Anda di halaman 1dari 6

Pemanfaaatan cahaya dalam bidang pengolahan informasi dan komunikasi meningkat

khususnya setelah ditemukannya cahaya semikonduktor dan laser diode (atau laser
semikonduktor) [1]. Cahaya sebagai carrier memilki banyak keuntungan, diantaranya
frekuensi yang tinggi dan termodulasi dalam sinyal listrik pada kabel, serta tidak adanya
kontak fisik dengan medium yang mampu menyebabkan loss pada informasi yang dibawa.
Sifat laser monokromatis dan koheren memungkinkan pemanfaatan cahaya laser dengan
memanipulasi informasi untuk kepentingan komunikasi.
Komunikasi
Komunikasi adalah proses transfer informasi dari satu titik ke titik lainnya. Ada tiga tahapan
penting dalam komunikasi, yaitu : encoding, transmission, dan decoding. Proses encoding
adalah proses konversi informasi dari suatu sumber (objek) menjadi data yang selanjutnya
dikirimkan ke penerima. Transmission merupakan proses pembawaan data yang telah
dikodekan dengan menggunakan media pembawa (carrier). Sementara decoding adalah
proses konversi data yang telah dikirimkan sumber menjadi informasi yang bisa dimengerti
penerima.
Pemanfaatan Laser pada Fiber Optik
Cahaya digunakan sebagai carrier (pembawa informasi) untuk jarak yang jauh karena
memiliki frekuensi yang tinggi. Semakin tinggi frekuensi maka semakain besar kapasitas data
yang dapat dibawa/ditransmisikan. Salah satu kelemahan cahaya sebagai carrier adalah tidak
bisa mentransmisikan data pada jarak jauh di udara terbuka karena akan terserap dan
dipantulkan oleh atmosfer. Selain itu, banyaknya cahaya di udara terbuka akan membuat
bingung sinyal. Untuk itu, kekurangan ini dapat diatasi dengan membungkus cahaya
dengan menggunakan pelapis berbahan kaca/plastik yang disebut fiber optik.
Fiber optik adalah perangkat yang menggunakan cahaya sebagai media transmisi. Fiber optik
terdiri dari beberapa lapisan pelindung. Lapisan inti terdalam disebut core / terbuat dari gelas
atau kaca. Cladding dibuat untuk melindungi core dengan bahan plastik/kaca tapi dengan
indeks bias lebih kecil. Tujuannya adalah agar cahaya yang berfungsi sebagai carrier tidak
keluar lapisan/kabel.

Komponen fiber optik terdiri dari :


1.
2.
3.
4.
5.

Cahaya sebagai pembawa informasi


Optical transmitter (pemancar)
Kabel fiber
Penguat sinyal (amplifier/repeater)
Optical receiver.

Proses mentransferkan data disebut dengan modulasi. Modulasi adalah proses dimana sinyal
berubah untuk mengikuti sinyal lain. Dalam hal ini sinyal berupa data yang dapat dibawa
oleh cahaya. Salah satu cahaya yang dimanfaatkan untuk komunikasi sebagai carrier adalah
cahaya laser. Laser digunakan karena laser bersifat monokromatis dan koheren, dimana
frekuensinya sama dan memiliki panjang gelombang sama, serta beda fasa tetap dan arahnya
sama. Proses modulasi memerlukan panjang gelombang tertetentu. Semakin sempit panjang
gelombang, semakin lebar bandwidth-nya sehingga semakin banyak data yang bisa dibawa.
Energi dengan memanfaatkan sinar laser tidak terbagi bagi dan terfokus sehingga mampu
memindahkan informasi berupa data pada jarak yang jauh.
Aplikasi sifat laser koheren untuk kepentingan holografi
Koherensi merupakan salah satu sifat laser yang menyatakan bahwa semua foton
teremisi dari sebuah laser memiliki fase yang sama; sebagai gelombang dimana memiliki
puncak dan lembah di waktu yang sama. Salah satu sifat laser koheren dimanfaatkan pada
holografi.
Holografi adalah teknik yang memungkinkan cahaya yang tersebar dari suatu benda
direkam dan kemudian direkonstruksi sehingga objek seolah-olah berada pada posisi yang
relatif sama dengan media rekaman yang direkam. Pada holografi, medium photosensitive
diekspos menuju pola gangguan yang berasal dari dua berkas sinar koheren. Salah satu
berkas, disebut berkas objek, direfleksikan dari objek menuju media perekam. Berkas
lainnya, disebut berkas referensi, direfleksikan secara langsung dari laser menuju media
perekam menggunakan cermin. Dengan teknik ini, informasi amplitudo dan fase dari cahaya
yang direfleksikan objek dapat direkam dan disimpan. Medium photosensitive yang dibuat
dengan pola interferensi yang terekam disebut hologram. Hologram dapat menghasilkan
gambar tiga dimensi.
Sistem holografi
a. Perekaman

Untuk menghasilkan hologram, berkas sinar laser diarahkan menuju beam splitter
sehingga berkas terbagi menjadi dua. Berkas yang diteruskan digunakan untuk menyinari
objek (benda asli) yang kemudian akan jatuh ke lempengan (hologram). Sedangkan berkas
yang dipantulan oleh beam splitter berguna sebagai berkas acuan (reference) dan akan
direkam ke dalam hologram. Pin holes digunakan sebagai filter spasial untuk menghilangkan

noise optik dari cahaya laser. Hologram memerlukan sebuah laser sebagai sumber cahaya
tunggal. Laser dapat tepat dikontrol dan memiliki panjang gelombang yang tetap.
b. Rekontruksi

