Pertemuan Ke : 6
Istilah erosi tanah umumnya diartikan sebagai kerusakan tanah oleh perbuatan
air atau angin.
Definisi Erosi adalah hilang atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari
suatu tempat yang diangkut oleh air atau angin ke tempat lain.
Menurut Arsyad (2000), EROSI adalah peristiwa terangkutnya tanah atau bagianbagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami. Menurut media
pengangkutannya dikenal dua jenis erosi, yaitu erosi air dan erosi angin.
Selanjutnya Ellison (1947 dalam Sinukaban 1989) menyatakan bahwa erosi
merupakan proses pelepasan (detachment) dan pengangkutan
(transportation) bahan-bahan tanah oleh penyebab erosi, dimana peristiwa
pelepasan (detachment) dan pengangkutan (transportation) merupakan
komponen-komponen erosi tanah yang penting, dimana di dalam proses
terjadinya erosi, peristiwa pelepasan butir tanah mendahului peristiwa
pengangkutan
Hal ini menunjukkan bahwa pelepasan merupakan variabel yang penting yang
berdiri sendiri, tetapi pengangkutan tergantung dari pelepasan.
Pada dasarnya erosi terjadi disebabkan oleh kekuatan jatuh butir-butir hujan
dan aliran permukaan atau karena kekuatan angin. Pada sebagian besar
daerah tropika basah seperti Indonesia, erosi disebabkan oleh kekuatan jatuh
butir hujan dan aliran permukaan (Sinukaban 1989).
evapotranspirasi
Aliran Permukaan
Peresapan
Arus antara
Permukaan Air
Tanah
Secara rinci dampak yang diakibatkan oleh erosi baik dampak ditempat terjadinya
erosi maupun diluar tempat kejadian erosi dapat dilihat pada Tabel berikut :
No
Bentuk Dampak
1.
Langsung
2.
Tidak Langsung
Dampak di Tempat
Kejadian Erosi
Dampak di Luar
Tempat Kejadian
Longsor
Curah Hujan
Beberapa sifat hujan yang perlu diketahui :
a. Intensitas hujan, yaitu menunjukkan banyaknya curah hujan persatuan
waktu (mm/jam atau cm/jam)
b. Jumlah hujan, yaitu menunjukkan banyaknya air hujan selama terjadi
hujan, (1 bulan dll)
c. Distribusi hujan, yaitu menunjukkan penyebaran waktu terjadi hujan
Dari ke tiga sifat hujan di atas, yang terpenting dalam mempengaruhi
besarnya erosi adalah intensitas hujan
Perlu di ingat..!
1. Jumlah hujan rata-rata tahunan yang tinggi tidak akan menyebabkan
erosi yang berat apabila hujan tersebut terjadi merata, sedikit demi
sedikit (intensitas hujan rendah)
2. Curah hujan rata-rata tahunan yang rendah mungkin dapat
menyebabkan erosi berat, bila hujan tersebut jatuh sangat deras
(intensitas tinggi) meskipun hanya sekali-sekali
Karakteristik hujan yang mempengaruhi erosi adalah :
- Intensitas hujan
- Lama hujan
- Total curah hujan
- Energi kinetik hujan
- kecepatan, bentuk jatuhnya hujan dan distribusi hujan (Kohnke, 1968)
Tanah
Sifat fisik tanah yang mempengaruhi erosi adalah kepekaan tanah (erodibilitas
tanah)
Topografi
Dua unsur topografi yang berpengaruh terhadap erosi adalah :
kemiringan lerengn dan panjang lereng (Kohnke dan Bertrand, 1953).
Bila lereng semakin curam, maka kecepatan aliran permukaan akan
meningkat. Sehingga kekuatan mengangkut akan meningkat pula.
Lereng yang semakin panjang, menyebabkan volume air yang mengalir
menjadi semakin besar.
Vegetasi
Pengaruh vegetasi terhadap erosi sangat besar, yaitu :
Menghalangi air hujan agar tidak jatuh langsung di permukaan tanah,
sehingga kekuatan untuk menghancurkan tanah dapat dikurangi. Hal ini
tergantung dari kerapatan dan tingginya vegetasi tersebut.
Makin rapat vegetasi yang ada, semakin kecil terjadinya erosi.
Pohon-pohon yang terlalu tinggi kadang-kadang kurang efektif, karena air
yang tertahan di pohon apabila jatuh kembali dari ketinggian lebih dari 7 m
tenaganya akan kembali menjadi besar. Disamping itu butir-butir air yang
tertahan di daun-daun akan saling terkumpul membentuk butir-butir air yang
lebih besar, sehingga bila jatuh ke tanah akan mempunyai tenaga yang lebih
besar.
Manusia
Peranan manusia merupakan yang utama di dalam proses erosi.
Peranan tersebut dapat bersifat positive maupun negative.
Berperan positive bila tindakan manusia yang dilakukan dapat menekan
besarnya kehilangan tanah, dan dikatakan negative bila tindakan yang
dilakukan manusia dapat memperbesar kehilangan tanah.
Perhitungan Erosi
Prediksi erosi dihitung dengan persamaan USLE (universal soil loss equation)
menurut Wischmeier dan Smith (1978) sebagai berikut :
A=RxKxLxSxCxP
dimana :
A
R
K
L
S
C
P
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
erodibilitas tanah
kelas tekstur tanah (% pasir halus + debu)(100 - % liat)
% bahan organik
kode struktur tanah
kode permeabilitas profil tanah
LS
dimana :
X = panjang lereng (m) dan S = kecuraman lereng (%)
Penentuan Nilai Pengelolaan Lahan dan Tanaman (C)
Nilai faktor pengelolaan tanaman (C) merupakan nisbah antara tanah yang
hilang pada pengelolaan tanaman tertentu dengan tanah yang hilang tanpa
tanaman.
