Anda di halaman 1dari 16

Disusun oleh :

Dina Riani Purba (14334734)


Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.

Jenis-jenis OT :
1. Jamu
2. Obat Herbal Terstandar
3. Fitofarmaka

Bentuk Sediaan OT :
Rajangan, sebuk simplisia, serbuk instan, kapsul, kapsul lunak,
tablet, efervesent, pil, dodol/jenang, pastiles, cairan obat dalam,
cairan obat luar, salep dan krim, parem, koyo, supositoria untuk
wasir, dan film strip.
Asam Mefenamat

Pemerian :
Serbuk hablur, putih atau hampir putih, melebur pada suhu lebih kurang 2300
disertai peruraian

Mekanisme Kerja :menghalangi efek enzim siklooksigenase (COX) yang


membantu tubuh untuk memproduksi prostaglandin yang menyebabkan rasa
sakit dan peradangan. Dengan menghalangi efek enzim COX, maka
prostaglandin yang diproduksi akan lebih sedikit, sehingga rasa sakit dan
peradangan akan mereda atau membaik.(15)

Efek Samping :
Sakit perut, mulas ringan, diare, sembelit; kembung, gas; Pusing, sakit
kepala, gugup; Gatal kulit atau ruam; Mulut kering; Keringat berlebihan;
Penglihatan kabur; atau Telinga berdenging
Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi lapis tipis adalah kromatografi yang fase
stasionernya berupa lapisan tipis suatu adsorben misalnya
gel silika, dilapiskan pada pelat dan fase mobilnya adalah
suatu campuran pelarut.
Komponen KLT :
1. Fase Diam
2. Fase Gerak
3. Bejana Pemisah dan penjenuhan (chamber)
4. Penotolan Sampel
5. Pengembangan (Eluasi)
6. Deteksi Bercak
7. Harga Rf (Retardian Faktor)
Sumber Monokromator Kuvet Detektor Amplifier Rekorder
Radiasi
Tempat & Waktu
Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan laboratorium
penelitian Fakultas Farmasi ISTN , pada bulan Mei Juli 2016.

Bahan Uji
Sampel penelitian adalah 5 bahan uji jamu pegal linu yang
diperoleh dari kota Depok.

Prinsip penelitian
sampel dari jamu pegal linu disari dengan eter, kemudian diuapkan dan
dilarutkan dengan etanol kemudian diidentifikasi kualitatif secara KLT dan
identifikasi kuantitatif secara Spektrofotometri UV-Vis
Sampel Jamu Pengujian
pegal linu Organoleptik

Analisa Analisa
Kualitatif Kuantitatif

KLT Spektrofotometri
UV-Vis

Larutan A, B, C
Larutan Baku Seri
Asam Mefenamat

Penotolan &
Pengembangan
Larutan Uji
Fase Gerak
Etil asetat : Metanol : Ammonia (80:10:10)

Deteksi Bercak Perhitungan Kadar


Asam Mefenamat
Penampak Bercak
Sinar UV 254 nm
Pengukuran pada
Perhitungan Nilai Panjang Gelombang
Rf Maksimum (284,5 nm)
Penetapan Kadar
Konsentrasi Asam Mefenamat dalam larutan uji ditentukan dengan cara

plot absorbansi larutan sampel uji yang diperoleh pada kurva baku

selanjutnya dibuat plot konsentrasi Asam Mefenamat dimasukkan dalam

persamaan garis lurus (linier)

Y = bX+ a

Kadar Asam Mefenamat dihitung dengan rumus :

Dimana :
FP = Faktor Pengenceran
Hasil Percobaan
An. Kualitatif
Sampel positif An. Kuantitatif
mengandung Asam
Mefenamat bila Obat tradisional (jamu
mempunyai harga Rf yang pegal linu) tidak
sama dengan baku diperbolehkan
pembanding Asam mengandung BKO (Asam
Mefenamat. Mefenamat)
Dua dari 5 sampel jamu pegal linu yang
dianalisis 2 sampel Tidak Memenuhi Syarat
(TMS) karena positif mengandung Asam
Mefenamat yaitu pada sampel C dan E.

Sampel C memiliki kadar sebesar 4,038%


dan sampel E sebesar 5,874%.

Kadar Asam Mefenamat tertinggi terdapat


pada sampel E sebesar 5,874% dan kadar
Asam Mefenamat terendah terdapat pada
sampel C sebesar 4,038%.

Anda mungkin juga menyukai