemukan mesin uap yang menggunakan poros engkol dan torak sebagai
mekanisme penggeraknya. Mesin uap ini kemudian banyak digunakan sebagai
penggerak Lokomotip , kapal laut. maupun mesin industri. Tahun 1876 Nicolas Otto
mengaplikasikan teori Carnot sehingga dapat menciptakan gasoline engine dan tahun
1895 Rudolf Diesel menemukan mesin berbahan bakar solar yang disebut Mesin
Diesel. Perkembangan teknologi otomotif ini berkembang ke Amerika sehingga tahun
1908 Ford mulai melakukan produksi massal. Lima puluh tahun kemudian
perkembangan teknologi otomotif ini sampai ke negara Jepang sehingga
Prof.Nakamura dari Mitsubishi Corporation menemukan Gasoline Direct Injection .
Sejalan dengan perkembangan era otomotif, menurut Prof. Wegie Ruslan dalam
bukunya Kendaraan Hemat Energi bahwa kenaikan pertambahan kendaraan akhir
abad 20 sekitar 60-70 juta setiap lima tahun sehingga awal abad 21 jumlahnya
mencapai sekitar 900 juta sampai 1 millyard kendaraan. Khususnya dalam negeri
dapat kita simak seperti yang diberitakan Kompas yang berkaitan dengan kendaraan
antara lain sebagai berikut :
- 18-08-2009

Dalam paparan Direktorat Bina Teknik Dirjen Bina Marga yang


disampaikan kepada Wakil Presiden terpilih Boediono bahwa
tahun 2050 akan ada lalu lintas 57600 kendaraan setiap hari yang
melintas Sumatera-Jawa sehingga perlu dibangun jembatan 33 Km
di selat Sunda antara sumatera-jawa.

- 21 08 2009 PT Bank Central Asia melalui anak usahanya BCA Finance


menager pembiayaan pembelian mobil tahun ini Rp.11 triliun, hal
ini lebih tinggi 19 % dari tahun 2008. Jadi jika harga sebuah mobil
diperkirakan Rp.155 juta maka pertambahan mobil baru pada
tahun ini saja mencapai hampir 800.000 unit.
1

2
Menurut Ketua umum Gaikindo Bambang Trisulo, ada beberapa faktor yang
mendorong peningkatan penjualan mobil yaitu tren suku bunga kredit yang mulai
turun, aktivitas partai politik yang tinggi dan membaiknya perekonomian global
termasuk Indonesia.
Pada lembar dan kolom lain terbaca berita bahwa Laporan Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menginformasikan bahwa tingkat pencemaran udara terutama kotakota besar sudah sampai pada tingkat yang membahayakan. selain pembuangan emisi
industri, otomotif ikut menyumbang pencemaran udara yang mengakibatkan
pemanasan global berdampak perubahan iklim yang sudah kita rasakan sekarang ini.
Jauh sebelum hal di atas terjadi, para engineer telah memikirkan perencanaan mesin
penggerak yang hemat energi dan ramah lingkungan tapi masih memakan biaya yang
relatif lebih mahal. Adapun contoh perkembangan otomotif dengan mesin penggerak
yang berbeda antara lain adalah :
1. MOBIL KONVENSIONAL

BBM
ENGINE

Gambar 1. Mobil Konvensional


Mobil konvensional seperti yang kita lihat sehari-hari menggunakan bahan bakar
bensin, solar atau gas yang masuk ke dalam mesin kemudian dikompres dan dibakar
sehingga menimbulkan tenaga yang berguna untuk menggerakkan kendaraan.
Konstruksi mesin sederhana, relatif murah tapi mengeluarkan emisi gas buang/polusi
yang tinggi dan menghabiskan sumber daya alam.

3
2. MOBIL TENAGA LISTRIK
SPBU Listrik di Depan Mata (Kompas,18 Agustus 2009)

MOTOR LISTRIK

ELECTRIC
POWER

Gambar 2. Mobil dengan SPBU Listrik


Kehadiran Motor Listrik ini memang merupakan tuntutan dunia. Seiring dengan
pemanasan global dan perubahan iklim, semua pihak diminta untuk mengerem
pemanasan global antara lain mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Nissan
Motor meresponnya dan berupaya serius menjadi produsen pertama yang
memproduksi mobil 100 % menggunakan tenaga listrik sebagai penggeraknya
sehingga tercapailah zero emision tanpa polusi lingkungan. Awal Agustus lalu, Andy
Palmer senior Vice President Production Planning Nissan Motor Co Ltd di Yokohama
menjelaskan bahwa Mobil Listrik sudah dalam tahap uji coba dan tahun 2012 akan
diproduksi secara massal dengan infra struktur maupun Statsiun pengisian bahan
bakar umum (SPBU). Dalam uji coba di Yokohama-Jepang, mobil Listrik tersebut
melaju kencang tanpa suara dengan kecepatan 140 km per jam. Mobil tersebut
mampu menempuh perjalanan sejauh kira-kira 150 km sebelum baterai di charge
ulang. Pengisian baterai dapat dilakukan di SPBU Listrik yang akan dibangun di
tempat umum, rumah sakit, supermaket dan lainnya. Fenomena ini sekali gus
merupakan peluang usaha karena tidak memerlukan tempat luas dan modal besar.

4
3. MOBIL HYBRID : Toyota Prius 1800CC Lexus HS 250h 2400CC 2010
BMW X6 Active Hybrid 4400CC V8 407 PK

MOTOR LISTRIK

2010

ENGINE

Gambar 3. Mobil Hybrid


Perkembangan sistem hybrid ini berkenaan dengan konsep teknologi revolusioner.
Dikatakan revolusioner karena teknologi ini menjadi pendobrak dalam menggerakkan
kemajuan dunia di masa depan. Terutama sistem ini memberikan perhatian pada dua
hal yakni kemampuan untuk mencapai performan dan efifisiensi dan penghargaan
atas lingkungan yang lebih baik. Sistem hybrid dirancang untuk mengarahkan kita
menuju masa depan yang lebih baik dengan penggunaan bahan bakar yang lebih
hemat yang sekali gus menambah sebuah pengalaman yang mengasyikkan dalam
berkendaraan. Mobil Hybrid menggunakan kombinasi antara motor Listrik dan
konvensional dengan memaksimalkan kekuatan dari kedua sumber daya dan juga
saling mengisi kekurangannya. Adapun perkembangan mobil ini dimulai dari tahun
1997 oleh Toyota yang dikenal dengan Toyota Hybrid System (THS) seperti yang
diperlihatkan pada grafik Gambar 4 berikut ini.

200
180
160
140
120
100
80
60
40
0

1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Gambar 4. Grafik Perkembangan Mobil Hybrid

5
1.2 KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
Berdasarkan hasil audit energi yang yang pernah dilakukan, kunjungan lapangan dan
studi hasil pustaka dapat diidentifikasi bahwa penggunaan energi pada sektor industri
adalah sebesar 15 40 %, sektor transportasi 38 % dan sektor rumah tangga dan
komersial 20 - 30 %. Dampak dari kenaikan harga minyak dunia telah memaksa
pemerintah untuk mengurangi komponen subsidi energi, hal ini sangat berpengaruh
terhadap biaya produksi yang relatif tinggi membuat daya saing akan menurun .
Menyadari kenyataan tersebut maka pemerintah telah mengambil langkah-langkah
yang mengarah kepada penurunan konsumsi energi nasional dan mencari energi baru
(terbarukan) . Adapun langkah-langkah kebijakan yang dilakukan Pemerintah
tercermin pada kegiatan dan peraturan yang dikeluarkan antara lain adalah :
-

Tahun 1980 Pembentukan Badan Kordinasi Energi Nasional (BAKOREN)

Tahun 1982 INPRES N0.9 tentang Konservasi Energi

Tahun 1983 No.93/Kpts/M/Pertanben tentang Pengawasan Energi

Tahun 1991 No.43 KEPRES tentang penggunaan eneri secara bijaksana

Tahun 1995 No.100.K/48/M.PE tentang pembentukan RIKEN

Tahun 2004 No.0002 Pengembangan energi terbarukan (EnergiHijau)


guna meningkatkan pemanfaatan sumber energi baru.

Tahun 2006 INPRES No.1 tentang Penyediaan Bahan Bakar Nabati (Biofuel)

Tahun 2006 INPRES No.5 tentang keamanan pasokan energi dalam negeri dll.

SEKTOR
Industri

PEMAKAIAN ENERGI
THN 2004 (RIBU SBM)

Transportasi 38%

Industri 40%

208.331

Transportasi

205.412

Rmh Tangga
dan Komersial

119.362

TOTAL

533.105

Rmh Tangga
&
Komersial 22%

SUMBER : STATISTIK DJLPE 2005

Gambar 5. Konsumsi Energi 2004

6
Betapa pentingnya energi sehingga Pemerintah sangat serius memperhatikan dan
membentuk suatu Kementerian yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang
bertugas untuk menyusun kebijakan-kebijakan yang terkait dengan Energi. Kebijakan
ini bertujuan untuk mendorong kegiatan konservasi energi serta meningkatkan
pemanfaatan sumber energi terbarukan guna :
-

menjaga kesinambungan ketersediaan energi nasional (security of supply)

memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan (energi Hijau)

mendorong pemanfaatan teknologi yang hemat dan efisien

meningkatkan penguasaan teknologi yang dapat menghasilkan energi seperti


Mesin-Kalor maupun Peralatan lain yang semakin efisien, beragam, aman, andal
dan akrab dengan lingkungan.

1.3 PENGERTIAN ENERGI DAN DAYA


Energi yang dimaksud di atas mempunyai pengertian yang cukup luas, ada yang
menyebut sumber tenaga, ada juga yang menyebut sumber bahan bakar dan lainnya.
Menurut ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK), Energi ialah kemampuan melakukan
kerja. Kerja merupakan pergerakan suatu gaya, jadi Energi dapat juga didefinisikan
sebagai perkalian gaya dengan jarak yang ditempuhnya, hal ini dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Energi

Usaha

W = FxS

(Nm) dimana F // S

2. Energi

Momen

M = Fx S

(Nm)

3. Energi

Ekinetik

Ek = .m.V

(Nm)

4. Energi

Epotensial

Ep = m . g . h (Nm)

5. Energi

Emekanik

Em = Ek + Ep (Nm)

6. Energi

Ekalor

7. Energi

Elistrik

= m.c.t

E = P.t

F S
Nm = Joule

(joule)
(joule)

t : waktu (detik)

Keterangan :
F : Gaya (N) ialah sesuatu penyebab benda berubah/bergerak
S : Jarak (m) perpindahan/pergeseran

V : kecepatan gerak (m/s)

m : massa (kg)

h : tinggi (m)

g : gravitasi bumi (m/s)

c : kalor jenis (joule/kg.K)

t : selisih suhu ( K )

7
Daya disebut tenaga (Power) ialah kemampuan melakukan usaha setiap detik.
Orang pertama yang melakukan percobaan pengukuran tenaga adalah James Watt
dengan beberapa cara yaitu :
- Meletakkan beban bruto diatas gerobak sebesar 200 pounds dan ditarik oleh seekor
kuda. Dalam beberapa kali percobaan diproleh data bahwa untuk mencapai jarak
165 feets diperlukan waktu 1 menit.
- Sebuah mobil seberat 3300 pounds ditarik oleh empat ekor kuda. Dalam beberapa
kali percobaan diproleh data bahwa untuk mencapai jarak sejauh 10 feets diperlu
kan waktu menit.
Karena dalam percobaan ini menggunakan Kuda maka satuan tenaga dipakai tenaga
kuda (Hourse-power = Hp). Selanjutnya sesuai perkembangan teknologi maka
disesuaikan dengan standard Internasional (SI) yaitu Kilowatt atau Kw. Hubungan
antara Hp dan Kw dapat diuraikan sebagai berikut:
Satuan Daya (Power) menggunakan (HP atau Kw)
Cara 1.

1 Hp = (F x S) : t

= (200 x 165) : 60

Cara 2.

1 Hp = (F x S) : t

= (3300 x 10)/4 : 15 = 550 lbft/det

1 Kw

1 KNm/det

1 Hp

? Kgm/det

1Hp = 550 lbft/det

Jadi

= 550 lbft/det

Kw

= 550 . 0,454 . 0,30


= 74,91

= 75

Kgm/det

= 75 x 9,81 x 0,001

= 0,736 Kw

1Hp = 550 lbft/det = 75 Kgm/det = 0,736 Kw = 736 watt

Dalam Referensi lain ada juga menjelaskan bahwa satuan daya penggerak dinyatakan
dalam Hp (US horsepower) atau PS (Metrik hoursepower) atau Kw (kilowatt) yang
hubungannya adalah :
1 PS = 0,986 Hp = 0,736 Kw

8
1.4 PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI MOTOR BAKAR
Motor Bakar adalah salah satu pesawat kalor yang mengubah energi panas hasil
pembakaran bahan bakar dalam selinder menjadi energi mekanik yang keluar pada
poros engkol. Bahan bakar yang di-isap ke dalam selinder kemudian di kompres
sehingga tekanan dan tempraturnya meningkat yang selanjutnya terjadi proses
pembakaran baik oleh percikan bunga api busi pada motor bensin atau terbakar
dengan sendirinya jika menggunakan solar. Tekanan hasil pembakaran ini mendorong
piston bergerak lurus. Gerak lurus piston diubah menjadi gerak putar oleh batang
piston dan diteruskan ke poros engkol yang menimbulkan energi mekanik/putar.
Pesawat/mesin kalor dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
-

External Combution Engine (Mesin Pembakaran Luar) yaitu proses pembakaran


bahan bakar dilakukan di luar mesin sehingga konstruksi lebih komplek dan
memerlukan area dan peralatan lebih besar . Contoh jenis mesin ini adalah
Mesin Uap , Turbin Uap.