Nilai C ditentukan berdasarkan pengamatan lapangan dan wawancara
yang meliputi : sistem pertanaman, pemupukan, pemanfaatan sisa
tanaman, cara penanaman dan teknik perlakuan terhadap tanah serta
penggunaan mulsa dan kompos dengan mengacu pada nilai C hasil-hasil
penelitian terdahulu.
Secara umum teknik konservasi tanah dan air dapat dibagi dalam tiga golongan
utama, yaitu :
1. Metoda Vegetatif.
adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa-sisanya untuk
mengurangi daya rusak hujan yang jatuh serta mengurangi jumlah dan daya
rusak aliran permukaan dan erosi.
Morgan (1979) dalam Seta AK, (1987), mengemukakan bahwa efektifitas
tanaman dalam mengurangi erosi dan aliran permukaan dipengaruhi oleh tinggi
tanaman dan kontinuitas daun, kepadatan tanaman dan system perakaran
tanaman
Dalam konservasi tanah dan air metoda vegetatif mempunyai fungsi sebagai
berikut :
1. Melindungi tanah terhadap daya perusak butir-butir hujan yang jatuh.
2. Melindungi tanah terhadap daya perusak aliran air di atas permukaan tanah.
3. Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah dan penahanan air yang langsung
mempengaruhi besarnya aliran permukaan.
Adapun yang termasuk metoda vegetatif untuk konservasi tanah dan air
adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
Inter cropping (tumpang sari seumur, yaitu dua jenis tanaman atau
lebih yang ditanam serentak dengan membentuk larikan-larikan
tertentu).
2. Metoda Mekanik
Metoda mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan
terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan
dan erosi serta untuk meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
Dalam konservasi Tanah metoda mekanik berfungsi :
- memperlambat aliran permukaan
- menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang
tidak merusak.
- memperbaiki atau memperbesar infiltrasi air ke dalam tanah
dan memperbaiki aerasi tanah.
- penyediaan air bagi tanaman.
Termasuk dalam metoda mekanik adalah :
- Pengolahan tanah (tillage)
- Pengolahan tanah menurut kontur (countur cultivation)
- Guludan dan guludan bersaluran
- Terras
- Dam penghambat (check dam)
- Waduk (balong), rorak, tanggul
- Perbaikan drainase dan irigasi.
Tanaman pohonan
Teras Bangku
Lokasi saluran
drainasi
Bagian teras
sebelah dalam
Bibir teras
Tebing
teras
Lereng asli
Teras Individu
Kemiringan asli
Teras individu
Pembuatan Teras
CHECK DAM
Check Dam :
Dam penghambat merupakan bangunan yang dibuat melintang parit atau selokan
yang berfungsi untuk menghambat kecepatan aliran permukaan dan
menangkap sediment yang terangkut oleh aliran permukaan sehingga
kedalaman dan kemiringan parit berkurang.
Balong :
Balong adalah waduk kecil yang dibuat didaerah perbukitan dengan
kemiringan lahan kurang dari 30% yang fungsinya adalah untuk menampung
air aliran permukaan guna memenuhi kebutuhan air untuk kebutuhan tanaman,
ternak, menampung sediment hasil erosi dan meningkatkan jumlah air yang
meresap kedalam tanah (infiltrasi).
Rorak :
Rorak adalah bangunan yang dibuat dengan menggali lobang dengan ukuran
dalam 60 cm, lebar 50 cm dan panjang 4 5 meter. Jarak kesamping antara
satu rorak dengan rorak lain berkisar antara 10 15 meter, sedangkan jarak
horizontal berkisar antara 20 meter untuk lereng yang landai dan agak miring
sampai 10 meter pada lereng yang lebih curam.
3. Metoda Kimia
Kemantapan agregat / struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang
sangat menentukan kepekaan tanah terhadap ancaman erosi.
Pemantapan tanah disini adalah pembentukan struktur tanah dengan
pori-pori tanah (ruang udara ) didalam dan diantara agregat tanah yang
sekaligus mantap atau stabil dengan menggunakan bahan-bahan kimia.
Untuk itu salah satu metoda yang digunakan untuk mencegah terjadinya erosi
adalah dengan metoda kimia yaitu dengan menggunakan soil conditioner
(bahan pemantap tanah)
Bahan kimia (soil conditioner) mempunyai pengaruh yang besar sekali
terhadap stabilitas agregat tanah, pengaruh ini berjangka lama karena
senyawa ini tahan terhadap serangan mikroba tanah. Permeabilitas tanah
dipertinggi dan erosi berkurang
Popularitas soil conditioner tidak berlangsung lama disebabkan mahalnya
preparat-preparat yang dipasarkan.
Nama Kimia
Bentuk
Merk Dagang
Produsen
1.
Polyvinyl acetate
Emulsi
Curasol AE
Curasol AH
2.
Polyacrylamide
Larutan
Hum, PAM
Labofina, Belgium
3.
Polyvinyl pyrrolidone
Larutan
Hum, PAM
Labofina, Belgium
4.
Asphalt
Emulsi
Bitumen
Labofina, Belgium
5.
Polyvinyl alcohol
Larutan
Bitumen
Labofina, Belgium
6.
Polyurethana
Larutan
PRB 2006
7.
Polyethyleneglycol
Larutan
PRB 2006
8.
Latex
Emulsi
Petroset SB
--------------------------------------oo000oo---------------------------------