Audit
Pos
Pasien mengeluh gatal-gatal pada sela-sela jari kaki dan tangan sejak 3 minggu yang lalu.
Gatal terutama pada malam hari. Keluhan gatal tidak disertai dengan rasa perih dan nyeri.
Tiga minggu SMRS muncul bintil-bintil kecil di sela-sela jarinya tersebut, kemudian
menyebar ke daerah perut, sela paha, badan, perut dan bokong. Pasien sering menggaruk
2.
3.
4.
5.
6.
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum
Kesadaran
: Compos mentis
Nadi
: 80 x/menit
Suhu
: 36,00C
Tekanan darah
: 110/70 mmhg
Respirasi
: 20x/menit
STATUS GENERALIS
Kepala
Wajah
Mata
: Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, RCL +/+, RCTL +/+, diameter pupil
3mm/3mm.
Telinga
: Nyeri tekan tragus -/-, nyeri tekan mastoid -/-, serumen -/-, sekret -/-,
Mulut
: sianosis (-)
Leher
Dada
1. Paru
I: Pergerakan dinding dada simetris kanan=kiri, retraksi (-), tertinggal (-), pectus excavatum (-),
pectus carinatum(-), spider nevi (-), sikatriks (-).
P: Krepitasi (-), massa (-), Vokal fremitus lapang paru kiri=kanan.
P: Sonor pada seluruh lapang paru.
A: Sp vesikuler +/+, Rh-/-, Wh-/2. Jantung:
I:
Distribusi : Regional
PEMERIKSAAN LAB :
Tidak dilakukan
Daftar Pustaka:
1. Handoko RP, Djuanda A, Hamzah M. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.5. Jakarta.
FKUI. 2007. Hal: 122-25.
2. Orkin Miltoin, Howard L, Maibach. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine:
Skabies and Pediculosis. USA. McGrawHill. 2008. Hal: 2029-31.
3. Siregar RS, Wijaya C, Anugerah P. Saripati Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.3. Jakarta.
EGC. 2005. Hal: 191-5.
Hasil Pembelajaran
1. Menegakkan Diagnosis Skabies dengan Infeksi Sekunder
2. Memberikan penatalaksanaan yg tepat terhadap kasus Skabies dengan Infeksi Sekunder
3. Pencegahan serta Prognosis Skabies dengan Infeksi Sekunder
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
SUBJEKTIF
Seorang laki-laki berumur 18 tahun datang ke Poli Umum RSUD Asembagus dengan
keluhan gatal-gatal pada sela-sela jari kaki dan tangan. Gatal terutama pada malam
hari. Keluhan gatalnya tersebut tidak disertai dengan rasa perih dan nyeri. Tiga
minggu SMRS muncul bintil-bintil kecil di sela-sela jarinya tersebut, kemudian
menyebar ke daerah perut, sela paha, pergelangan tangan dan kaki, badan, perut dan
bokong. Pasien sering menggaruk bagian yg terdapat bintil-bintil kecil tersebut. Os
tinggal di pondok pesantren. Teman sekamar pasien pernah mengalami sakit serupa
sebelumnya. Pasien mengatakan suka bertukar baju dengan teman sekamarnya.
Kesadaran
: Compos mentis
Nadi
: 80 x/menit
Suhu
: 36,00C
Tekanan darah
: 110/70 mmhg
Respirasi
: 20x/menit
2. Status Dermatologis
Distribusi : Regional
produknya, serta akibat garukan. Pasien suka menggaruk dan mengeluh sangat gatal di
malam hari. Gatal akibat sensitisasi sarcoptes scabies memakan waktu 1 bulan. Gatal pada
malam hari di karenakan aktivitas sarcoptes scabies yang lebih tinggi pada suhu lembab.
Kelainan kulit akibat tungau menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papula
eritematosa, urtika, dsb. Namun yang paling khas adalah jika ditemukan kunikulus.
Sedangkan, akibat garukan bisa terjadi kelainan kulit berupa erosi, eksoriasi dan pustul jika
disertai infeksi sekunder.
Diagnosis pasti dari penyakit ini, yaitu pruritus nokturnal, menyerang berkelompok,
kunikulus, dan menemukan tungau. Ketiga gejala diatas ditemukan pada pasien ini, kecuali
menemukan tungau. Diagnosis banding dari pasien ini dapat menyerupai beberapa penyakit
kulit lainnya, oleh karena itu skabies dapat dibilang the great imitator penyakit kulit dengan
keluhan gatal, seperti prurigo, pedikulosis korporis, dermatitis, dll.
Pemeriksaan penunjang untuk menemukan tungau dapat dilakukan kerokan kulit dengan
larutan KOH 10%, burrow ink test, swab kulit, epidermal shave biopsy, dan mengambil
tungau dengan jarum. Namun yang paling mudah dan praktis adalah dengan kerokan kulit.
Pada pasien ini diberikan pengobatan medikamentosa krim permetrin 5%, anti histamin,
antibiotik, dan steroid. Berdasarkan literatur, syarat pengobatan ideal skabies adalah harus
efektif terhadap semua stadium tungau, tidak menyebabkan iritasi, tidak toksik, tidak berbau,
tidak mengotori pakaian, mudah digunakan dan murah. Jenis obat topikal yang memenuhi
kriteria diatas adalah krim permetrin 5%.
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan perorangan dan
lingkungan, tidak bertukar barang dan fasilitas yang dipakai bersama, mengobati semua yang
terjangkit agar penularan tidak semakin luas, serta edukasi ke pasien dan lingkungan
sekitarnya.
PLAN :
Diagnosis klinis : Skabies dengan Infeksi Sekunder
Pengobatan :
1. Farmakologis :
-
2. Non Farmakologis :
Edukasi
- Merendam pakaian dan sprei pasien dengan air panas sebelum di cuci
- Memisahkan baju pasien dengan yang lain
- Tidak memakai benda-benda pasien
Promotif :
- Penyuluhan hygiene perorangan dan lingkungan
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini akan kambuh jika pasien
-
Pendamping
(dr. Sindiana)