Anda di halaman 1dari 15

Pembedahan jenazah

Setelah rongga dada terbuka segera tentukan apakah terdapat


bau yang tidak biasa (bau racun), bau sianida, alkohol, kloroform
dan eter akan tercium paling kuat dalam rongga tengkorak.
1.
Inspeksi in situ
a. Perhatikan wrna otot- otot:
Keracunan CO merah muda cerah
sianida merah cerah
lambung mungkin tampak hiperemik atau kehitam- hitaman dan
terdapat peforasi sebagai akibat zat korosif
hati mungkin berwarna kuning karena degeradasi lemak atau
nekrosis karena fosfor, karbon tetraklorida, klorofrom, alkohol,
dan arsen

Sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut,


ambil darah. Diambil 2 contoh darah masingmasing sebanyak 50 ml dari jantung sebelah
kanan dan sebelah kiri. 2 contoh darah tepi
diambil masing- masing sebanyak 30 ml dari
vena lehe atau subakila dan arteri femoralis,.
Perhaitkan warna darah, pada intosikasi dengan
racun yang menimbulkan hemolisis ( bisa ular,
pirogalol, hidroquinon, dinitrofenol dan arsen),
darah dan organ- organ lain berwarna cokat
kemerahan gelap
Keracunan yang cepat menimbulkan kematian
(sianida, alkohol, kloroform) darah dalam jantung
san pembuluih darah teteap cair tidak terdapat
bekuan darah.

b. Lidah
perhatikan apakah ternoda oleh warna tablet atau kapsul
obat atau menunjukan kelainan disebabkan oleh zat
korosif.
C. Esofagus
adakah terdapat regurgitasi dan selaput lendir
diperhatikan ada hiperemi atau korosif.
d. Epiglotis dan glotis
perhatikan apakah terdapat hiperemis atau edema,
disebabkan oleh inhalsi atau aspirasi gas atau uap yang
merangsang atau akibat regurgitasidan aspirasi zat yang
merangsang. Edema glotis juga dapat ditemukan oada
kematian dengan syok anafilaktik akibat penisilin

e. Paru- paru
biasanya ditemukan kelainan yang
tidka spesifik, berupa
pembendungan akut. Pada gas yang
mengandung klorin dan nitrogen
oksida ditemukan pembendungan
dan edema yang hebat, serta emfise
akut karena terjadi batuk, dispne dan
spasme bronki.

f. Lambung dan usus duabelas jari


lambung dibuka, perhatikan apakah
mengeluarkan bau yang tidak biasa.
Perhatikan isi lambung, warnanya dan terisi
atas bahan- bahan apa.
Keracunan timah hitam akut berwarna
putih karena trbentuk PbCl2
Penelanan 5-10 tablet ferrosulfat berwarna
kebiru- biruan karena terbentuk fesulfat.
Bila dicurigai korban menelan fosofor maka
isi lambung harus dibuka dikamar nitrogen
untuk mencegah terjadi oksidasi fosfor.

g . Hati
apakah terdapat degenerasi lemak
atau nekrosis. Degenerasi lemak
sering ditemukan pada peminum
alkohol, nekrosis dapa ditemukan
pada keracunan fosfor, karbon
tetraklorida, kloroform dan trinitro
toluena.

H. Ginjal
ginjal agak membesar, korteks
bengkak, gambaran tidak jelas dan
berwarna suram kelabu kuning dapat
ditemukan pada keracunan dengan
persenyawaan bismuth, air raksa
(HgCl2), sulfonamid, fenol, lisol,
karbon tetraklorida.

i. Urin
merupakan cairan yang baik sekali
untuk spot test yang mudah
dikerjakan sehingga dapat diperoleh
petunjuk pertama dalam suatu
analisis toksikologi secara
sistematis.

j. Otak
perdarahn kecil dapat ditemukan pada keracunan karbon
monoksida, barbiturat, nitrogen oksida dan loga berat
seperti air raksa, arsen dan timah.
k. Jantung
Pada keracunan karbon monoksida, bila korban hidup selama
48 jam atau lebih, dapat ditemukan pendarahan bencak
dalam otot septuminterventrikel bagian ventrikel kiri atau
pendarahan bergaris pada muskulus patilaris ventrikel kiri
dengan garis-garis menyebar radier dari ujung otot
tersebut sehingga tampak gambaran seperti kipas.

