Bangkai, Darah,
Daging Babi, Hewan
yg disembelih dgn
menyebut nama
selain Allah
(QS Al-Baqarah : 173)
Surat lainnya : QS. Al-Maidah:3, QS. Al-$QDP145, QS. An-
Nahl:115
Binatang buas
(Diriwayatkan pada 8 E
Pengecualian
HR. Bukhari - Muslim
???
Orange Flavor :
-Natural
Bagaimana
-Artificial kehalalannya ?
-Nature Identical
Produk Olahan Teknologi adalah Syubhat
>@
"(Sesuatu) yang halal telah jelas dan yang haram juga telah jelas,
dan diantara keduanya ada perkara Syubhat (samar-samar).
Barangsiapa menjaga diri dari perkara yang syubhat itu berarti ia
telah menjaga agama dan kehormatannya. Barangsiapa terjatuh
ke pada yang syubhat berarti ia telah terjatuh dalam yang haram.
... Ketahuilah, di dalam tubuh terdapat segumpal darah, jika ia baik
maka akan baiklah seluruh tubuh. Namun jika ia rusak maka akan
rusak pulalah seluruh tubuh, ketahuilah bahwa segumpal darah
WHUVHEXWDGDODKKDWL(HR. Bukhari dan Muslim)
Sertifikat
Halal
www.halalmui.org
6 Januari 2012
HAS 23000
6 Januari 1989
LPPOM MUI didirikan
1988
Isyu Lemak Babi
Sekilas Perkembangan LPPOM MUI
1. LPPOM MUI Pusat (Nasional) dan 33 LPPOM
MUI Provinsi.
2. Presiden World Halal Food Council (WHFC)
3. Standar HAS 23000 yg menjadi rujukan
Internasional.
4. Kerjasama (memberi pengakuan) 41 Lembaga
Sertifikasi Luar Negeri
5. Sertifikasi Halal On Line (Cerol-SS23000)
Bagaimana meyakinkan
Masyarakat bahwa produk
Konsisten halal selama masa
berlaku sertifikat halal ?
Alasan Pentingnya Penerapan SJH
(Perspektif Teknologi, Manajemen & Bisnis)
Perkembangan Teknologi
Kepercayaan
Prinsip
SJH
Partisipatif
Absolut
Sertifikat Halal
Fatwa tertulis dari MUI yang menyatakan kehalalan suatu
produk sesuai dengan Syariat Islam, setelah melalui proses
audit yang dilakukan oleh LPPOM MUI.
Kriteria :
Pernyataan yang menjadi
syarat kunci bahwa perusahaan
memenuhi kehalalan produk
Tujuan :
Peserta memahami kriteria
pada Sistem Jaminan Halal
Pimpinan perusahaan/Manajemen
Puncak harus membuat kebijakan
halal tertulis.
komitmen untuk memproduksi produk halal
IV. BAHAN
Kategori Bahan :
Bahan baku, tambahan dan penolong
1. Bahan bukan dari babi dan tidak mengandung
bahan dari babi dan turunannya.
2. Bahan bukan khamr (minuman beralkohol) dan
tidak mengandung Khamr dan turunannya yang
diperoleh melalui pemisahan secara fisik.
3. Bahan bukan darah, bangkai, dan bagian dari
tubuh manusia dan tidak mengandung darah,
bangkai dan bagian dari tubuh manusia
4. Bahan tidak boleh dihasilkan dari fasilitas produksi
yang juga digunakan untuk produk yang menggunakan
babi atau turunannya.
5. Bahan tidak bercampur dengan bahan haram dan najis.
6. Bahan yang memiliki kemungkinan diproduksi dengan
fasilitas yang sama dengan bahan dari babi dan atau
turunannya harus didukung dengan surat pernyataan
bahwa fasilitas bebas bahan babi.
7. Untuk bahan turunan hewani harus dari hewan halal
yang disembelih sesuai syariat Islam (dibuktikan
dengan sertifikat halal yang valid).
8. Produk Mikrobial
Bahan tidak menyebabkan infeksi dan intoksikasi bagi
manusia.
Media pertumbuhan, bahan aditif dan bahan penolong tidak
mengandung bahan dari babi atau turunannya.
Untuk produk mikrobial yang diperoleh tanpa pemisahan,
maka media pertumbuhan harus suci dan dari bahan halal.
