Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENDAHULUAN

ANC

DEPARTEMEN MATERNITAS
Disusun untuk melengkapi Tugas Profesi Ners

Disusun Oleh:
Saifullah Alfaruqi
140070300011172

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE (ANC)
A. DEFINISI
Antenatalcare
adalahpemeriksaankehamilanyangdilakukanuntukmemeriksakeadaanibudanja
ninsecaraberkala,yangdiikutidenganupayakoreksiterhadappenyimpanganyang
ditemukan(DepkesRI,1996).
Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan
terhadap individu yang berseifat preventive care untuk mencegah terjadinya
masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin.Pelayanan antenatal
merupakan upaya kesehatan perorangan yang memperhatikan precisi dan
kualitas pelayanan medis yang diberikan.
Dalam sumber lain disebutkan bahwa pelayanan antenatal ialah suatu
upaya untuk mencegah adanya komplikasi obstetric bila mungkin dan
memastikan bahwa dideteksi sedini mungkin ditangani secara memadai.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yg diberikan kepada
ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal
seperti yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi
Petugas Puskesmas.
B. TUJUAN
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial
ibu
3. Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman
dengan trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan
ibu agar dapat memberikan ASI secara eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin
agar dapat tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal
8. Mempersiapkan kesehatan yg optimal bagi janin
C. PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL

Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan.


Menurut George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara
lain:
a. Perubahan Organ
1. Perubahan pada kulit :
Adanya hiperpigmentasi

karena

meningkatnya

MSH

(Melanophore SH)
Chloasma gravidarum
Hiperpigmentasi papilla mammae
Di perut : striae lividae, albican
2. Perubahan pada kelenjar : Glandula thyroidea
3. Perubahan pada Buah Dada : Keluar colostrums (lebih dari 3
bulan atau 12 minggu)
4. Perubahan pada Perut : Perut makin membesar apabila lebih
dari 5 bulan pusat menonjol
5. Perubahan pada Tungkai : Terjadi varises atau pelebaran pada
vena di tungkai
6. Perubahan Sikap Badan : Terjadi lordose atau badan degek
b. Perubahan pada Alat Kelamin
1. Tanda Chadwick : vulva merah kebiruan karena peningkatan
hormone estrogen dan adanya hipervascularisasi
2. Adanya varices : pembesaran pada pembuluh darah
3. Tanda Hegar : Pada VT isthmus lebih lunak dan panjang akibat
terjadinya hypertrophy dari daerah isthmus tersebut
4. Tanda Braxtonhicks : Adanya kontraksi dan relaksasi otot
uterus pada minggu pertama dan tidak nyeri
5. Ovarium : Corpus luteum tidak menjadi corpus albican,
bahkan

terus

mengeluarkan

hormone

estrogen

progesterone yang berfungsi menjaga kehamilan.

dan
> 16

minggu fungsi ini diambil alih oleh placenta. Corpus luteum


selama kehamilan disebut Corpus luteum Graviditas
6. Vagina dan Vulva : Lapisan otot vagina mengadakan
hypertrophy sebagai persiapan untuk persalinan agar vagina
mudah diregang. Terjadinya hipervascularisasi menyebabkan
vagina dan vulva menjadi lebih merah dan lividae.
Vagina lebih banyak mengeluarkan fluor albus,

yang

disebabkan aktivitas dari kelenjar yang memberikan cairan


pada vagina. Reaksi asam pada vagina bertambah yang
disebabkan bertambahnya glikogen dalam sel-sel epithelium
yang basil Doderlein dibentuk menjadi asam
c. Perubahan pada Alat Pencernaan

Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan
tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau
hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan
sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain
dapat pula menimbulkan gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan
digolongkan

normal

apabila

terjadinya

tidak

lebih

dari

trimester

pertama.Pada hamil tua dapat terjadi oktivasi yaitu tidak dapat


makan banyak karena alat pencernakan terdorong ke atas
d. Perubahan Sirkulasi Darah
1. Sejak kehamilan 12 minggu,

volume

darah

mengalami

pengenceran karena cairan bertambah di dalam darah yang


disebut Hydraemi karena bertambahnya darah masa hamil
sehingga Hb menurun
2. (Hb 10-12 gr% dianggap normal)
Pekerjaan jantung bertambah lebih dari 120 mmHg
Kepekatan darah berkurang : ada varices
e. Perubahan Fungsi Alat-alat Kencing
1. Dilatasi Renal
Selama kehamilan masing-masing ginjal memanjang sekitar 1
- 1,5 cm, dan secara bersamaan bertambah beratnya. Ureter
berdilatasi

sampai

tepi

atas

tulang

pelvis.Ureter

juga

memanjang, melebar dan lebih melengkung (kurve). Hal


tersebut

meningkatkan

kejadian

stasis

urin

yang

menyebabkan infeksi
2. Fungsi ginjal
Glomerular Filtration Rate (GFR) selama kehamilan mengalami
peningkatan sampai 50%.Aliran plasma renal meningkat 2550%.Glukosuria

selama

kehamilan

tidak

selalu

bersifat

abnormal
3. Bladder (Kandung Kemih)
Uterus

yang

membesar

terangkat.Penekanan

menyebabkan

uterus

kandung

menyebabkan

kemih

peningkatan

frekuensi bak.Vaskularisasi bladder meningkat dan tonus otot


menurun.Kapasitas bladder meningkat sampai dengan 1500
ml.
f.

Perubahan pada Tulang

1. Lordosis terjadi karena menyesuaikan keseimbangan badan


2. Rasa nyeri pinggang
3. Butuh kalsium sehingga tidak caries, keropos
Sedangkan perubahan fisik pada ibu hamil menurut trimester adalah:
1. Perubahan Fisik pada Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual
dimulai sejak awal kehamilan.Mual muntah diusia muda disebut
morning sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi
setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu
kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan
trimester kedua dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan

hormon

kehamilan

yang

menimbulkan

pelebaran

pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada


jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul
kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien.Adapun keuntungan dari
keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik
saat hamil.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada
awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh
sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi
yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit
beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya

dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional.Pola makan


yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan
sakit kepala.
f.

Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal.Hal ini
sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena
adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan
ligamen merenggang untuk menyokong rahim.

g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus
menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning
sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah
berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim
dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air
2. Perubahan Fisik pada Trimester II
a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan
melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1
cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim
sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda
tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada
kehamilan 16 minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal
ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa
kembung dan tidak nyaman.
c. Rasa panas di perut

Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi


selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang
membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi
otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih
cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang
tidak diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu
khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan
hilang setelah bayi lahir.
e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di
perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi.
Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan
rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa
menit dan bersifat tidak menetap.
f.

Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan
trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan
pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah
menurun.

g. Hidung dan Gusi berdarah


Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh
tubuh termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan
akan menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan
lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat
gigi. Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena
melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap.Timbul garis
kecoklatan mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea
nigra.Kecoklatan

pada

wajah

disebut

chloasma

atau

topeng

kehamilan.Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat.


Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan,
biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini

dapat

menimbulkan

rasa

gatal,

sedapat

mungkin

jangan

menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati


setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak
sehingga dapat menimbulkan jerawat
i.

Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan
yang kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan
semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul
disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.

j.

Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan
hampir 40% wanita hamil mengalaminya.Hal ini karena perubahan
hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester
kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama
terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan
akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu
lama

3. Perubahan Fisik pada Trimester III


a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim
yang membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran
darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil
akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan
rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah
kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum
persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan
lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga

ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah


diafragma/tulang iga ibu.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul
akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang
akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
f.

Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk
atau istirahat.

g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu
hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema,
yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi
cairan.
D. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL
Menurut Sulistyawati (2009) perubahan psikologis pada ibu hamil menurut
trimester adalah:
1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a.

