Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN PASCA

OPERASI
Modul 06

GAMBARAN UMUM
Regenerasi

: Hilangnya jaringan
organik kerusakan atau luka akan
digantikan dengan jaringan yang
sama, baik fungsi dan bentuknya.
Proses penyembuhan luka :

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

inflamasi,
epitelialisasi
fibroplasia
kontraksi luka
pematangan parut.

Muncul secara
simultan &
diaktivasi jika ada
luka

Periode

yang paling kritis pasca operasi


adalah 72 jam pertama.
Pengawasan yang ketat dan tepat sistem
kardiovaskuler, ginjal dan
pernafasan akan memberikan informasi
berharga pemeriksaan penunjang.
Morbiditas pasca operasi dapat
diturunkan dengan evaluasi pre operasi
yang baik pada pasien risiko
terjadinya trombosis vena dan
pemberian profilaksis yang tepat.
Status nutrisi.

Trombosis
Terjadinya

bekuan darah di dalam


sistem kardiovaskuler (arteri, vena,
ruangan jantung, mikrosirkulasi).
Trombus : < arteri atau pada vena,
Trombus arteri = trombus
putih (< trombosit dan fibrin)
Trombus vena = trombus
merah (aliran darah yang
lambat sel darah merah
terperangkap).

Triad

of Virchow 3 faktor : kelainan


dinding pembuluh darah, perubahan
aliran darah dan perubahan daya beku
darah.
Terdapat faktor resiko timbulnya trombosis
vena :

Defisiensi Anti trombin III, protein C, protein S dan


alfa 1 anti tripsin
Tindakan operatif
Kehamilan dan persalinan, Infark miokard dan
payah jantung

Keluhan dan gejala trombosis vena


dalam : nyeri, pembengkakan,
perubahan warna kulit dan sindroma
post trombosis.
Diagnosis ditegakkan melalui Venografi,
Flestimografi impendans dan Ultrasonografi
(USG) Doppler.

Asupan

nutrisi yang baik


memegang peranan penting.
Beberapa pasien memerlukan
nutrisi parenteral total (TPN) dalam
jangka waktu yang lama karena
ketidakmampuannya
mendapatkan asupan kalori
yang cukup.
Nutrisi parenteral dapat diberikan
melalui jalur perifer atau sentral.

Penatalaksanaan

cairan dan
elektrolit pada pasien ginekologi
sangat penting.
Perdarahan adalah penyebab yang jelas
adanya gangguan cairan dan elektrolit.
Stres operasi juga akan melepaskan
hormon-hormon yang mengganggu
metabolisme cairan. (Epinephrine,
Glucagon, Angiotensin II, Hormon
antidiuretika (ADH, arginine vasopressin),
Aldosterone, Eicosanoids, Interleukin1,
Histamine).
Pelepasan insulin, TSH dan estrogen
tetap sama atau sebenarnya menurun :
respon terhadap tindakan operasi.

Balans cairan
Urine

output : 0,5 cc/kg/jam


(dewasa)
Kapan positif?
Kapan negatif?

EVALUASI KATETER DAN


DRAIN PASCA OPERASI

Mencegah

komplikasi intraoperatif dan


postoperatif : dimulai sebelum operasi
dimulai.
Sebelum dimulai : operator harus melihat
kembali rekam medis pasien (riwayat
penyakit dan tindakan operasi
sebelumnya, hasil laboratorium, dan hasil
konsultasi dari bagian lain).
Komplikasi operasi dapat terjadi
intraoperatif, postoperatif dan
postoperatif lanjut.

Komplikasi

intraoperatif :
perdarahan intraoperatif dan
perlukaan pada struktur
penyokong.

Komplikasi

postoperatif : awal dan lanjut.


Komplikasi awal dapat berupa :

Paralisis intestinal
Obstruksi intestinal
Oliguri
Demam
Infeksi
Perdarahan
Thrombophlebitis
Atelektasis dan pneumonia, emboli
pulmonal dan komplikasi intra abdomen.

Sedangkan

komplikasi lanjut : sekuele


neurologi dan psikiatri, anemia dan arthritis.
Suhu wanita hamil normal : 36,5-37,2C
Ibu hamil(terutama pada trimester ketiga)
akan mengalami peningkatan laju
metabolisme basal (BMR) hingga 15-20%.

Perlukaan

vesika urinaria dan ureter


: komplikasi prosedur bedah
ginekologi yang sering ditemukan.
Tehnik prosedur bedah ginekologi
baru yang dikembangkan untuk
menurunkan angka kejadian
perlukaan ini.
Risiko terjadinya perlukaan ini ~
indikasi operasi dan prosedur bedah
Yang terpenting : penguasaan
anatomi dan pengalaman dari
operator.

Bila

perdarahan postoperatif terjadi


dalam 24 jam pertama, akan
ditemukan adanya penurunan
hematokrit.
Perdarahan eksternal akan lebih
jelas, tapi perdarahan yang
tersembunyi tidak berasal dari A.
Ovarica atau cabang A iliaca
interna.
Relaparotomi harus segera dilakukan
untuk menghentikan perdarahan ini.

Bila

perdarahan terjadi setelah 24 jam


postoperatif diobservasi
menentukan apakah terdapat
hematoma dan pasien ditransfusi
serta diberikan antibiotika.
Pemeriksaan penunjang ukuran
hematoma.
Pengawasan tanda-tanda vital
selama 2 hari postoperatif dapat
menunjungkan adanya tandatanda perdarahan.
Penting : kadar Hb dan hematokrit.
Harus dicurigai adanya gangguan
koagulasi tanda-tanda ekimosis.

Anda mungkin juga menyukai