Produk mikrobial yang tumbuh pada media yg terkena najis
(namun bukan berasal dari babi) adalah halal jika produk
dapat dipisahkan dan disucikan menggunakan WDWKLUV\DUL
(pembersihan menggunakan air sejumlah tertentu untuk
membersihkan najis).
Produk Mikrobial yang menggunakan mikroba rekombinan,
tidak menggunakan gen yang berasal dari babi atau manusia.
9. Alkohol/Ethanol
Bukan berasal dari industri minuman ber-alkohol (khamr)
Pada produk yang dikonsumsi langsung, maka kadar alkohol
harus tidak terdeteksi.
Kadar ethanol pada produk intermediet tidak lebih dari 1 %
Produk samping dari industri minuman beralkohol atau
turunannya:
- Jika dalam bentuk cair, maka tidak boleh digunakan jika
diperoleh melalui pemisahan secara fisik.
- Jika dalam bentuk padatan, seperti brewer yeast, maka dapat
digunakan jika telah dicuci untuk menghilangkan rasa, bau dan
warna.
- Dapat digunakan jika bahan dihasilkan dari reaksi kimia atau
biotransformasi (menggunakan enzim atau mikroba)
Aktivitas Kritis :
Proses produksi yang terkait yang dapat berpengaruh
terhadap status kehalalan dari produk.
Pembelian (Purchasing)
Produksi
Penyimpanan (Storage)
Terdapat prosedur tertulis penyimpanan bahan dan
produk.
HAS 23000:2
Ruang Lingkup
Kebijakan dan prosedur sertifikasi halal dalam
proses sertifikasi halal.
A B
Prosedur Sertifikasi Halal Online (Cerol-SS23000)
Keterangan :
(1) Bagian Keuangan (Finance)
(2) Bagian Auditing & SJH
(3) Bagian Auditor ------ Bagian Auditing & SJH
(4) Bagian SJH
(5) Bagian Admin Komisi Fatwa
(6) Bagian Sertifikasi
Kebijakan Umum
Jenis produk untuk sertifikasi halal : makanan,
minuman, obat-obatan dan kosmetika, baik
berupa bahan baku, produk intermediet dan
produk akhir serta produk pendukungnya.
Pendaftaran
Pendaftaran
Perusahaan yang disertifikasi oleh LPPOM MUI Propinsi
melakukan pendaftaran di LPPOM MUI Propinsi
perusahaan yang disertifikasi oleh LPPOM MUI Pusat
dapat melakukan pendaftaran di LPPOM MUI Pusat
maupun LPPOM MUI Propinsi.
Perusahaan nasional dengan lokasi kantor pusat dan
pabrik/outlet di propinsi.
Perusahaan Luar Negeri (produk impor) dengan
pemasaran di propinsi tertentu.
Restoran lokal yang memiliki cabang di banyak
propinsi.
1. Kebijakan dan Prosedur
Prosedur Pendaftaran
Pendaftaran dapat dilakukan secara offline dan online*.
Pendaftaran secara offline dapat dilakukan di
(i) LPPOM MUI Propinsi
(ii) Badan POM RI untuk produk eceran (retail), tetap
melakukan dengan CEROL
Formulir pendaftaran harus diisi lengkap, disertai dengan
dokumen pendukungnya.
Khusus untuk perusahaan yang berada di Cina,
pendaftaran dapat dilakukan melalui kantor representatif
LPPOM MUI di Cina
(email: china_halalregistration@halalmui.org).
* Pendaftaran melalui CEROL-SS23000 ; www. e-lppommui.org
Pembiayaan Sertifikasi
Pelaksanaan Audit
Pada pendaftaran sertifikasi yang melalui BPOM RI,
penjadwalan audit dilakukan bersama antara BPOM
RI dan LPPOM MUI.
Pengaturan transportasi dan akomodasi menjadi
tanggungjawab perusahaan.
Audit dilaksanakan pada jam kerja.
Audit meliputi pemeriksaan dokumen, observasi
lapangan, pemeriksaan fisik bahan dan pengambilan
sampel (jika dibutuhkan).
Pengembangan Produk/Fasilitas
Pengembangan mencakup : (i) penambahan produk
untuk disertifikasi (produk baru / reformulasi /
penggantian nama) (ii) penambahan fasilitas produksi
(iii) penambahan gerai/outlet bagi restoran.
