Anda di halaman 1dari 39

Outline

Terminologi
Konsep Dasar
Patologi Krisis Hipertensi
Mengenali Krisis Hipertensi
Hipertensi Emergensi
Hipertensi Urgensi
Antihipertensi pada Krisis Hipertensi

Terminologi
Kegawatdaruratan hipertensi
Krisis hipertensi
Hipertensi maligna
Hipertensi urgensi
Hipertensi emergensi
Hipertensi ensefalopati

Konsep Dasar
Hipertensi
kenaikan tekanan darah (TD) di atas 140/90 mmHg

Hipertensi adalah faktor risiko mayor

aterosklerosis
Hipertensi berhubungan dgn kerusakan organ
target (target organ damage)
Semakin tinggi TD, semakin besar kemungkinan
terjadinya kerusakan organ target
Semakin lama hipertensi diderita, semakin
besar kemungkinan terjadinya kerusakan organ
target

Hipertensi ensefalopati : sindrom klinik akut

reversible yg ditandai adanya peningkatan


tekanan darah secara mendadak disertai
perubahan neurologis scr mendadak ( sakit
kepala hebat, mual, muntah, rasa mengantuk,
penurunan kesadaran)

Konsep Dasar
Faktor Risiko Mayor Aterosklerosis
Merokok
Hipertensi
Kadar HDL rendah
DM
Riwayat keluarga dgn PJK dini
Usia (>= 45th utk pria, >= 55th utk wanita)
Faktor gaya hidup : obesitas, inaktivitas, diet

aterogenik
Emerging risk factors : lipoprotein(a), homosistein,
faktor protrombin, faktor proinflamasi, glukosa
puasa terganggu, aterogenesis subklinis

Konsep Dasar
Kerusakan Organ Target
Jantung
Gagal jantung, penyakit jantung koroner

Otak
Stroke dan TIA, dementia vaskuler

Ginjal
Penyakit ginjal kronik

Arteri besar
Aneurisme aorta

Arteri perifer
Penyakit arteri perifer oklusif

Mata
Retinopati hipertensi

ORGAN TARGET HIPERTENSI

Vascular Complications
Arterioscelorosis
wall:lumen ratio
remodeling

Atherosclerosis
Plaque
Fibrous cap
necrotic center

Fibrinoid necrosis.
Aortic dissection.

Retinal complications
Hypertensive

Venous
tapering

retinopathy

Increased
light reflexes
from
arterioles

Blurred
optic disc

Punctate
hard
exudate

Normal

hemorrhag
e

KW : I - IV

Cardiac complications

Renal Complications
Benign arteriolar

Nephrosclerosis
Malignant arteriolar
Nephrosclerosis
Chronic Renal Failure

Pada umumnya, kerusakan organ target

berjalan kronik
Pada kegawatdaruratan hipertensi,
khususnya hipertensi emergensi, kenaikan
TD disertai ancaman disfungsi organ target
atau progresi disfungsi organ target
(impending or progressive target organ
dysfunction)
Terapi penurunan TD secara agresif, dlm hal
ini akan menghentikan atau membatasi
disfungsi organ target tersebut

Penurunan TD secara agresif, di sisi lain

tidak diperkenankan pada hipertensi berat


kronik yang tidak disertai impending and
progressive target organ dysfunction
Penurunan TD terlalu agresif pd hipertensi
kronik tsb berhubungan dgn peningkatan
morbiditas : iskemia serebral, renal, atau
koroner
Perlu sekali membedakan kondisi
hipertensi emergensi
hipertensi urgensi
hipertensi berat/hipertensi stage II yg kronik

Patologi Krisis Hipertensi


Kenaikan mendadak TD merupakan proses

patologi utama rate kenaikan TD lebih


penting dari tingginya TD
Terjadi vaskulitis nekrotikan difus, trombus
arteriol, dan deposit fibrin pd dinding arteriol
Nekrosis fibrinoid didapatkan pd arteriol
ginjal, retina, otak, dan organ lain
Secara klinis terjadi retinopati progresif,
gagal ginjal progresif, anemia hemolitik
mikroangiopati, dan ensepalopati

PATHOPHYSIOLOGY

M. Kaplan, Clinical Hypertension, 7th edition, Baltimore, 266


: 1998

Putative Vascular Pathophysiology of Hypertensive Emergencies

Lancet 2000; 356: 41117

The left ventricle is markedly thickened in


this patient with severe hypertension that
was untreated for many years. The
myocardial fibers have undergone
hypertrophy.

