Anda di halaman 1dari 28

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA

BARAT
RAPAT SINKRONISASI
PROGRAM DAN
KEGIATAN
SEKTOR INDUSTRI
DAN PERDAGANGAN
TAHUN 2017
2016

Padang, 10 Maret
2016

KERANGKA PAPARAN

Tujuan Rapat Sinkronisasi


Pedoman Penyusunan Program dan
Kegiatan Tahun 2017
Potret Kinerja Sektor Industri dan
Perdagangan Tahun 2015
Potret Data Industri dan
Perdagangan
Permasalahan yang dihadapi Sektor
Industri dan Perdagangan
Upaya yang akan dilakukan

Mensinkronkan program dan


kegiatan provinsi dengan
kebutuhan kabupaten/kota di
Sektor Industri dan Perdagangan.

Menyamakan persepsi dalam


membina dan mengembangkan
sektor industri dan perdagangan
dalam menghadapi MEA.

Membicarakan permasalah yang


dihadapi dalam meningkatkan
peran sektor industri dan
perdagangan

PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN


TAHUN 2017
RPJM Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 sedang dalam
tahap penyusunan, maka yang menjadi pedoman untuk menyusuan
Program dan Kegiatan Tahun 2017 adalah :
1. Sasaran Pokok Arah Kebijakan RPJMP Provinsi Sumatera Barat Tahun
2005-2025 pada tahapan RPJM ke 3 (2016-2020), secara umum yaitu
peningkatan daya saing produk dan hubungan regional,
pengembangan pariwisata dan industri kecil, penuntasan wajib
belajar 12 tahun.
2. Melanjutkan 10 (sepuluh) Prioritas Pembangunan Daerah yang telah
disesuaikan.
- Pembangunan mental dan pengamalan agama serta ABS-SBK dalam
kehidupan masyarakat.
- Pelaksanaan reformasi birokrasi dalam pemerintahan

Lanjutan .......
-

Peningkatan pemerataan dan kualitas pendidikan.


Peningkatan derajad kesehatan masyarakat.
Kedaualatan pangan dan pengembangan agribisnis.
Pengembangan pariwisata, industri, perdagangan, koperasi dan
investasi.
Pengembangan kemaritiman dan kelautan.
Penurunan tingkat kemiskinan, pengangguran dan daerah
tertinggal.
Pembangunan energi dan pembangunan infrastruktur.
Pelestarian lingkungan hidup dan penanggulangan bencana alam.

3. Sembilan agenda prioritas (NAWA CITA) RPJMN tahun 2015-2019.


- Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
- Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

Lanjutan .......
-

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem
dan penegakan hukum yang beas korupsi, bermartabat dan
terpercaya
Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit
bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik.
Melakukan revolusi karakter bangsa.
Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.

Hal mendasar yang menjadi pertimbangan dalam


menyusun perencanaan program dan kegiatan :

Hasil evaluasi capaian kinerja tahun


sebelumnya

Ketersediaan data yang akurat


dan akuntabel

PERINDUSTRIAN
1

Pengembangan sentra-sentra industri unggulan, melalui


pembinaan langsung ke sentra-sentra industri unggulan
di kab/kota dalam bentuk pelatihan, bimbingan teknis,
lomba dan fashion show.

Peningkatan Daya Saing Produk Industri Kecil dan


Menengah, melalui kegiatan pelatihan pengembangan
desain, pelatihan diversifikasi produk, pelatihan
peningkatan mutu produk, fasilitasi sertifikasi halal, SNI
dan HKI.

Pengembangan pasar produk IKM, melalui partisipasi


pameran, pembuatan website, partisipasi
pagelaran/fashion show.
Fasilitasi pengadaan peralatan

PERDAGANGAN
1

Meningkatkan kelancaran distribusi dan ketersediaan


bahan pokok (melalui pendataan jalur distribusi serta
pemantauan stok kebutuhan pokok).

Peningkatan kualitas SDM Aparat dan


Pedagang/Pengelola pasar.

Pengembangan pasar produk ekspor, melalui misi


dagang, sosialisasi, temu usaha, pelatihan, kontak bisnis,
dan promosi.

Pengawasan barang beredar di pasar dalam rangka


perlindungan konsumen, melalui pemeriksaan label, SNI,
pengujian sampel produk, dan sosialisasi bagi
masyarakat.
Persiapan pasar tertib ukur dan daerah tertib ukur di
kab/kota, melalui tera ulang alat UTTP, pembangunan
gedung metrologi

POTRET KINERJA SEKTOR INDUSTRI


DAN PERDAGANGAN TAHUN 2015

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA


(atas dasar harga berlaku, %)

Lanjutan ............
- Berdasarkan tabel diatas, terlihat penurunan kontribusi
sektor industri pengolahan terhadap PDRB dalam kurun
waktu 5 tahun terakhir.
- Total kontribusi sub sektor industri Sumatera Barat selama
tahun 2015 mencapai 18.321.465,53 juta rupiah
memberikan kontribusi sebesar 10,25 persen terhadap
Total Produk Domestik Regional Bruto ADHB Sumatera
Barat tahun 2015 yang mencapai nilai 178.810.456,68 juta
rupiah (Sumber data : BPS Sumbar).

Lanjutan ............
Dibandingkan
dengan
rata-rata nasional, trend
kontribusi sub sektor
industri Sumatera Barat
lebih rendah dibanding
nasional

Persentase Kontribusi Sub Sektor Industri


Sumatera Barat Terhadap PDRB ADHB
dibandingkan Nasional

Lanjutan ............
Dibandingkan
dengan
rata-rata nasional, trend
kontribusi sub sektor
perdagangan
Sumatera
Barat bergerak kearah
yang lebih baik dibanding
nasional.

