RIAN TRIYATNA
IMAM PERDANA FIRDAUS
YUDA HIDAYATULLAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dapat dianggap sebagai seni, salah satu senyawa organik yang dapat disintesis
adalah aspirin. Dimana aspirin merupakan obat bebas hasil reaksi asam asetil.
Sedangkan efek samping dari aspirin yang sering terjadi yaitu tukak lambung,
digunakan sebagai pencegah atau melepaskan dingin atau infeksi pernafasan akut.
Sangat penting bagi seorang farmasis untuk mengetahui sifat sifat dari
yang terjadi pada reaksi pembuatan aspirin sehingga kita akan mampu membuat
obat dengan kualitas yang baik. . Aspirin dapat disintesis dari asam salisilat dengan
anhidrida asetat dan menggunakan katalis proton dan akan menghasilkan asam
Melihat besarnya manfaat dari aspirin atau asetosal tersebut maka penting
bagi seorang farmasis untuk mengetahui cara sintesis dari senyawa ini.
B. Rumusan masalah
Maksud percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami sintesis aspirin
D. Tujuan Percobaan
Tujuan Percobaan ini yaitu untuk melakukan sintesis aspirin dari asam
salisilat dan anhidrat aseat dengan menambahkan asam sulfat P serta menghitung
nilai rendamennya.
E. Manfaat Percobaan
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara mensintesis
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Obat obat anti inflamasi nonsteroid (AINS) merupakan suatu grup obat
yang secara kimiawi tidak sama, yang berbeda aktivitas antiinflamasi, analgesic dan
ini, yang paling umum digunakan, dan merupakan obat yang dibandingkan dengan
toleran terhadap aspirin karena itu obat-obat AINS lain bermanfaat bagi indifidu ini
(Meycek, 2001).
Aspirin adalah asam organik lemah yang unik diantara obat-obat AINS
dalam asetilasi dan juga inaktivasi siklo-oksigenese ireversibel. AINS lain termasuk
salisilat semuanya menghambat siklo-oksigenase irreversible. Secara teori,
menunjukkan bahwa dosis aspirin kecil (325 mg/hari) yang diminum tiap hari dapat
mengurangi incident infark miokard akut, dan kematian pada penderita angina tidak
Asam salisilat melalui esterifikasi gugus hidroksil fenolik asam salisilat dengan asam
asetat, dicapai tidak hanya penerimaan tubuh local yang baik melainkan juga kerja
Tidak dapat diragukan bahwa obat-obatan yang paling banyak dipakai di dunia
adalah derivate dari asam benzoate,asam o-hidroksi benzoat atau asam salisilat
yang dibuat dari fenol dan karbondioksida. Meskipun cara kerja yang tepat dari
asam salisilat tidak diketahui dengan baik, efek-efek berguna dari ester-ester dari
asam ini telah diketahui sejak dahulu kala, daun-daun yang mengandung jumlah
yang cukup dari senyawa-senyawa penawar rasa sakit dan demam ini telah dikelola
oleh Dokter dokter zaman dahulu kala. Asam salisilat merupakan suatu unsur aktif
dari salisilat adalah obat penawar rasa sakit. Aspirin dengan esternya dengan asam
Cara yang paling umum untuk membuat suatu asam dalam laboratorium
umum dan hasilnya biasanya tinggi. Garam magnesium dari asam yang mula-mula
Reaksi antara sulfat pekat dengan alcohol dapat menghasilkan ester sulfat monoalkil
atau dialkil. Monoester diberi nama alkil hydrogen sulfat, asam alkilsulfat atau alkil
bisulfat. Ketiganya sinonim. Nama diester dibentuk dari nama gugus alkil yang
ditambahkan kata sulfat. Alkil hydrogen sulfat bersifat asam, sedangkan dialkil sulfat
tidak.(Hammond, 1997).
