Anda di halaman 1dari 28

SANY YULIANTI (11161051)

ANDREY PRAYUDIANSYAH (11161067)

DEY ARDELIA (11161073)

FIFI NUR ADJI F (11161080)

FITRIANI NUR FARJIN (11161082)

HAURA NARITA (11161084)

IRA ANGGRAENI (11161088)

M. RUSYDI NURTSANI (111610930


Adalah semua obat yang berpengaruh
terhadap system saraf pusat. Obat tersebut
bereaksi terhadap otak dan dapat mempengaruhi
pikiran seseorang yaitu perasaan atau tingkah
laku. Obat yang dapat merangsang SSP disebut
analeptika.
FUNGSI SSP
• Cerebrum merupakan pusat-pusat dari
memori, kesadaran,penyesuaian diri, dan • Hipothalamus berfungsi sebagai pusat pengaturan
refleks. SSO, suhu tubuh, cairan tubuh, metabolisme, tidur
dan kelenjar hypofise.
• Thalamus berfungsi sebagai pengatur
memori secara otomatis. • Disekitar Hipothalamus terdapat Sistem Aktivasi
Retikular yang berfungsi mengatur kewaspadaan,
kesiapan dan gerakan otot.
• Medula Oblongata merupakan pusat pengaturan
kardiovaskular,sistem
pernafasan,pencernaan,indera dan kelenjar
• Medula Spinalis merupakan pusat pengaturan
refleks dari setiap bagian tubuh.
PENGGOLONGAN OBAT SSP

Penggolongan Obat SSP didasarkan kepada sifat kerja obat


pada umumnya yakni :

1. Depresi (menekan)

2. Stimulasi (merangsang)
OBAT YANG MENEKAN SSP (DEPRESIVA)

Menekan secara SELEKTIF :


OBAT YANG MERANGSANG SSP
(STIMULANTIA)

Obat Stimulantia SSP dibedakan atas :

Obat Konvulsan Obat Analeptik Obat Psychic Energizer

•Strychnin •Efedrin
• Coffein
•Pikrotoksin •Amfetamin
• Imipramin
•Pentilentetrazol •Kokain
• Amitriptilin
•Bemegrid •Pipradol
•Nikethamide
OBAT HIPNOTIK SEDATIF
Mekanisme kerja hipnotik pada tahun 1977 ditemukan reseptor
benzodiazepine spesifik di permukaan membrane neuron, terutama dikulit
otak dan lebih sedikit diotak kecil dan system limbis.

Barbiturat dan benzodiazepine pada dosis terapi terutama bekerja


dengan jalan pengikatan pada reseptor tersebut. Efeknya ialah potensiasi
penghambatan neurotransmisi oleh GABA disinaps semua saraf otak dan
blockade dari pelepasan muatan listrik.
• Golongan Barbiturat

• Golongan Benzodiazepin

• Golongan Alkohol Dan Aldehid

• Golongan Ureida

• Golongan Piperidindion

• Golongan Kinazolinon
GOLONGAN OBAT BARBITURAT

• Gangguan tidur
• Durasi kerja, rata-rata sedang-lama
Cara Kerja

Indikasi
• Kondisi terangsang (konvulsi, mania, delirium)
• Menimbulkan toleransi
• Menunjang penyembuhan penghentian
• Beberapa obat dapat dipakai untuk
morfin
antikonvulsan/ antiepilepsi • Sebagai sedatif

Efek samping yang dapat timbul akibat


penggunaan obat ini adalah alergi, tremor,
pusing,lemah, pelupa dan hepatitis.

Non-Barbital
• Hydras Chlorali, Natrium Bromida.
• Phenobarbital ( luminal )
Barbital

• Plasidil, diazepam, doriden


• Aprobarbital, pentobarbital
meprobamat (medicar),
• Thiopental ( Penthotal )
clordiazepoxide
Kontraindikasi

• Gangguan jantung, hati, ginjal


• Fenobarbital

Contoh
• Porfiria akut
• Pentobarbital
• Keracunan alkohol, analgetik, dan
• Thiopental
psikofarmaka

Golongan
Obat Barbiturat
Termasuk obat sedatifhipnotik gol.
Fenobarbital

Termasuk obat sedative-hipnotik

Thiopental
barbiturate. Memiliki kerja
gol. barbiturate. Asam barbiturate
membatasi penjalaran aktivitas,
sendiri tidak menyebabkan depresi
bangkitan, dan menaikkan ambang
SSP.
rangsang.
GOLONGAN ALCOHOL & ALDEHID

Contoh
• Merupakan obat tidur Kloralhidrat, kloraldehid
tertua dan turunannya serta
• Memiliki rasa pahit dan paraldehid.
mengiritasi

• Gangguan tidur, Sedasi


• Membantu proses • Gangguan ginjal, hati
anestesi • Gastritis
• Pencegahan dan supresi • Gangguan fungsi jantung
kecanduan alkohol
Kontraindikasi
Indikasi
GOLONGAN BENZODIAZEPIN
Efek Samping

• Hangover, pusing, sakit kepala, • Diazepam

Contoh
bradikardia • Flunitrazepam
• Gangguan darah • Alprazolam
Kontra Indikasi

• Psikosis • Kesulitan tidur

Indikasi
• Glukoma • Konvulsi
• Keracunan alkohol • Ansietas (rasa takut yang berlebihan)