Pada proses rekonstruksi, film yang telah diproses (hologram) disinari dengan berkas
acuan sehingga terbentuk bayang 3 dimensi di belakang film.
Contoh aplikasi holografi adalah holographic interferometry. Holographic
Interferometry adalah aplikasi dari teknologi yang dapat memungkinkan manusia untuk
membuat replika atau tiruan visual dari suatu benda disertai efeknya. Dengan menggunakan
teknik ini objek akan mengalami dua pencahayaan. Pertama objek harus dalam keadaan diam,
tidak boleh bergerak. Kemudian pada proses pencahayaan yang kedua objek yang tadi tidak
bergerak akan berganti menjadi subjek untuk memberikan bentuk- bentuk fisik sesuai dengan
bentuk asli objek tersebut. Kemudian sepanjang proses yang dilalui tadi hologram akan
melukiskan sejumlah garis tepi ataupun garis diagonal yang melewati objek. Selanjutnya
garis-garis tersebut akan berubah menjadi garis-garis kontur serupa pada sebuah peta. Pada
peta visual ini sangat tergantung pada garis tepi, dimana garis-garis tepilah yang meberi
bentuk-bentuk fisik. Apabila terjadi kesalahan pada proses yang pertama maka akan
mempengaruhi pembuatan peta visualnya.
Aplikasi holographic interferometry sudah banyak digunakan pada industry
manufaktur, dimana kegunaanya adalah untuk menginspeksi kerusakan atau kegagalan pada
produk, subjeknya adalah bahan logam dan non-logam. Material dimungkinkan dapat
digunakan untuk menguji adanya kemungkinan terjadi kerusakan.
Contoh :

Aplikasi Sifat Laser Brightness pada Laser Welding


Kecerahan yang dihasilkan sinar laser jauh lebih cerah dibandingkan dengan cahaya
biasa. Hal ini dikarenakan diameter sinar sangat kecil karena sudut penyebarannya kecil
dan sinar laser memiliki koherensi yang tinggi.
cahaya laser merupakan gelombang yang memilki tiga parameter pokok, yaitu amplitudo,
frekuensi, dan beda fasa. Salah satu parameter, amplitudo, berkaitan dengan energi, seperti
daya, intensitas, dan brightness. Brightness dari gelombang elektromagnetik adalah besarnya
daya yang diemisikan per satuan luas (daya per satuan luas = kerapatan). Brightness dapat
meningkat dengan cara difokuskan. Karena laser memiliki keterarahan yang baik, cahaya
laser dapat difokuskan sama dengan beberapa kali panjang gelombangnya menggunakan
lensa.

Berkas sinar laser dengan daya dan diameter tertentu dilewatkan pada jarak yang jauh dengan
membentuk sudut divergensi tertentu. Brightness didefinisikan dalam rumusan B=P/(D)2

Brightness dan sudut terfokus menentukan intensitas pada fokus. Intensitas pada titik fokus
adalah I = B2, sehingga pada sudut fokus, intensitas sebanding dengan brightness (bukan
hanya daya).
Laser memiliki sifat brightness dapat dimanfaatkan untuk laser welding (pengelasan).
Welding atau pengelasan adalah penggabungan dari dua/beberapa material dengan cara
dipanaskan sehingga terjadi peleburan pada material tersebut. Penerapan laser pada proses
welding karena laser sangat efisien khususnya untuk penerapan pada area kecil.
Cara kerja laser welding
Laser memilki sifat brightness dimana energinya besar. Laser menghasilkan energi cahaya
yang dapat diserap ke dalam bahan & diubah menjadi energi panas. Intensitas cahaya
terfokus (fokus tinggi) cukup untuk meningkatkan temperatur lokal untuk meleburkan
material. Material yang akan dikenakan laser bukan merupakan bahan transparan karena
bahan transparan cenderung meneruskan cahaya. Radiasi laser terserap pada permukaan
material dan tidak tertembus material. Contoh material yang dapat di-las adalah logam.
Pemanasan permukaan yang dihasilkan tergantung konduktivitas panas bahan. Pada proses
pengelasan energi diteruskan dalam bentuk pulsa.
Aplikasi sifat laser Directivity (sudut divergensi kecil) pada Laser Surgery
Divergensi laser diukur dalam satuan mili radian. Ukuran ini sangat kecil dan merupakan
hasil dari persyaratan bahwa cahaya harus membuat banyak pantulan pada laser resonator
sebelum cahaya tersebut melalui cermin yang sebagian ditransmisikan. Hanya sinar yang
berada pada garis tengah resonator yang dapat membuat sejumlah putaran yang diperlukan
untuk menghasilkan sinar yang searah dengan sudut penyimpangan yang kecil.

Karena cahaya pada medium laser membuat beberapa putaran diantara cermin, cahaya
laser muncul dengan sudut penyimpangan yang kecil (Breck Hitz, 2001).
Keterarahan dari radiasi merupakan faktor penting pada kemampuan laser dalam
memancarkan radiasi yang tinggi ke target untuk memproduksi efek yang khas. Salah satu
aplikasi sifat keterarahan laser adalah pada laser surgery. Keuntungan pembedahan
menggunakan laser diantaranya:
Laser lebih presisi dari scalpel. Jaringan di sekitarnya terlindungi karena hanya sedikit
kontak dengan kulit atau jaringan lain.
Panas yang dihasilkan laser mensterilkan area sekitar pembedahan
Waktu pembedahan lebih singkat
Waktu pemulihan lebih singkat, karena sedikit pendarahan dan sedikit luka.

Anda mungkin juga menyukai