Menjadi tambahan Lampiran Sertifikat Halal
Pengembangan produk/penambahan fasilitas/gerai
disampaikan secara tertulis ke LPPOM MUI dengan
pengisian aplikasi pendaftaran.
Perlu atau tidaknya dilakukan audit berdasarkan status
SJHnya. Khusus untuk restoran, penambahan
gerai/outlet tetap dilakukan audit.
I. Kebijakan dan Prosedur
1. Tepung beras, tepung beras ketan, tepung jagung, tepung ubi, gandum
2. Pati singkong (tapioka), maizena, sagu
3. Garam
4. Barang tambang (mineral, bentonit, zeolit, silica, fosfat)
5. Air dried/freeze dried vegetable with no additive (anti sticking agent), herbal,
bumbu kering, teh kering
6. Kimia (natrium karbonat, HCl, H2SO4, bahan boiler)
7. Ekstrak bahan nabati (kopi, teh, essential oil) yang tidak menggunakan filler
dan/atau tambahan solvent
8. Madu, pollen, royal jelly (tidak menggunakan bahan additive dan/atau filler)
9. Gas
10. Rumput laut, karagenan, alginate
11. Arang aktif
12. CPO (Crude Palm Oil)/minyak sawit kasar
13. Bihun, soun, misoa tanpa penambahan bahan aditif
14. Minyak wijen murni
Produk Beresiko Rendah
Karakteristik :
D^ dan
Produk Beresiko
Karakteristik :
Produk diluar kategori produk No Risk dan
Low Risk
Produk Beresiko Tinggi
Karakteristik :
Melibatkan bahan hewani dan/atau bahan kritis lainnya
1. Gelatin.
2. RPH (Rumah Potong Hewan)
3. Whey dan lactose dengan bahan baku
dari perusahaan lain.
4. Animal rennet.
5. Casing kolagen.
6. Kondroitin.
7. Kolagen.
KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Perubahan Data Sertifikasi
2. Penerbitan Surat Keterangan dalam Proses Sertifikasi
3. Penerbitan Surat Keterangan Halal
4. Masa Tenggang Proses Sertifikasi Halal
5. Revisi Sertifikat Halal
6. Legalisir Sertifikat Halal
7. Upgrade Sertifikat Halal
8. Jaminan Pasca Sertifikasi
9. Inspeksi Mendadak (Sidak)
II. Ketentuan Lain-lain
Terima kasih
Identifikasi Titik Kritis Bahan Hewani
Bahan Hewani
Susu, Telur, Ikan Daging dan hasil samping (lemak, tulang, kulit, dll)
Ya Tidak
Tidak Ya
TK Non TK
Haram Apakah Hewan disembelih sesuai
GHQJDQ6\DULDW,VODPGDQPHPLOLNL
SH MUI atau lembaga yang diakui
LP POM MUI ?
Tidak Ya
Ya Tidak
TK Non TK
Darah
- Tepung plasma
opembentuk gel pada produk daging
opengganti sebagian tepung gandum
pada pembuatan roti
opengganti fungsi albumen telur pada
pembuatan cake
- Konsentrat globin
o mengganti sebagian daging bebas lemak
pada produk patty (sifat fungsionalnya seperti
protein kedelai dan susu)
- Fibrinogen
o pembentuk gel pada produk daging
- Media pertumbuhan mikroba (contoh : blood agar)
Bulu/Rambut (bristle, hair , feather)
- Asam amino (sistein, fenilalanin)
o sistein digunakan dlm pembuatan
flavor, pengembang roti
o fenilalanin sbg bhn penyusun
aspartam
Digunakan sebagai kuas pengoles
roti,dll.
Susu :
Keju
Susu yang digumpalkan dengan asam atau enzim penggumpal
(bisa berasal dari hewan / mikroba / tanaman)
Hasil samping : whey, laktosa, casein/caseinat
Laktosa :
Hasil samping pembuatan keju ( whey yang telah dipisahkan
mineral dan proteinnya) perlu dikritisi penggumpal susu
Whey :
Fase cair dari pembuatan keju perlu dikritisi penggumpal susu
Audit whey dan turunan whey perlu perhatikan sumber liquid whey
Kasein dan Kaseinat :
Dari whey direaksikan dengan NaOH/Ca(OH)2
Keju
Susu Mineral & Protein
+rennet
Whey
Laktosa
+NaOH/Ca(OH)2
Pengolahan ?
