Anda di halaman 1dari 34

KULIAH

MATEMATIKA TEKNIK

1. VEKTOR
Dosen
SYISKA YANA, ST., MT.

Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik


Universitas Sumatera Utara
Medan, Indonesia
Semester Genap
TA 2012/2013
1

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

Silabus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Vektor
Matrik
Bilangan komplek
Persamaan diferensial orde 1
Persamaan diferensial orde 2
Transformasi laplace
Deret fourier
Transformasi fourier

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

Referensi

Anthony Croft , Engineering Mathematics, a


foundation
for
electronic,
electrical,
communications and systems engineers, 3rd
edition,Prentice Hall, 2001
Jhon Bird, "Higher Engineering Mathematic
fifth edition",Elsevier Ltd., 2006

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

Evaluasi

Tugas 20% (pokok bahasan 1-8)


Quiz 10% (2 kali)
UTS
35% (1-3)
UAS
35% (4-8)
Penilaian PAP

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1. VEKTOR
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7

Pengantar Vektor
Konsep Dasar Vektor dan Skalar
Komponen Cartesian
Medan Skalar dan Medan Vektor
Produk Skalar
Produk Vektor
Vektor n Dimensi

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.1 Pengantar Vektor

Kuantitas fisik sesuatu biasanya dinyatakan


dalam bentuk angka atau besar, contoh :
massa sebuah batu, kecepatan sebuah
kendaraan dll. Akan tetapi kuantitas fisik
sesuatu tidak hanya memiliki besaran atau
angka tapi juga memiliki arah, contoh :
kecepatan angin 30 m/s arah utara.
Kuantitas fisik yang dinyatakan dalam angka
atau bilangan tunggal disebut dengan skalar.
Sedangkan kuantitas fisik yang dinyatakan
dalam angka dan memiliki arah disebut
dengan vektor.
Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.2 Konsep Dasar Vektor dan Skalar

Vektor : kuantitas fisik yang memiliki besar


dan arah
Skalar : kuantitas fisik yang hanya memiliki
besar

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.2 Konsep Dasar Vektor dan Skalar


Simbol vektor ditandai dengan a atau
Vektor

dari A ke B sedangkan
dari B ke A
Simbol a = simbol vektor
Simbol |a|= simbol skalar

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.2 Konsep Dasar Vektor dan Skalar


1.2.1 Vektor Negatif
Vektor a adalah vektor a dengan arah
yang berlawanan, tapi memiliki besar yang
sama dengan vektor a

= -a
1.2.2 Dua vektor yang sama
Dua vektor dikatakan sama jika memiliki
besar dan arah yang sama.
Perhatikan gambar 1 (b), vektor
dan
adalah sama walaupun berbeda posisi
9

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.2 Konsep Dasar Vektor dan Skalar


1.2.3 Penjumlahan Vektor
Dalam
penjumlahan dua vektor berlaku
hukum segitiga
Perhatikan Gambar 2,
ditambah
,
dimana
ujung
diposisikan pada
ujung titik B sesuai arah panah, translasi
tidak mengubah arah dan besar
.

10

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.2 Konsep Dasar Vektor dan Skalar

Dari Gambar 2 diperoleh :

AB CD AD
ab c
Contoh 1 :
Sebuah
kendaraan
otomatis
di
suatu
perusahaan
berfungsi
memindahkan
komponen-komponen peralatan listrik dari
tempat A ke pekerja di tempat C, ilustrasi
pada Gambar 3.
Kendaraan ini bisa langsung menuju C, tapi
bisa juga menuju C melalui titik B
11
Syiska Yana, DTE FT USU 2013
(displacement vektor/ pemindahan vektor),

1.2 Konsep Dasar Vektor dan Skalar

Perpindahan dari B ke C dinyatakan dengan


Ujung dari
menyentuh ujung
, berlaku
hukum segitiga dan diperoleh :

AB BC AC

Dan

12

adalah resultant dari

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

dan

1.2 Konsep Dasar Vektor dan Skalar


Contoh 2 : Penjumlahan dua gaya
Gaya F1 sebesar 2 N bergerak vertikal ke
bawah dan F2 sebesar 3 N bergerak horizontal
ke kanan (Gambar 4)