Pada awal kehamilan dapat timbul reaksi emosional ambivalen,

yaitu ketidakpastian atau keragu-raguan akan kehamilan, ini terjadi


karena kurangnya persiapan baik secara materi maupun psikologi.
Selain itu reaksi emosional yang dapat muncul adalah ketakutan dan
khayalan. Ibu merasa cemas dengan keadaan dirinya serta janin pada
waktu persalinan dan mulai membayangkan perannya setelah bayi lahir.
b.

Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu

mendapat perhatian dengan seksama

c.Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia


seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau
bahkan merahasiakannya
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a.

Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Ibu telah

menerima kehamilannya dan mulai memperhatikan kebutuhan dirinya


dan janin serta mempersiapkan dirinya dalam menghadapi persalinan.
Di samping itu, dapat juga terjadi mood swing dimana ibu cepat marah
dan membutuhkan pengertian dan perhatian yang lebih besar.
b.

Merasakan gerakan anak

c.Libido meningkat
d.

Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari

dirinya
e.

Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau

pada orang lain yang baru menjadi ibu


3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a.

Trimester ketiga ditandai dengan adanya rasa tidak nyaman,

perubahan bentuk tubuh dan kecemasan akan proses persalinan dan


peran ibu yang akan dijalani. Sekitar dua minggu sebelum melahirkan,
sebagian besar ibu mulai mengalami perasaan senang.
b.

Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya

c.Merasa kehilangan perhatian


d.

Perasaan mudah terluka (sensitif)

e.

Libido menurun

E. JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL


Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan
antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan,
ketentuan waktu sebagai berikut:
1. Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1
2. Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2
3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3& K4
Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual,
muntah, keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain
frekuensi pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan.Menurut Jumiarni
(1995 : 34), frekuensi ANC diharapkanpaling kurang 8 kali (7 9 kali)
sehingga pengawasan ibu dan janin dapat dilaksanakan dengan optimal.

10

Dalam

sumber

lain

juga

disebutkan

interval

kunjungan

pada

pemeriksaan prenatal yaitu setiap 4 minggu sekali sampai minggu ke-28,


kemudian setiap 2-3 minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya
setiap minggu.
F. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL
Dalam pelaksanaan operasionalnya, dikenal Standar Minimal Pelayanan
Antenatal 7T, yang terdiri dari:
1. Timbang berat badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid) lengkap
5. Pemberian tablet zat besi, minimal 90 hari selama kehamilan
6. Test terhadap penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan malaria
7. Temu wicara/ (konseling) dalam rangka persiapan rujukan
G. PEMERIKSAAN ANTENATAL
Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:
a. Anamnesa
Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil
meliputi:
1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat
ibu)
2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk
memeriksakan kehamilan atau ada masalah lain
3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:
HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)
Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)
Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:
Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu,
persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan,
persalinan dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau

operasi caesar)
Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska
persalinan

11

Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature,

perdarahan, siapa yg menolong


Riwayat hipertensi
Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg
Nifas dan laktasi
Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau

mati, bila mati umur berapa & penyebabnya


Masalah-masalah lain yg dialami
7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit
kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau
HIV/AIDS, malaria, status imunisasi TT, dll.
8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit
menular, dll
9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:
Status perkawinan
Riwayat KB
Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini
Dukungan keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga
Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang),
dengan perhatian pada vitamin A dan zat besi
Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum

obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga


Beban kerja & kegiatan sehari-hari
Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan
Menentukan Taksiran Persalinan
Untuk siklus 28 hari:
HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
Untuk siklus 35 hari:
HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:
1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid
2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi
3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:
1. Pemeriksaan Luar
a. Pemeriksaan umum
Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan,

kesadaran
Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe
Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi,
dan pernapasan