Tidak Ya
Ya Tidak
Tidak Ya
Tidak Ya
Non TK TK
TK Haram
29
Produk Mikrobial
TK
Khamr (minuman
beralkohol )
Inokulum Mikroorganisme
Kultur Reaktivasi
(dormant) Propagasi
Untuk pengembangan
inokulum dan fermentasi
produk, mikroorganisme
membutuhkan MEDIA.
bahan penyusun media bisa
berasal dari bahan haram
Fermentasi produk
Pemanenan
Produk Mikrobial
Karakteristik dan Sumber Bahan Kompleks yang Digunakan Sebagai Bahan Dasar Media
No Bahan Sumber
Nutrient Agar :
- Beef extract *) 3g
- Pepton*) 5g Agar miring
- Agar 15 g
- water 1 000 g
Nutrient Broth :
- Beef extract*) 3g Propagasi
- Pepton*) 5g ( media cair)
- Water 1 000 g
*) titik kritis
Contoh Enzim dari Pankreas Babi
Bahan Penolong
1. Antifoam
Busa meruapakan problem pada fermentasi karena
menyebabkan hilangnya sel dari media (autolysis) shg
digunakan antibusa
contoh silikon, sulphonates, esters, and animal fat
(lard) or fatty acids from animal fat
2. Activated carbon.
dapat berasal dari kayu, tempurung kelapa atau tulang
hewan
TK
Tidak Ya
Non TK TK
Pohon Keputusan
Identifikasi Titik Kritis Bahan Lain-lain
FLAVOR
Titik kritis :
Bahan Sintetik
Contoh : aspartam, taurin, resin, pewarna
sintetik, dll
Titik kritis :
- Gelatin sumber ?
Coloring/ Pewarna :
Bahan dalam bentuk bubuk atau cair yang berfungsi memberi warna
Natural Colorings
Dapat Bersumber dari tanaman dan hewan
Annato, safron, kunyit, beet, paprika, dari tulang/darah ,
pemanasan gula (caramel), fermentasi (red yeast rice/angkak
oleh Monascus purpureus), dll.
Contoh: bixin, chlorophyl, betanin, xantaxanthine, carbon
black, erythrosine dll.
Titik kritis :
Sumber, solvent, coating/matrix untuk meningkatkan
stabilitas dan dapat ditambah dg emulsifier
Synthetic Colorings
Contoh : Brilliant blue, tartrazine, erythrosine, sunset yellow.
starting materials tidak kritis , tapi terkadang ditambah
activated carbon dalam proses purifikasi.
Asam Amino
Contoh : glycine dapat diperoleh synthetic, cystein/cystine dari
rambut manusia atau bulu bebek, asam glutamat dari proses
fermentasi .
Titik Kritis :
- Sumber
- Asam amino glutamat : ingredient of media fermentation
- Enzyme digunakan untuk pemisahan L dari DL asam amino
yang diproduksi secara sintetik kimia seperti E-asilase untuk
sintesis L-methionine.
Titik Kritis :
- Corn syrup solid : enzyme, decoloring/refining
- Vegetable oil : sumber, refining, antioxidant
- Caseinate adalah protein susu dg menggunakan
coagulation agent (rennet) sumber
- Emulsifier : sumber
- Anti caking agent : sumber
- Food coloring : sumber, solvent, coating
Enzim
Enzim adalah katalis biologis yang akan
meningkatkan reaksi kimia/biokimia .
Urine Urokinase
- Sumber
- Enzim Mikrobial : ingredient fermentation media & processing
aids termasuk bahan pemecah sel jika intracellular enzyme
- Purifikasi contoh ion exchange resin untuk chromatography &
drying (spray drying).
- Additives untuk stabilisasi liquid enzyme : gula (glucose,
sucrose, lactose, amino acid, ascorbic acid dll)
Titik Kritis
Tanaman Hewan Mikrobial Sintetik
Tujuan
Analisis laboratorium
dilakukan hanya jika
diperlukan.
