Tujuan
Obat tradisional di indonesia
Manfaat
wawasan bagi penulis dalam menganalisis
kandungan bahan kimia obat (BKO) yang biasa
ditambahkan dalam sediaan obat tradisional,
khususnya Sibutramin Hidroklorida dalam jamu
pelangsing.
Metode Eksperimental laboratorium berdasarkan
Metode analisis Bpom
Bahan Uji
Bahan penelitian ini adalah 8 produk jamu
pelangsing, pengambilan sampel dilakukan dari 3
pasar Tradisional yang ada di wilayah Depok Timur.
Prinsip penelitian
Analisa kualitatif dan kuantitatif Sibutramin Hidroklorida
dalam jamu pelangsing melalui teknik pemisahan dan
perhitungan terhadap luas puncak dengan metode kromatografi
cair kinerja tinggi system Gradien yang sebelumnya dipisahkan
dengan metode kromatografi lapis tipis.
Sampling
Preparasi
Kromatografi lapis
tipis
Uji Kesesuaian
Sistem
Hasil
Analisa Hasil
Luas puncak kromatogram
Gunakan luas puncak sibutramin
Hidroklorida pada kromatogram untuk
Dimana:
menghitung kadar sibutramin hidroklorida Au = Luas puncak sibutramin
HCl larutan uji
dalam contoh. Hitung kadar sibutramin
Ab = Luas puncak sibutramin
hidroklorida % (b/b) dalam contoh, dengan HCl larutan baku
Bb = Bobot baku
rumus:
Bu = Bobot contoh
Fu = Faktor pengenceran
larutan uji
Fb = Faktor pengenceran
larutan baku
Kb = Kemurnian baku
100 = Faktor konversi untuk
persentase
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4 bercak 1
0.3 bercak 2
0.2 bercak 3
0.1 bercak 4
0 bercak 5
Kadar rata-rata Sibutramin hidroklorida
8.68
5.9
Sampel E Sampel G
UKS An. Kualitatif An. Kuantitatif
SBR waktu Sibutramin Bahan kimia obat
retensi < 1% positif bila nilai hasil isolasi
dan luas area Rf pada KLT dan seperti
< 2% waktu retensi Sibutramin, tidak
Faktor As 0,9-
pada KCKT diperkenankan
antara baku dan
1,5 terdapat dalam
sampel sama.
Baseline harus sediaan obat
stabil tradisional