I
Epilepsi
Merupakan gangguan fungsional yang kronik pada saraf
yang ditandai oleh terjadinya serangan yg timbul
secara mendadak, episodik, berlebihan & cepat.
akibat lepasnya muatan listrik yang tidak terkontrol
Konsep John H. Jakson (Bapak epilepsi modern)
Prevalensi di Indonesia 1% dari jumlah penduduk.
E T I O L O G I
1. Primer /Idiopatik
- genetik (5-10 %)
-tidak dapat dibuktikan adanya lesi pd otak
2. Sekunder
b.
c.
d.
e.
f.
kecelakaan
Arterio Venous Malformation (AVM)
Ensefalitis,Meningitis,Eclampsia
Gangguan metabolisme & nutrisi
ex: hipokalemia,defisiensi vit.B6
Gangguan sirkulasi & neoplasma
Obat-Obat:
MAO-blockers,klorpromazin,penyalahgunaan obat
alkohol
&
PATOLOGI
Lazimnya pelepasan muatan listrik ini terjadi scr
teratur dan terbatas pd kelompok-kelompok kecil yg
memberikan ritme normal pd elektroencefalogram
(EEG)
Terjadinya epilepsi disebabkan oleh aksi serentak &
mendadak dari sekelompok besar sel-sel saraf di otak.
Aksi ini disertai pelepasan muatan listrik yang
berlebihan dari neuron-neuron tsb.
Klasifikasi epilepsi
internasional
Diagnosa
1. Anamnesa
2. EEG
3. CT Scan
4. MRI
Algoritme terapi
Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan primer pd penderita epilepsi adalah
terapi untuk mencegah terjadinya serangan kejang atau
mengurangi frekuensinya sehingga pasien dapat
hidup
normal.
2. Lama pengobatan tergantung jenis epilepsi dan etiologinya
:
a. Petit mal : 2-3 sudah cukup.
b. Grand mal : > 5 tahun
3. Penghentian mendadak harus dihindari.
4. Pertimbangkan bedah otak mikro jika terapi obat tidak
efektif sama sekali.
5. Pengobatan psikososial
DRUG
Partial
Seizure
Generalized Absence
TonicClonic/
Grand Mal
Drug of
Choice
Carbamazepi
ne
Phenytoin
Valproate
Valproate
Carbamazepin
e
Phenytoin
Ethosuximid Valproate
e
Valproate
Alternati
ve
Lamotrigine
Gabapentine
Topiramate
Tiagabine
Primidone
Phenobarbital
Lamotrigine
Topiramate
Primidone
Phenobarbital
Clonazepam Clonazepam
Lamotrigine Lamotrigine
Topiramate
Felbamate
Atypical
Absence
Ex: BDZ,Vigabatrin,Fenobarbital,Valproat,Lamotrigin
Efek Samping :
Anemia aplastika
Felbamat
2. Gangguan penglihatan
Vigabatrin
3. Fenitoin
jerawat,kulit berminyak,hiperplasia gusi (tumbuh
berlebih), obstipasi dan hirsutisme
4. Lamotrigin
pandangan kabur, pusing & mengantuk
1.
5.Fenobarbital
Toleransi pd penggunaan lama
Fenitoin
Fenitoin adalah suatu antikonvulsan hidantoin
Farmakokinetika
Farmakokinetika fenitoin sangat dipengaruhi
Farmakokinetik
Fenitoin terikat plasma 90% terutama
dengan albumin.
Ikatan dengan plasma tergantung kadar
albumin dan dapat dipengaruhi berbagai
kondisi klinis seperti kadar serum albumin
yang rendah, gagal ginjal, penggunaan
bersama obat lain yang juga terikat protein.
Dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450
95% diekskresi lewat urin atau feses
dalam bentuk metabolit.
Benzodiazepin
Benzodiazepin (BDZ) yang terikat pada
Barbiturat
Kerja barbiturat searah dengan BDZ yaitu
Karbamazepin
Merupakan obat pilihan pertama pada
Kombinasi antikonvulsan
Kombinasi antar antikonvulsan jarang
Asam valproat
Bekerja terhadap kanal Na (memblok kanal
Vigabatrin
Merupakan penghambat ireversibel GABA-T
K
diperlukan
selama
wanita
mengkonsumsi obat-obat antiepilepsi.
hamil
RESUME OBAT
EPILEPSI