Tahun 2011 :
Kebijakan tentang
Analisa Produk Daging
Studi Pendahuluan Audit di Lokasi
Dokumen Bahan (Bahan, proses produksi,
fasilitas produksi, peralatan,
(on desk appraisal) produk, SJH,dll)
a. SDS PAGE
Mendeteksi protein hewani daging olahan
b. PCR
Mendeteksi DNA dari produk daging olahan
c. Protein Rapid Test Kit
Antibody-antigen technology
Jenis Dokumen Bahan
untuk Sertifikasi Halal
Sertifikat Halal
Fatwa tertulis tentang status kehalalan suatu produk dari MUI
atau lembaga sertifikasi halal yang diakui MUI dan masih
berlaku.
Spesifikasi
Informasi produk yang menyatakan deskripsi produk/proses,
komposisi, kandungan atau sumber suatu bahan.
Poin-poin Penting
Penggunaan Dokumen Bahan :
Sertifikat Kosher
Tidak dapat
diterima
Hirarki Dokumen
Dalam Penetapan Pengakuan Bahan :
Sertifikat Halal
Spesifikasi /
Alur Proses
Pork Free
Facility
Standard Dokumen
Bahan Nabati
Standar Dokumen Bahan Nabati :
Sertifikat Halal
untuk bahan nabati yang menggunakan
bahan tambahan atau penolong proses dari
hewani/ bahan kompleks / bahan kritis.
Persyaratan
logo halal
Diperlukan Informasi
Sumber Glyceril mono
oleat dan flow process
vegetable oil
Sumber enzim?
Sumber
discoloring
agent?
Hydrolisis
agent?
Hydrolysis Agent:
HCl
Dapat Diterima
Standar Dokumen
Bahan Hewani
Standar Dokumen Bahan Hewani
Sertifikat Halal
untuk bahan-bahan yang berasal dari mamalia
/ unggas atau bahan kompleks lain (flavor,
MSG, produk turunan susu yang
berkemungkinan melibatkan turunan hewan
seperti keju, whey dan laktosa)
Daging Impor
harus didukung dokumen/kondisi :
Sertifikat Halal
Dokumen lain (dokumen pengapalan, dokumen
kesehatan dll).
Sertifikat Halal cocok dengan dokumen lain
Dokumen memiliki lot number, plant number,
date of slaughtering, dll yang sesuai.
Dokumen sesuai dengan kemasan / label.
Turunan Susu
Dokumen CoA
tidak
menjelaskan
proses bahan
30
Standar Dokumen
Bahan Mikrobial
A. niger
Bacteria
Menggunakan
gelatin babi
PROSEDUR PERSETUJUAN
PENGGUNAAN BAHAN BARU
PROSEDUR PERSETUJUAN
PENGGUNAAN BAHAN BARU
Perubahan Note :
Jenis Bahan Status halal belum
Perubahan
Bahan tentu sama
Perubahan Bentuk jaminan halal
Pabrikan dari perusahaan
Tujuan
Mampu merencanakan pengembangan SJH
Mampu merancang dokumentasi SJH
Mampu mengimplementasikan SJH
Mampu mengevaluasi efektifitas
implementasi SJH
STEP BY STEP
PENGEMBANGAN, DOKUMENTASI
DAN IMPLEMENTASI SJH
STEP BY STEP
Pengembangan, Dokumentasi
dan Implementasi SJH
Evaluasi
Implementasi SJH
Implementasi SJH
Menyusun Dokumentasi SJH
Mengembangkan SJH Berbasis Kriteria SJH
STEP BY STEP
Pengembangan, Dokumentasi
dan Implementasi SJH
Evaluasi
Implementasi SJH
Implementasi SJH
Menyusun Dokumentasi SJH
Mengembangkan SJH Berbasis Kriteria SJH
Tindakan
Perbaikan Penerapan
Monitoring
dan Evaluasi
Produk Beresiko
Perbedaan Isi
Dokumentasi SJH
Perbedaan ISI
Dokumentasi SJH
5. Analisis Gap
Satu langkah awal yang penting dalam
pengembangan SJH adalah MEMBANDINGKAN
sistem manajemen (mutu) yang ada di perusahaan
dengan kriteria-kriteria SJH
6 Dan seterusnya
STEP BY STEP
Pengembangan, Dokumentasi
dan Implementasi SJH
Evaluasi
Implementasi SJH
Implementasi SJH
Menyusun Dokumentasi SJH
Mengembangkan SJH Berbasis Kriteria SJH
Tergantung pada :
1. Kategori Produk
2. Proses Bisnis Perusahaan
PRODUK TIDAK BERESIKO
Karakteristik :