Internal Combution Engine (Mesin Pembakaran Dalam) yaitu proses pembakaran


bahan bakar dilakukan di dalam mesin itu sendiri sehingga konstruksi lebih
sederhana dimana gas hasil pembakaran bahan bakar langsung berfungsi sebagai
fluida kerja . Contoh jenis mesin ini adalah Motor Bakar, Turbin Gas. Konstruksi
jenis mesin ini lebih sederhana sehingga banyak digunakan sebagai kendaraan
atau alat transportasi maupun mesin industri.

Ditinjau dari konstruksi, prinsip kerja dan bahan bakarnya maka Motor Bakar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Menurut jumlah selinder

: 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 8 ...

Penentuan jumlah selinder yang dipakai tergantung pada kapasitas selinder,


semakin banyak selinder, getaran dan suara mesin semakin halus tetapi ukuran
mesin semakin panjang dan tidak cocok untuk kendaraan .
2. Menurut konstruksi selinder : Datar, Tegak, Miring , bentuk V dan Bintang
Konstruksi Datar sangat baik untuk tenaga karena berat piston dan batang piston
tidak mengurangi tekanan hasil pembakaran tetapi mempunyai kelemahan karena
mempercepat keausan dinding selinder liner bagian bawah piston.

9
Konstruksi Tegak mempunyai kelemahan karena sebagian tenaga digunakan untuk
mengangkat piston dan batang piston pada langkah kompressi dan buang tapi usia
ring piston dan selinder liner lebih panjang karena gesekan yang terjadi hampir
merata di sekeliling selinder liner.
Konstruksi Miring merupakan gabungan antara tegak dan datar dengan tujuan
mengurangi gesekan pada selinder liner dan ring piston sekali gus meningkatkan
tenaga mesin yang terjadi pada mesin tegak.
Konstruksi bentuk V, merupakan gabungan dari konstruksi miring yang bertujuan
untuk mengurangi ukuran panjang mesin berselinder banyak tetapi membuat
konstruksi blok dan poros engkol menjadi lebih rumit.
Konstruksi Bintang ada yang bintang tiga atau lima tergantung pada jumlah
selindernya. Mesin jenis ini mempunyai suara dan getaran lebih halus dari jenis
lainnya dan tenagapun lebih tinggi pada kapasitas selinder yang sama. Tetapi
mempunyai kelemahan yaitu ukuran (tinggi) mesin bertambah dan konstruksi
lebih rumit sehingga mempersulit assembling maupun pemeliharaannya.

Gambar 6. Susunan Konstruksi Selinder


3. Menurut prinsip kerja

: 4 Langkah, 2 Langkah dan Motor Wankel

4. Menurut bahan bakar

: Bensin, Solar dan Alternatif (Gas,LPG,MetanolBiodiesel dan Dimetil-Eter )

5. Menurut sisim pendingin

: Air, Udara dan Oli

10
TUGAS 1.
1. Jelaskan secara singkat sejarah penemuan Gasoline dan solar engine !
2. Jelaskan keuntungan dan kerugian pertambahan kendaran yang semakain lama
semakin meningkat !
3. Apa yang dimaksud kendaran konvensional dan jelaskan keuntungan dan
kerugiannya!
4. Mengapa kendaraan mobil tenaga Listrik belum beredar di Indonesia ?
5. Beri sketsa dan jelaskan prinsip kerja mobil Hybrid !
6. Jelaskan perkiraan jumlah mobil pada tahun 2000 dan 2100 !
7. Apa yang dimaksud dengan energi terbarukan ?
8. Jelaskan jenis-jenis bahan bakar alternatif yang dapat digunakan untuk motor
bakar !
9. Apa perbedaan energi dan tenaga ?
10. Jelaskan harga eqivalensi antara tenaga kuda (Hp) dan (Kw) !
11. Jelaskan klasifikasi motor bakar !
12. Mengapa turbin gas dapat dikelompokkan dalam internal combution engine ?
13. Mengapa Mesin atau turbin uap tidak/jarang digunakan untuk kendaraan ?
14. Jelaskan keuntungan dan kerugian bila mesin mempunyai selinder banyak !
15. Dari pengamatan sehari-hari, mobil bensin 1800 CC bertenaga 80 Hp dan Mobil
solar 2500 CC bertenaga 90 Hp. Apa yang dapat anda jelaskan dari hal ini ?

11

BAB II
PRINSIP KERJA MOTOR BAKAR
2.1 NAMA DAN FUNGSI KOMPONEN MOTOR 4 LANGKAH

KATUP ISAP
SALURAN
ISAP

RUANG
BAKAR

BUSI

KATUP BUANG
SALURAN
BUANG

SELINDER
BLOK

RING OLI

RING
KOMPRESSI

PISTON

PIN PISTON

BATANG
PISTON
POROS
ENGKOL

KARTER
OLI

Gambar 7. Konstruksi Motor 4 Langkah


1. BUSI dipasang pada kepala selinder yang berfungsi untuk menimbulkan bunga
api pada saat engkol 8 - 12 sebelum TMA. Spelling 0,6 0,8 dan kebersihan
busi harus dijaga supaya bunga api yang timbul berbentuk tajam berpencar.
2. KEPALA / COP SELINDER dipasang pada bagian atas untuk menutup ruang
bakar sekali gus tempat pemasangan busi, perangkat katub, saluran masuk bahan
bakar dan knalpot. Permukaan Kepala selinder harus rata/plat dan dikunci
dengan ikatan sejumlah baut dengan momen puntir yang kuat dan merata.
3. KATUP ISAP DAN BUANG berfungsi untuk mengatur masuknya bahan bakar
dan pengeluaran gas bekas hasil pembakaran sesuai dengan waktu tertentu.
Ukuran katup isap ini biasanya dibuat lebih besar dari katup buang supaya
proses pemasukan bahan bakar lebih sempurna. Kebersihan dan spelling katup

11

12
harus dijaga supaya pemakaian bahan bakar efisien. Spelling katup biasanya
distel 0,15 untuk isap dan 0,25 untuk buang tergantung jenis kendaraannya.
4. SALURAN ISAP DAN BUANG berfungsi sebagai saluran masuknya bahan
bakar dan saluran pengeluaran gas bekas hasil pembakaran. Guna menjaga
proses pemasukan bahan bakar terjadi dengan baik maka saluran masuk dibuat
pendek artinya jarak karburator ke ruang bahan bakar harus sedekat mungkin.
5. RUANG BAKAR berfungsi sebagai tempat proses pembakaran bahan bakar.
Bagian samping berbentuk selinder dan bagian atas beraneka bentuk sesuai jenis
motor, misalnya rata, lengkung setengah bola dan sebagainya.
6. BLOK SELINDER merupakan badan mesin yang berfungsi sebagai dinding
ruang bakar, tempat piston bergerak dan bagian dalam dipasang selinder liner
guna mempermudah proses assembling dan pemeliharaan jangka panjang.
7. PISTON (TORAK) merupakan jantung motor yang berfungsi untuk menampung
dan meneruskan gaya tekan gas hasil pembakaran bahan bakar. Sesuai fungsinya
maka bahan piston ini harus tahan panas, ringan dan muai panjangnya kecil.
8. RING PISTON terdiri dari ring kompressi dan ring oli untuk motor empat tak.
Ring kompressi dipasang di bagian atas antara piston dan selinder liner yang
berfungsi untuk menjaga kebocoran tekanan gas pembakaran dan sekali gus
memperkecil bidang gesek antara piston dan selinder liner. Ring oli dipasang
bagian bawah yang berfungsi untuk menjaga supaya tebaran oli dari karter tidak
masuk ke dalam ruang bakar.
9. PIN PISTON berfungsi sebagai tempat penyambungan antara piston dan batang
piston. Untuk mempermudah asembling dan menjaga posisi pin maka pada ke
dua ujungnya dipasang clip ring.
10. BATANG PISTON (CONECTING ROD) berfungsi untuk meneruskan gaya
dorong dan sekaligus merubah gerak lurus piston menjadi gerak putar pada
poros engkol. Pada kedua lubang batang piston biasanya dipasang bantalan
luncur atau rollbearing sesuai dengan jenis motor yang digunakan.
11. POROS ENGKOL (CRANK SHAFT) merupakan poros utama yang berfungsi
untuk meneruskan putaran dan momen putar motor ke mesin/alat yang

13
menggunakannya. Pada poros engkol ini biasanya dilengkapi balance atau roda
gila yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan gerak putar poros tersebut.
12. KARTER OLI dipasang pada bagian bawah mesin yang berfungsi sebagai
wadah oli. Bila poros engkol berputar maka oli yang berada di karter akan
terlempar ke dinding selinder bagian bawah piston yang berfungsi untuk
melumasi gerak antara ring piston dan selinder liner. Untuk motor dua langkah
karter ini tanpa oli karena berfungsi sebagai tempat penampungan bahan bakar
dan sering disebut juga sebagai ruang kompresi kedua (Secondary Compression)
2.2 PROSES KERJA MOTOR 4 LANGKAH

Gambar 8. Proses Kerja Motor 4 Langkah


1. LANGKAH ISAP
Untuk pertama sekali motor di start/diengkol, katup isap terbuka dan piston
bergerak turun dari Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB) sehingga
terjadi setengah putaran pada poros engkol. Pada saat piston turun volume ruang
bakar bertambah besar mengakibatkan tekanan di dalam ruang bakar turun
sampai di bawah tekanan Atmosfir. Karena perbedaan tekanan ini maka bahan
bakar minyak bercampur udara terisap ke dalam ruang bakar.
2. LANGKAH KOMPRESSI
Katup isap dan buang tertutup, piston bergerak dari TMB ke TMA, poros engkol
sudah bergerak satu putaran. Pada saat piston bergerak menuju TMA, volume

14
ruang bakar mengecil dan terkompressi sehingga tekanan dan tempratur bahan
bakar bertambah besar. Setelah piston mencapai sekitar 8 - 12 engkol sebelum
TMA, busi mengeluarkan percikan bunga api dan membakar bahan bakar dengan
harapan setelah piston mencapai TMA seluruh bahan bakar sudah terbakar
dengan sempurna.
3. LANGKAH EXPANSI (KERJA)
Katup isap dan buang masih tertutup, seluruh bahan bakar sudah terbakar
menimbulkan tekanan yang tinggi dan berkembang (expansion) menekan piston
sehingga piston bergerak dari TMA menuju TMB membuat poros engkol
berputar mencapai satu setengan putaran.
4. LANGKAH BUANG
Katup isap masih tertutup dan katup buang sudah terbuka sehingga gerakan
piston mulai dari TMB menujuTMA mendorong gas bekas hasil pembakaran
keluar ruang bakar. Akhir langkah buang ini poros engkol sudah mencapai dua
putaran dan katup isap mulai terbuka menandakan bahwa langkah isap akan
beroperasi berikutnya.
Dari keseluruhan proses kerja empat langkah tersebut dapat disimpulkan bahwa :
-

Dalam satu siklus terjadi empat langkah piston dan dua kali putaran poros engkol

Dalam dua kali putaran engkol terjadi satu kali percikan bunga api busi

Dalam satu siklus masing-masing katup terbuka satu kali

Awal langkah isap atau akhir langkah buang kedua katup saling terbuka

Proses pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar sekitar 8 - 12 engkol

Pemasukan bahan bakar diatur oleh katup sehingga lebih terkontrol dan irit

Oli pelumas tidak bercampur dengan bahan bakar sehingga lebih dingin dan
proses pembakaran sempurna sehingga tidak mengeluarkan asap.

Kerja motor terjadi pada langkah expansi dimana sebagian tenaga disimpan oleh
rotor dan flywheel kemudian digunakan untuk menggerakkan piston pada langkah
isap-kompressi dan langkah buang.

15
2.3 PROSES KERJA MOTOR 2 LANGKAH

BUSI

RUANG
BAKAR
SALURAN
BUANG
SALURAN
ISAP

KEPALA
SELINDER

SELINDER
BLOK
PISTON
RING
KOMPRESSI

PIN PISTON
SALURAN
BILAS
BATANG
PISTON
POROS
ENGKOL
KARTER

Gambar 9. Konstruksi Motor 2 Langkah


Nama dan fungsi komponen motor 2 langkah hampir sama dengan motor 4 langkah
tetapi mempunyai perbedaan dalam konstruksi yaitu tidak mempunyai katup dan ring
oli. Posisi saluran masuk, saluran bilas dan saluran buang terletak ditengah blok se linder seperti Gambar 9. Pemasukan bahan bakar dan pembuangan gas buang diatur
oleh piston sehingga lebih boros. Ruang karter tidak berisi oli karena berfungsi seba
gai ruang kompressi awal guna membantu pengisian dan pembilasan ruang bakar.
Untuk pelumasan komponen yang bergerak maka bahan bakar yang digunakan adalah
bahan bakar campur dimana proses pembakarannya akan menimbulkan gas berasap.
Konstruksi motor 2 langkah lebih sederhana karena tidak mempunyai sarana katup
dan mempunyai dua ruang yang dibatasi oleh piston. Bagian atas adalah ruang tempat
proses pembakaran dan bagian bawah adalah ruang karter yang berfungsi sebagai wa wadah awal penampungan bahan bakar dan sering disebut ruang kompresi awal .
Proses kerja motor 2 langkah ini cukup unik karena dalam satu langkah terjadi dua atau
tiga proses sekali gus seperti pada saat piston mendekati TMB , proses yang terjadi
adalah buang, pemasukan dan pembilasan bahan bakar yang dapat diuraikan sbb :

16
1. LANGKAH ISAP
Piston bergerak turun dari Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB)
maka proses yang terjadi adalah ekspansi buang sekali gus piston menekan
bahan bakar diruang karter sehingga mendekati TMB bahan bakar mengalir
melalui saluran bilas menuju ruang bakar. Masuknya bahan bakar baru ini sekali
gus membilas sisa gas bekas dalam ruang bakar disebut langkah isap/pemasukan
bahan bakar ke ruang bakar.