Pada umumnya benzodiazepine menimbulkan


hasrat tidur bila diberikan dalam dosis tinggi
pada malam hari dan memberikan efek
menenangkan (sedasi)dan mengurangi
kecemasan pada pemberian dalam dosis
rendah pada siang hari.
OBAT ANESTETIK LOCAL
DAN UMUM

Anestetika umum/total :
Anestetika local :
Rasa sakit hilang disertai
Rasa sakit hilang pada
dengan kehilangan
tempat obat diberikan
kesadaran

Penggunaan Anastesi :
Mempermudah tindakan oprasi
ANASTESI UMUM / TOTAL

Anastetik
Gas

Anastetik
Anastetik
“IV”
menguap
Parenteral
1. ANESTETIK GAS

Digunakan untuk induksi dan operasi ringan,


namun saat ini anastetik gas lebih sering digunakan
untuk pembedahan gigi.
Contoh : Sikloropan
2. ANASTETIK MENGUAP Golongan
hidrokarbon
halogen
Ex : Influrane,
Metoksifluran,
2 GOLONGAN dan Isofluran
Berbentuk cairan pada
suhu kamar ANESTETIK
MENGUAP
Mempunyai sifat anastesi Golongan eter
kuat pada kadar rendah Ex : Dietileter
3 SIFAT
DASAR

Relatif mudah larut dalam


lemak, darah dan jaringan
3. ANASTETIK IV (PARENTERAL)

1. Induksi anastesia

2. Induksi dan pemeliharaan anastesia


bedah singkat KEGUNAAN OBAT

3. Suplementasi hypnosis pada anastesia atau


analgesia local

4. Sedasi pada beberapa tindakan medis

Contoh : Natrium Tiopental (Barbiturat), Droperidol, Diazepam,


Etomidate ( Nonbarbiturate), Propofol, Ketaminhdroklorida (Ketalat)
ANASTETIK LOCAL

Obat ini bekerja pada setiap susunan bagian


saraf.
Anastetik local terbagi 2 :
• Lokal Sintetik
• Lokal Kokain
1. ANASTETIK LOCAL SINTETIK

Anestetik local sintetik lain (diberikan secara suntikan) ex :


Dibukain, Mepivakain HCL, Tetrakain, Prilokain HCL.
LIDOKAIN
Farmakodinamik : Farmakokinetik : Efek samping :
Efek kerja lebih lama, lebih Cepat diserap dari tempat • Mengantuk
cepat, lebih kuat dan suntikan, saluran cerna
• Pusing
ekstensif. dan saluran pernafasan,
serta dapat dapat • Kedutan otot
melewati sawar darah • Paresthesia
otak.
• Gangguan mental dan
koma.
2. LOKAL KOKAIN

Farmakodinamik : Farmakokinetik : Efek samping :


Menghambat hantaran Sebagian besar kokain Kehilangan nafsu makan,
saraf bila dikenakan secara mengalami detoksikasi di konstraksi pembuluh darah,
local hati, dan sebagian kecil di meningkatnya laju
ekskresi Bersama urin dalam pernafasan, pola tidur
bentuk utuh terganggu, hiperstimulasi dll
OBAT ANTI EPILEPSI ( ANTI KONVULSI)

Anti epilepsi dibagi menjadi 7 golongan :


1. Hidantoin : fenitoin
2. Barbiturat : Phenobarbital, dan primidon
3. Oksazolidindion : trimetadion
Epilepsi adalah nama umum untuk 4. Suksimid : etosuksimid, Metsuksimd,
sekelompok gangguan atau penyakit SSP Fensuksimid
yang timbul spontan dan berulang dengan 5. Asetil urea
episode singkat. Gejala utama yaitu 6. Karbamazepin
menurunkan kesadaran sampai hilang. 7. Asam vaproat
FENITOIN
(DILANTIN)

Kontraindikasi : Interaksi :
Blok jantung, gangguan psikiatrik, Alkohol, anatsid, penekan SSP, antidepresan,
antikoagulan, antihistamin, rifampisin,
kehamilan
makanan yang kaya akan asam folat.

Farmakokinetik :
• Absorpsi : P.O,: lambat diabsorpsi Farmakodinamik :
• IM : Laju absorbsi tidak menentu • PO: Mula: 30 menit-2jam
• Distribusi : PP: 85-95% • P : 1,5-3 jam
• Metabolisme : t ½ : 6-45 jam dengan rata-
• L : 6-12 jam
rata 22 jam
• IV : Mula : beberapa menit sampai 1jam
• Eliminasi : ginjal: sebagian kecil; empedu
• P : 2 jam
dan gastrointestinal : jumlah yang
diekskresikan cukup banyak. • L : > 12 jam
Efek Samping :
Efek terapeutik :
• Sakit Kepala, Pusing, Lamban
Mencegah serangan kejang
• Hiperplasia Gusi
grand-mal dan parsial kompleks.
• Nistagmus
• Berkurangnya Koordinasi
• Sukar Bicara
Reaksi yang merugikan :
• Ruam Kulit
• Agranulositosis
• Anoreksia, Mual, Muntah
• Lekopenia trombositopenia
• Hipotensi (IV),
• Anemia megalobblastik
• Urin (Warna Merah Muda Sampai
• Depresi (bunuh diri).
Coklat Kemerahan).
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai