Anda di halaman 1dari 14

BAB 3

IDENTIFIKASI KERUSAKAN TRANSISTOR

1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
a. Memahami dan mengetahui prinsip dan tujuan dari rangkaian
tersebut
b. Dapat mengidentifikasi kerusakan transistor
c. Parameter-parameter yang diukur/diamati :
Frekuensi
Tegangan
2. Dasar Teori

Gambar 3.1 Jenis- Jenis Transistor


Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu basis (B),
Emitor(E) dan colektor(C). Egangan yang disatu terminal misalnya emitor
dapatdipakai untuk mengatur tegangan dan arus yang lebih besar dari pada
input basis , yaitu pada tegangan dan arus keluaran output kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analaog transistor digunakan dalaam
ragkaian amplifier (Penguatan). Rangkaian analog melingkupi pengeras
suara ,sumber listrik stabil(stabilisator) dan penguat sinyal radio dan dalam
rangkaian digital , transistor digunakan sebgai saklar berkecepatan tinggi.
Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga
berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian
lainnya.

33

34

Gambar 3.2 Kaki-kaki Transistor


Jenis-jenis transistor terbagi atas tiga bagian lapisan material
semikonduktor yang terdiri dari dua formasi yaitu lapisan PNP (Positip
Negara Positip). Dan lapisan NPN (Negatif Positip Negatif). Sehingga
menrut dua formasi lapisan tersebut transistor bipolar dibedakan dua jenis
yaitu transistor PNP dan transistor NPN.
Identifikasi kerusakan transistor dapat kita amati dengan cara melakukan
titik uji dengan rangkaian yang ada pada gambar rangkaian.
3. Daftar dan Alat Komponen
a. Osiloskop
b. Function Generator
c. Transistor BC 107
d. Kapasitor 100F
e. Kapasitor 10F
f. Resistor 12K
g. Resistor 47K
h. Resistor 2.2K
i. Resistor 560
j. Multimeter
k. Kabel Power
l. Kabel Probe
m. Kabel BNC to BNC
n. Kabel Jepit Buaya
o. Jumper
4. Gambar Rangkaian
1. Persambungan Kolektor/Basis

35

2. Persambungan Kolektor/Basis Terbuka

3. Persambungan Kolektor/Basis Terhubung Singkat

36

4. Persambungan Emitor/Basis Terbuka

5. Persambungan Emitor/Basis terhubung Singkat

6. Kolektor/Emitor Terhubung Singkat

37

5. Langkah Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

praktek
Nyalakan semua alat yang akan digunakan
Rangkailah komponen sesuai dengan gambar rangkaian diatas
Masukan input 1 KHz dari function generator
Ukurlah frekuensi dan tegangan pada titik uji 1,2 dan 3
Amati gambar yang tampil pada osiloskop
Beri tanggapan hasil gambar dan pengukuran
Hitunglah arus yang mengalir pada Rdan pengukuran
Hitunglah arus yang mengalir pada R4 pada persambungan
kolektor/basis terhubung singkat dengan rumus :
V CC V BE
I=
R3 + R 4