Gambar 10. Proses Kerja Motor 2 Langkah


2. LANGKAH KOMPRESSI Piston bergerak naik dari (TMB) (TMA) maka
proses yang terjadi adalah bahan bakar terkompressi oleh piston menyebabkan
tekanan dan tempraturnya meningkat dan 8 - 12engkol sebelum TMA , busi
mengeluarkan percikan bunga api sehingga terjadi proses pembakaran. Pada saat
piston bergerak ke atas saluran isap terbuka dan bahan bakar masuk ke dalam
ruang karter.
3.

LANGKAH EXPANSI (KERJA) Setelah piston sampai di TMA diharapkan


semua bahan bakar sudah terbakar menyebabkan

tekanan yang tinggi dan

berkembang (expansion) menekan piston bergerak turun menuju TMB.


4. LANGKAH BUANG Akhir ekspansi saluran buang terbuka sehingga gas bekas
keluar yang kemudian disusul dengan proses pengisian bahan bakar baru.
Masuknya bahan bakar baru ini sekaligus mendorong gas bekas keluar dan proses
ini disebut pembilasan.

17
Dari keseluruhan proses kerja Dua langkah tersebut dapat disimpulkan bahwa :
-

Dalam satu siklus terjadi dua langkah piston dan satu kali putaran poros engkol

Setiap putaran poros engkol terjadi satu kali percikan bunga api sehingga panas

Setiap putaran menimbulkan kerja sehingga tenaga lebih besar

Konstruksi sederhana sehingga mudah dalam pemeliharannya

Pada saat piston di TMB,saluran masuk dan buang terbuka secara bersamaan

Proses pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar sekitar 8 - 12 engkol

Pemasukan bahan bakar diatur oleh piston sehingga tidak terkontrol dan boros

Bahan bakar dicampur dengan oli sehingga proses pembakaran kurang sempurna
dan gas bekas mengeluarkan asap.

Kerja motor terjadi pada langkah expansi dimana sebagian tenaga disimpan oleh
rotor dan flywheel kemudian digunakan untuk menggerakkan piston pada langkah
isap-kompressi dan langkah buang.

2.4 PROSES KERJA MOTOR WANKEL

1a
4b

4a

1a

2b
2c

2a
3

Gambar 11. Proses Kerja Motor Wankel


Pada awal tahun 1954 Dr Felik Wankel mulai merencanakn sebuah motor tanpa gerak
tranlasi dengan bentuk piston segi tiga sama sisi yang berputar dalam stator.
Geometris bagian dalam stator berbentuk epitrokoida yaitu tempat kedudukan puncak

18
segitiga dari rotor yang berputar. Ide Mr Wankel ini kemudian dikembangkan di
Jerman tahun 1963 dan akhirnya pada tahun 1967 dibuatlah mobil bermesin Wankel
Ro 80 dan pada tahun yang sama Toyo Kogyo dari Jepang berhasil membuat mobil
Mazda 110S bermesin Wankel RX2. Mesin Wankel buatan Toyo mempunyai dua
rotor berukuran (573 cc x 2) dapat menghasilkan tenaga 130 Hp pada putaran 7000
rpm dan perbandingan kompressi 9,4. Motor Wankel ini bekerja dengan siklus
thermodinamika seperti motor bakar konvensional. Bahan bakar sebagai fluida kerja
mengalami proses isap, kompressi, ekspansi dan buang seperti Gambar 11.
Adapun proses kerja motor Wankel dapat dijelaskan sebagai berikut :
1a. Proses pengisian/isap terjadi sampai pada kondisi 2a.
2a. Proses pengisian berakhir dan mulai proses kompressi
2b. Proses kompressi berlangsung sampai 2c
2c. Proses mendekati akhir kompressi busi menyala
3. Proses ekspansi dan terjadi langkah kerja pada motor sampai mendekati 4a
4a. Proses pembuangan gas bekas dan kembali ke posisi 1a.
Dari keseluruhan proses kerja Motor Wankel dapat dijelaskan bahwa :
-

Dalam satu siklus terjadi satu langkah/ putaran piston

Setiap putaran piston terjadi satu kali percikan bunga api sehingga panas

Setiap putaran menimbulkan kerja sehingga tenaga lebih besar

Konstruksi sederhana sehingga ukuran lebih kecil dari motor lainnya

Proses pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar sekitar 8 - 12 engkol

Pemasukan bahan bakar diatur oleh piston sehingga tidak terkontrol dan boros

Bahan bakar dapat menggunakan bensin, bensin campuran atau solar

Langkah ekspansi/kerja terjadi bersamaan dengan isap, kompressi dan buang.

Karena komponen tidak mengalami gerak tranlasi melainkan langsung berputar


maka getaran dan bunyinya lebih halus.

* kelemahan Putaran tinggi

19

2.5 PROSES KERJA TURBIN GAS

BUSI

NOZLE
RUANG
BAKAR
FLYWHEEL

SALURAN
BUANG

UDARA
MASUK

KOMPRESSOR
BLOWER

TURBIN UTAMA
TURBIN 1

Gambar 12. Proses Kerja Turbin Gas


Start pertama kompressor dihidupkan menggunakan motor listrik. Kompressor
berputar menghisap udara luar dan menekan ke dalam ruang bakar. Dalam waktu
bersamaan bahan bakar disemprotkan melalui nozle secara terus menerus dengan
tekanan tinggi sehingga terjadi pengabutan halus guna mempermudah proses
pembakaran. Selanjutnya busi dinyalakan sehingga terjadi proses pembakaran yang
menimbulkan tekanan dan tempratur tinggi. Setelah terjadi proses pembakaran busi
dimatikan kembali , pembakaran berikutnya terjadi secara otomatis karena api dalam
ruang tersebut akan menyala terus menerus karena penyemprotan bahan bakar pun
dilakukan secara terus menerus. Bentuk ujung ruang bakar dipersempit guna
meningkatkan kecepatan gas buang keluar. Keluarnya gas bekas diarahkan untuk
mendorong sudu-sudu turbin 1 yang dipasang seporos dengan blower dan
kompressor. Blower dipasang ditengah bagian dalam ruang bakar yang bertujuan
untuk proses pendinginan ruang bakar tersebut. Gas bekas hasil pembakaran tadi
selanjutnya bergerak mendorong sudu turbin utama . Poros turbin utama ini
diperpanjang keluar dan dilengkapi roda flywhhel yang berfungsi sebagai balance dan
tempat penyambungan tenaga ke gear transmisi dan peralatan berikutnya. Gas yang

20
keluar dari turbin ini menuju knalpot yang biasanya berbentuk convergen-divergen
guna menambang gaya dorong turbin secara keseluruhan.
2.6 DIAGRAM INDIKATOR (DIAGRAM P-V)
Motor Bakar adalah salah satu pesawat kalor yang mengubah energi panas hasil
pembakaran bahan bakar dalam selinder menjadi energi mekanik yang keluar pada
poros engkol. Proses pembakaran yang terjadi mengikuti aturan thermodinamika dan
sesuai dengan Hukum Boyle Gau-Lussac. Untuk mempermudah analisa maka
digunakan alat (Indikator) yang dapat mencatat/menggambarkan perubahan tekanan
dan volume gas dalam ruang bakar dan hasilnya disebut Diagram Tekanan-Volume
atau Diagram P-V seperti gambar berikut ini.

2
4
0

Gambar 13. Diagram Indikator Motor


Percobaan ini hanya dapat dilakukan dengan menggunakan motor puataran lambat,
sedangkan untuk putaran tinggi biasanya menggunakan osiloskop. Selinder yang
dibungkus kertas grafik dihubungkan dengan poros dan pin eksentris pada ujung
poros motor. Jika motor berputar maka selinder bergerak bolak-balik kekiri dan
kekanan sedangkan pena yang dipasang pada tabung pegas akan bergerak naik turun
sesuai besar tekanan diruang bakar. Adapun proses penggambaran diagram dapat
diuraikan sebagai berikut :
0 - 1 Langkah Isap, piston bergerak kekanan, selinder indikator berputar kekiri,
tekanan dalam ruang bakat turun dibawah atmosfir membuat pena bergerak
turun dibawah garis atmosfir, proses ini berjalan dengan proses Isobaric .

21
1 - 2 Langkah Kompressi, piston bergerak kekiri, selinder indikator berputar
kekanan, tekanan naik secara perlahan mengangkat pena bergerak teratur ke
atas sampai engkol mencapai 10 sebelum Titik mati Atas (TMA), prpses
ini berjalan dengan proses Isentropic yaitu P, V dan T berubah.
2 - 3 Busi mengeluarkan api, terjadi proses pembakaran bahan bakar menyebabkan
tekanan dan tempratur meningkat dengan tajam mengangkat pena keatas dan
selinder masih berputar kekanan . Pada proses ini tejadi pemasukan kalor de ngan proses Isochoric yaitu volume dianggab konstan.
3 - 4 Langkah Ekspansi disebut langkah kerja, piston bergerak kekanan, selinder
berputar kekiri, tekanan dan tempratur menurun secara teratur membuat pena
bergerak turun. Tekanan gas hasil pembakaran ini menekan piston bergerak
translasi dan menimbulkan kerja dengan proses Isentropc.
4 - 0 Langkah Buang, piston bergerak kekiri, selinder berputar kekanan, tekanan
turun dengan cepat membuat pena pun ikut turun. Pada langkah ini katup
buang terbuka sehingga gas bekas keluar menyebabkan tekanan turun sampai
mendekati/diatas tekanan atmosfir. Proses ini berjalan dengan proses Isobar.
Bila gerak selinder indikator disetel mengikuti putaran motor dan kertas grafiknya
dibentangkan, maka bentuk Diagram P-V di atas dapat dilukiskan sebagai berikut :

2
4
0

Gambar 14. Grafik Indikator Tekanan Derajat Engkol


Katup Isap

terbuka 10 sebelum TMA sampai 40 sesudah TMB selama 230

22
Katup Buang terbuka 46 sebelum TMB sampai 10 sesudah TMA selama 236
Jadi katub Isap dan buang overlaping selama 20 engkol.
2.7 PERBANDINGAN DIAGRAM P-V MOTOR 4 DAN 2 LANGKAH
Prinsip kerja Motor 4 langkah dan 2 langkah adalah sama-sama mengalami proses
isap kompressi ekspansi buang tetapi berbeda dalam sistem pengaturan
pemasukan dan pengeluaran bahan bakarnya. Pemasukan bahan bakar ke ruang bakar
pada saat isap motor 4 langkah berada pada tekanan dibawah atmosfir, sedangkan
pemasukan bahan bakar pada motor 2 langkah melalui kompressi ruang karter bagian
bawah piston. Jadi tekanan bahan bakar masuk ruang bakar motor 2 langkah lebih
besar dari 4 langkah dan berpengaruh terhadap tekanan pada proses berikutnya.
Adapun pengaruh dari pengaturan pemasukan dan pembuangan bahan bakar pada
kedua motor tersebut dapat diperhatikan pada Gambar 15.