12

Tensi pada orang hamil tidak boleh mencapai 140 systole


atau 90 dyastole. Juga perubahan 30 systole dan 15
dyastole

diatas

tensi

sebelum

toxaemia gravidarum
Oedema
Oedema dalam kehamilan

hamil

dapat

menandakan

disebabkan

oleh

toxaemia gravudarum atau oleh tekanan rahim yang


membesar pada vena-vena dalam panggul mengalirkan
darah dari kaki, tetapi juga oleh hypovitaminose B1,
hypoproteinemia dan penyakit jantung

TB
BBWalaupun prognosa kehamilan dan persalinan bagi
orang gemuk kurang baik dibandingkan dengan orang
yang normal beratnya, dalam menimbang seseorang
bukan beratnya saja yang penting, tapi lebih penting lagi
perubahan berat setiap kali ibu itu memeriksakan diri.
Berat badan trimester ke III tidak boleh bertambah lebih
dari 1 kg seminggu atau 3 kg sebulan.Penambahan yang
lebih

dari

batas-batas

tersebut

disebabkan

oleh

penimbunan (retensi) air yang disebut praeoedema.


Reflek :Terutama refleks lutut. Refleks lutut negative pada

hypovitaminose B1 dan penyakit urat saraf


Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb,

golongan darah dan urine rutin


b. Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
Muka : adakah chloasma gravidarum, keadaan selaput mata
pucat atau merah, adakah oedema pada muka, bagaimana

keadaan lidah, gigi


Leher : apakah vena terbendung di leher (misalnya pada
penyakit jantung), apakah ada pembesaran kelenjar gondok atau

kelenjar limfa membengkak


Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan
putting susu (simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan
pemeriksaan setelah usia kehamilan >28 minggu)

13

Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan


perut, linea alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim,

striae gravidarum, & bekas luka operasi


Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan

condyloma
Anggota bawah : cari varices, oedema, luka, cicatrix pada lipat
paha

Palpasi
Menurut Mochtar (1998), Bobak (2004), dan UNPAD (1983)
palpasi dalam pemeriksaan fisik pada ibu hamil bertujuan untuk :

Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya

kehamilan
Menentukan letaknya anak dalam rahim
Mengetahui adanya tumor dalam rongga perut, cysta, myoma,
limpa yang membesar

Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian,


yaitu: (Manuaba, 1998)
a) Leopold I
Leopold I digunakan untuk menentukan usia kehamilan.
Pemeriksaan Leopold I dilakukan dengan cara :
-

Kaki penderita dibengkokkan pada lutut dan lipat paha


Pemeriksa berdiri di sebelah kanan penderita dan

melihat ke arah muka penderita


Rahim dibawa ke tengah
Tingginya fundus uteri ditentukan
Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat pada
fundus
o Sifat kepala keras, bundar, dan melenting
o Sifat bokong lunak, kurang bundar, dan kurang

melenting
o Pada letak lintang fundus uteri kosong
- Pemeriksaan tuanya kehamilan dari tingginya fundus
uteri
o Sebelum bulan ke III fundus uteri belum dapat
o

diraba dari luar


Akhir bulan III

atas symphisis
Akhir bulan IV (16 minggu) pertengahan antara

(12 minggu) fundus uteri 1-2 jari

symphisis dengan pusat

14

Akhir bulan V (20 minggu) fundus uteri 3 jari bawah

o
o

pusat
Akhir bulan VI (24 minggu) setinggi pusat
Akhir bulan VII (28 minggu) fundus uteri 3 jari atas

pusat
Akhir bulan VIII (32 minggu) pertengahan processus

xyphoideus pusat
Akhir bulan IX (36 minggu) sampai arcus costarum

atau 3 jari di bawah processus xyphoideus


Akhir bulan X (40 minggu) pertengahan processus
xyphoideus pusat

Jadi fundus uteri paling tinggi pada akhir bulan ke


IX. Setelah bulan ke IX fundus uteri pada primigravida
turun lagi karena kepala mulai turun ke dalam rongga
panggul. Pada orang multigravida yang berbaring fundus
uteri tetap setinggi arcus costarum dan menonjol ke
depan.
Untuk mengikuti pertumbuhan anak dengan cara
mengikuti pertumbuhan rahim, maka ukuran rahim
ditentukan dalam cm. Yang diukur adalah tinggi fundus
uteri dan perimeter umbilical (lingkar perut setinggi
pusat).
Menurut
hubungan

