Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

Pasien ini datang dengan gejala, keluhan dan hasil pemeriksaan fisik yang
khas seperti bengkak seluruh tubuh (+) edema palpebra (+) kiri
dan kanan, shifting dulnes (+), edema ekstremitas (+) superior
dan inferior, BAK frekuensi berkurang (+), warna BAK kuning
seperti teh (+), hipertensi (+). Pemeriksaan laboratorium pun mendukung
diagnosis ini karena terdapat proteinumia.
Sindrom

nefrotik

merupakan

penyakit/sindrom

yang

mengenai

glomerulus, ditandai dengan proteinuria masif, hipoalbuminemia dan edema,


dengan atau tanpa disertai hiperlipidemia dan hiperkolesterolemia. Kadang gejala
disertai dengan hematuria, hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal. Menurut
etiologinya sindrom nefrotik dibagi menjadi

Sindrom nefrotik primer dan

Sindrom nefrotik sekunder. sindrom nefrotik primer disebabkan oleh kelainan


pada glomerulus itu sendiri tanpa ada penyebab lain. Golongan ini paling sering
dijumpai pada anak. sedangkan sindrom nefroti sekunder Timbul sebagai akibat
dari suatu penyakit sistemik atau sebagai akibat dari berbagai sebab
misalnya. Penyakit

metabolik

atau

kongenital, infeksi, toksin

dan

allergen. Penyakit sistemik bermediasi imunologik dan neoplasma. manifestasi


klinik utama adalah bengkak, yang tampak pada sekitar 95% anak dengan
sindrom nefrotik. Seringkali bengkak timbul secara lambat sehingga keluarga
mengira sang anak bertambah gemuk. Pada fase awal bengkak sering bersifat
intermiten; biasanya awalnya tampak pada daerah-daerah yang mempunyai
resistensi jaringan yang rendah (misal, daerah periorbita, skrotum atau labia).
Akhirnya bengkak menjadi menyeluruh dan masif (anasarka).
Assessment: Sindroma Nefrotik.
Planning :
Pemeriksaan Lab
Darah rutin
Urin rutin
Fungsi hati
Fungsi ginjal

Rontgen thorax

Tatalaksana
Non farmakologis
Diet tinggi rendah garam (1 2 gram/ hari)
Tirah baring
Farmakologis
o Infus D10% 15 tpm makro
o Untuk mengatasi hipoalbuminemia: Albumin 50 mg/kgBB i.v (selama 2
4 jam)
Furosemid 150 mg/kgBB i.v
o Kortikosteroid : Prednison 3 x 50 mg/kgBB/hari (4 minggu pertama)

DAFTAR PUSTAKA

1. Pudjiadi, Antonius H, dkk. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak


Indonesia Jilid 1. Jakarta. 2010
2. Gunawan, Carta W. 2006. Sindrom nefrotik patogenesis dan pelaksanaan.
Jakarta: CDK no.50
3. Noer, Sjaifullah Muhammad dan Ninik soemyarso. Sindrom Nefrotik. Diakses
dari www.pediatrik.com tanggal 26 September 2014
4. Singadipoera, B.S. 1996. Nefrologi Anak. Bandung : Bag/SMF Ilmu
Kesehatan Anak RSHS
5. Garna, Herry, dkk. 2005. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Ed 3. Bandung FK
UNPAD Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Ed 3 Jilid 5.
Jakarta: Media Aesculapius FKUI

Anda mungkin juga menyukai