0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan8 halaman
Proses pembentukan kolagen terdiri dari tahap intraseluler, sekresi prokolagen, dan tahap ekstraseluler. Pada tahap intraseluler terjadi pembentukan triple helix, glikosilasi, dan pengaturan ikatan. Prokolagen kemudian disekresikan dan diproses menjadi tropokolagen lalu membentuk fibril dan cross link untuk membentuk serat kolagen.
Proses pembentukan kolagen terdiri dari tahap intraseluler, sekresi prokolagen, dan tahap ekstraseluler. Pada tahap intraseluler terjadi pembentukan triple helix, glikosilasi, dan pengaturan ikatan. Prokolagen kemudian disekresikan dan diproses menjadi tropokolagen lalu membentuk fibril dan cross link untuk membentuk serat kolagen.
Proses pembentukan kolagen terdiri dari tahap intraseluler, sekresi prokolagen, dan tahap ekstraseluler. Pada tahap intraseluler terjadi pembentukan triple helix, glikosilasi, dan pengaturan ikatan. Prokolagen kemudian disekresikan dan diproses menjadi tropokolagen lalu membentuk fibril dan cross link untuk membentuk serat kolagen.
Struktur kolagen Protein-protein yang berhubungan erat dalam kelompok kolagen merupakan serat-serat komponen yang utama dari jaringan ikat dan protein ekstraseluler terbesar dalam tubuh manusia. Pada tendon manusia, kolagen membentuk bagian terbesar dari matriks ekstraseluler dan terdiri dari kira-kira 30% persen berat kering tendon. Bagian terbesar kolagen di tendon tersimpan sebagai ikatan besar dengan serat yang dibentuk oleh fibril. Pembentukan kolagen • Proses pembentukan kolagen dibagi menjadi tahap intraseluler, sekresi prokolagen dari intraseluler ke ekstraseluler dan tahap extraseluler (Vitto et al., 2005). Tahap intraseluler a. Rantai polipeptida α dibentuk poliribosome, kemudian dibawa ke retikulum endoplasma kasar oleh fibroblas. Dari rough endoplasmic retikulum (RER) masuk ke dalam sisterna sebagai preprokolagen. Hasil translasi awal ini preprokolagen mengandung sekuen signal amino terminal. b. Pemotongan signal peptide yang berasal dari massanger fibronuclei acid (mRNA). c. Proses hidroksilasi residu prolin dan lisin. Hidroksilasi sisa-sisa prolin menjadi hidroksiprolin dikatalisis oleh enzim prolin hidroksilase dan membutuhkan vitamin C sebagai kofaktor-nya. Tanpa adanya hidroksiprolin polipeptidapolipeptida kolagen tidak akan membentuk struktur triple helix pada kondisi fisiologis, dan tidak akan dihasilkan serat kolagen pada ruang ekstraseluler. Enzim lisil hidroksilasi berperan dalam hidroksilasi lisin menjadi hidroksilisin dan memerlukan vitamin C sebagai kofaktor. Hidroksilisin berperan sebagai tempat perlekatan untuk residu gula dan penting untuk pembentukan cross link yang menstabilisasi matriks kolagen ekstraseluler. d. Proses Glikosilasi Pada proses ini terjadi perlekatan sisa-sisa galaktosil dan glukosil pada sisa hidroksilisin yang spesifik. e. Pengaturan rantai dan ikatan disulfide .Tahap ini berfungsi untuk memfasilitasi pembentukan triple helix f. Pembentukan triple helix. Langkah penting pada biosintesis prokolagen intraseluler adalah gabungan tiga rantai α yang saling melingkar membentuk triple helix (prokolagen). Hidrosiprolin pada proses ini berperan menstabilisasi ikatan triple helix yang terbentuk Tahap sekresi prokolagen dari intraseluler ke ekstraseluler. Tahap ekstraseluler. a. Pemutusan peptida non-helix oleh spesifik protease (prokolagen peptidase) sehingga menghasilkan tropokolagen. b. Pembentukan fibril Tropokolagen yang terbentuk bergabung menjadi fibril kolagen. c. Pembentukan cross link. Struktur fibril diperkuat dengan cara membentuk kovalen cross link antar molekul tropokolagen yang telah terbentuk. Proses ini dikatalisa oleh enzim lisin oksidase dengan melibatkan hidroksilisin. Fibril-fibril kolagen yang telah diperkuat dengan cara membuat cross link kemudian akan membentuk serat kolagen. Sintesa kolagen tipe I (Mc Gray-Hill, 2006)