Mac

antara

Donald
tinggi

dalam
fundus

Mochtar
uteri

dan

(1998),
tuanya

kehamilan adalah sebgai berikut :

b) Leopold

tinggi fundus uteri (cm)


= usia kehamilan
dalam bulan
3,5 cm
Tingginya fundus
Usia kehamilan
II
uteri
(dalam bulan)
(dalam cm)
20
5
23
6
26
7
30
8
33
9

15

Leopold II untuk menentukan letak punggung anak dan


bagian-bagian kecil
-

Kedua tangan di pindah ke samping


Tentukan letak punggung anak
Punggung anak terdapat di bagian yang memberikan
rintangan yang terbesar, bagian-bagian kecil biasanya
terletak di bagian yang berlawanan dengan bagian

yang memberikan rintangan terbesar


Pada letak lintang terdapat kepala atau bokong

c) Leopold III
Leopold III untuk menentukan apa yang terdapat di
bagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah
atau belum terpegang oleh rongga atas panggul
-

Pergunakan satu tangan


Tentukan bagian bawah dengan menggunakan ibu jari

dan jari lainnya


Pastikan apakah

bagian

bawah

masih

dapat

digoyangkan
d) Leopold IV
-

Pemeriksa merubah sikap dengan menghadap ke arah

kaki ibu
Menentukan bagian bawah dengan menggunakan

kedua tangan
Pastikan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam
PAP, dan ukur berapa masuknya bagian bawah ke

dalam panggul
Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan
bagian terbawah dari kepala yang masih teraba dari
luar dan :
o Kedua tangan konvergen, hanya bagian kecil dari
o

kepala turun ke dalam rongga


Jika kedua tangan sejajar, maka separuh dari kepala

masuk ke dalam rongga panggul


Jika kedua tangan divergen, maka bagian terbesar
dari kepala masuk ke dalam rongga panggul dan
ukuran terbesar dari kepla sudah melewati PAP
Jika pada kepala yang telah masuk dalam PAP,

masukkan tangan ke dalam rongga panggul, maka satu

16

tangan akan lebih jauh masuk, sedangkan tangan


satunya tertahan oleh tonjolan kepala
Tonjolan kepala pada fleksi disebabkan oleh daerah
dahi, sedangkan pada letak defleksi oeh belakang
kepala. Jika tonjolan kepala berlawanan dengan bagian
kecil, maka anak dalam letak defleksi.

Palpasi secara Leopold yang lengkap baru dapat


dilakukan jika janin sudah cukup besar, kira-kira dari
bulan VI ke atas.
Auskultasi
Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung
janin, bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan
bising usus,
2. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam

dilakukan

pada

saat

kunjungan

pertama

pemeriksaan antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada


kehamilan trimester III untuk menentukan keadaan panggul
Pemeriksaan Antenatal Ulangan
Yang dimaksud dengan kunjungan ulang yaitu setiap kunjungan
pemeriksaan antenatal yg dilakukan setelah kunjungan pemeriksaan
antenatal pertama.Kinjungan ulang lebih diarahkan untuk mendeteksi
kompliaksi-komplikasi,

mempersiapkan

kelahiran,

dan

mendeteksi

17

kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan bagi


ibu hamil.
Pemeriksaan antenatal ulangan meliputi:

Riwayat kehamilan sekarang: gerak janin, setiap masalah atau tanda


bahaya, keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-

kekhawatiran lain
Pemeriksaan fisik: BB, TD, pengukuran TFU, palpasi abdomen untuk
mendeteksi kehamilan ganda, maneuver Leopold, bunyi jantung janin,

menghitung taksiran BB janin


Pemeriksaan laboratorium:khususnya terhadap protein dalam urin,
pemeriksaan laboratorium lainnya dilakukan apabila ada indikasi
Ringkasan Penilaian dan Penanganan Ibu Hamil

