Anda di halaman 1dari 7

Tugas TFSP

Soal dan jawaban :

1. Jelaskan pengertian dari setiap jenis sediaan padat


Jawab :
Sediaan padat terdisi dari beberapa jenis, yaitu:
a. Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat tanpa bahan pengisi. Berdasarkan
metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan kempa. Tablet kempa
dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan
baja, sedangkan tablet cetak dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan
tekanan rendah kedalam lubang cetakan.
Berikut adalah jenis-jenis tablet :
 Tablet triturate : tablet cetak atau kempa berbentuk kecil, umumnya silindris,
digunakan untuk memberikan jumlah terukur yang tepat untuk peracikan obat.
 Tablet bukal : digunakan dengan cara meletakkan tablet di antara pipi dan gusi dan
tablet sublingual digunakan dengan cara meletakkan tablet dibawah lidah, sehingga
zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut.
 Tablet efervesen yang larut : dibuat dengan cara dikempa, mengandung zat aktif dan
campuran asam (asam sitrat, asam tartrat) dan natrium bikarbonat, yang jika dilarutkan
dalam air akan menghasilkan karbon dioksida.
 Tablet kunyah : dimaksudkan untuk dikunyah, memberikan residu dengan rasa enak
dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.
 Tablet lepas-lambat : dibuat sedemikian sehingga zat aktif akan tersedia selama
jangka waktu tertentu setelah obat diberikan.
 Tablet hisap (lozenges) : sediaan padat mengandung satu atau lebih bahan obat,
umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet
melarut atau hancur perlahan dalam mulut.

b. Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat sepertti kelereng mengandung satu atau lebih
bahan obat.
c. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang
dapat larut. Cankang umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat juga terbuat dari pati atau
bahan lain yang sesuai.
 Kapsul cangkang keras (capsulae durae, hard capsul) terdiri atas bagian bawah dan
tutup (capsule over culateae) yang terbuat dari metilselulosa , gelatin, pati, atau bahan
yang sesuai.
 Penutupan cangkang kapsul gelatin keras dilakukan dengan cara memberikan
lekukan khas pada bagian tutup dan induk atau dengan pemanasan langsung atau
penggunaan energi ultrasonic.
 Kapsul cangkang lunak (capsulae molles, soft capsul) merupakan satu kesatuan
berbentuk bulat atau silindris (pearl) atau bulat telur (globula) yang terbuat dari gelatin
(kadang disebut gel lunak) atau bahan lain yang sesuai.

d. Supositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan melalui
rektal, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarutpada suhu tubuh.
Bahan dasar supositoria yang digunakan sangat berpengaruh pada pelepasan zat terapeutik.
 Supositoria lemak cokelat : memiliki bahan dasar lemak coklat dapat dibuat dengan
mencampur bahan obat yang dihaluskan kedalam minyak padat pada suhu kamar dan
massa yangdihasilkan dibuat dalam bentuk sesuai, atau dibuat dengan minyak dalam
keadaan lebur dan membiarkan suspense yang dihasilkan menjadi dingin didalam
cetakan.
 Supositoria pengganti lemak coklat : dibuat dari berbagai minyak nabati seperti:
minyak kelapa (sawit) yang dimodifikasi dengan esterifikasi, hidrogenasi dan
fraksionasi dengan esterifikasi, hingga diperoleh berbagai komposisi dan suhu lebur.
 Supositoria gelatin tergliserinasi : bahan obat dapat dicampur kedalam bahan dasar
gelatin tergliserinasi dengan menambahkan sejumlah tertentu kepada bahan pembawa
yang terdiri dari lebih kurang 70 bagian gliserin, 20 bagian gelatin dan 10 bagian air.
 Supositoria dengan bahan dasar polietilen glikol : beberapa kombinasi ini memiliki
suhu lebur lebih tinggi dari suhu badan telah digunakan sebagai bahan dasar
supositoria.
 Supositoria dengan bahan dasar surfaktan : beberapa surfaktan nonionic dengan
sifat kimia mendekat polietilen glikol dapat digunakan sebagai bahan pembawa
supositoria.
 Supositoria kempa atau supositoria sisipan : supositoria vaginal dapat dibuat
dengan cara mengempa massa serbuk menjadi bentuk yang sesuai. Dapat juga dengan
cara pengapsulan dalam gelatin lunak.

e. Serbuk adalah camouran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditunjukkan
untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. Serbuk terbagi menjadi 3jenis, yaitu:
 Serbuk oral terbagi (pulveres) : adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih
kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas yang lain yang
cocok.
 Serbuk oral tidak terbagi (pulves) : hanya terbatas pada obat yang relative tidak
poten, seperti laktan, antasida, makanan diet dan beberapa anlgesik tertentu dan pasien
dapat menakar sedara aman dengan sendok the atau penakar lainnya.
 Serbuk tabur : adalah serbuk rinagn untuk penggunaan topical, dapat dikemas dalam
wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada
kulit.

