Anda di halaman 1dari 13

DASAR - DASAR ILMU TANAH

(Pertemuan Ke : 2)

Selasa, 20 Marer 2007

Faktor - faktor Pembentuk Tanah


Ilmu yang mempelajari tentang proses-proses pembentukan tanah,
mulai dari bahan induk disebut Genesa tanah
Terdapat 5 (lima) faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah,
yaitu :
1. Iklim
2. Organisme
3. Bahan Induk
4. Topografi
5. Waktu

IKLIM
- Curah Hujan
- Suhu / Temperatur
1. Faktor iklim merupakan faktor yang sangat mendominasi pembentukan
tanah
2. Suhu dan curah hujan sangat berpengaruh terhadap intensitas reaksi
kimia dan fisika di dalam tanah
3. Memiliki hubungan dengan kandungan Bahan Organik, dimana iklim
akan mempengaruhi jasad hidup yang nantinya akan mempengaruhi
jumlah BO di dalam tanah
4. Adanya curah hujan dan suhu tinggi di daerah tropika, menyebabkan :
reaksi kimia berjalan cepat, sehingga proses pelapukan dan pencucian
berjalan cepat. Akibatnya :
a. Tanah mengalami pelapukan lanjut
b. Rendah kadar unsur hara
c. Tanah bereaksi masam

ORGANISME
1. Pengaruh organisme dalam proses pembentukan tanah sangat besar,
dimana akumulasi Bahan Organik, siklus unsur hara, dan
pembentukan struktur tanah yang stabil sangat dipengaruhi oleh
kegiatan ORGANISME dalam tanah
2. Unsur NITROGEN di udara dapat diikat ke dalam tanah oleh
mikroorganisme
3. Vegetasi yang tumbuh di tanah juga merupakan penghalang untuk
terjadinya erosi, sehingga akan mengurangi jumlah tanah
permukaan yang hilang.
4. Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman juga
sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Jenis Cemara akan
memberi kation logam seperti Ca, Mg dan K yang rendah.
5. Siklus unsur hara lebih tinggi pada tanaman yang berdaun lebar,
sehingga serasahnya lebih banyak mengandung basa-basa.
6. Akibatnya tanah dibawah vegetasi yang berdaun kecil lebih masam
dibandingkan dengan tanah dibawah vegetasi berdaun lebar.

BAHAN INDUK
1. Sifat-sifat dari bahan induk masih tetap terlihat, misalnya tanah yang
bertekstur pasir adalah akibat dari kandungan pasir yang tinggi dari
bahan induk
2. Susunan kimia dan mineral bahan induk tidak hanya mempengaruhi
intensitas pelapukan, tetapi kadang-kadang menentukan jenis vegetasi
alami yang tumbuh di atasnya.
3. Adanya batu kapur di daerah humid akan menghambat tingkat
kemasaman tanah
Batuan-batuan dimana bahan induk tanah berasal dapat dibedakan
menjadi :
A. Batuan Beku : terbentuk karena magma yang membeku :
- batuan beku atas : magma yang membeku dipermukaan bumi
- batuan beku gang (terobosan) : magma yang menerobos retakanretakan atau petakan dalam bumi dan membeku diantara
sarang magma
- batuan beku dalam : magma yang membeku di dalam bumi.

Batuan
Beku

Jenis Batuan

Batuan
Beku Ates

Rhyolit
(Liparit)

Trachit

Dasit

Andesit

Basalt

Batuan
Beku Gang

Porfir
Granit

Porfir
Sienit

Porfir
Diorit
Kwarsa

Porfir
Diorit

Porfir
Gabro

Batuan
Beku Dalam

Granit
(Sienit
kwarsa)

Sienit

Diorit
Kwarsa

Diorit

Gabro

Sifat

Makin masam ---------------- Intermedier ------------(Tinggi SiO2)

Pikrit

Peridotit

Makin Alkalis
(sedikit SiO2)

Batuan Induk masam : akan menghasilkan tanah yang masam pula,


sedangkan batuan induk alkalis pada umumnya menghasilkan tanahtanah alkalis.
Akan tetapi bila mengalami pencucian yang lanjut karena curah
hujan yang tinggi, maka dapat membentuk tanah-tanah masam

B. Batuan Sedimen : (endapan tua)


1. Batuan endapan tua : terdiri dari bahan endapan (umumnya
endapan laut) yang telah diendapkan berjuta-juta tahun yang lalu
hingga telah membentuk batuan yang keras.
Contoh :
- Batu gamping, banyak mengandung karang laut (CaCO3
kalsit) dan CaMg(CO3)2 - dolomit
- Batu pasir, banyak mengandung pasir kuarsa (SiO2)
- Batu liat
2. Bahan endapan baru : belum menjadi batu.
- diendapkan oleh air, misalnya didaerah dataran banjir
C. Batuan Metamorfosa(Malihan)
Berasal dari batuan beku atau sedimen yang karena tekanan dan suhu
yang sangat tinggi berubah menjadi jenis batuan lain.
D. Bahan induk Organik
Terjadi di daerah hutan rawa yang selalu tergenang air. Proses
penghancuran BO berjalan lebih lambat dari pada proses penimbunan,
maka terjadilah akumulasi BO