Variabel Penilaian & Penanganan


1. Penilaian antenatal:
Riwayat kehamilan
Riwayat kebidanan
Riwayat kesehatan
Riwayat sosial
Pemeriksaan umum

K1

K2

K3

K4

jika ada

Jika ada

Jika ada

Pemeriksaan kebidanan (luar)


Pemeriksaan
kebidanan

indikasi

indikasi

indikasi

(dalam)
Pemeriksaan laboratorium

Jika ada

Jika ada

Cek Hb &

indikasi

indikasi

periksa lab
lain jika ada
indikasi

2. Penanganan:
Pemberian Tetanus Toksoid
Pemberian
tablet
tambah
darah
Konseling umum
Konseling khusus
Perencanaan persalinan
Perencanaan
penanganan

Sesuaikan
90 hari

Sesuaikan

Sesuaikan

Sesuaikan

Jika ada

Memperkuat
Jika ada

Memperkua

Memperkuat
Jika ada

indikasi

indikasi

komplikasi

t
Jika ada

indikasi

indikasi

c. Diagnosa
Setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik, maka dapat
ditegakkan diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:

18

Hamil atau tidak


Primi atau multigravida
Usia kehamilan
Janin hidup atau mati
Janin tunggal atau kembar
Letak anak
Anak intra atau extrauterin
Keadaan jalan lahir
Keadaan umum penderita
d. Prognosa
Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose.
Prognosa persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan normal dan
lahir spontan atau sulit dan berbahaya.
e. Terapi
Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan
yang setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang persalinan.Berikan
konseling pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan
gizi, pemeriksaan antenatal, tanda-tanda bahaya, dll.
H. SKOR POEDJI ROKHJATI
Skor awal ibu hamil:
1. Terlalu muda hamil 16 th
2. Terlalu tua hamil I 35 th
Terlalu lambat hamil, kawin 4 th
3. Terlalu lama hamil lagi 10 th
4. Terlalu cepat hamil lagi 2 th
5. Terlalu banyak anak, 4/lebih
6. Terlalu tua umur 35 th
7. Terlalu pendek 145 cm
8. Pernah gugur kehamilan
9. Pernah melahirkan dengan:
Tarikan tang/vakum
Uri dirogoh
Diberi infuse/transfuse
10. Pernah operasi Caesar
11. Bengkak pada muka, tungkai, hipertensi
12. Hamil kembar 2/lebih
13. Hamil kembar air/hidroamnion
14. Penyakit pada ibu hamil
Kurang darah
Malaria
TB paru
Payah jantung
DM/kencing manis
PMS
15. Bayi mati dalam kandungan
16. Kehamilan lebih bulan
17. Letak sungsang

:2
:4
:4
:4
:4
:4
:4
:4
:4
:4
:4
:8
:4
:4
:4
:4
:4
:4
:4
:4
:4
:4
:4
:4
:8

19

18. Letak lintang


19. Perdarahan dalam kehamilan ini
20. PEB/kejang

:8
:8
:8

Bila skor 14, disarankan untuk bersalin di Rumah Sakit atau di Sp.OG

20

F. PATHWAY ANC
Trimester I
Konsepsi
Fertilitas
Implantasi
Embryogenesis
Maturasi janin
Perubahan pada ibu
Perubahan psikologis
Krisis situasional,
perub.psikologis,
ketidakstabilan hormon

Ansietas

Perub.proses
keluarga

Perubahan
peran sebagai
calon ibu
Koping
individu tdk
efektif

Perubahan fisiologis
GIT
Instabilitas
hormone
Asam lambung
meningkat
Rasa
sebah/mual
Muntah
Intake
makanan
menurun
Perub.nutrisi
kurang dari
kebutuhan