13

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.2 Konsep Dasar Vektor dan Skalar

Resultan F1 dan F2 diperoleh dengan translasi


F1 pada ujung F2 sehingga diperoleh :

F1 F2 R

3
Rtan=
vektor
jumlah dari F2 dan F1 dengan

sudut 2sebesar :
2 2 32 13 N

Besar vektor R adalah :

14

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.2 Konsep Dasar Vektor dan Skalar


1.2.4 Pengurangan Vektor
Pengurangan vektor berarti penjumlahan
vektor dengan vektor negatif misalnya a-b
diperoleh dari a + (-b).
Contoh : Perhatikan Gambar 5

15

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.2 Konsep Dasar Vektor dan Skalar


1.2.5 Perkalian vektor dengan skalar
Diketahui k dan l adalah skalar positif
a= vektor a, b = vektor b
ka= vektor a dengan panjang ka dan arah
yang sama
lb = vektor b dengan panjang lb dan arah
yang sama

16

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.2 Konsep Dasar Vektor dan Skalar


Untuk sembarang nilai k dan l, vektor a dan
b,maka :

k a b ka kb
k l a ka la
k la kl a

1.2.6 Unit Vektor


Vektor yang memiliki panjang 1 satuan
disebut unit vektor
Jika a memiliki panjang 3 maka unit vektor
pada arah a adalah (1/3)a.
17Unit vektor = Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.2 Konsep Dasar Vektor dan Skalar

Panjang a = |a|, sehinga unit vektor adalah :

a
a
a
1
a dan skalar
a

Exercises 7.2

18

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.3 Komponen Cartesian


Perhatikan Gambar 7.
Titik P dengan koordinat
(x,y), garis OP merupakan
vektor r
Panjang OP adalah |r|
Jika x=I dan y=j maka :
OM xi dan

MP yj

r OP OM MP xi yj

Vektor I dan j adalah vektor orthogonal (tegak


lurus =900 )

19

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.3 Komponen Cartesian

Menggunakan teorema
dihitung panjang r :

phytagoras

r x y
2

dapat

Dapat juga ditulis dalam bentuk :

x
r OP vektor kolom
y

r OP x, y vektor baris

Contoh : Dua titik A dan B memiliki koordinat


(5,4) dan (-3,2). Tentukan posisi vektor A dan
B, vektor AB dan |AB|

20

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.3 Komponen Cartesian

Penyelesaian :
5
a 5i 4 j
4
3

b 3i 2 j
2

OA AB OB
a AB b
AB b a
3 5 8

AB
2
4

21

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.3 Komponen Cartesian

Vektor nol : semua komponen vektor bernilai 0,


skalar=0 dan panjang =0.
Kombinasi linier, dependence dan independence
Dua vektor a dan b, dikali dengan skalar k 1 dan k2
(k1a dan k2b) menghasilkan vektor baru yaitu
vektor c = k1a+k2b.
vektor c : kombinasi linier dari a dan b
vektor c linier dengan a dan b, dapat dibuat
1
k1 :
persamaan
b c a

k2

k2

Sehingga b linier dengan c dan a


22

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.3 Komponen Cartesian

Vektor a, b dan c dikatakan linier dependent


(terhubung linier)
Salah satu dari vektor dapat dinyatakan
sebagai kombinasi linier dari 2 vektor lainnya
Sekumpulan n vektor (a1,a2,..,an) linier
dependent kjika
:
1a1 k 2 a2 ..... k n an 0

Konstanta k1, k2,..,kn tidak bernilai nol

Jika kis=0, maka kumpulan vektor dikatakan


linier independen
s=kumpulan vektor

23

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.3 Komponen Cartesian

Contoh :
Vektor :
1

2
3

5

1
9

13

1
21

adalah linier dependent karena :

5
1
13 0


3 1 2 2 1 1 0
9
3
21 0

24

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.4 Medan Skalar dan Medan Vektor