d
yaitu :
1. Tepung beras, tepung beras ketan, tepung jagung, tepung ubi, gandum
2. Pati singkong (tapioka), maizena, sagu
3. Garam
4. Barang tambang (mineral, bentonit, zeolit, silica, fosfat)
5. Air dried/freeze dried vegetable with no additive (anti sticking agent), herbal,
bumbu kering, teh kering
6. Kimia (natrium karbonat, HCl, H2SO4, bahan boiler)
7. Ekstrak bahan nabati (kopi, teh, essential oil) yang tidak menggunakan filler
dan/atau tambahan solvent
8. Madu, pollen, royal jelly (tidak menggunakan bahan additive dan/atau filler)
9. Gas
10. Rumput laut, karagenan, alginate
11. Arang aktif
12. CPO (Crude Palm Oil)/minyak sawit kasar
13. Bihun, soun, misoa tanpa penambahan bahan aditif
14. Minyak wijen murni
Lampiran :
1. Daftar seluruh bahan yang digunakan
2. Diagram alir proses produksi
3. Form laporan berkala
PRODUK BERESIKO RENDAH
Karakteristik :
D^
Lampiran :
1. Daftar seluruh bahan yang digunakan
2. Diagaram alir proses produksi
3. Form laporan berkala
PRODUK BERESIKO
<Z<dZ/^d/<
Lampiran :
1. Panduan Halal
2. Pohon keputusan Identifikasi titik kritis :
a. bahan tanaman
b. bahan hewani dan turunannya
c. bahan mikrobial
d. bahan lainnya
e. penyimpanan bahan dan lini produksi
f. distribusi, transportasi dan display (untuk restoran)
3. Prosedur detail dari aktivitas kritis
4. Matrik bahan yang telah disetujui LPPOM MUI
5. Daftar pertanyaan audit internal
6.. Format Laporan Berkala
Lampiran (lanjutan)
7. Contoh Form ketidaksesuaian
8. Daftar Lembaga sertifikasi halal yang diakui MUI
9. Contoh form Hasil Management Review.
10. Surat Penunjukan Tim Manajemen Halal
11. Contoh Form Administrasi (traceability) :
a. Pembelian/pengadaan barang
b. Penerimaan barang
c. Penyimpanan barang
d. Penggunaan bahan baru
e. Pergantian bahan
f. Pengiriman produk
STEP BY STEP
Pengembangan, Dokumentasi
dan Implementasi SJH
Evaluasi
Implementasi SJH
Implementasi SJH
Menyusun Dokumentasi SJH
Mengembangkan SJH Berbasis Kriteria SJH
STEP BY STEP
Pengembangan, Dokumentasi
dan Implementasi SJH
Evaluasi
Implementasi SJH
Implementasi SJH
Menyusun Dokumentasi SJH
Mengembangkan SJH Berbasis Kriteria SJH
I. Kendali dokumen
1. Halaman Pengesahan
2. Daftar Distribusi Dokumen
(Copy Terkontrol / Tidak Terkontrol)
3. Daftar Revisi Dokumen
II. Pendahuluan
1. Informasi Umum Perusahaan
Berisi informasi perusahaan : nama, alamat, jenis
usaha/produk, sejarah, kapasitas produksi, tempat maklon
(jika ada), jumlah lini produksi, jumlah tenaga kerja,
jangkauan pasar, dll.
2. Tujuan Penyusunan Manual
Agar menjadi pedoman penerapan SJH untuk menjaga
kesinambungan proses produksi halal
3. Ruang Lingkup
menjadi panduan implementasi SJH di Perusahaan sesuai HAS
23000 untuk seluruh unit Perusahaan yang terkait dengan
proses produksi halal, termasuk maklon dan gudang sewa.
HAP : adalah aktifitas dalam rantai produksi yang harus dikontrol dengan SOP
Halal untuk mencegahHAP : Halal perubahan
terjadinya Assurance status
Point halal suatu produk
Prosedur (SOP)
Suatu perangkat instruksi yang dibakukan untuk
menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu.
Mencakup :
- Apa yang dilakukan
- Bagaimana prosedur melakukannya
- Siapa (pelaksana dan otoritas)
- Dokumen apa yang dipersiapkan, dll
Penanganan Produk
Yang Tidak Memenuhi Kriteria
Sudah
Efektif ?