Sist.kardio
vascular
Peningkatan
TD
Sakit kepala
Nyeri

Sist.urinaria
Penekanan
vesika urinaria
karena
pembesaran
uterus
Frekuensi BAK
meningkat
Gangguan
eliminasi urin
Kebersihan
genital
menurun
Kelembaban
meningkat
Resiko infeksi

21

Trimester II
TRIMESTER II
Perubahan fisiologis

Perubahan
psikologis

Sist.endokrin

Sist.kardiovaskular

Sist.reproduksi

Sist.integumen

Sist.GIT

Musculosceletal

Sist.respirasi

Inotropik

Sekresi aldosteron
meningkat

Vaskularisasi
serviks &
vagina

Estrogen
meningkat

Progesterone
meningkat

BB janin
meningkat

Kulit meregang

Saliva & asam


lambung
meningkat

Postur tubuh
berubah

Desakan
uterus ke
diafragma

Hiperpegminta
si
Perub.body
image

Retensi H2O & Na+


volume plasma
meningkat
TD meningkat

Perub.cardiac
output
Resiko cidera
janin &
maternal

Sakit kepala
Nyeri

Sensitifitas
serviks
meningkat

Striae
gravidarum

Rangsang
seksual

Perub.body
image

Perub.pola
seksual

Peristaltic
menurun
Pengosongan
lambung lambat

Lordosis
berlebihan
Nyeri

Krisis
situasional
Proses
adaptasi

Ekspansi
paru tidak
maksimal

Persiapan
anggota baru
dlam keluarga

Gangguan
pola nafas

Ansietas
Perub.peran

Kembung, mual,
muntah
Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan

22

Trimester III
TRIMESTER III
Perubahan fisiologis

Pembesaran uterus

Perubahan
psikologis

Sistem endokrin
Retensi H2O & Na+

Perub.skelet &
persendian
Berat uterus
menigkat
Perub.pusat
gravitasi tubuh
Menekan saraf
sekitar
Pelepasan
mediator nyeri
(prostaglandin,
histamin)

Menekan paru
Ekspansi paru
menurun
Gangguan
pola nafas

Urine output
menurun,
volume plasma
meningkat,
tekanan
hidrostatik
menurun
Edema
ekstremitas
Kelebihan
volume cairan

Vasokontriksi
pembuluh
darah

Persiapan
melahirkan
Primi:kurang
pengetahuan
Ansietas

TD meningkat
Hipertrofi
ventrikel
Penurunan
cardiac output
Resiko cidera
janin &
maternal

Nyeri

23

I.

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL


1. Pengkajian
a. Data umum klien dan pasangan
b. Riwayat kehamilan & persalinan yang lalu
c. Riwayat ginekologi
d. Riwayat KB
e. Riwayat kehamilan saat ini
f. Pemeriksaan fisik
g. Persiapan persalinan
h. Obat-obatan yg dipakai saat ini
i. Hasil pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa Keperawatan
Trimester I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Perubahan proses keluarga
f. Koping individu tidak efektif
Trimester II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
Trimester III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Kelebihan volume cairan
3. Intervensi Keperawatan
Trimester I
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhanberhubungan dengan perubahan nafsu makan,
mual, muntah
Tujuan
:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam kekurangan nutrisi klien
tercukupi
Kriteria hasil
:
Nafsu makan klien meningkat
Klien tidak mual dan muntah
Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal
INTERVENSI
Ketahui makanan kesukaan klien
Pantau kandungan nutrisi dan kalori