1. Motor 4 Langkah

4
1

4
1

2. Motor 2 Langkah

Gambar 15. Diagram P V Motor 4 dan 2 Langkah


Titik a : Lubang saluran masuk/isap mulai terbuka, awal pemasukan bahan bakar
Titik b : Lubang saluran masuk/isap mulai tertutup, pemasukan bahan bakar berhenti
Titik c : Lubang saluran keluar/buang mulai terbuka, awal pengeluaran bahan bakar
Titik d : Lubang saluran keluar/buang mulai tertutup, pengeluaran bhn bakar berhenti

23
Jadi Saluran Isap dan buang overlaping selama 20engkol untuk motor 4 langkah
dan 96 engkol untuk motor 2 langkah
2.8 PERBANDINGAN DIAGRAM P-V SIKLUS OTTO & DIESEL
Mesin kalor yang ideal dimana proses pembakaran bahan bakar yang berlangsung
dapat menghasilkan gas bertekanan dan bertempratur tinggi. Gas ini merupakan kalor
atau energi yang dianggab sebagai fluida kerja yang masuk ke dalam selinder mesin.
Jumlah kalor yang dimasukkan ke dalam mesin terjadi pada saat timbulnya proses
pembakaran bahan bakar dan dinyatakan dengan Qm. Pada langkah ekspansi dari
TMA sampai TMB maka tekanan dan tempratur turun. Selama langkah ini sejumlah
kalor digunakan untuk energi gerak dan hilang/tersalur melalui dinding selinder,
radiasi dan gas buang yang dinyatakan dengan Qk.
Pada Motor Bensin, bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar merupakan
campuran antara udara dan bensin yang terjadi diluar mesin yaitu di karburator.
Bahan bakar diisap masuk dan dipampat kemudian mendekati akhir kompressi
dibakar oleh percikan bunga api. Pembakaran bahan bakar ini menimbulkan
kalor/energi (Qm) yang digunakan untuk mendorong piston bergerak, hal ini terjadi
pada proses isochoric yaitu volume konstan (titik 2 - 3 ) siklus Otto.
Lain halnya dengan Motor Diesel dimana pada langkah isap terjadi pemasukan udara
secara paksa oleh kompressor. Setelah udara masuk kemudian dikompres/pampat dan
mendekati

TMA solar disemprotkan melalui nozle sehingga terjadi pembakaran

bahan bakar yang dianggab sebagai masuknya kalor (Qm) pada proses isobar seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 16 (titik 2 3 ) siklus Diesel .
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka ke dua siklus tersebut digabung
dengan jalan proses pemasukan udara dibantu dengan supercharge dan adanya
proses pembakaran susulan atau peyemprotan tambahan. Jadi masuknya kalor terjadi
dua kali yaitu pada proses isochoric dan disusul pada proses isobar
yang ditunjukkan pada Gambar 16 (titik 2 3 3a ) siklus Gabungan .

seperti

24
Bentuk Diagram P-V siklus Otto, siklus Diesel maupun gabungan dapat dijelaskan
pada Gambar 16 berikut ini.

2
Qm

3a
Qm

Qm

4
0

4
Qk

4
Qk

Qk

Gambar 16. Perbandingan Siklus Otto Diesel


KETERANGAN

25

2.9 CONTOH PERMASALAHAN DAN PENYELESAIANNYA


1. Motor 2 langkah bergerak dengan putaran engkol 4800 rpm, berapa kali busi
mengeluarkan bercikan bunga api setiap detiknya ?
Jawab : Putaran n = 4800 rpm = 80 rps
Percikan bunga api busi = 80 kali/det karena setiap siklus terjadi
satu putaran dan sekali busi menyala.
2. Pada motor 4 langkah terjadi proses pembuangan 1800 kali tiap menit, tentukanlah
a. Jumlah putaran (n)
b. Penyalaan busi setiap detik

26
Jawab : a. Jumlah putaran n
Setiap siklus motor 4 langkah menimbulkan dua putaran dan
katup buang terbuka sekali berarti putaran motor yang terjadi
n = 1800 x 2 = 3600 rpm = 60 rps
b. Penyalaan busi setiap detik x 60 = 30 kali
3. Jelaskan perbedaan konstruksi piston motor 4 langkah , 2 langkah dan Wankel !
Jawab : a. Piston Motor 4 langkah berbentuk selinder dan mempunyai 3 alur
tempat pemasangan ring kompressi dan ring oli dimana permukaan
atas umumnya datar. Gerak piston translasi
b. Piston Motor 2 langkah berbentuk selinder dan hanya mempunyai
2 alur ring kompressi dimana bagian atasnya secara umum lengkung
Piston bergerak translasi
c. Piston motor Wankel berbentuk segi tiga sama sisi dan bagian dalam
terdapat roda gigi dimana geraknya adalah rotasi.
4. Dalam spesifikasi dan jarak tempuh yang sama antara motor 4 dan 2 langkah,
motor yang mana lebih cepat panas dan mengapa ?
Jawab : Yang lebih cepat panas adalah motor 2 langkah karena pada jarak sama
Jumlah putaran sama tetapi penyalaan busi 2 langkah lebih banyak 2 x
dari motor 4 langkah.
Penyalaan busi 2 langkah = jumlah putaran n dalam rps
Penyalaan busi 4 langkah = x jlh putaran n dalam rps
5. Apa yang dimaksud dengan motor 4 tak ? dan motor Wankel disebut berapa tak ?
Jawab : - Motor 4 tak sama dengan 4 langkah dimana dalam satu siklus terjadi
4 langkah piston ( isap-kompressi-ekspansi dan buang) dan 2 kali
putaran engkol
- Motor Wankel dimana dalam satu siklus terjadi 1 langkah piston
(isap-kompressi-ekspansi dan buang) dan 1 kali putaran piston jadi
motor ini dapat disebut motor 1 tak.
6. Mengapa turbin gas dapat dikelompokkan dengan motor bakar ?
Jawab : Internal Combution Engine (Mesin pembakaran Dalam) sering disebut

27
dengan istilah motor bakar, sedangkan proses kerja turbin gas dimana
udara dan bahan bakar dimasukkan kedalam mesin dan dibakar oleh
percikan bunga api busi jadi pembakaran nya terjadi dalam mesin.
7. Satuan daya motor sering menggunakan Hp atau Kw, jelaskan nilai eqivalensi dari
ke dua satuan tersebut !
Jawab : Daya disebut tenaga (Power) ialah kemampuan melakukan usaha setiap
detik. Orang pertama yang melakukan percobaan pengukuran tenaga
adalah James Watt dengan cara meletakkan beban bruto diatas gerobak
sebesar 200 pounds dan ditarik oleh seekor kuda. Dalam beberapa kali
percobaan diproleh data rata-rata bahwa untuk mencapai jarak 165 feets
diperlukan waktu 1 menit.
Satuan Daya (Power) menggunakan (HP atau Kw)
1 Hp = (F x S) : t

= (200 x 165) : 60

1 Kw

1 KNm/det

1 Hp

? Kgm/det

1Hp = 550 lbft/det

= 550 lbft/det
=

Kw

= 550 . 0,454 . 0,30


= 74,91

= 75

Kgm/det

= 75 x 9,81 x 0,001

= 0,736 Kw

Jadi 1Hp = 550 lbft/det = 75 Kgm/det = 0,736 Kw = 736 watt


TUGAS 2.
1. Jelaskan proses terjadinya putaran pada poros engkol motor empat tak !
2. Motor mana yang lebih banyak digunakan sekarang ini dan mengapa ?
3. Gambar sketsa motor Wankel dan jelaskan prinsip kerjanya !
4. Jelaskan cara mendapatkan diagram Indikator motor !
5. Apa yang dimaksud dengan siklus Otto ?
6. Dengan spesifikasi yang sama, jelaskan perbandingan tenaga antara motor
2 langkah dan 4 langkah ?
7. Jelaskan kelebihan motor Wankel bila dibandingkan dengan motor 2 tak !

28
8. Motor empat langkah bergerak dengan kecepatan putar n =7200 rpm, tentukanlah
a. Waktu penyalaan busi sebelumTMA
b. Jumlah penyalaan busi setiap detik
c. Bepaka kali terjadi pemasukan bahan bakar dalam 1 menit
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perbandingan kompressi, dan apa
pengaruhnya bila nilainya semakin besar ?
10. Mengapa saluran isap dan buang dibuat overlapping ? jika dihilangkan apa
pengaruhnya ?
11. Jelaskan prinsip kerja dan keuntungan Turbin gas dibanding motor torak ?
12. Jelaskan nama dan fungsi komponen utama motor bakar !

BAB III
EFISIENSI, DAYA DAN PRESTASI
3.1 EFISIENSI (DAYA GUNA)
Bagaimana pentingnya suatu efisiensi sehingga hampir semua kegiatan berbicara
tentang efisiensi. Pengertian efisiensi yang juga sering disebut randemen secara
umum dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara yang berguna dengan apa
yang digunakan. Dalam Motor Bakar , efisiensi dapat dikelompokkan menjadi tiga :
1. Efisiensi thermal (th) adalah perbandingan antara energi kalor efektif
(Qe adalah kalor yang digunakan untuk mendorong piston) dengan kalor hasil

29
pembakaran bahan bakar yang dimasukkan ke dalam ruang bakar dalam (%).
Nilai efisiensi thermal dapat dijabarkan dari Siklus Diagram P-V Gambar 16.

Qm

4
0

Qk

Pi : tekanan gas di setiap titik pada siklus


Vi : volume gas di setiap titik pada siklus
G : berat gas/campuran udara- bahan bakar
T : tempratur mutla gas
R : tetapan gas (848) dan udara (29,3)
M : berat molekul gas
U : energi dalam gas
W : kerja gas

kg/m 2
m3
kg
o
K
kgm/mol o K
kg/mol
kkal
kkal

Cv : Kalor jenis isochoric gas ideal 0,24

kkal/kg o K

Cp : Kalor jenis isobar gas ideal 0,1715

kkal/kg o K

Eqivalensi

1 Kkal = 427 Kgm

Dari siklus Otto dapat dijelaskan bahwa


28 :
Titik 0 1 dan 4 0 terjadi Proses Isobaric

P tetap berarti P = 0

Titik 2 3 dan 4 1 terjadi Proses Isochoric V tetap berarti V = 0


Titik 1 2 terjadi Proses Isentropic/Adiabatic dimana P, V ,T berubah Q = 0 dan
U2 < U1 sehingga U = U2 U1 = - W , (-W) artinya piton menekan
fluida kerja , dengan kata lain dibutuhkan tenaga dari luar untuk mengkompres bahan bakar, dalam hal ini berlaku :

30
Volume selinder

V1 = V4 = Vc + Vs

Volume kompressi/sisa V2 = V3 = Vc
Titik 3 4 terjadi Proses Isentropic/Adiabatic dimana P, V ,T berubah Q = 0 dan
U4 > U3 sehingga U = U4 U3 = + W ,

(+W) artinya piston ditekan

oleh gas/fluida kerja , dengan kata lain energi gas pembakaran mendo rong piston , karena itu maka langkah ini disebut langkah kerja, dalam
hal ini berlaku :

Dengan jalan yang sama, perhitungan efisiensi terhadap ketiga siklus dapat disim pulkan bahwa :

2. Efisiensi volumetris (v) adalah perbandingan antara luasan siklus Diagram


P- V sebenarnya dengan luasan siklus theoritis. Efisiensi volumetris ini terkait
Dengan teknis pemasukan bahan bakar ke dalam ruang bakar, sempurna tidaknya
pembakaran maupun peningkatan sistem pembakaran guna mendapatkan luasan
diagram semaksimal mungkin. Menurut H. Berenschot : Efisiensi volumetris ada lah perbandingan antara efisiensi thermal dengan efisiensi theoritis, dimana luasan
diagram sebenarnya 60 % dari luasan theoritisnya . Hal inidapat dirumuskan :

31

3. Efisiensi mekanis (m)

adalah perbandingan antara daya efektif/ berguna

( Ne = daya pada ujung poros engkol) dengan daya indikator (Ni).

Daya efektif

yang ada pada ujung poros engkol dapat diukur dan harganya selalu lebih kecil dari
daya teoritis berdasarkan indikator. Hal ini terjadi karena adanya gesekan yang ter jadi antara komponen yang bergerak seperti ring piston dan selinder liner maupun
pada bantalan duduk dan lainnya.

Efisiensi total (t) adalah merupakan perkalian dari efifisiensi thermal,volu metrik dan mekanis. Jadi bila berbicara tentang efisiensi total tidak bisa lepas dari
seluruh kerugian yang terjadi pada proses kerja motor tersebut. Kerugian yang terjadi misalnya antara lain :
1. Kebocoran gas yang terjadi pada ring piston dan cincin katup
2. Waktu pembukaan dan penutupan katup tidak sekali gus berlangsung
3. Bahan bakar dan udara tidak murni berpengaruh terhadap kalor yang timbul
4. Adanya rambatan panas ke dinding selinder , pendingin dan pelumas.
5. Proses pembakaran memerlukan waktu dan terjadi pada perubahan volume
6. Adanya gesekan di setiap komponen logam maupun pelumas
7. Kehilangan energi akibat massa rotor dan langkah kompressi dan lainnya
Jadi bila kerugian kerugian tersebut diperhitungkan maka energi sisa dalam
persen disebut efifisiensi total yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

32

Gambar 17. Tabel Efisiensi Motor 4 Langkah


3.2 DAYA DAN PRESTASI MOTOR
Daya adalah besarnya energi yang bekerja dalam selang waktu tertentu. Satuan daya
dapat menggunakan tenaga kuda (Hp) atau kilowatt (Kw). Besarnya Efisiensi meka nis adalah merupakan perbandingan antara Daya efktif dan Daya Indikator .
Besarnya daya indikator tergantung pada kapasitas selinder dan tekanan rata-rata gas
hasil pembakaran bahan bakar didalam selinder.

S = (0,8 - 1,2) D
4.V
.S.z

60.75.100.a

450.000.a
a = 2 untuk motor 4 langkah

a = 1 untuk motor 2 langkah

Gambar 18. Dimensi Mesin


Keterangan :

D : diameter piston

(Cm)

S : langkah Piston

(Cm)

Pr : tekanan rata-rata gas pembakaran (Kg/cm2 )


n : putaran mesin

(rpm)

33
z : jumlah selinder

(buah)

a : jumlah putaran persiklus


Energi indikator motor eqivalen dengan lusan siklus diagram P-V, sedangkan
Tekanan rata-rata gas (Pr) hasil pembakaran bahan bakar dapat dicari dengan jalan
Membagi siklus biasanya sepuluh bagian tekanan kemudian dijumlahkan sbb:

Setelah didapat daya indikator maka perhitungan daya efektif dapat kembali
dirumuskan sebagai berikut :

Daya Efektif

Ne = (m) . Ni

Daya Indikator adalah daya yang terjadi di dalam ruang bakar


Daya efektif daya yang timbul di roda penerus
Daya SAE adalah daya yang diberikan pada kopling
Daya Spesifik adalah perbandingan antara daya maksimal dengan isi selinder (Hp/cc)
Massa kendaraan Spesifik adalah perbandingan massa dengan dayanya

(Kg/Hp)

3.3 TORSI (MOMEN PUTAR)


Torsi atau Momen putar adalah perkalian gaya dengan jarak dimana garis gaya harus
tegak lurus jarak (radius) seperti Gambar 17. Di Laboratorium otomotif, pengukuran
torsi dilakukan dengan alat dinamometer (Torquemeter) dan pengukuran putaran di

34
lakukan dengan alat takometer. Torsi ini menimbulkan putaran dan tenaga pada poros
engkol yaitu tenaga/daya efektif. Hubungan torsi dan daya efektif dapat diuraikan
dengan rumus Fisika Dasar sebagai berikut : T = F x R

Keterangan : Ne : Daya efektif


T : Torsi/momen putar
n

(kgm)

(Hp)
(Kgm)

: putaran poros engkol (rpm)

Dari proses kerja dapat diketahui bahwa satu putaran engkol (n) terjadi dua langkah
piston . Besarnya langkah (S) = 2 x radius engkol. Jadi kecepatan piston bergerak lurus dapat ditentukan sebagai berikut :

3.4 PEMAKAIAN BAHAN BAKAR


Perhatikan kembali Siklus Otto atau Diesel pada Gambar 16, dimana proses masuk
nya kalor adalah pada saat terjadinya pembakaran bahan bakar . Panas yang timbul
adalah sebanding dengan massa dan nilai bakarnya yaitu :

35

Kalor Bahan Bakar Qm = mj x NB

kkal/jam

Kalor Bahan Bakar Qm = 427 x mj x NB :(3600x75) Hp


dimana mj : masa bahan bakar kg/jam dan NB : nilai bakar bahan bakar

kkal/kg

Sebagai contoh nilai bakar dari bahan bakar standard adalah : Nilai bakar Bensin
adalah 10.000 kkal/kg, NB Solar = 8000 kkal/kg, NB Batubara 6000 kkal/kg dan
kayu-kayuan sekitar 4000 kkal/kg.
Panas hasil pembakaran ini membuat tempratur gas meningkat dari T1 T2 yaitu :

Kalor Bahan Bakar Qm = m x cv.(T2- T1)


Kenaikan tempratur T2 = Qm : (m x cv) + T1

kkal
K

Kenaikan tempratur ini membuat tekanan ikut meningkat dan digunakan untuk men
dorong piston bergerak lurus.
Pemakaian bahan bakar pada kendaraan dapat dinyatakan dengan beberapa cara :
1. Jarak tempuh per liter bahan bakar, artinya 1 liter bensin mencapai 12 km (1 : 12)
2. Kebutuhan bahan bakar per 100 km, artinya 8 liter tiap 100 km
3. 1 liter tiap 100 km dengan massa kendaraan 100 kg, artinya massa kendaraan
900 kg membutuhkan 9 liter pada 100 km atau beroperasi dengan 1 pada 11
4. Pemakaianbahan bakar spesifik dinyatakan dengan misalnya 0,4 kg/Kwjam.
Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi tingkat penghematan pemakaian bahan
bakar diantaranya adalah tingkat kecepatan putar, nilai oktan maupun sistem
pemasukan bahan bakar apakah bersifat alami atau dengan sistem injeksi.

3.5 JENIS-JENIS PRESTASI


Dari analisa perhitungan bahwa tenaga merupakan berbanding lurus dengan putaran
motor, artinya semakin tinggi putaran maka tenaga semakin besar. Hal ini berlaku
sampai keadaan tertentu, dan sampai pada saat lain akan menyimpang karena terkait

36
dengan konstruksi maupun sifat-sifat bahan bakar. Sebagai contoh jika putaran sangat
tinggi maka pemasukan bahan bakar tidak sepenuh pada putaran lambat . Dari hasil
uji laboratorium dapat dilihat beberapa diagram prestasi berikut ini.

Gambar 19. Diagram Prestasi Motor Bakar


3.6 CONTOH PERMASALAHAN DAN PENYELESAIANNYA
1. Apa yang dimaksud dengan Randemen thermal dan mekanis ?
Jawab : a. Randemen/Efisiensi thermal adalah perbandingan antara kalor yang

37
berguna dengan kalor yang dimasukkan ke dalam mesin
b. Randemen/Efisiensi mekanik adalah perbandingan antara tenaga
efektif yang keluar dari ujung poros engkol dengan tenaga yang
dimasukkan ke dalam mesin.
2. Apa yang dimaksud dengan Perbandingan kompressi ?
Jawab : Perbandingan kompressi adalah perbandingan antara volume total ruang
bakar dengan volume sisa/volume diatas piston pada saat piston di TMA.
3.Volume langkah motor bakar 100 CC dan perbandingan kompressi 9,
tentukanlah isi volume sisanya !
Jawab : Perbandingan kompressi = (Vc + Vs) : Vc
9 = (Vc + 100) : Vc 9.Vc = Vc + 100

8 Vc = 100

Vc = 100 : 8 = 12,5 CC
4. Berapa persenkah efisiensi thermal motor bila = 12 dan eksponensial k = 1,4 !
Jawab :

5. Efisiensi thermal motor Diesel 70 %, berapakah tempratur pembakaran dalam ruang


bakar bila suhu gas knalpot 350 oK
Jawab : th = 1 T4 / T3 T3 = T4 : ( 1 - th )
T3 = 350 : ( 1 0,70)
T3 = 1166,67 oK
6. Sebuah mobil kijang bensin mempunyai isi selinder 1800 CC dimana panjang
Langkah S = 1,2 Diameter pistonnya, berapakah diameter piston dan langkah tsb ?
Jawab :

38

4.V
.S.z
4 . 1800
3,14 .1,2.4
7,82

78,2

7. Sebuah Mesin mempunyai langkah piston 100 mm berputar pada 4800 rpm,
Hitunglah :
a. Kecepatan rata-rata piston

Cr

(m/det)

b. Kecepatan Maksimum piston

Cm

(m/det)

c. Kecepatan piston bila posisi engkol Ct = 0o , 60o dan 90o (m/det)


Jawab :

a. Kecepatan rata-rata piston

Cr = 2 . 0,1 . 4800 : 60 = 16 m/det

b. Kecepatan Maksimum piston

Cm = w.R Sin = 2.. n R Sin

R = . L = . . 0,1 = 0,05 m Cm = maksimum bila Sin = 1 = 90o


Jadi

Cm = 2. 3,14 . 4800. 0,05 . 1 = 1507,2 m/men

= 25,12 m/det

c. Kecepatan Piston pada posisi engkol :


= 0o Ct = 2.. n R Sin 0o = 2. 3,14 . 4800. 0,05 . 0 : 60

= 0 m/det

= 60o Ct = 2.. n R Sin 60o = 2. 3,14 .4800. 0,05 . 0,87 : 60

= 21,9 m/det

= 90o Ct = 2.. n R Sin 90o = 2. 3,14 . 4800. 0,05 . 1,0 : 60 = 25,1 m/det
8. Sebuah Motor Bensin 4 tak 4 selinder mempunyai diameter piston 80 mm,
Langkah 85 mm berputar pada 5400 rpm dan efisiensi mekanik 70 %, tekanan
rata- rata bahan bakar Pr = 10 kg/cm2,

Hitunglah :

39
a. Isi selinder V

(CC)

b. Tenaga efektif Ne

(Kw)

c. Momen putar

(Nm)

d. Massa bahan bakar mj

(kg/h)

Jawab : a. Isi selinder V = . D2 . L . z


= . 3,14. 82. 8,5. 4
= 1708,16 CC disebut 1800 CC

450.000.a
450.000.2
102,5
= 0,736 x 102,5
75,44 (Kw)

52,81

d. Massa bahan bakar

Qm = 427 x mj x NB :(3600x75) Hp

mj = (3600 x 75).Qm : (427 x NB)


= (3600 x 75).102,5 : ( 427 x 10000)
= 6,4 Kg/jam
TUGAS 3.

(Kw)

40
1. Jelaskan langkah langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi
volumetris !
2. Jelaskan penyebab turunnya harga efisiensi mekanis !
3. Apa pengaruh bila perbandingan kompressi diperbesar ?
4. Hitung jumlah bahan bakar yang dibutuhkan mesin Diesel untuk membangkitkan
daya 100 Hp jika efifisiensi mekanis 67 % !
5. Sebuah motor 2 tak putaran lambat mempunyai isi selinder 125 CC, berapa
ukuran diameter dan langkahnya (mm) !
6. Rencanakan lah ukuran piston dan langkah (S = 1,2 D) supaya menghasilkan
putaran 5000 rpm , tenaga 8 Hp dan tekanan rata-rata 8 bar !
7. Sebuah motor dengan langkah 80 mm berputar pada 3600 rpm, tentukan
kecepatan bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar !
8. Apa pengaruh terhadap tenaga bila putaran mesin melebihi putaran normalnya ?
9. Berapa tenaga (Kw) yang dapat ditimbulkan oleh satu liter solar bila efisiensi
dianggab 100 % ?
10. Sebuah motor bensin 4 tak dan 4 selinder berputar pada 6000 rpm dan tekanan
efektif 8,5 bar, efisiensi mekanik 65 %, Hitunglah :
a. Ukuran Diameter dan langkah piston bila S = D

(mm)

b. Tenaga motor

(Hp)

c. Momen Putar poros engkol

(Nm)

d. Massa bahan bakar setiap jam

(kg/h)

e. Berapa kali terjadi pembakaran selama 1 jam


f.

Kecepatan piston maksimum

(m/det)

g. Kecepatan rata-rata bahan bakar masuk ke ruang bakar (m/det)

BAB IV
MOTOR BENSIN

41

4.1 PENDAHULUAN
Motor Bensin adalah salah satu tipe motor bakar yang menggunakan bahan bakar
bensin. Bensin dan udara bercampur dikarburator dengan perbandingan massa 1 : 14
s/d 16 tergantung pada kebutuhan tenaga dan spesifikasi mesinnya. Campuran bensin
udara berbentuk kabut yang mudah terbakar diisap ke dalam ruang bakar kemudian
dikompressi. Pada akhir kompressi yaitu 8 - 12 engkol sebelum TMA timbul
pembakaran oleh percikan bunga api dari busi. Akibat pembakaran ini maka energi
bahan bakar berubah menjadi energi kalor dan selanjutnya diubah menjadi energi
gerak oleh piston. Prinsip kerja motor bensin ada yang menggunakan 4 langkah, 2
langkah dan juga termasuk motor Wankel. Dalam istilah lain Motor Bensin sering
juga disebut Spark Ignition Engine karena pembakaran dilakukan oleh spark-plug
atau busi. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka perlu adanya pengaturan yang
tepat antara sistem pemasukan bahan bakar, proses pencampuran bensin dan udara
maupun waktu pengaturan keluarnya bunga api pada busi.
4.2 SISTEM SALURAN BAHAN BAKAR
Efisiensi adalah masalah utama dalam segala kegiatan. Para akhli mesin selalu
berpikir bagaimana cara meningkatkan tenaga mesin dengan penggunaan bahan
bakar sesedikit mungkin. Dalam motor bakar dikenal tiga jenis efisiensi yaitu
efisiensi thermal, volumetris dan mekanis. Efisiensi volumetris terkait dengan proses
pemasukan dan pencampuran bahan bakar-udara supaya menjadi gas yang mudah
terbakar dengan sempurna. Secara umum sistem saluran bahan bakar bensin mulai
dari Tanki Saringan/Filter Pompa Karburator dan masuk kedalam mesin seperti
pada Gambar 20.
1. Tanki berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan bakar dimana ukurannya
disesuaikan dengan kapasitas mesin. Penempatan tanki yang baik adalah lebih
tinggi dari posisi mesin guna mengurangi penggunaan daya pompa. Untuk
kendaraan sangat baik bila diletakkan di depan mesin tapi mengingat keamanan
40
biasanya diletakkan di belakang mesin.