6. Hasil Percobaan
1. Persambungan Kolektor/Basis
Titik
Uji

Gambar

Keterangan

38

Frekuensi: 2.08 kHz


Amplitudo: 5 V

Frekuensi: 2.08 kHz


Amplitudo: 2 V

Frekuensi: < 20 Hz
Amplitudo: 100 mV

2. Persambungan Kolektor/Basis Terbuka


Titik
Uji

Gambar

Keterangan

39

Frekuensi: 2.07 kHz


Amplitudo: 5 V

Frekuensi: < 20 Hz
Amplitudo: 100 mV

Frekuensi: 2.22 kHz


Amplitudo: 100 mV

3. Persambungan Emitor/Basis Terhubung Singkat


Titik
Uji

Gambar

Keterangan

40

Frekuensi: 2.07 kHz


Amplitudo: 2 V

Frekuensi: 2.08 kHz


Amplitudo: 5 V

Frekuensi: < 20 Hz
Amplitudo: 500 mV

4. Persambungan Emitor/Basis Terbuka


Titik
Uji

Gambar

Keterangan

41

Frekuensi: 2.08 kHz


Amplitudo: 5 V

Frekuensi: < 20 Hz
Amplitudo: 500 mV

Frekuensi: < 20 Hz
Amplitudo: 500 mV

5. Persambungan Emitor/Basis terhubung Singkat


Titik
Uji

Gambar

Keterangan

42

Frekuensi: 2.08 kHz


Amplitudo: 1 V

Frekuensi: 1.869 MHz


Amplitudo: 100 mV

Frekuensi: 2.51 kHz


Amplitudo: 500 mV

6. Kolektor/Emitor Terhubung Singkat


Titik
Uji

Gambar

Keterangan

43

Frekuensi: 2.08 kHz


Amplitudo: 5 V

Frekuensi: 21.48 kHz


Amplitudo: 100 mV

Frekuensi: 26.39 kHz


Amplitudo: 100 mV

Analisa :
Seperti yang kita tau transistor adalah alat yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung, stabilisasi tegangan, modulasi sinyal
dan sebagainya. Transistor dapat berfungsi semacan kran listrik. Pada umumnya

44

transistor ini memiiliki 3 terminal, yaitu basis(B), emitor (E), dan kolektor (C).
Emitor bertugas menimbulkan elektron-elektron, kolektor bertugas menyalurkan
elektron-elektron tersebut keluar dari transistor dan basis bertugas mengatur
gerakan elektron dari emitor yang keluar melalui kolektor.
Pada percobaan pertama dapat kita lihat bahwa pada basis mengalir arus
dari sumber tegangan ke basis yang dinamai dengan arus basis dan kemudian dari
vcc mengalir lagi arus melewati resistor dan kemudian menuju kolektor disebut
dengan arus kolektor dan kemudian arus mengalir dari kolektor ke emitor yang
disebut dengan Ice. Dalam teori kapasitor 1 dan 2 tidak berpengaruh terhadap
rangkaian tetapi dalam prakteknya kapsitor ini mempengaruhi pada hasil
outputnya, hal ini dikarenakan sifat dari kapasitor yang menyimpan dan
mengeluarkan elektron secara bergantian dan terus menerus.
Pada percobaan kedua disini arus yang mengalir kebasis diputus, sehingga
tidak ada arus yang mengalir dari basis dan begitupun arus dari kolektor juga
diputus sehingga tidak ada arus yang mengalir ke emitor, hal inilah yang
menyebabkan tidak munculnya gelombang pada osiloskop.
Pada percobaan ketiga yaitu basis dan kolektor dishortkan sehingga arus
kolektor langsung mengalir ke R2 hal ini menyebababkan tidak adanya arus yang
mengalir ke emitor. Sehingga jika kita lihat pada tabel percobaan pada titik 3 tidak
ada gelombang yang ditampilkan.
Pada percobaan selanjutnya yaitu emitor dan basis terhubung singkat
sehingga arus basis langsung mengalir ke emitor dan tidak ada arus yang mengalir
ke kolektor sehingga tidak ada gelombang yang muncul. Karena seharusnya untuk
menghasilkan gelombang arus harus mengalir terlebih dahulu dari kolektor
kemudian menuju basis dan baru dikeluarkan oleh emitor.
Pada percobaan yang terakhir kolektor dan emitor dihubung singkat. Hal
ini menyebabkan arus dan tegangan basis tidak bisa masuk sehungga tidak adanya
arus dan tegangan basis yang keluar.

45

Kesimpulan :
1. Pada umumnya transistor ini memiiliki 3 terminal, yaitu basis(B), emitor
(E), dan kolektor (C). Emitor bertugas menimbulkan elektron-elektron,
kolektor bertugas menyalurkan elektron-elektron tersebut keluar dari

46

transistor dan basis bertugas mengatur gerakan elektron dari emitor yang
keluar melalui kolektor.
2. Pada percobaan pertama dapat kita lihat bahwa pada basis mengalir arus
dari sumber tegangan ke basis yang dinamai dengan arus basis dan
kemudian dari vcc mengalir lagi arus melewati resistor dan kemudian
menuju kolektor disebut dengan arus kolektor dan kemudian arus mengalir
dari kolektor ke emitor yang disebut dengan Ice.
3. Pada percobaan kedua disini arus yang mengalir kebasis diputus, sehingga
tidak ada arus yang mengalir dari basis dan begitupun arus dari kolektor

Anda mungkin juga menyukai