Persentase Kontribusi Sub Sektor


Perdagangan Sumatera Barat Terhadap PDRB
ADHB dibandingkan Nasional

LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA


(atas dasar harga konstan, %)

KLASTER YANG DIKEMBANGKAN DI SUMATERA BARAT


SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
Bentuk pembinaan yang telah
diberikan :
1.Peningkatan kualitas produk
melalui
pelatihan
dan
peningkatan pola kemitraan.
2.Peningkatan
pengetahuan
IKM
dalam
penguasaan
teknologi.
3.Kolaborasi antara champion
dan IKM pendukung dalam hal
pemasaran hasil

TINGKAT INFLASI DI SUMATERA BARAT


Hal yang dilakukan dalam rangka
menekan laju inflasi :
1.Melakukan monitoring perkembangan
harga secara rutin.
2.Melaksanakan pasar murah.
3.Pelaksanaan program TPID antara
lain program inspeksi pasar dan operasi
pasar murah, program penanaman
cabai dalam polybag di Kota Padang,
perbaikan
infrastruktur
dalam
memitigasi risiko akibat kemarau.
4.program kerja sama antar daerah
produsen dengan konsumen untuk
memasok bahan pangan strategis

PASAR RAKYAT YANG BERKONDISI BAIK


DI SUMATERA BARAT
Pasar Rakyat di Sumatera Barat
Tahun 2015

Persentase Pasar Rakyat


Berkondisi Baik di Sumatera Barat
(2011-2015)

NILAI EKSPOR NON MIGAS SUMATERA BARAT

Ekspor Sumatera Barat mengalami penurunan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Beberapa
upaya yang telah dilakukan untuk mendorong peningkatan nilai ekspor antara lain :
1.Melakukan diversifikasi pasar ke negara-negara non tradisional, melalui kegiatan promosi.
2.meningkatkan kerjasama dengan berbagai instansi/lembaga terkait seperti Kementerian
Perdagangan (melalui Ditjen Pengembangan Ekspor atau Atase Perdagangan).
3.Meningkatkan upaya fasilitasi kepada dunia usaha/UKM eksportir dalam bentuk pelatihanpelatihan ekspor, pengembangan pasar komoditi Sumatera Barat ke luar negeri.

PENGAWASAN BARANG BERTANDA SNI, LABEL, MKG


DAN LAIN-LAIN

Barang yang wajib untuk diawasi berjumlah 120. Melalui pengawasan ini
diharapkan agar barang-barang yang beredar di pasar sesuai aturan dan
ketentuan yang berlaku dengan tujuan supaya masyarakat yang
menggunakan barang-barang tersebut terpenuhi rasa keamanan,
keselamatan, kesehatan dan lingkungan (K3L).

POTRET DATA SEKTOR INDUSTRI


DAN PERDAGANGAN

DATA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI SUMATERA BARAT


TAHUN 2014

DATA PERUSAHAAN DI SUMATERA BARAT BERDASARKAN PENERBITAN SURAT


IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) TAHUN 2015

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI


PADA SEKTOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
SEKTOR INDUSTRI
1.

2.

3.

Daya saing produk IKM yang masih


rendah (kualitas banyak produk
yang belum memiliki standarisasi;
desain kurang menarik, harga
belum bersaing, kemasan, dan
kontinuitas produksi).
Masih
terbatasnya
jejaring
kerjasama
pemasaran
produk
industri Sumatera Barat dan
permodalan juga masih lemah.
Keakuratan data industri dari
kabupaten/kota masih lemah.

SEKTOR PERDAGANGAN
1.

2.

3.

Ekspor masih terkosentrasi pada


beberapa
komoditi
tertentu,
barang setengah jadi dan beberapa
negara tujuan tertentu.
Ketersediaan sarana dan prasarana
perdagangan
yang
belum
memadai, seperti pasar tradisional
yang perlu direhabilitasi, pusat
kuliner dan lain-lain juga masih
lemah.
Jalur distribusi barang kebutuhan
pokok dan kebutuhan penting
masyarakat yang belum efisien.

ARAH KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
SEKTOR INDUSTRI

SEKTOR PERDAGANGAN

1. Mengembangkan industri yang


berdaya saing berbasis sentra
dan klaster industri unggulan.
2. Mengembangkan IKM berbasis
agro dan non agro.

1. Menjaga stabilisasi harga dan


ketersediaan bahan kebutuhan
pokok masyarakat.
2. Meningkatkan
Penggunaan
Produk Dalam Negeri.
3. Peningkatan jumlah, jenis serta
nilai tambah produk ekspor.
4. Memperluas pasar ekspor di
Pasar Tradisional dan pasar non
tradisional.
5. Meningkatkan
perlindungan
konsumen dan pengamanan
perdagangan.

STRATEGI YANG AKAN DILAKUKAN


Sektor
Industri
1. Meningkatkan kualitas industri kecil dan
menengah sebagai faktor penguat daya saing,
melalui Program Pengembangan Industri Kecil
dan Menengah, dengan kegiatan prioritas
antara lain :
Fasilitasi standarisasi dan sertifikasi terhadap
produk IKM
Peningkatan SDM IKM
2. Mengembangkan sentra dan klaster industri
Peningkatan diversifikasi produk IKM
unggulan, melalui Program Pengembangan
Perwilayahan Industri

STRATEGI YANG AKAN DILAKUKAN


Sektor
Perdagangan

1. Menjaga stabilisasi harga dan ketersediaan


bahan kebutuhan pokok masyarakat;
Meningkatkan promosi dan pemasaran produk
IKM; dan Pembinaan pelaku perdagangan
dalam negeri, melalui Program Program
Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan
Dalam Negeri.
2. Menjamin barang yang diperdagangkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, melalui
Program Program Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan.

Anda mungkin juga menyukai