2. Jelaskan keuntungan dan kerugian dari setiap jenis sediaan padat


Jawab :
Berikut adalah keuntungan dan kerugian dari setiap jenis sediaan padat, yaitu :
a. Tablet
Keuntungan Kerugian
 Tablet dapat diproduksi dalam skala  Bahan aktif dengan dosis yang besar dan
besar dan dengan kecepatan tidak kompersible sulit dibuat tablet
produksi yang sangat tinggi sehingga  Sulit untuk memformulasikan zat aktif
lebih murah yang sulit dibasahi dan tidak larut serta
 Memiliki ketepatan dosis tiap tablet disolusinya rendah
atau tiap unit pemakaian  Onsetnya lebih lama dibandingkan
 Lebih stabil dan tidak mudah sediaan parenteral larutan oral dan kapsul
ditumbuhi mikroba karena dalam  Jumlah zat aktif dalam bentuk cairan
bentuk kering dengan kadar air yang dapat dijerat kedalam tablet sangat
rendah kecil
 Dapat dibuat produk dengan  Kesulitan menelan pada anak-anak,
berbagai profil pelepasan orang sakit parah dan orang lanjut usia
 Tablet bukan produk steril sehingga  Pasien yang menjalani radioterapi tidak
penangan selama proses produksi, dapat menelan obat
distribusi dan pemakaian lebih
mudah
 Mudah dibawa kemana-mana
 Pemakaian dapat dilakukan sendiri
tanpa bantuan tenaga medis
 Bau, rasa dan warna yang tidak
menyenangkan dapat ditutupi
dengan penyalutan
 Mudah diidentifikasi dengan
memberi tanda atau logo punch
 Tersedia dalam berbagai tipe
 Dibandingkan dengan kapsul, tablet
lebih sulit dipalsukan

b. Pil
Keuntungan Kerugian
 Mudah ditelan  Obat yang dikehendaki memberikan aksi
 Menutup rasa obat yang tidak enak yang cepat
 Relative lebih stabil dibandingkan  Obat yang dalam keadaan larutan pekat
bentuk serbuk dan solution dapat mengiritasi lambung
 Sangat baik untuk sediaan yang  Bahan obat padat atau serbuk yang
penyerapannya dikehendaki voluminous dan bahan cair dalam jumlah
besar

c. Kapsul
Keuntungan Kerugian
 Bentuknya menarik dan praktis  Tidak bisa untuk zat-zat yang mudah
 Cangkang kapsul tidak berasa menguap, karena pori-pori kapsul tidak
sehingga dapat menutupi obat yang dapat menahan penguapan
berasa dan berbau tidak sedap  Tidak bisa untuk zat-zat yang
 Mudah ditelan dan cepat hancur atau higroskopis (menyerap lembab)
larut dalam perut sehingga obat cepat  Tidak bisa untuk zat yang dapat bereaksi
diabsorpsi dengan cangkang kapsul
 Dokter dapat mengkombinasikan  Tidak bisa digunakan untuk balita
beberapa macam obat dan dosis yang  Tidak bisa dibagi-bagi
berbeda sesuai dengan kebutuhan
pasien
 Kapsul dapat diisi dengan cepat
karena tidak memerlukan bahan zat
tambahan atau penolong seperti pada
pembuatan pil maupun tablet

d. Supositoria
Keuntungan Kerugian
 Dapat menghindari terjadinya iritasi  Pengisapan menimbulkan rasa tidak
pada lambung nyaman
 Dapat menghindari kerusakan obat  Bahan obat terabsorbsi secara lambat
oleh enzim pencernaan dan asam menghasilkan waktu aksi terapeutik yang
lambung lama
 Obat dapat masuk langsung dalam  Penyimpanan dengan kelembaban yang
saluran darah sehingga obat dapat tinggi dapat menyerap kelembaban yang
berefek lebih cepat dari pada cenderung menjadi mengenbang
penggunaan obat peroral
 Baik bagi pasien yang mudah muntah  Penyimpanan pada kelembapan yang
atau tidak sadar sangat kurang dapat kehilangan
kelembapan dan menjadi rapuh
 Jumlah obat yangakan diberikan dalam
bentuk suppo tergantung pada pembawa
dan bentuk kimia serta fisik obat yang
diberikan

e. Serbuk
Keuntungan Kerugian
 Dokter lebih leluasa memilih dosis  Rasa dan bau yang tidak enak tidak
yang sesuai keadaan pasien dapat ditutupi
 Lebih stabil, terutama untuk obat yang  Pada penyimpanan bisa menjadi lembab
rusak oleh air  Peracikannya membutuhkan waktu
 Penyerapan lebih sempurna yang lama
dibandingkan dengan sediaan padat  Kurang baik untuk zat yang mudah
lainnya terurai
 Cocok untuk anak-anak dan dewasa
yang sukar menelan kapsul atau tablet
 Obat yang volumenya besar dan tidak
dapat dibuat tablet dapat dibuat serbuk