Contoh medan skalar : Suhu ruangan
Suhu disebuah ruangan yang diukur pada
sembarang titik P sebesar . Tinggi suhu
dalam ruangan tergantung pada posisi titik
mengukur suhu. Jika diukur disekitar radiator
maka suhu yang terukur akan lebih tinggi dari
pada suhu yang diukur di sekitar jendela.
Sehingga
dapat
dinyatakan
bahwa

merupakan fungsi posisi (x,y,z). dapat juga


sebagai fungsi waktu.
Temperatur / suhu adalah skalar, sehingga
dapat dibuat skala pada titik P (x,y,z) dalam
ruangan.
25
Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.4 Medan Skalar dan Medan Vektor

Contoh medan vektor : Fluida


Fluida pada sebuah titik akan berpindah
dengan kecepatan dan arah tertentu. Elemen
dari fluida adalah kecepatan v (merupakan
sebuah vektor), sehingga diperoleh sebuah
fungsi vektor (medan vektor) :

v vx , v y , vz

v vxi v y j vz k
vx,vy dan vz merupakan fungsi skalar x,y dan z
26

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.5 Produk Skalar (perkalian skalar)

Perkalian skalar dari vektor a dan b :

Exercises 7.5

27

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.6 Produk Vektor (perkalian vektor)

Hasil perkalian vektor a dan b adalah :


a b a b sin e
e unit vektor
Aturan perkalian vektor :
ab b a

a b b a

a b c a b a c
k a b ka b a kb

Contoh :
a. Jika a: a1i a2 j a3k

tidak komutatif
distributif
k : skalar

dan

b b1i b2 j b3k

buktikan : a b a2b3 a3b2 i a1b3 a3b1 j a1b2 a2b1 k

28

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.6 Produk Vektor (perkalian vektor)


b. Jika :a 2i j 3k dan b 3i 2 j k , tentukan a b
Penyelesaian :
a. a b a1i a2 j a3k b1i b2 j b3k
a1i b1i b2 j b3k a2 j b1i b2 j b3k a3k b1i b2 j b3k
a1b1 i i a1b2 i j a1b3 i k a2b1 j i a2b2 j j a2b3 j k
a3b1 k i a3b2 k j a3b3 k k
Syarat :
ii j j k k 0
i j k
j i k

jk i

k i j

k j i

ik j

a b a2b3 a3b2 i a1b3 a3b1 j a1b2 a2b1 k


29

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.6 Produk Vektor (perkalian vektor)


b. a b 2i j 3k 3i 2 j k

2i 3i 2 j k j 3i 2 j k 3k 3i 2 j k

2 3 i i 2 2 i j 2 1 i k 1 3 j i 1 2 j j

11 j k 3 3 k i 3 2 k j 31 k k
1 6 i 2 9 j 4 3 k
5i 7 j k

30

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.6 Produk Vektor (perkalian vektor)

Penyelesaian menggunakan determinan


Vektor a dan b dituliskan dalam bentuk matrik
:

i
a1

j
a2

k
a3

b1

b2

b3

Untuk
komponen i maka :

memperoleh

i j
a1 a2

k
a2b3 a3b2
a3

b1 b2

b3

31

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.6 Produk Vektor (perkalian vektor)


komponen j :

a1
b1

a2
b2

a3
b3

a1b3 a3b1

komponen k :

a1
b1

a2
b2

a3
b3

32

a1b2 a2b1

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.6 Produk Vektor (perkalian vektor)


Contoh :
2i 3: j 7k
Tentukan perkalian vektor adari
Penyelesaian :
i
ab 2
1

dan b i 2 j k

j k
3 7
2 1

31 7 2 i 21 7 1 j 2 2 31 k
3 14 i 2 7 j 4 3 k
11i 5 j k

Exercises 7.6

33

Syiska Yana, DTE FT USU 2013

1.7 Vektor n Dimensi

Vektor yang sering dibahas adalah vektor 2


dimensi dan 3 dimensi. Vektor n dimensi yaitu
vektor >3 dimensi.
Contoh
: vektor
4 dimensi
3
1

1
2

dan

0
3

Contoh : vektor arus Imesh


1

I1

34

I2

I3

I2
I 4 , vektor : I
I
3
I
4
Syiska Yana, DTE FT USU 2013

Anda mungkin juga menyukai