1
4_
LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKA
MAJELIS I'LAMA IIIDONESIA
Gedung l\{ajelis Ulama Indonesia Jl. Proklamasi No. 51, Lt. III, Menteng, Jakarta Pusat Telp. : 021-3918917,021-3918890, Frx:021-3924667
Kampus IPB Baranangsiang Jl. Raya t",r,Tfij,r.*[ii1ffi.*;,:J.t;1 - 83s8748 (Hunting); F'ax. 0251 - 83s8747
Halal Positive List of Materials terdiri dari bahan-bahan yang tidak kritis (non critical
materials) dari aspek kehalalan yang umulnnya digunakan pada industri pengolahan. Daftar
bahan ini dibuat berdasarkan kajian LPPOM MUI dengan mempertirnbangkan sumber
bahan yang digunakan pada skala produksi komersial. Perusahaan yang menggunakan
bahan-bahan yang terdapat dalam Hulal Positive List of Materials memperoleh kemudahan
dalam hal berikut:
1. Pada proses seleksi bahan baru, bahan yang termasuk dalam Halal Positive List of
Materials tidak memerlukan persetujuan penggunaan bahan dari LPPOM MUI sebelum
digunakan.
2. Pada proses penerimaan bahan datang, bahan yang termasuk dalam Halal Positive List
of Materials tidak perlu dilakukan pemeriksaan kesesuaian nama bahan, nama produsen
dan negara asal.
3. Pada proses registrasi sertifftasi produk yang menggunakan bahan yang termasuk dalam
Halal Positive List of Materials, dokumen pendukung bahan tidak diperlukan. Kecuali
jika bahan tersebut menggunakan nama dagang yang tidak sama dengan nama
bahano maka dokumen spesifikasi bahan tetap diperlukan. Saat proses audit,
auditor masih akan memeriksa dokumen pendukung bahan jika diperlukan.
Halal Positive List of Materials dapat dilihat pada Tabel berikut:
BAHA]\{ TAMBAF{G
1. Bahan tambang: Pada skala produksi komersial, bahan
1. Loganr/non logam: Aluminium (A1), ini berasal dari bahan tambang/galian.
Chromium (Cr), Magnesium (Mg),
Natrium (Na), Nikel (Ni), Silika
(Si), Timah (Sn), Titanium (Ti),
Znk (Zn)
2. Bentuk oksida logarn/non logam:
MgO, NiO, SiO2, SnO, TiO2, ZnO,
3. Oksidator/reduktor dari logarnl non
logam, contoh: hidrogen peroksida
(HzOr; dan natrium borohidrat
INaBH+)
4. Tanah hat klav\
Page3 ofl0
LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Gedung Majelis Ulama Indonesia Jl. Proklamasi No. 51, Lt. III, Menteng, Jakarta Pusat Telp. : 021-3918917, 021-3918890, Ftx ,t 021-3924667
Krmpus IPB Baranangsiang Jl. Raya *,",1illri,rjnli1il.ffrTJl - 83s8748 (Hunting); Fax.025t - 83s8747
BAHAN KIMIA
j Gas: hidrogen (Hz), klorin (Clz), Sumber bahan ini berasal dari udara atau
nitrogen (N2), oksigen (Oz), merupakan reaksi arfiara komponen gas
karbondioksida (COz), amoniak (NH3), yang sumber awalnya berasal dari udara.
hidrogen sulfida (HzS)
a
J. Pewarna sintetik: Pada skala produksi komersial, bahan
1. El02
artrazinelFD&C Yellow 5
T ini diperoleh secara sintetik dengan cara
2. E I 04 Quinoline YellodFood mereaksikan bahan-bahan kimia yartg
Yellow 13 berasal dari petrokimia/minyak bumi
3. 8110 Sunset Yellow FCF/FD&C dan/atau batuan. Bila ada tahap
Yellow 6 purifikasi pada proses pembuatannya,
4. E 122 Carmois ine/Azorubine yang digunakan pada umumnya adalah
5. E124 Ponceau 4R bahan penolong proses karbon aktif
6. El27 Errutlttosine BS/FD&C Red 3 yang berasal dari kuyo, charcoal,
7. E129 Allura Red AC/FD&C Red 40 tempurung kelapa atau dari bahan
8. 32 IndigotineAndigo Carmine/
E 1 tambang.