TOPOGRAFI (relief)

Relif adalah perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu


daerah termasuk di dalamnya perbedaan kecuraman dan
bentuk lereng
Relief mempengaruhi proses pembentukan tanah dengan cara :
1. Mempengaruhi jumlah air hujan yang meresap atau ditahan masa tanah
2. Mempengaruhi dalamnya air tanah
3. Mempengaruhi besar erosi
4. Mengarahkan gerakan air berikut bahan-bahan yang terlarut didalamnya

Topografi suatu daerah dapat menghambat atau mempercepat


pengaruh iklim :
1. Di daerah datar (cekung), air tidak mudah hilang dari tanah (menggenang),
pengaruh iklim menjadi tidak jelas maka terbentuklah tanah yang banyak
mengandung karatan
2. Di daerah bergelombang, drainase tanah lebih baik sehingga pengaruh
iklim (CH, suhu) lebih jelas dan pelapukan serta pencucian berjalan
lebih cepat.
Pada daerah yang berlereng curam, kadang terjadi erosi permukaan
yang terus menerus, sehingga terbentuklah tanah-tanah dangkal.
Sebaliknya pada kaki lereng sering ditemukan tanah dengan profil
yang dalam, akibat penimbunan bahan-bahan yang dihanyutkan dari
lereng atas.
Sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan relief adalah :
- Tebal solum
- Tebal dan kandungan BO horizon A
- Kandungan air tanah
- Warna tanah
- Reaksi tanah (pH)
- Kejenuhan basa
- Kandungan garam mudah larut

WAKTU
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah (dinamis),
akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus, maka tanah semakin
tua dan kurus,
Sehingga mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami
pelapukan, sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kwarsa.
Profil tanah juga semakin berkembang dengan semakin meningkatnya
umur tanah
Akibat proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka bahan induk
tanah berubah berturut-turut menjadi :
- Tanah muda (immature atau yuong soil)
- Tanah dewasa (mature soil)
- Tanah tua ( old soil)

Tanah Muda
-Pada tingkat ini proses pembentukan tanah terutama berupa proses
pelapukan BO dan bahan mineral
- Pencampuran BO dan bahan mineral di permukaan tanah dan pembentukan
struktur tanah karena pengaruh BO tersebut
- Hasilnya adalah pembentukan horison A dan horison C
- Yang termasuk tanah muda adalah : jenis tanah Entisol (Aluvial, Regosol)

Tanah Desawa
- Akibat proses yang lebih lanjut, maka tanah-tanah muda dapat berubah
menjadi tanah dewasa, yaitu dengan adanya pembentukan horizon B
- Horison B yang terbentuk adalah horison B yang masih muda yaitu akibat
terbentuknya struktur tanah, warna) atau akibat ada penambahan bahanbahan tertentu (liat dll) dalam jumlah sedikit dari lapisan atas
- Pada tingkat ini tanah mempunyai kemampuan berproduksi tertinggi, karena
unsur-unsur hara di dalam tanah cukup tersedia. Hal ini akibat pelapukan
mineral dan pencucian unsur hara belum lanjut.
- Jenis tanah yang termasuk dalam tingkat ini adalah Inceptisol (Latosol
Coklat, Andisol, Vertisol, Mollisol)

Tanah Tua
- Terjadi akibat meningkatnya umur tanah, maka proses pembentukan tanah
juga berjalan lebih lanjut.
- Perubahan yang lebih nyata adalah adanya horison A, B dan terbentuk
harorison-horison A, E, EB, BE, Bt, BC dan lain-lain.
- Pelapukan mineral dan pencucian basa-basa makin meningkat, sehingga
tinggal mineral-mineral yang sukar lapuk di dalam tanah dan tanah menjadi
kurus dan masam.
- Jenis-jenis tanah tua antara lain : adalah tanah Ultisol (Podsolik Merah
Kuning dan Oxisol

Tingkat Perkembangan Tanah


A

AB

EB

BA

BE

Bo

Bt

BC

BC

(a)

(b)

Keterangan :
(a)

= Bahan induk

(b)

= tanah muda

(c)

= tanah dewasa

d+a

= tanah tua (d = ultisol, e = oxisol

(c)

(d)

(e)

Anda mungkin juga menyukai