42

Gambar 20. Sistem Saluran Bahan Bakar Bensin


2. Filter bahan bakar berfungsi untuk menyaring bahan bakar dari kotoran atau
endapan debu yang bercampur bensin. Filter yang baru sekarang ada yang
menggunakan lempengan magnit yang lebih mampu untuk menarik debu ataupun
ion-ion logam yang terkandung pada bahan bakar.
3. Pompa Bahan bakar berfungsi untuk mengisap bahan bakar dari tanki dan
menekannya ke karburator. Prinsip kerja pompa ini menggunakan membran dan
digerakkan oleh mekanik nock as (cam shaft) dan sekarang umumnya digerakkan
oleh magnit yang ditimbulkan listrik atau disebut pompa listrik dengan sistem
platina.
4. Karburator adalah bagian yang sangat penting pada motor bensin yang berfungsi
untuk mencampur bensin dan udara dengan perbandingan tertentu ( 1 : 14-16 ).
Banyak tipe karburator sesuai dengan jenis mesin yang digunakan tetapi
mempunyai prinsip kerja yang sama. Beberapa jenis karburator menurut
klasifikasinya dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Menurut arah aliran ,

karburator horizontal dan vertikal

b. Menurut jumlah tabung, karburator tunggal dan Jamak


c. Menurut penemunya ,

karburator Zenith-Stromberg, Cater-Register, Zenitregister, Varajet, Register-Weber, Nikki dan lainnya.

d. Menurut penggunanya, karburator SU-HIF, Ford Vista, Hotspot Volvo,


BMW, Fiat , Toyota dan sebagainya.
Untuk mempermudah pemahaman prinsip kerja komponen karburator dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

43

Gambar 21. Karburator


Pertama mesin dihidupkan maka pompa menekan bahan bakar masuk ke ruang
pelampung membuat pelampung naik dan pada posisi tertentu jarum menutup
saluran masuk. Bila mana bahan bakar berlebihan maka bahan bakar keluar lewat
saluran buang dan mengalir kembali ke tanki.
Stelan minyak berfungsi untuk mengatur pemasukan bensin pada saat mesin hidup
stationer, stelan ini disesuaikan dengan stelan gas sehingga bensin hanya keluar
melalui spruyer stationer. Stelan gas berfungsi untuk mengatur posisi klep gas pada
saat stationer. Bila mana dibutuhkan tenaga/kecepatan gerak maka klep gas dibuka
dengan jalan menekan pedal gas untuk memperbesar saluran bahan bakar sehingga
daya isap piston meningkat membuat kedua spruyer berfungsi atas bantuan tekanan
udara yang masuk ke ruang pelampung melalui saluran udara bantu.
Saringan udara berfungsi untuk menyaring udara luar yang berdebu . Udara yang

44
bersih akan meningkatkan proses pembakaran dan menjaga ruangan dalam mesin
tetap terjaga dan tidak berterak.
4.3 MOTOR BENSIN SISTEM MPI DAN GDI
Salah satu teknik pemasukan bahan bakar ke dalam ruang bakar dapat dilakukan de ngan jalan injection (disemprotkan). Sistem ini sebenarnya mengadopsi pada sistem
mesin yang ditemukan Rudolf Diesel. Sistem port injection mulai diperkenalkan awal
tahun 1978 dalam mesin Multi Point Injection (MPI). Mesin ini dilengkapi dengan
injector yang dipasang di depan katup isap. Penyemprotan bensin dilakukan didepan
katup isap secara kontinyu. Mesin MPI bertujuan untuk meningkatkan efisiensi volu metris dengan memperhatikan dan memperbaiki kekurangan cara kerja karburator
yang bekerja secara alami.
Pada tahun 1995, Prof. Nakamura dari Miisubishi Corporation berhasil menemukan
Gasoline Direct Injection (GDI). Cara kerja mesin GDI merupakan perpaduan kerja
antara gasoline engine dan diesel engine yang disebut Intake Stroke Injection.
Penyemprotan bensin dilakukan pada langkah isap langsung ke dalam ruang bakar.
Contoh-contoh mesin GDI V65-The Lexus 3,5 L dan Cadillac 3,6 L, Toyota tipe 2 GR-FSE V6 dan Cadillac CTS LaCrosse.
Tipe injection antara lain adalah , pertama

K-Jetronic yaitu sistem penyemprotan

secara terus menerus. Ke dua L-Jetronis dimana sistem penyemprotan pada waktu
tertentu saja misalnya awal langkah isap.

Gambar 22. Sistem Penyemprotan Bahan Bakar


4.4 SISTEM PENGAPIAN MOTOR BENSIN

45

Gambar 23. Sistem Pengapian Motor Bensin


Accumulator sering disingkat dengan Accu berfungsi untuk menyimpan dan mesuplai
Energi listrik. Tegangan dan arus accu disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya untuk
mesin 1000 cc sering menggunakan 12 Volt 40 A dan mesin 1800 cc menggunakan
24 Volt 60 A. Accumulator juga dinamakan baterai , ada yang basah dan kering.
Kunci kontak berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik dari baterai ke komponen lainnya. Umumnya kunci kontak untuk kendaraan mempunyai
posisi C-0-1-2 yang artinya :
C posisi mengunci stir, aliran listrik terputus ke seluruh komponen
0 posisi stir terbuka dan aliran listrik terputus ke seluruh komponen
1 posisi stir terbuka dan aliran listrik terhubung ke seluruh komponen
2 posisi stir terbuka , aliran listrik terhubung ke seluruh komponen dan motor
starter hidup, bila dilepas maka kontak kembali ke posisi 1
karena didalamnya dilengkapi pegas pengendali, dalam hal
ini artinya mesin sudah hidup.
Kotak skring berfungsi sebagai pembagi dan pengaman besar arus ke seluruh kompo
nen misalnya ke lampu utama 20 A, ke lampu asesoris 15 A, ke swiper 15 A dll nya.
Dinamo Charger, bila mesin hidup maka otomatis memutar dinamo charger. Alat ini
berfungsi untuk mensuplai energi listrik ke Accu dan keseluruh komponen karena ka
belnya langsung disatukan pada kutup positip accu.
Dioda atau sering disebut kiprok berfungsi untuk mengalirkan arus listrik satu arah ya

46
itu dari dinamo charge ke accu. Bilamana mesin tidak hidup maka aliran listrik dari
accu akan menuju ke dinamo charger bila tidak dilengkapi dioda.
Coil bekerja sama dengan platina dan kondensor yang berfungsi untuk meningkatkan
tegangan sumber (tegangan Accu) sehingga mencapai 12000 s/d 20000 Volt. Dalam
coil ini terdapat dua jenis kumparan yaitu kumparan primer yang dihubungkan ke pla
tina dan kumparan sekunder dihubungkan ke distributor.
Platina berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik menuju massa.
Pada saat terbuka berarti aliran listrik terputus ke massa sehingga mengalir ke busi
melalui coil dan distributor. Proses kontak dan putusnya aliran oleh platina ini menim
bulkan denyutan pada coil yang membuat tegangan meningkat drastis. Menurut fung
sinya yang selalu bersentuhan dan dialiri listrik maka dalam waktu tertentu akan me ngalami keausan dan panas sehingga perlu penyetelan ulang . Karena itu maka bahan
nya harus tahan panas dan konduktivitasnya harus tinggi.

Jarak spelling penyetelan

sisi kontak platina biasanya antara 0,4 0,6 mm. Untuk mengurangi kelemahan ini
maka sekarang sudah banyak mengganti prinsip kerja platina dengan sistem electro nik yang bekerja tanpa gesekan tetapi berdasarkan medan magnit yang disebut (CDI)
yaitu Capacitor Discharge Ignition . CDI ini berfungsi mengatur pengapian secara
electronic, memperlambat pengapian pada putaran rendah dan mempercepat pengapian pada putaran tinggi dengan mengandalkan rangkaian kapasitor, dioda dan silicon
controled switch ( SCR) tanpa ada gesekan sehingga tanpa perlu setting ulang.
Kondenstor berfungsi untuk menyimpan energi pada saat berlebihan dan mengeluar
energi pada saat dibutuhkan. Sesuai fungsinya ini membuat aliran listrik ke coil stabil
dan merata sekali gus menjaga keawetan platina.
Distributor berfungsi untuk membagi aliran listrik ke sejumlah busi yang dipasang pa
da kepala selinder. Urutan pemasangan tali busi pada kepala distributor disesuaikan
dengan firing order (FO) jenis mesin yang digunakan.
Untuk motor berselinder 1 , 2 , 3 dan 4 umumnya mempunyai firing order sama

47
yaitu :

Selinder 2 FO : 1 2
Selinder 3 FO : 1 3 2 ... 3 2 1
Selinder 4 FO : 1 3 4 2 atau 1 3 2 4

Contoh-contoh Firing Order (FO) beberapa jenis kendaraan

48

Gambar 24. Sistem Firing Order Motor Bensin


4.5 PANDANGAN UMUM TENTANG BUSI
Busi berasal dari Bahasa Belanda yaitu baugie adalah salah satu komponen
pengapian motor bensin yang berguna untuk mengeluarkan bunga api guna
pembakaran bahan bakar. Keluarnya bunga api diatur tepat pada akhir kompressi
sekitar 8o 12o engkol sebelum TMA. Pengaturan ini dilakukan pada stelan platina
atau CDI. Bentuk umum busi dapat dilihat pada Gambar 25. Elektoda inti atau
positip dan electroda negatip (ground) dipisahkan oleh isolator agar loncatan bunga
api hanya terjadi di ujung electroda saja. Isolator ini harus mempunyai tahanan
listrik yang tinggi, tidak rapuh terhadap kejutan mekanik, tahan panas serta
mempunyai konduktivitas panas yang tinggi. Bahan isolator dapat dibuat dari
keramik dan mika. Keramik mempunyai sifat rapuh sehingga mudah rusak,
sedangkan mika susah didapat dalam bentuk banyak dan mahal. Karena hal ini
maka sekarang sudah banyak menggunakan isolator campuran antara aluminiumoksida-silikon. Elektroda busi dibuat dari steel alloy yaitu kromium-barium,
platinum-tungsten atau iridium, karena bahan ini tahan panas, tidak berkarat dan
tahanan jenisnya kecil artinya sangat baik sebagai penghantar listrik.
Menurut kondisi operasi mesin, busi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu busi
dingin dan busi panas. Dari referensi lain ada juga mengelompokkan busi menjadi
tiga yaitu :
1. Extended, ujung electroda menonjol keluar disebut busi panas
2. Standar, ujung electroda sedikit menonjol keluar, disebut busi sedang
3. Retracted, ujung electroda berada di dalam disebut busi dingin.
Untuk mesin yang bertekanan kompressi dan putaran tinggi sebaiknya
menggunakan tipe busi dingin dan sebaliknya karena nilai panas busi dingin lebih
besar dari busi panas. Nilai panas yang dimaksud adalah kemampuan menyalurkan
atau mendistribusikan panas keluar busi misalnya ke dinding selinder atau langsung

49
ke udara luar. Hal ini sangat penting karena tempratur kerja electroda busi sekitar
450 950o C yang cukup panas dan perlu disalurkan keluar secepat mungkin.

Gambar 25. Konstruksi Busi

50

Gambar 26. Distribusi Panas pada Busi


Batas operasional terendah busi disebut self cleaning temprature, sedangkan batas
tertinggi disebut preignition temprature. Adapun perancang busi yang mendapat hak
paten adalah Nikola Tesla, Richard Simms, Robert Bosch dan Karl Benz.
Bilamana busi sudah dipakai dalam selang waktu tertentu maka ada beberapa
kondisi yang mungkin terjadi yaitu sebagai berikut :
1. Busi Overheat, disebabkan panas terlalu tinggi, saluran buang kurang lancar dan
proses pendinginan mesin kurang sempurna menimbulkan permukaan busi
berpasir halus agak keputihan.
2. Busi Berkerak, disebabkan tekanan kompressi kurang, kotoran bahan bakar,
pembakaran kurang sempurna menimbulkan terak terkumpul pada ujung busi.
3. Busi Aus, disebabkan usia pemakaian karena sering digosok sehingga jarak
electroda tidak terkontrol dan kepala busi membesar.
4. Busi Hitam Kering, disebabkan oleh campuran bahan bakar terlalu gemuk,
perbandingan bensin terlalu banyak dan perlu stel karburator kembali.
5. Busi Hitam Basah, disebabkan adanya kebocoran oli pelumas masuk ke ruang
bakar sehingga tidak terbakar dan menempel di ujung busi.
6. Busi Baik, berarti proses pembakaran berjalan sempurna dengan tekanan dan
Campuran bahan bakar yangsesuai , hal ini perlu dipertahankan.