L. Limpa
Jarang digunakan dalam analisis
toksikologi sehingga umumnya limpa
tidak diambil.
M. Empedu
Merupakan bahan yang baik untuk
penentuan glutetimida (doriden),
quabaina (stropatin), (strhopatus
gratus), morfin, dan heroin.

N. Paru-paru
Pada keracunan pada inhalasi gas atau uap
beracun, paru-paru diambil dikirim dalam botol
kedap udara (air tight).
O. Rambut dan Kuku
Pada keracunan arsen, rambut kepala dan kuku
harus diambil. Rambut diikat terlebih dahulu
sebelum dicabut, harus berikut akar-akarnya.
Kuku diambil sebanyak 10 gram, didalamnya
harus selalu terdapat kuku kedua ibu jari tangan
dan kedua ibu jari kaki.

Pengambilan Bahan Pemeriksaan Toksikologi


1. Darah jantung diambil secara terpisah dari sebelah kanan dan kiri masingmasing sebanyak 50 ml. Darah tepi sebanyak 30-50 ml, diambil dari vena
hiliyaka komunis, bukan darah dari vena porta.
2. Urin diambil semua dalam kandung kemih
3. Bilasan lambung juga diambil semuanya
4. Hati, semua harus diambil setelah disisihkan untuk pemeriksaan PA. Dengan
alasan: takaran toksik, kebanyakan racun sangat kecil, hanya beberapa mg/kg
sehingga kadar racun dalam tubuh sangat rendah dan untuk menemukan
racun, bahan pemeriksaan harus banyak, dan hati merupakan tempat
detoksikasi tubuh terpenting.
5. Ginjal, penting pada keadaan intoksikasi logam, pemeriksaan racun, secara
umum dan pada kasus dimana secara historogik ditemukan Ca-Oksalat dan
sulfonamide.
6. Otak, Otak bagian tengah penting pada intoksikasi CN karena tahan terhadap
pembusukan (CN dapat terbentuk pada pembusukan)
7. Urin, penting untuk pemeriksaan penyaring racun dari golongan
narkotika/stimulan
8. Empedu, sebaiknya kandung empedu jangan dibuka supaya tidak mengalir ke
hati dan mengacaukan pemeriksaan.

Wadah Bahan Pemeriksaan Toksikologik

Idealnya diperlukan minimal 9 wadah,


yaitu 2 buah peles a 2 liter untuk hati
dan usus, 3 peles a 1 liter untuk
lambung beserta isinya, otak dan
ginjal, 4 botol a 25 ml untuk darah
( 2 buah), urin dan empedu. Wadah
harus dibersihkan terlebih dahulu
dengan mencucinya dengan asam
kromat hangat lalu dibilas aquades
dan dikeringkan.

Bahan Pengawet
Sebenarnya yang paling baik adalah
tanpa pengawet. Namun bila
terpaksa digunakan pengawet yaitu:
alkohol absolut, larutan garam dapur
jenuh, larutan NaF 1%, NaF + Na
Sitrat (5 ml NaF + 50 ml Na Sitrat
untuk tiap 10 ml bahan) dan Na
Benzoat + Fenil Merkuri Nitrat (hanya
untuk urin). Volume pengawet
sebaiknya minimal 2 kali volume

Cara Pengiriman
Bahan pemeriksaan disegel oleh polisi
yang juga harus membuat berita
acara penyegelan dan berita acara
ini harus disertakan dalam
pengiriman laporan pemeriksaan,
demikian pula berita acara
pnyegelan barang bukti lain seperti
sisa racun/obat.

Anda mungkin juga menyukai