B. Uraian Bahan
kloroform
: Hablur tidak berwarna, atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau hampir tidak
: Agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, larut dalam kloroform
: Asam sulfat mengandung tidak dari 95,0% dan tidak lebih dari 98,0% b/b H 2SO4
:Hablur atau serbuk, hitam kehijauan,bebas warna jingga dari garam hidrat
(0,05 mmol) asam salisilat dan 24 gr (30 ml, 0,75 mol) metanol absolut dalam labu.
tambahkan batu didih ke dalam labu dan pasang peralatan dengan pendingin allihn.
minyak, biarkan campuran mengalami refluks selama 2-3 jam. Dinginkan larutan
ml air. Tuangkan campuran reaksi ke dalam corong pisah 125 ml, dan pisahkan
lapisan. Hati-hati memisahkan campuran yang mengandung ester. Cuci ester kasar
saat. Pisahkan dan buang lapisan airnya. Cuci ester pada saat ketiganya dengan 30
ml air. Pisahkan lapisan dan pindahkan ester ke dalam erlenmeyer 25 ml. Keringkan
BAB III
Adapun alat yang dipakai adalah Alumunium foil, Baskom, Batang pengaduk,
Bunsen, Corong, Cawan Porselin, Erlenmeyer 250 ml, Gelas kimia 100 ml, Gelas
ukur 50 ml, 10 ml, Gelas ukur 250 ml, Kertas saring, Pipet tetes, dan Sendok tanduk.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Asam salisilat, Asam
5 ml anhidrida asetat. Setelah itu Ditambahkan dengan 5 tetes asam sulfat pekat,
sampai terbentuk endapan atau kristal. Setelah terbentuk kristal putih, maka
saring sebanyak 3 kali. Dikeringkan kristal aspirin yang didapat dari penyaringan.
Setelah itu ditimbang berat aspirin yang didapatkan dan dihitung rendamennya.
B. Pembahasan
Sintesa adalah reaksi kimia antara dua zat atau lebih untuk membentuk
suatu senyawa baru, pada percobaan ini dilakukan adalah sintesa aspirin, dimana
aspirin atau senyawa asam asetil salisilat merupakan senyawa obat bebas yang
Aspirin atau asetosal atau asam asetilsalisilat adalah turunan dari senyawa
asam salisilat yang diperoleh dari simplisia tumbuhan Cortex salicis. Sintesa asam
asetil salisilat berdasarkan reaksi asetilasi antara asam salisilat dengan anhidrat
Aspirin merupakan salah satu obat yang memiliki efek analgesik maupun
antiinflamasi yang dibuat dengan cara mensintesis atau mereaksikan asam salisilat
kedalam erlenmeyer 250 ml. Erlenmeyer ditambahkan 2,5 ml anhidrat asetat disertai
karena anhidrat asetat tidak mengandung air dan akan dengan mudah menyerap air
sehingga air yang dapat menghidrolisis aspirin menjadi salisilat dan asetat dapat
air, karena jika terdapat air maka kristal dari aspirin akan terurai menjadi asam
salisilat dan anhidrat asetat kembali atau dengan kata lain reversible (reaksi bolak-
balik). Penambahan asam sulfat pekat pada larutan campuran asam salisilat dengan
anhidrida asetat adalah berfungsi sebagai katalisator, jadi asam sulfat tidak
aktivasi sehingga energi yang diperlukan dalam sintesa sedikit, jadi reaksi berjalan
lebih cepat, dan dikocok hingga asam salisilat larut. Larutan dipanaskan selama 15
menit, Setelah asam salisilat tercampur sempurna maka larutan dipanaskan dengan
menggunakan bunsen, hal ini bertujuan untuk menghilangkan zat-zat pengotor yang
ada pada bahan sehingga aspirin yang diperoleh nanti memiliki kemurnian tinggi.
Selain itu fungsi dari pemanasan adalah untuk mempercepat kelarutan dari asam
salisilat sehingga dapat bercampur dengan sempurna, hal ini dikarenakan proses
pemanasan akan mempercepat gerak kinetik dari molekul-molekul yang ada dalam
larutan sehingga laju reaksi akan semakin cepat dan reaksi berjalan cepat. Setelah
dipanaskan, erlenmeyer didinginkan terlebih dahulu pada suhu kamar hingga dingin.
perubahan suhu yang terlalu tajam dapat mengakibatkan erlenmeyer pecah. Ketika
melalui corong. Kristal yang telah diperoleh diuji dengan larutan FeCl 3 untuk
didapatkan kristal aspirin pada kertas saring, maka kristal tersebut di keringkan
dalam oven selama beberapa menit. Setelah kering maka ditimbang massa aspirin
perhitungan massa aspirin secara teoritis. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan maka dapat diketahui berat aspirin secara teoritis adalah
2,56 gr, sedangkan berat aspirin hasil praktek adalah 1, 968 gr. Sehingga diperoleh
B. Saran
Sebaiknya alat-alat yang akan digunakan pada suatu praktikum telah
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintesis. Fakultas farmasi UMI :
Makassar.