RASIONAL
Meningkatkan nafsu makan klien
Memastikan kandungan nutrisi dan kalori

pada catatan asupan

pada asupan sesuai dengan kebutuhan

Pantau nilai laboratorium, khususnya

klien
Menentukan

transferin, albumin, dan elektrolit


Timbang BB klien setiap hari

keefektifan terapi
Memberikan
informasi

Ajarkan

kebutuhan diet dan asupan nutrisi


Keluarga dapat membantu pemenuhan

keluarga

tentang

makanan

kebutuhan

nutrisi

dan

tentang

24

bergizi dan tidak mahal


Ciptakan suasana yang menyenangkan

nutrisi klien
Meningkatkan nafsu makan

untuk makan
Kolaborasi
dengan

untuk

Untuk mengontrol mual dan muntah

untuk

Jumlah kalori dan jenis zat gizi yang

menentukan jumlah kalori dan jenis zat

tepat dan sesuai kebutuhan akan dapat

gizi yang dibutuhkan klien

menyeimbangkan nutrisi klien

dokter

pemberian antiemetic
Kolaborasi dengan ahli

gizi

Trimester II
Gangguan pola nafasberhubungan dengan pergeseran diafragma karena pembesaran
uterus
Tujuan
:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam, klien menunjukkan
keefektifan pola nafas
Kriteria hasil
:
Klien menunjukkan kemudahan dalam bernafas
Ekspansi dada simetris
Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
Bunyi nafas tambahan tidak ada: wheezing (-), ronkhi (-)
RR dalam batas normal (16-20x/menit)
Klien mampu menggambarkan rencana untuk perawatan di rumah
INTERVENSI
Pantau kecepatan, irama, kedalaman

Mengetahui

dan usaha respirasi


Auskultasi bunyi nafas,

klien
Mengetahui adanya kelainan dalam

perhatikan

RASIONAL
perkembangan

kondisi

area penurunan/tidak adanya ventilasi

pernafasan klien

dan adanya bunyi nafas tambahan


Posisikan klien semi fowler
Informasikan
kepada
klien
dan

Untuk memaksimalakan ventilasi


Agar klien dapat melakukannya di

keluarga tentang teknik relaksasi untuk

rumah

meningkatkan pola pernafasan


Trimester III
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan akumulasi cairan pada ekstremitas
Tujuan
:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kelebihan volume cairan
dapat teratasi
Kriteria hasil

TTV klien normal


klien terbebas dari edema kaki
tidak ada proteinuria
INTERVENSI
Monitor tanda-tanda vital

Jika

RASIONAL
frekuensi nadi meningkat,

meningkat,

mengindikasikan

TD

adanya
25

Monitor hasil lab yang sesuai dengan

edema
Menentukan

retensi cairan
Monitor
indikasi

memudahkan untuk intervensi selanjutnya


Mengidentifikasi
adanya
perubahan

kelebihan

cairan

(edema)
Kaji lokasi dan luas edema
Monitor berat badan setiap hari

penyebab

edema

dan

edema
Mengontrol perubahan edema yang terjadi
Mengontrol
perubahan
edema,
mengidentifikasi perubahan volume cairan

Pertahankan catatan intake dan output

dalam tubuh
Mengontrol intake dan output cairan,

yang akurat

intake dan output yang tidak seimbang


akan

Monitor status nutrisi

dapat

menyebabkan

kelebihan

volume cairan
Mengontrol intake dan output nutrisi,
intake dan output yang tidak seimbang
akan

Kolaborasi:
Berikan diuretic sesuai interuksi

dapat

menyebabkan

kelebihan

volume cairan
Untuk mengurangi kelebihan cairan pada
tubuh

26

DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Kesehatan
RI.
2007.
Pedoman
Pelayanan
Antenatal.http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/7
68/4/BK2007-G59.pdf. Diakses tanggal 20 Januari 2015.Pukul 18.37 WIB.
George
Andriaanz.
2008.
Asuhan
Antenatal.
online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf.
20Januari 2015.Pukul 18.14 WIB.

http://www.pkmiDiakses tanggal

Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.


Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB
untuk Pendidikan Bidan. http://books.google.co.id. Diakses tanggal 20
Januari 2015.Pukul 18.31 WIB.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC.Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta.
EGC.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22463/4/Chapter%20II.pdf.

27

Anda mungkin juga menyukai