b. Lidah
perhatikan apakah ternoda oleh warna tablet atau kapsul
obat atau menunjukan kelainan disebabkan oleh zat
korosif.
C. Esofagus
adakah terdapat regurgitasi dan selaput lendir
diperhatikan ada hiperemi atau korosif.
d. Epiglotis dan glotis
perhatikan apakah terdapat hiperemis atau edema,
disebabkan oleh inhalsi atau aspirasi gas atau uap yang
merangsang atau akibat regurgitasidan aspirasi zat yang
merangsang. Edema glotis juga dapat ditemukan oada
kematian dengan syok anafilaktik akibat penisilin
e. Paru- paru
biasanya ditemukan kelainan yang
tidka spesifik, berupa
pembendungan akut. Pada gas yang
mengandung klorin dan nitrogen
oksida ditemukan pembendungan
dan edema yang hebat, serta emfise
akut karena terjadi batuk, dispne dan
spasme bronki.
g . Hati
apakah terdapat degenerasi lemak
atau nekrosis. Degenerasi lemak
sering ditemukan pada peminum
alkohol, nekrosis dapa ditemukan
pada keracunan fosfor, karbon
tetraklorida, kloroform dan trinitro
toluena.
H. Ginjal
ginjal agak membesar, korteks
bengkak, gambaran tidak jelas dan
berwarna suram kelabu kuning dapat
ditemukan pada keracunan dengan
persenyawaan bismuth, air raksa
(HgCl2), sulfonamid, fenol, lisol,
karbon tetraklorida.
i. Urin
merupakan cairan yang baik sekali
untuk spot test yang mudah
dikerjakan sehingga dapat diperoleh
petunjuk pertama dalam suatu
analisis toksikologi secara
sistematis.
j. Otak
perdarahn kecil dapat ditemukan pada keracunan karbon
monoksida, barbiturat, nitrogen oksida dan loga berat
seperti air raksa, arsen dan timah.
k. Jantung
Pada keracunan karbon monoksida, bila korban hidup selama
48 jam atau lebih, dapat ditemukan pendarahan bencak
dalam otot septuminterventrikel bagian ventrikel kiri atau
pendarahan bergaris pada muskulus patilaris ventrikel kiri
dengan garis-garis menyebar radier dari ujung otot
tersebut sehingga tampak gambaran seperti kipas.
L. Limpa
Jarang digunakan dalam analisis
toksikologi sehingga umumnya limpa
tidak diambil.
M. Empedu
Merupakan bahan yang baik untuk
penentuan glutetimida (doriden),
quabaina (stropatin), (strhopatus
gratus), morfin, dan heroin.
N. Paru-paru
Pada keracunan pada inhalasi gas atau uap
beracun, paru-paru diambil dikirim dalam botol
kedap udara (air tight).
O. Rambut dan Kuku
Pada keracunan arsen, rambut kepala dan kuku
harus diambil. Rambut diikat terlebih dahulu
sebelum dicabut, harus berikut akar-akarnya.
Kuku diambil sebanyak 10 gram, didalamnya
harus selalu terdapat kuku kedua ibu jari tangan
dan kedua ibu jari kaki.
Bahan Pengawet
Sebenarnya yang paling baik adalah
tanpa pengawet. Namun bila
terpaksa digunakan pengawet yaitu:
alkohol absolut, larutan garam dapur
jenuh, larutan NaF 1%, NaF + Na
Sitrat (5 ml NaF + 50 ml Na Sitrat
untuk tiap 10 ml bahan) dan Na
Benzoat + Fenil Merkuri Nitrat (hanya
untuk urin). Volume pengawet
sebaiknya minimal 2 kali volume
Cara Pengiriman
Bahan pemeriksaan disegel oleh polisi
yang juga harus membuat berita
acara penyegelan dan berita acara
ini harus disertakan dalam
pengiriman laporan pemeriksaan,
demikian pula berita acara
pnyegelan barang bukti lain seperti
sisa racun/obat.