3. Jelaskan komponen dari setiap sediaan padat


Jawab :
Berikut adalah kompoen dari ebebrapa jenis sediaan padat, diantaranya adalah :
a. Komponen Tablet
 Zat aktif, harus memenuhi syarat yang ditentukan farmakope.
 Bahan excipient / bahan tambahan
a) Bahan pengisi (diulent) berfungsi untuk memperbesar volume massa agar mudah
dicetak atau dibuat. Contoh : laktosa, pati, kalsium fosfat base dan selulosa
mikrokristal.
b) Bahan pengikat (binder) berfungsi memberi daya adhesi pada massa serbuk
sewaktu granulasi serta menambah daya kohesi pada bahan pengisi misalnya gom
akasia, gelatin, sukrosa, providon, metil selulosa, cmc, pasta pati terhidrolisa,
selulosa mikrokristal.
c) Bahan penghancur / pengembang (desintegran) berfungsi membantu hancurnya
tablet setelah ditelan. Misaknya pati, pati dan selulosa yang termodifikasi secara
kimia, asam alginat.
d) Bahan pelicin (lubrikan / lubricant) berfungsi mengurangi gesekan selama proses
pengempaan tablet dan juga untuk mencegah massa tablet melekat pada cetakan.
Misalnya asam stearat, minyak nabati terhidrogenasi dan talk.
e) Glidan adalah bahan yang dapat meningkatkan kemampuan mengalirnya serbuk,
misalnya silika pirogenik koloidal.
f) Bahan penyalut (coating agent)
 Ajuvans
a) Bahan pewarna (colour) dan lak berfungsi meningkatkan nilai estetika atau untuk
identitas produk.
b) Bahan pengharum (flavour) berfungsi menutupi rasa dan bau zat khasiat yang
tidak enak, biasanya digunakan untuk tablet yang penggunaannya lama dimulut.

b. Komponen Pil
 Zat utama : berupa bahan obat yang memenuhi persyaratan F.I.
 Zat tambahan yang terdiri dari:
a) Zat pengisi : untuk memperbesar volume massa pil agar mudah dibuat, contoh
:akar manis, atau bahan lain yg cocok.
b) Zat pengikat : untuk memperbesar daya kohesi maupun adhesi massa pil, agar
massa pil dapat saling melekat menjadi massa yang kompak, contoh: sari akar
manis, gom akasia, tragakan, camp. bahan tsb atau bahan lain yg cocok.
c) Zat pembasah : untuk memperkecil sudut kontak ( <900 ) antar molekul, sehingga
massa menjadi lembab dan mudah dibentuk, contoh: air, gliserol, sirop, madu,
atau campuran bahan lain yg cocok.
d) Zat penabur: untuk memperkecil/mengurangi gesekan antara molekul sejenis ,
sehingga massa pil tidak lengket pada alat pembuat pil ataukah lengket dengan
pil lainnya, contoh: likopodium, talk atau bahan lain yg cocok.
e) Zat penyalut : fungsinya adalah untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak;
mencegah perubahan karena pengaruh udara; atau supaya pil pecah dalam usus
(enteric coated pils), contoh: perak, balsam tolu, keratin, gelatin, gula atau bahan
lain yg cocok.

c. Komponen Kapsule
 Zat aktif obat.
 Cangkang kapsul
 Zat tambahan lain.
a) Bahan pengisi, contohnya adalah Laktosa. Sedangkan untuk obat yang cenderung
mencair diberi bahan pengisi magnesium karbonat, kaolin atau magnesium oksida
atau silikon oksida.
b) Bahan pelicin ( magnesium stearat ).
c) Surfaktan / zat pemabasah.

d. Komponen Suppositoria
 Zat Aktif
 Zat Pembawa ( Basis)
a) Basis Surfaktan
b) Basis Berlemak
c) Basis Larut Air dan bercampur dengan air

e. Komponen Serbuk
 Zat Aktif
 Zat Tambahan

DAFTAR PUSTAKA
Anief, 2005. Farmasetika. Jogjakarta : UGM-press
Anief, 2006. Ilmu Meracik Obat. Jogjakarta : UGM-press
Ansel, H.C, 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi keempat. Jakarta : UI-press
Depkes RI. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai