Anda di halaman 1dari 3

PENGAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL

Apa itu gerhana matahari ?

Gerhana matahari merupakan peristiwa di mana posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar dan
berada pada garis lurus.
Saat itu Bulan akan melintas diantara Matahari dan Bumi, untuk beberapa waktu cahaya
Matahari ke Bumi akan terhalang bayangan Bulan. Ketika fase total itu terjadi bulan menutupi
Matahari, akan tampak corona Matahari akan tampak seperti menjulur dari pinggir bagian yang
ditutupi Bulan.
Pada 9 Maret 2016, sebagian besar Pasifik, meliputi Indonesia, Malaysia, dan negara-negara
lainnya di Asia Tenggara dan benua Australia menyaksikan gerhana matahari. Di sebelah timur
Samudera Pasifik, gerhana matahari total terjadi selama lebih dari 4 menit.
Sebagian besar India dan Nepal mengalami gerhana matahari parsial. Sementara itu, Indonesia,
Malaysia, Filipina, dan Papua Nugini menyaksikan lebih dari 50% gerhana sebagian. Sedangkan
Kamboja, Myanmar, Vietnam dan Thailand akan melihat sekitar 50% gerhana matahari sebagian.
Sementara Australia, Tiongkok, Jepang dan Alaska mendapatkan kurang dari 50% gerhana
sebagian.
Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas
Djamaluddin, gerhana matahari total ini pernah terjadi sebelumnya di Indonesia, yaitu pada
1983, 1988, dan 1995. Gerhana matahari total yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 diperkirakan
baru akan terjadi lagi pada 2023.

Gerhana matahari total ini bisa disaksikan dengan jelas di 12 provinsi dari Indonesia bagian barat
sampai timur. Untuk wilayah Indonesia bagian barat, waktu puncak terjadinya gerhana adalah
pada pukul 07.20 WIB dan 07.21 WIB. Untuk Indonesia bagian tengah, puncak gerhana matahari
total terjadi pada pukul 08.35 WITA. Sedangkan untuk Indonesia bagian timur, puncak gerhana
ini terlihat pada pukul 09.50 WIT.
Provinsi yang penduduknya bisa melihat gerhana matahari total adalah Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat. Selain itu, wilayah
lain, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, dan
Sulawesi Tengah, serta Maluku Utara.Wilayah Indonesia lain yang tidak berada di 12 provinsi
tersebut tetap bisa menyaksikan gerhana matahari meski hanya sebagian yang terlihat. Menurut
LAPAN, gerhana matahari total itu hanya akan terlihat selama 1,5-3 menit.[1]

Tabel waktu perkiraan gerhana


Mulai fase
parsial
matahari
Pulau Pagai Utara, Indonesia
terbit 06:25

Mulai
totalitas

Akhir
totalitas

Akhir fase
parsial

07:18:23

07:20:15

08:25:56

Palembang, Indonesia

06:20:29

07:20:48

07:22:41

08:31:27

Jakarta, Jawa, Indonesia

06:19:51

hanya sebagian

08:43:41

Palu, Sulawesi Tengah,


Indonesia

07:27:51

08:37:47

08:39:52

10:00:34

Pulau Ternate, Indonesia

08:36:03

09:51:40

09:54:19

11:20:50

Kuala Lumpur, Malaysia


Singapura
Manila, Filipina
Bangkok, Thailand
Gerhana terlama, Samudra
Pasifik (Durasi: 4m09d)
Darwin, Australia
Pulau Yap, Mikronesia

07:24:22
07:23:01
07:51:14
06:39:03

hanya sebagian
hanya sebagian
hanya sebagian
hanya sebagian

09:31:00
09:32:54
10:14:20
08:32:39

UTC+7h
(WIB)
UTC+7h
(WIB)
UTC+7h
(WIB)
UTC+8h
(WITA)
UTC+9h
(WIT)
UTC+8h
UTC+8h
UTC+8h
UTC+7h

00:02:41

01:55:06

03:30:25

UTC

09:07:29
10:02:49
8 Maret,
16:36:52

hanya sebagian
hanya sebagian

11:35:00
13:01:48

UTC+9.5h
UTC+10h

hanya sebagian

18:30:06

UTC-10h

Kota

Hawaii, Amerika Serikat

01:59:16

Zona waktu

Gerhana Matahari akan terjadi selama dua sampai tiga jam. Tetapi Gerhana Matahari mencapai
fase penuh hanya selama satu setengah sampai tiga menit. Di wilayah bagian barat Indonesia
gerhana mulai terjadi pagi hari, mulai pukul 06.20 WIB, dan mencapai puncak gerhana pada
07.25 WIB. Gerhana Matahari akan berakhir pada pukul 08.35 WIB.

Sementara di wilayah tengah Indonesia Gerhana Matahari Total akan terjadi pada pukul 07.25
WITA, dan wilayah timur pada 08.36 WIT.
Berapa lama gerhana matahari total terjadi? Di wilayah yang menjadi pusat jalur gerhana, fase
gerhana matahari total akan terjadi di Seai, Pulau Pagai Selatan Sumatera Barat, selama 1 menit
54 detik, dan yang paling lama yaitu di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, yaitu 3 menit 17
detik. Lalu berakhir di Samudra Pasifik dan Papua Nugini, selama 4 menit 9 detik.
Image caption Pulau Belitung merupakan salah satu lokasi yang dilintasi Gerhana Matahari
Total.

Apakah cahaya matahari saat gerhana menimbulkan


kebutaan?
Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN, Thomas Djamaluddin,
melihat gerhana matahari total dapat menimbulkan kebutaan merupakan mitos modern. Yang
benar adalah cahaya Matahari sehari-hari dan ketika gerhana sama-sama berbahaya, untuk itu
jangan melihat Matahari secara langsung karena dapat membahayakan mata, yaitu retina bisa
rusak.
Image copyright AFP Image caption Cahaya matahari yang sangat terang dapat merusak retina
mata.
Dan jika Anda menatap sinar matahari dengan jangka waktu yang lama akan menimbulkan
kerusakan pada retina yang disebut dengan solar retinopathy. Gejalanya adalah titik-titik hitam
pada pandangan mata Anda, dan itu sulit untuk dipulihkan.
Penyebabnya bisa jadi ketika fase total saat gerhana Matahari total terjadi, pupil mata membesar
untuk menangkap cahaya sebanyak mungkin karena suasana yang gelap. Tetapi ketika fase total
berakhir dan bulan mulai bergeser, cahaya matahari akan terang kembali dan saat itu yang
membahayakan mata.
Apa boleh selfie ketika Gerhana Matahari Total?

Panduan untuk melihat gerhana dan berfoto selfie saat gerhana matahari sama saja, tak boleh
melihat secara langsung. Ketika gerhana Matahari mencapai fase total, merupakan saat yang
aman melihat secara langsung, tapi harus diingat itu hanya terjadi selama satu setengah sampai
tiga menit saja.
Melihat gambar matahari di layar ponsel tidak berbahaya, yang menjadi kekhawatirannya adalah
ketika orang melihat matahari dengan mata telanjang saat mengatur komposisi foto

Anda mungkin juga menyukai