51

Gambar 27. Berbagai Kondisi Busi


4.6 CONTOH PERMASALAHAN DAN PENYELESAIANNYA
1. Mengapa motor bensin dan Wankel disebut Spark Ignition Engine ?
Jawab : Motor Bensin dan Wankel disebut SIE karena dalam proses pembakaran
bahan bakar menggunakan bunga api yang ditimbulkan oleh busi.
2. Jelaskan 5 komponen yang dilalui oleh bensin sampai ke ruang bakar !
Jawab : Komponen yang dilalui bahan bakar adalah Tanki, filter, pompa, karbu
rator dan katup.
3. Jelaskan secara singkat tentang karburator Varajet
Jawab : Karburator ini dibuat oleh General Motors di Straatsburg berasal dari
Kombinasi kata variable-jet yang mempunyai dua saluran masuk dan
keluar yang dapat distel guna mempermudah penyesuaian pemakaian
pada berbagai jenis motor.
4. Gambarkanlah sketsa sederhana dari CDI !
Jawab :

SCR : Silicon Controlled Swiwtch,

PMW : Pulse Wide Modulation

52
CDI : Capasitor Discharge Ignition Unlimiter and Limiter. CDI untuk 4 tak
berbeda dengan 2 tak karena putaran perciklusnya berbeda.
TIS : Transistor Ignition System Lebih praktis dari CDI karena tidak
Menggunakan travo inverter,langsung ke coil.
TUGAS 4.
1. Gambar sketsa Motor bensin dengan sistem MPI dan jelaskan prinsip kerjanya !
2. Jelaskan keuntungan GDI bila dibanding dengan menggunakan karburator !
3. Tuliskan contoh urutan firing order motor 4 , 6 dan 8 selinder !
4. Gambar sketsa Sistem pengapian dengan platina dan jelaskan prinsip kerjanya.
5. Jelaskan fungsi dinamo charger !
6. Dalam salah satu busi terdapat kode NGK PFR6J-11, jelaskan arti kode tsb !
7. Jelaskan dua contoh alat untuk mengukur celah busi !
8. Jelaskan fungsi dan cara kerja busi !
9. Jelaskan perbedaan antara CDI dan TIS , mana yang lebih menguntungkan ?
10. Jelaskan cara penyetingan platina pada motor 4 selinder !
11. Sebuah motor bensin 4 tak mempunyai ukuran diameter dan langkah piston
masing-masing 80 mm 100mm, berputar pada 5400 rpm dengan tekanan efektif 10
kg/cm2, efisiensi mekanik 65 % dan jumlah busi 4 buah, Hitunglah :
a. Tenaga motor

(Hp)

b. Momen Putar poros engkol

(Nm)

c. Massa bahan bakar setiap jam

(kg/h)

d. Berapa kali terjadi pembakaran selama 1 jam


e. Kecepatan piston maksimum

(m/det)

f. Kecepatan rata-rata bahan bakar masuk ke ruang bakar (m/det)


12. Lengkapilah Tabel Firing Order dari ke dua tabel dibawah !

53

BABV
MOTOR DIESEL
5.1 PENDAHULUAN
Tahun 1889 Rudolf Diesel dari Jerman menemukan motor berbahan bakar solar.
Motor solar ini diberi nama motor Diesel dan tidak mempunyai busi. Proses
pembakaran bahan bakar terjadi akibat kompressi yang menyebabkan tekanan dan
tempratur tinggi. Adapun cara kerja motor ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Langkah Isap, katup isap terbuka piston bergerak dari TMA ke TMB mengisap udara
dan ada juga pemasukan udara dibantu dengan kompressor.
Langkah Kompressi, kedua katup tertutup, piston bergerak dari TMB menuju TMA
mengkompressi udara sehingga tekanan dan tempratur meningkat.
Tekanan kompressi ini mencapai 35 - 42 kg/cm2 dan suhunya mencapai 500 o C. Akhir kompressi sekitar 15 22o engkol sebelum
TMA , bahan bakar disemprotkan melalui nozle sehingga terjadi
pembakaran secara bertahap dalam waktu yang singkat menimbulkan
tekanan dan tempratur meningkat secara tajam.
Langkah Ekspansi, kedua katup masih tertutup, terjadi langkah kerja, tekanan gas hasil pembakaran mendorong piston bergerak dari TMA menuju TMB.
Langkah Buang, katub buang terbuka dan piston bergerak dari TMB menuju TMA
mendorong gas bekas keluar mesin.

54
Khususnya pada akhir kompressi, tekanan udara ruang bakar mencapai 40 kg/cm 2,
jadi tekanan penyemprotan bahan bakar harus lebih tinggi yang biasanya antara 80
500 kg/cm2 dalam selang waktu antara 30 40

engkol. Semakin tinggi tekanan

penyemprotan maka proses pengabutan semakin baik dan ini berpengaruh terhadap
proses pembakaran. Waktu yang dibutuhkan mulai penyemprotan sampai terjadinya
pembakaran disebut periode persiapan pembakaran yang nilainya tergantung pada
beberapa faktor yaitu tekanan

dan tempratur udara akhir kompressi, tingkat

pengabutan dan perbandingan bahan bakar udara. Sesudah melampaui periode


persiapan pembakaran maka bahan bakar akan terbakar dengan cepat seperti terlihat
pada grafik berikut.

52

Gambar 28. Grafik Periode Pembakaran


Periode persiapan pembakaran diusahakan sesingkat mungkin dan ini dapat dicapai
dengan cara sebagai berikut :
1. Menggunakan perbandingan kompressi yang relatif tinggi
2. Memperbesar tekanan dan tempratur udara masuk
3. Memperbesar volume selinder guna mengurangi kerugian panas
4. Waktu penyemprotan yang tepat yaitu antara 15 22o engkol sebelum TMA

55
5. Mengatur perbandingan bahan bakar- udara yang sesuai
6. Menggunakan jenis bahan bakar yang mempunyai setana tinggi.
7. Teknik penyemprotan guna mendapatkan derajat pengabutan yang baik
8. Menempatkan ujung nozle pada daerah tempratur yang tinggi.
Bahan bakar dengan bilangan setana tinggi menunjukkan kualitas bahan bakar
tersebut. Bahan bakar komersiaal yang diperdagangkan untuk motor Diesel berkisar
35 55 yaitu hidrokarbon dengan struktur atom rantai lurus (C16H34).
5.2 SISTEM SALURAN BAHAN BAKAR
Bahan bakar merupakan hal yang penting dalam proses menghasilkan tenaga motor.
Jumlah dan waktu suplai bahan bakar ke ruang bakar harus sesuai dengan kebutuhan.
Untuk keperluan ini maka dibutuhkan sistem saluran bahan bakar yang umum dipakai
pada motor Diesel adalah :
a. Sistem pompa pribadi

b. Sistem Distribusi

c. Sitem Akumulator

56

Gambar 29. Sistem Saluran Bahan Bakar Motor Diesel


1. Tanki berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan bakar dimana ukurannya dise
suaikan dengan kapasitas mesin. Penempatan tanki yang baik adalah lebih tinggi
dari posisi mesin guna mengurangi penggunaan daya pompa. Untuk kendaraan
sangat baik bila diletakkan di depan mesin tapi mengingat keamanan biasanya
diletakkan di belakang mesin.
2. Filter bahan bakar berfungsi untuk menyaring bahan bakar dari kotoran dan enda-

57
pan debu yang bercampur dengan solar. Kotoran yang terikut dalam aliran bahan
bakar dapat menyumbat saluran dan juga menimbulkan keausan pada komponen
pompa dan penyemprot yang akan mengganggu kerja motor.
3 Pompa penyalur berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari tanki ke pompa
tekanan tinggi yang setiap saat harus terisi dengan bahan bakar. Tekanan aliran
harus selalu lebih besar dari tekanan udara luar guna mencegah saluran supaya
tidak masuk angin .
4. Pompa tekanan tinggi sering disebut Injection Pump, pompa ini adalah pompa
plunyer yang dilengkapi dengan pengaturan kapasitas. Daya penggerak pompa
diambil dari daya yang dihasilkan oleh mesin itu sendiri.
Sistem pompa pribadi menggunakan satu pompa untuk setiap selindernya. Sistem
Distribusi dan akumulator hanya menggunakan satu pompa tekanan tinggi untuk
melayani semua nozle yang ada pada setiap selinder motor. Sistem Distribusi,
pompa tersebut mengalirkan bahan bakar bertekanan tinggi masuk ke distributor.
Distributor berfungsi membagi bahan bakar ke setiap nozle sesuai dengan urutan
yang telah ditentukan. Distributor dilengkapi alat pengatur kapasitas yaitu batang
pengatur (sleve) sedangkan akumulator tidak mempunyai sleve.
Sistem akumulator, pompa mengalirkan bahan bakar ke dalam akumulator yang
dilengkapi dengan katup pengatur tekanan. Apabila tekanan meningkat maka
katup pengatur akan terbuka dan bahan bakar mengalir kembali ke saluran pompa
tekanan tinggi. Dari akumulator bahan bakar masuk ke bagian pengatur kapasitas
dan selanjutnya menuju nozle yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar
ke dalam ruang bakar masing-masing selinder.
Ke tiga sistem diatas mempunyai kelebihan dan kekurangan yang spesifik. Sistem
pompa pribadi sangat baik dan kompak karena menggunakan satu pompa untuk
setiap selinder akan tetapi konstruksi cukup besar dan mahal. Untuk menekan
harga mahal maka dibuatlah sistem distribusi yang hanya menggunakan satu
pompa lengkap dengan pengatur kapasitas. Karena hanya satu pompa maka
kerjanya lebih berat sebab harus melayani sejumlah selinder sesuai kebutuhan. Ke
dua sistem ini mengeluarkan tekanan dan kapasitas pompa kurang stabil
tergantung pada posisi dan putaran poros motor.Untuk menjaga supaya kapasitas

58
dan tekanan pompa dapat stabil maka dibuat sistem pompa yang dilengkapi
akumulator. Fungsi akumulator mengatur jumlah dan tekanan bahan bakar yang
keluar pompa dapat stabil dengan pengaturan katup atau sering disebut adjustable
valve. Sistem akumulator biasanya digunakan pada motor Diesel berukuran besar
dan putaran rendah. Khususnya motor Diesel stationer biasanya dilengkapi
dengan governor yang berfungsi untuk menjaga supaya putaran poros berjalan
secara stabil.
5.3 POMPA BAHAN BAKAR
Umumnya motor Diesel dilengkapi dengan dua jenis pompa yaitu pompa tekanan
rendah dan tekanan tinggi (Injection Pump). Pompa tekanan rendah ini berfungsi
untuk mengisap bahan bakar melalui saringan dari tanki dan mengalirkannya ke
ruang bahan bakar pada pompa injeksi. Selain itu juga biasanya ditambah dengan
pompa tangan (manual) untuk memungkinkan pemompaan dengan tangan agar
memudahkan pada waktu start dan sekali gus mengeluarkan udara pada saat tertentu.
Adapun sketsa pompa tekanan rendah dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 30. Pompa Mekanik


Model pompa injeksi yang banyak digunakan adalah model Bosch yang sanggub
memberikan sejumlah bahan bakar yang tepat untuk segala kondisi kerja mesin
termasuk start, idling, peningkatan percepatan maupun pada keadaan beban berat.
Fungsi pompa (injection pump) adalah memasukkan bahan bakar melalui nozle ke
dalam ruang bahan bakar pada saat dan jumlah tertentu. Tekanan pompa ini harus
lebih besar dari tekanan udara akhir kompressi

sehingga sering disebut pompa

59
tekanan tinggi. Konstruksi pompa biasanya berbentuk selinder yang didalamnya
terdapat plunyer yang bergerak translasi oleh camshaft. Untuk mengatur pemasukan
dan pengeluaran bahan bakar ke dalam pompa maka konstruksi plunyer dibuat
selinder yang terkelupas bagian kulit luarnya.

Gambar 31. Pompa Tekanan Tinggi (Injection Pump)


Pada saat mesin berputar stationer atau beban ringan maka bahan bakar masuk lewat
saluran masuk dan gerak piston translasi vertikal sehingga lubang saluran masuk
langsung tertutup oleh plunyer, jadi pemakaian bahan bakar sedikit. Bila dikehendaki
meningkatkan percepatan atau beban berat maka sleve ditekan membuat piston
bergerak vertikal sambil berputar sehingga saluran masuk tetap terbuka membuat
penggunaan bahan bakar semakin banyak. Bila sleve ditekan terus maka pada akhir
penekanan saluran buang terbuka dan bahan bakar mengalir keluar pompa.
5.4 NOZLE (PENYEMPROT BAHAN BAKAR)
Akhir langkah kompressi tekanan dan tempratur udara mencapai sekitar 40 kg/cm 2
dan 550 o C. Pada saat ini bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar oleh nozle
sehingga terjadi pembakaran. Fungsi nozle (pengabut) diharapkan dapat memasukkan
sejumlah bahan bakar sesuai kebutuhan, mengabutkan bahan bakar dengan udara
dan mendistribusikan bahan bakar secara merata ke seluruh ruang bakar supaya

60
tercapai pembakaran secara sempurna. Makin tinggi tekanan penyemprotan maka
kecepatanpun semakin meningkat dan ini sangat diperlukan untuk mendapatkan
derajat pengabutan yang sempurna . Hubungan antara kecepatan dan tekanan dapat
dirumuskan

: Kecepatan penyemprotan

m/det

Cp : Koefisien aliran
g : grafitasi bumi
P : Perbedaan tekanan penyemprotan
bb : berat jenis bahan bakar

m/det2
kg/cm2
kg/m 3

Gambar 32. Nozle (Penyemprot Bhn Bakar)


Pada ujung nozle, lubang ditutup oleh katup dengan bantuan pegas pengatur tekanan.
Bila bahan bakar ditekan dari pompa maka mengalir masuk ke dalam nozle, tekanan
tinggi melawan tekanan pegas sehingga jarum terangkat dan lubang terbuka
menimbulkan penyemprotan ke dalam ruang bakar. Kadang-kadang tekanan lebih ini
membuat bahan bakar mengalir ke atas katub masuk keruang pegas dan selanjutnya
mengalir keluar melalui saluran buang menuju tanki kembali.

61
Jenis nozle yang banyak digunakan pada motor Diesel adalah nozle jarum dan pasak.
Kabut bahan bakar yang keluar dari katup jarum berbentuk kerucut sedangkan dari
katup pasak berbentuk selubung kerucut. Nozle jarum ada yang berlubang satu, dua
dan tiga berdiameter 0,25 mm dan katup pasak berdiameter 3 mm. Model jarum
biasanya digunakan pada motor Diesel dengan ruang bakar terbuka dan model pasak
pada ruang bakar kamar muka.
5.5 BENTUK RUANG BAKAR
Ruang bakar adalah tempat

proses pencampuran dan pembakaran bahan bakar.

