Pembimbing :
Dr. Rety Sugiarti, Sp. M
KAMIS, 9 APRIL 2015
SHELLA AYU FRISCILLIA
2011730099
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
STASE MATA RSUD BANJAR
2015
PENDAHULUAN
Kelainan yang bisa merusak bentuk dan kejernihan kornea dapat
menimbulkan gangguan penglihatan yang hebat, terutama bila
letaknya di sentral (daerah pupil), bila kelainan ini tidak diobati
maka dapat terjadi kebutaan.
Status Pasien
Nama
: Tn. U
No. RM
: 292497
Usia
: 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Buruh
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat
: Sumanding Kulon, Rt.
01/Rw. 21, Mekarsari, Banjar
Tanggal ke poli mata : 31 April 2015
Anamnesis
Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan penglihatan buram sejak 1 bulan yang lalu.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan
Kesadaran
: Composmentis
Tanda-tanda Vital
Suhu
: Tidak diukur
Nadi
: 82 x / menit
Tekanan darah : Tidak diukur
Respirasi
: Tidak diukur
Status Generalisata
Kepala : Mata
: Pada status ophthalmicus
Hidung
: Tidak dijumpai kelainan
Leher
: Tidak dijumpai kelainan
Thorax
: Tidak dijumpai kelainan
Abdomen
: Tidak dijumpai kelainan
Ekstremitas Superior/ Inferior : Tidak dijumpai kelainan
Status Oftalmologis
OCULI DEXTRA
PEMERIKSAAN
OCULI SINISTRA
6/6
Visus
6/8 ph 6/6
Ortoforia
Baik ke segala arah
Ortoforia
Baik ke segala arah
Palpebra Superior
Palpebral Inferior
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Papil (-)
Papil (-)
Folikel (-)
Folikel (-)
Membrane (-)
Membrane (-)
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Papil (-)
Papil (-)
Folikel (-)
Folikel (-)
Membrane (-)
Membrane (-)
Conjungtiva bulbi
Oculi Dextra
Anikterik
PEMERIKSAAN
Sclera
Oculi Sinistra
Anikterik
Jernih (+)
Jernih (+)
Infiltrate (-)
Infiltrate (+)
Edema (-)
Edema (-)
Ulkus (-)
Ulkus (-)
Hipopion (-)
Hipopion (-)
Sedang (+)
Sedang (+)
Hifema (-)
Hifema (-)
Hipopion (-)
Hipopion (-)
Sentral
Bulat
Isokor
Kornea
CoA
(Camera Oculi Anterior)
Iris
Pupil
Jernih
N
Lensa
TIO (Palpasi)
Sentral
Bulat
Isokor
Resume
Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun datang ke poli mata
RSUD Banjar dengan keluhan utama visus menurun
pada okuli
sinistra sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan tersebut
disertai mata
merah, gatal dan nyeri pada daerah orbita. Ada riwayat trauma pada
mata pasien. Pasien pernah berobat ke puskesmas 1 minggu yang
lalu dan diberi obat tetes mata namun tidak ada perbaikan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam
batas
normal, Visus OD 6/6; visus OS 6/8 ph 6/6. Conjungtiva
bulbi
Okuli Sinistra didapatkan injeksi siliar, dan kornea didapatkan
adanya infiltrate.
Rencana Pemeriksaan Penunjang : Tes Fluoresein pada Okuli
Sinistra
Diagnosis : Keratitis Oculi Sinistra
KERATITIS
Keratitis merupakan peradangan pada kornea.
Gejala keratitis sakit ringan sampai berat, silau, mata berair dan kotor, lesi kornea
disertai penglihatan berkurang.
Keratitis
Epitelialis
superfisialis
Mengenai
didepan membrane
bowman
Subepitel
Mengenai
dibawah
epitel
kornea
Profunda/
Didalam
Didalam
Interstisialis
stroma kornea
kornea
No.
1.
8.
2.
9.
3.
10.
4.
11.
5.
12.
6.
13.
14.
7.
Jeniskeratitis
keratitis
Jenis
Bentuk
keratitis
Bentuk
keratitis
Edema
epitel berbercak-bercak;
namun
terutama di
Erosi
kecil-kecil
terputus fluorescin;difus
terutama
sepertiga
Erosi kecil-kecil
mencolok
di daerah terpulas
pupil fluorescein di sepertiga atas
Pembahasan
Pada kasus, seorang laki-laki dengan keluhan utama penglihatan
buram pada mata sebelah kiri sejak 1 bulan yang lalu,
Keluhan tersebut disertai mata merah, gatal dan nyeri pada
daerah alis. Ada riwayat trauma pada mata pasien. Pasien
pernah berobat ke puskesmas 1 minggu yang lalu dan diberi obat
tetes mata namun tidak ada perbaikan.
Visus OD 6/6; visus OS 6/8 ph 6/6. Conjungtiva bulbi Okuli
Sinistra didapatkan injeksi siliar, dan kornea didapatkan
adanya infiltrate. Dari gejala dan pemeriksaan yang dilakukan
tersebut menunjukan diagnosis sementara mengarah pada
keratitis.
Penatalaksanaan
Farmakologi :
a) Disesuaikan dengan penyebab:
- Bakteria : cefuroxime- salap gentamisin atau salap ciprofloxacin
- Herpes : salap acyclovir 3% setiap 4 jam
- Herpes Zorter: minum acyclovir 5 x 800 mg untuk 7-10 hari. Ditambah analgesic
dan steroid oral
- Jamur : salap natamisin 5% setiap 1-2 jam
- Acanthamoeba : poliheksametilen biguanid propamidin + isethionate or
chlorhexidine gluconate ointment 0.02%.
b) Sikloplegik
Non Farmakologi :
- Patching protective
- Debridement of necrotic tissue
- Laser therapy for nekrotomi
- Keratoplasty if the damage is severe
Daftar Pustaka
1. Ilyas S. 2008. Ilmu Penyakit Mata. Edisi kelima. Jakarta :
FKUI.
2. James, Bruce, dkk. 2006. Lecture Notes on Ophthalmology,
Edisi 9. Surabaya : EMS
3. http://www.mayoclinic.org/diseasesconditions/keratitis/basics/tests- diagnosis/ con-20035288.
Diakses 31 maret 2015
4. D, Vaughan. 2000. Opthalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta :
Widya Medika
5. Nana SD, Wijana. 1993. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Abadi
Tegal
6. Thygeson, Phillips. 1950. "Superficial Punctate Keratitis".
Journal of the American Medical Association; 144:1544-1549.
Available
at
:http://webeye.
ophth.uiowa.edu/
dept/service/cornea/cornea.htm
7. Singh
D.
Keratitis
fungal.
Available
from:URL:http:///www.eMedicine.com /oph/topic99.htm.
TERIMA KASIH