Krisis Hipertensi
TD yang ekstrem tinggi
TD > 180/120 mmHg
Rate kenaikan TD yang cepat
Kenaikan mendadak TD pasien hipertensi kronik
Onset hipertensi mendadak pd individu
normotensi
Adanya tanda kerusakan organ target

Kerusakan Organ Target


Krisis Hipertensi
Ensepalopati hipertensi
Perdarahan intraserebral
Infark miokard akut
Angina pektoris tidak stabil
Gagal ventrikel kiri akut disertai edema paru
Diseksi aneurisme aorta
Preeklamsia
Retinopati progresif
Gagal ginjal progresif

Skrining Kerusakan Organ Target


Krisis Hipertensi
Ensepalopati hipertensi penurunan kesadaran
Perdarahan intraserebral nyeri kepala hebat,

penurunan kesadaran, Head CT Scan menunjukkan


ICH
IMA, angina pektoris tak stabil nyeri dada kardial
Gagal ventrikel kiri akut dgn edema paru sesak
napas hebat, akut
Diseksi aneurisme aorta nyeri hebat dada/punggung
Preeklamsia kejang, penurunan kesadaran
Retinopati progresif penurunan visus
Gagal ginjal progresif kenaikan BUN, kreatinin,
proteinuria

Hipertensi Emergensi
Kenaikan TD dgn ancaman kerusakan organ

target atau progresi disfungsi organ target


(impending or progressive target organ
dysfunction)
Misal TD 220/130 mmHg dgn nyeri kepala
hebat dan penurunan kesadaran, Head CT
Scan memperlihatkan perdarahan
intraserebral

Hipertensi Emergensi
Turunkan tekanan darah tidak lebih dari

25% mean arterial pressure dlm beberapa


menit sampai 1 jam pertama
Turunkan gradual ke level aman (TD
160/100 - 110) pada 2 sampai 6 jam berikut
Bila pasien stabil dan dapat mentoleransi
penurunan TD tersebut, TD diturunkan ke
normal pada 24-48 jam berikutnya
Gunakan antihipertensi intravena dengan
pengawasan TD kontinyu di ICU

Hipertensi Emergensi
Berapa mean arterial pressure (MAP) bila TD

awal 220/130 mmHg ?


Berapa nilai 25% MAP ?
Berapa target MAP terendah dalam beberapa
menit sampai 1 jam pertama terapi ?

Hipertensi Emergensi
Mean arterial pressure
TD diastolik ditambah sepertiga (selisih sistolik
diastolik)
Sepertiga TD sistolik ditambah dua pertiga
diastolik

Hipertensi Urgensi
Terdapat hipertensi berat tanpa disertai

disfungsi organ target yang progresif


Misal hipertensi stage II dengan gejala nyeri
kepala berat, epistaksis, kecemasan, atau
sesak napas. Tidak terkonfirmasi progresi
disfungsi organ target
Sering terjadi pada penderita hipertensi
kronik dgn terapi inadekuat atau tidak taat

Hipertensi Urgensi
Terapi hipertensi urgensi dgn pemberian

berulang antihipertensi oral yg bersifat shortacting


Kombinasi antihipertensi dapat dipertimbangkan
Observasi beberapa jam diperlukan untuk
memantau penurunan TD ke level aman
Kontrol kembali dijadwalkan dalam beberapa hari
Penekanan ketaatan berobat sangat diperlukan

Hipertensi Stage II (kondisi


kronik)
Hipertensi stage II
Pasien tenang tanpa keluhan atau dengan

keluhan ringan
Tidak didapatkan tanda progresi disfungsi
organ target
Terapi ditujukan untuk secara bertahap
mengontrol TD mencapai target dan
seterusnya mempertahankannya

TD TINGGI EKSTREM ?
Tenang ? HIPERTENSI STAGE II
Keluhan ? HIPERTENSI URGENSI

Disfungsi organ target HIPERTENSI


?
EMERGENSI

Antihipertensi pada Hipertensi Emergensi

Antihipertensi pada Hipertensi


Emergensi

Antihipertensi pada Hipertensi


Emergensi
Diltiazem intravena
Clonidin intravena

Antihipertensi
pada Hipertensi Urgensi
Short acting agent
ACE inhibitor : Captopril 25 mg
Betabloker : Labetalol 200 mg
Calcium channel blocker : Diltiazem 30 mg
Penghambat sentral : Clonidin 0,15 mg

Pemberian berulang
Captopril / 1-2 jam
Labetalol / 2-3 jam
Clonidin / 1 jam

Kombinasi antihipertensi bila diperlukan


Dipakai kombinasi agen dengan cara kerja berbeda

Anda mungkin juga menyukai