Bentuk konstruksi harus dibuat sedemikian rupa supaya proses pencampuran


menghasilkan derajat pengabutan yang cepat dan merata. Jenis ruang bakar yang
banyak digunakan adalah ruang bakar terbuka, kamar muka, turbulen dan Lanova.
1. Ruang Bakar Terbuka
Tugas nozle adalah menyemprotkan, mengabutkan dan mendistribusikan bahan
bakar ke seluruh ruang bakar dengan cepat dan merata. Untuk keperluan ini maka
bentuk ruang bakar sangat berpengaruh terhadap kapasitas maupun proses
pencampuran tersebut. Ruang bakar terbuka termasuk konstruksi yang paling
sederhana dan banyak digunakan untuk motor Diesel kecepatan rendah, ekonomis
dengan penggunaan bahan bakar spesifik 150 185 g/PS jam. Ruang bakar ini
mempunyai bentuk kepala selinder seperti biasa pada motor bensin tetapi bagian
atas piston dilengkungkan guna meningkatkan volume sisa dengan perbandingan
kompressi 15.

Bentuk ini mempunyai keuntungan anatara lain adalah:

konstruksi sederhana, efisiensi thermal tinggi, pemakaian bahan bakar irit, mudah
dihidupkan tanpa menggunakan alat pemijar (Glow Plug), cocok untuk motor
bertenaga besar dan kecepatan rendah. Kelemahan bentuk ini antara lain adalah :
peka terhadap mutu bahan bakar sehingga harus selalu memakai bahan bakar
bermutu tinggi, tekanan penyemprotan tinggi ( 180 300 Kg/cm 2 ), penyemprotan
terpokus sehingga umur nozle lebih pendek dan sulit bekerja pada putaran tinggi.

62

Gambar 33. Ruang Bakar Terbuka


2. Ruang Bakar Kamar Muka
Jenis ini mempunyai dua ruang yaitu ruang utama dan kamar muka. Kamar muka
adalah ruang kecil disebelah ruang bakar utama yang volumenya 30 40 % dari
volume sisa. Didalam ruang muka dipasang nozle dan lampu pijar (glow plug)
dari bahan campuran nikel- chrome dan dialiri listrik sebesar 40 Ampere. Ruang
utama dan kamar muka terhubung oleh saluran yang relatif sempit. Menjelang
akhir langkah kompressi yaitu 25 35

engkol sebelum TMA bahan bakar

disemprotkan ke dalam kamar muka dan tidak langsung terbakar dengan


sempurna karena udara di dalam tidak cukup atau terbatas. Akan tetapi semburan
bahan bakar itu secara cepat mengalir ke ruang utama sehingga terjadi pengabutan
kedua dan terjadi proses pembakaran dengan sempurna yang menimbulkan
tekanan dan tempratur tinggi sebagai sumber tenaga motor. Jenis ini tidak
memerlukan penyemprot tekanan tinggi sehingga banyak menggunakan nozle
pasak bertekanan rendah sekitar 85 140 kg/cm2, perbandingan kompressi 16
17 dan penggunaan bahan bakar spesifik antara 190 220 gram/Psjam.
Keuntungan jenis ini adalah : dapat menggunakan bahan bakar dari berbagai
mutu, tekanan injeksi lebih rendah sehingga harga bahan bakar dan nozle murah.
Kerugian jenis ini antara lain adalah : konstruksi kepala selinder lebih rumit,
harus menggunakan Glow Plug dan pemakaian bahan bakar lebih boros.

63

Gambar 34. Ruang Bakar Bantu


3. Ruang Bakar Turbulen
Jenis ini hampir sama dengan ruang bakar kamar muka tetapi posisi nozle
diletakkan ke arah samping sehingga hasil semprotannya menimbulkan pusaran
yang dapat meningkatkan derajat pengabutan yang lebih baik. Volume ruang
turbulen sekitar 80 90 % dari volume sisa dan dihubungkan dengan ruang utama
oleh saluran yang lebih lapang sehingga proses pembakaran dapat terjadi lebih
cepat dan merata. Dalam ruang turbulen dipasang nozle pasak bertekanan 80
140 kg/cm2

dan alat pemanas guna membantu proses pembakaran awal.

Keuntungan jenis ini adalah : dapat digunakan untuk motor Diesel putaran tinggi,
penggunaan nozle lebih awet, suara lebih lembut dan proses pembakaran lebih
cepat dan merata. Kerugian jenis ini adalah : konstruksi selinder lebih rumit, harus
menggunakan alat pemanas, penggunaan bahan bakar spesifik lebih besar yaitu
185 210 kg/Psjam.

4. Ruang Bakar Lanova

64
Prinsip kerja motor Diesel jenis ini hampir sama dengan prinsip kerja dengan
ruang bakar kamar muka. Perbedaan utama terletak pada posisi letak nozle yang
ditempatkan diluar ruang utama pada ruang Lanova. Ujung nozle berhadapan
dengan lubang ruang lanova denganjarak tertentu. Sekitar 60 % bahan bakar
disemprotkan dalam ruang lanova yang bervolume 10 % dari volume sisa.
Mendekati akhir langkah kompressi bahan bakar disemprotkan ke pusaran udara
dalam ruang lanova dan menyembur ke ruang utama sehingga proses pembakaran
pertama terjadi di ruang utama, sedangkan penyemprotan bahan bakar pada ruang
lanova masih berlangsung dalam waktu yang sama. Karena hal ini maka
semburan bahan bakar dari ruang lanova menuju ruang utama berjalan dengan
cepat sehingga terjadi proses pembakaran bahan bakar yang hasilnya
menimbulkan tekanan dan tempratur yang berguna untuk mendorong piston. Jenis
nozle yang digunakan adalah nozle pasak bertekanan 125 130 kg/cm 2 dengan
perbandingan

kompressi

13

15.

Penggunaan

ruang

lanova

sangat

menguntungkan terutama pada motor Diesel yang bekerja pada beraneka ragam
kecepatan termasuk kecepatan tinggi. Diantara ke empat jenis ruang bakar ini,
motor Diesel dengan ruang bakar terbuka adalah yang paling hemat, tetapi dari
kehalusan proses pembakarannya sangat kasar karena memerlukan tekanan
penyemprotan yang tinggi.

Gambar 35. Ruang Bakar Lanova


5.6 KEBAIKAN DAN KEBURUKAN MOTOR DIESEL DIBANDING BENSIN

65

1. KEBAIKANNYA
a. Hemat dalam pemakaian bahan bakar, efisiensi thermal lebih besar
b. Tenaga lebih besar dan gangguan kerjalebih cedikit
c. Kemungkinan dapat menggunakan bahan bakaryang sejenis
d. Pelayanan lebih mudah, hemat biaya operasi
e. Daya dan waktu operasi lebih tahan lama
2. KEBURUKANNYA
a. Getaran dan suara lebih besar dan gaduh karena tekanan kerja besar
b. Bahan konstruksi harus lebih kuat sehingga lebih mahal
c. Memerlukan pemeliharan injection pump dan nozle yang lebih serius
d. Memerlukan kapasitas batere yang lebih besar guna start awal
e. Kurang efisien untuk daya yang kecil.

5.7 CONTOH PERMASALAHAN DAN PENYELESAIANNYA

66

1. Mengapa motor berbahan bakar solar disebut motor Diesel ?


Jawab : Tahun 1889 Rudolf Diesel menemukan motor berbahan bakar solar, motor ini
diberi nama sesuai dengan nama penemunya yaitu Diesel sehingga disebut
motor Diesel.
2. Motor Diesel tidak mempunyai busi, jadi bagaimana terjadinya proses pembakaran
bahan bakar dalam ruang bakar?
Jawab :

Langkah Kompressi, kedua katup tertutup, piston bergerak dari TMB


menuju TMA mengkompressi udara sehingga tekanan dan tempratur
meningkat mencapai sekitar 35 sampai 42 kg/cm2 dan 500 o C. Akhir
kompressi sekitar 15 22o engkol sebelum TMA, bahan bakar disemprotkan oleh nozle ke dalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran
bahan bakar secara merata dan menghasilkan tekanan dan daya dorong
terhadap piston.

3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi periode persiapan pembakaran?


Jawab :

faktor-faktor yang berpengaruh adalah tekanan dan tempratur udara


akhir kompressi, tekanan penyemprotan yang terkait dengan derajat
pengabutan dan perbandingan bahan bakar udara maupun bentuk
kontruksi ruang bakar.

4. Jelaskan secara singkat 3 sistem saluran bahan bakar pada motor Diesel ?
Jawab : a. Sistem Pompa Pribadi yaitu setiap selinder mesin dilayani oleh satu
Injection Pump sehingga praktis dalam pengoperasiannya.
b. Sistem Distribusi, hanya mempunyai satu injection pump. Pompa tsb
mengalirkan bahan bakar bertekanan tinggi masuk ke distributor yang
berfungsi membagi bahan bakar ke setiap mesin sesuai dengan urutan
yang telah ditentukan.
c.Sistem akumulator, mempunyai satu pompa yang berfungsi untuk
mengalirkan bahan bakar ke dalam akumulator yang dilengkapi dengan
katup pengatur tekanan.
5. Jelaskan 2 jenis dan fungsi pompa bahan bakar yang dipakaipada motor Diesel !

67
Jawab : a. Pompa tekanan rendah berfungsi untuk mengisap bahan bakar dari
Tanki melalui saringan dan mensuplai ke injection pump.
b. Pompa tekanan tinggi (Injection Pump) berfungsi untuk meningkatkan
tekanan guna penyemprotan bahan bakar ke dalam ruang bakar yang
mempunyai tekanan kerja sekitar 42 kg/cm2 pada akhir kompressi.
6. Sebuah mesin mempunyai periode penyemprotan bahan bakar 30 o engkol pada
putaran 1500 rpm, berapa lama waktu penyemprotannya ?
Jawab : Waktu t = (30/360) x (60/1500) = 3,3 milidetik
7. Sebuah motor diesel 4 tak dengan 6 selinder berputar pada 3600 rpm, berapa kali
terjadi penyemprotan bahan bakar setiap detiknya?
Jawab : Putaran n = 3600 rpm = 60 rps
Setiap 1 detik terjadi 60 x putaran engkol = 30 cycle untuk 4 tak
Setiap cicles terjadi 6 x penyemprotan untuk 6 selinder
Jadi setiap detik terjadi penyemprotan 30 x 6 = 180 kali
8. Tekanan udara akhir kompressi dalam ruang bakar suatu motor diesel 40 kg/cm 2
sedangkan tekanan penyemprotan solar yang bermassa jenis 0,8 kg/liter adalah
200 kg/cm2. Berapakah kecepatan solar masuk keruang bakar bila koefisien
kecepatan aliran 0,8 ?
Jawab

P = 200 40 = 160 kg/cm2 = 1,6 . 106 kg/m2

gravitasi = 9,8 m/det2

Berat jenis solar = 0,8 kg/ltr = 800 kg/m 3


C = 0,8 ( 2 . 9,81 . 1,6.106 / 800 ) = 158,5 m/det = 570,5 km/jam
Jadi kecepatan solar masuk ruang bakar = 158,5 m/det

68
TUGAS 5.
1. Jelaskan 5 perbedaan konstruksi Motor Bensin dan Diesel !
2. Jelaskan keuntungan dan kerugian motor Diesel dibanding motor Bensin !
3. Jelaskan prinsip kerja Motor Diesel !
4. Gambar dan jelaskan secara singkat perbedaan diagram P-V motor Bensin
dan motor Diesel !
5. Gambar dan jelaskan sistem saluran bahan bakar motor Diesel !
6. Jelaskan jenis-jenis nozle dan prinsip kerjanya !
7. Gambar dan jelaskan prinsip kerja dari injection pump !
8. Tekanan akhir kompressi dalam ruang bakar motor Diesel 50 kg/cm2,
koefisien aliran 0,75 dan massa jenis solar 800 kg/m3, berapakah tekanan pompa
supaya kecepatan semprotan bahan bakar bisa mencapai 200 m/det ?
9. Perhatikan gambar nozle secara seksama, bagaimana cara meningkatkan tekanan
kerja nozle tersebut ?
10. Sering ditemukan kendaran bermesin Diesel mogok karena masuk angin, apa
penyebab dan cara menanggulangi hal tersebut ?
11. Mengapa motor Diesel kebanyakan tidak diizinkan menstart langsung, jelaskan
komponen apa yang terkait dengan hal tersebut ?
12. Dalam kapasitas selinder yang sama, tekanan hasil pembakaran solar > bensin, tapi
tenaga motor bensin lebih besar dari Diesel, mengapa hal tersebut dapat terjadi ?

69

DAFTAR PUSTAKA
Aren BPM, Berenschot H, MOTOR BENSIN , Penerbit Erlangga,
Jakarta , Agustus 1980.
Eka Jogaswara, PENGGUNAAN PERALATAN MEKANIK INDUSTRI,
Penerbit Armico Bandung, 18 Maret 2000
Daryanto Drs,

DASAR-DASAR TEKNIK MOBIL, Penerbit Bumi Aksara


Jakarta, 2003

KatsuoAkishino, PRESENT AND FUTURE OF DIRECT INJECTION

S1 ENGINES, Mitsubishi Motors Corporation, 2000.


Wiranto Arismunandar, PENGGERAK MULA MOTOR BAKAR TORAK
Penerbit ITB Bandung , edisi kelima, 2002
Wiranto Arismunandar Prof.Dr., KoichiTsuda, MOTOR DIESEL PUTARAN

TINGGI , Penerbit PT Pradnya Paramita cet.. 10


Jakarta , 2004
Wegie Ruslan , KENDARAAN HEMAT ENERGI ,

Penerbit Universitas

Atma-Jaya, Jakarta , 22 April 2009

67

70

Anda mungkin juga menyukai