,Apt
Semua orang normal pasti pernah merasakan
nyeri
Nyeri -> perasaan tidak menyenangkan, bersifat
individual dan merupakan suatu pengalaman
emosional yang berhubungan dengan adanya
suatu kerusakan jaringan.
Nyeri dapat dibedakan menjadi 2 atas dasar
durasi serangannya :
1. Nyeri akut ( Nociceptive ) :
Bisa somatik ataupun visceral
Somatik :
Nociceptor
Fosfolipida
Asam arakidonat
NSAID
Siklooksigenase Lipooksigenase
2. Agonis-antagonis
Bersifat agonis, agonis parsial, atau agonis
lemah pada satu reseptor dan/atau antagonis
pada reseptor yang lain
Punya ceilling effect
Potensi ketergantungan yang lebih kecil
kodein
3. Antagonis opioid
Senyawa dengan struktur mirip agonis,
secara berkompertisi dengan agonis untuk
berikatan dengan reseptor opioid
Tidak menimbulkan efek analgesia
Naloxone sebagai reserve efek toksik
Tahap I => analgesik non opiat : AINS
Tahap II => analgesik AINS + Adjuvant
Tahap III => analgesik opiat lemah + AINS +
Adjuvant
Tahap IV => analgesik opiat kuat + AINS +
Adjuvant
Adjuvant
Steroid : menghambat fosfolipase A2
Antagonis kolinergik – nikotinik : relaksan otot
Antibiotik : pada nyeri infeksi
Terapi non farmakologi
1. Perawatan psikologik dan suportif
teknik psikologik : latihan relaksasi,
imaginari
terapi suportif di luar RS
Intensitas nyeri, perbaikan rasa nyeri, ESO ->
tergantung tipe nyeri dan cara pemberian obat
Penilaian tiap jam untuk nyeri postoperative
atau pada eksaserbasi akut nyeri kanker
Penilaian harian pada nyeri kronik nonmalignant
QOL tiap px
Pencegahan konstipasi pada penggunaan
opioid : cairan dan serat yang cukup,
penggunaan laksatif bila perlu
Jika nyeri akut tidak bisa ditangani dalam kurun
waktu 1 – 2 minggu, perlu investigasi penyebab
nyeri