FD&C Blue 2
9. E133 Brilliant Blue FCF/ FD&C
Blue I
10. E155 Eurocert Brown HT /
Chocolate Brown HT
11. E17l Titanium dioxide
12. E103 Chrysoine resorcinol
13. E105 Fast Yellow AB
I4.El07 Yellow 2G
15.EI28 Red 2G
16. E131 Patent Blue V
17.8142 Green S/Acid Brilliant Green
BS
18. E151 Black PN/Brilliant Black BN
Pase 4 ofl
WAIJA:E
LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
III, Menteng, Jakarta Pusat Telp. : 021-3918917, 021-3918890, Ftx t 021-3924661
Gedung Majelis Ulama Indonesia Jl, Proklamasi No. 51, Lt.
Kampus IPB Baranrngsiang JL Raya Pajajarrn Bogor 16144 Telp. ; 0251 - 8358748 (Hunting); Fax. 0251 - 8358747
Website l www.halalmui.org
r'
LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Gedung Majelir Ulama Indonesia Jl, Proklamasi No. 51, Lt. III, Menteng, Jakrrta Pusat Telp. l 021-3918917, 021-3918890, Fax t 021-3924667
Kampur IPB Brrrnangrlang rl. Rrya *,',1iil3r..r[iifr,l;HJfft - 83s8748 (Hunting); Fax. 0251 - 83s8747
:"['
V;Nfis.)&
LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKA
MAJELIS ULAIVIA INDONESIA
III, Menteng, Jakarta Pusat Telp, : 021-3918917, 021-3918890, Fax t 021-3924667
Gedung Mrjelis Ulama Indonesia Jl, Proklamasi No. 51, Lt.
Kampus IPB Baranangsiang Jl. Raya Pajajaran Bogor 16144 Telp. : 0251 - 8358748 (Hunting); F'ax. 0251 - 8358747
Website : www.halalmui.org
BAHAN MIKROBIAL
18 Produk mikrobial: Produk berasal dari bahan nabati yang
l. Angkak diperoleh dengan cara fermentasi alami.
2. Dadih
3- Nata mentah (nata de coco, nata de
aloe, nata de pina, dan lain-lain)
4. Natto
5. Oncom hitam
6. Oncom merah
7. Tape (ketaq singkong)
8. Tenrpe
LAIN.LAIN
l9 Gum-polimer atau hidrokoloid murni Pada skala produksi komersial, bahan
dan bentuk garamnya: tersebut diperoleh melalui ekstraksi fisik
1. Alginat dari tanaman dan dilanjutkan dengan
2. Galaktomanan pemurnian menggunakan bahan kimia.
3. Glukomanan Bentuk garam dari gum polimer atau
4. Guar gum hidrokoloid umunrnya diperoleh dengan
5. Gum Arab cara mereaksikannya dengan suafu
6. Karagenan bahan kimia.
7. Konjacgum Pengecualian: jika terdapat
8. Taragum penambahan bahan aditif.
20 Polimer berbasis selulosa: selulosa, Selulosa merupakan senyawa organik
CMC (Carboxy Methyl Cellulosel yang umunmya berasal dari tumbuhan.
karboksi metil selulosa), selulosa Bahan ini dapat dimodifftasi secara
diasetat, selulosa eter, selulosa triasetat kimia menghasilkan polimer berbasis
selulosa-
2l Polimer sintetik: polietilen (PE), Polimer ini secara umum diperoleh
polipropilen (PP), polistiren (PS), secara sintetik dengan bahan baku
polivinil alkohol (PVA), polivinil monomer berasal dari minyak bumi.
klorida (PVC), polivinil pirolido4 poli
akrilat dan garamnya, polieter, poliurea,
poliuretaq poliamin
22 Air industri Air industriadalah air yang digunakan
sebagai bahan baku industri, baik yang
melalui atau tidak melalui proses
pengolahan/pemurnian (water
:['
LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT,OBATAN DAN KOSMETIKA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
III, Menteng, Jakarta Pusat Telp. : 021-3918917, 021-3918890, Fg.x : 021-3924661.
Gedung Majelis Ulama Indonesia Jl" Proklamasi No. 51, Lt"
Kampus IPB Baranangsiang JI. Raya Pajajaran Bogor 16144 Telp, : 0251 - 8358748 (Hunting); Fax.025l - 8358747
Website : www.hrlalmui.org
F4
P^r" tO nf lO /