Shoging Khoirudin, Muhammad Roy Ashiddiqi, Nugroho Raharjo Assidqi, Nufiqurakhmah, Aisyiyah Nur Isnaeni,
Shita Agustin Kusumaningtyas, Rizal Cahyono
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
I.
PENDAHULUAN
Ruangan memiliki karakteristik yaitu akustik ruang. Akustik
ruang adalah bentuk atau geometri ruangan yang mempengaruhi
distribusi suara di dalam ruangan tersebut. Setiap ruangan memiliki
karakter akstik ruang yang bebeda, tergantung pada kegunaan
ruangan tersebut. Untuk menyesuaikannya, suatu ruangan dapat
dikondisikan dengan mengoptimalkan geometri ruangan. Apabila
masih kurang optimal, ruangan tersebut dapat ditambahkan
material-material yang mempengaruhi distribusi suara.
Dalam mendesain suatu ruangan diperlukan perencanaan yang
tepat agar aspek sipil, estetika, dan kenyamanan ruangan tersebut
tercapai. Aspek kenyamanan tersebut meliputi kenyamanan termal
atau suhu ruangan maupun akustik atau perambatan suara yang
terjadi di dalam ruangan tersebut. Dalam hal ini kenyamanan
akustik harus memenuhi kriteria-kriteria yang sudah sesuai standar.
Salah satu parameter akustik yang mempengaruhi aspek
kenyamanan tersebut adalah waktu dengung (Reverberation Time).
Oleh karena itu, perlu diadakan percobaan mengenai
Reverberation Time dengan menggunakan suara ledakan petasan
agar praktikan (yang mengambil mata kuliah akustik) mampu
mendesain ruangan dengan mempertimbangkan Reverberation
Time dari suatu ruangan sehingga didapatkan suatu ruangan ideal
dengan akustik ruangan yang nyaman.
II.
DASAR TEORI
d. TS (Centre Time)
TS merupakan waktu tengah antara suara datang (direct) dan
suara pantul (early to late), semakin tinggi nilai TS maka
kejernihan suara akan semakin buruk.
e. Reverberation time
Parameter yang sangat berpengaruh dan umum digunakan
dalam desain akustik adalah waktu dengung (reverberation time)
yang diciptakan oleh W.C. Sabine pada abad ke-19. Hingga saat ini
waktu dengung tetap dianggap sebagai kriteria yang paling penting
dalam menentukan kualitas karakter akustik suatu ruang. [1]
2.2 Reverberation Time (RT)
Reverberation Time (RT) atau waktu dengung yaitu waktu yang
diperlukan oleh tekanan suara dalam ruang untuk meluruh sebesar
1/1000 dari tekanan suara mula mula, atau tingkat tekanan
suaranya berkurang 60 dB sejak sumber suara dihentikan hingga
tidak terdengar lagi.[4] Waktu peluruhan ini dapat diukur
menggunakan konsep energi tunak maupun energi impulse. RT
yang didapatkan berdasarkan konsep energi tunak dapat digunakan
untuk memberikan gambaran kasar, waktu dengung ruangan
tersebut secara global. RT jenis ini dapat dihitung dengan mudah,
apabila kita memiliki data Volume dan Luas permukaan serta
karakteristik absorpsi setiap permukaan yang ada dalam ruangan.
Sedangkan RT yang berbasiskan energi impulse, didapatkan dengan
cara merekam response ruangan terhadap sinyal impulse yang
dibunyikan didalamnya. Dengan cara ini, RT di setiap titik dalam
ruangan dapat diketahui dengan lebih detail bersamaan dengan
parameter-parameter akustik yang lainnya.[2]
Salah satu formulasi perhitungan waktu dengung yang paling
banyak digunakan para desainer ruangan adalah rumusan yang
diformulasikan oleh Sabine. Dalam formulasi yang diturunkan
berdasarkan percobaan empiris, Sabine menyatakan bahwa waktu
dengung (RT60) berbanding lurus dengan volume ruangan (V) dan
berbanding terbalik dengan luas permukaan ruangan (S) dan ratarata koefisien absorpsi permukaan ruangan (). Formulasi ini
sampai saat ini masih sering digunakan orang, terutama di dalam
proses awal desain dan penentuan material finishing ruangan,
sesuai dengan fungsi ruangannya.
Formula Sabine: RT60 = 0,161
V
S.
terlalu besar. Untuk harga rata-rata > 0,3, formula ini akan
memberikan kesalahan RT60 > 6%.
5. Harga RT60 yang dihasilkan dengan formula ini adalah harga
rata-rata saja, sehingga tidak menunjukkan kondisi di setiap
titik dalam ruangan.
Note: Formulasi Sabine ini kemudian disempurnakan oleh
Norris-Errying.[3]
S . ln(1 )
V
(RT60 = -0,161
)
Gambar 1. Gambaran RT yang ideal untuk beberapa fungsi ruangan sesuai dengan
volumenya[2]
TABEL I
Perhitungan RT Manual
Percobaan ke-
TTB maksimum
(dB)
t (s)
125.87
1.074074
125.9
1.192308
TABEL III
Perhitungan RT60
Percobaan
ke1
2
TTB
maksimum-60
(dB)
66.4
60.7
t (s)
RT (s)
3.666667
4
2.592593
2.807692
TABEL III
Rincian Material dan Item
No
Material
Item
PLAST/LTHS
Langit langit
WOOD GRID
Bangku Pintu
WIND GLASS
Kaca jendela
Tembok
FLEX BOARD
IV. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dilakukan pengukuran tingkat tekanan bunyi
pada saat peluruhan maximum peak-nya . Dengan mengukur dB
menggunakan Sound Level Meter (SLM) dan perhitungan dengan
excel didapatkan nilai peluruhan RT sebesar 60 dB yaitu 1,07 s
dan 1,19 s. Sedangkan RT60 dari perhiungan dengan metode
Sabine didapatkan nilai 2,59 s dan 2,81 s. Nilai yang diperoleh
pada kedua perhitungan memiliki perbedaan. Hal ini karena
perhitungan dengan metode Sabine melibatkan volume ruang,
koefisien absorbsi material dan luas permukaan. Kesalahan
mengkin terjadi pada pengukuran luas permukaan dan koefisien
absorbsi tiap material serta adanya beberapa material yang tidak
dimasukkan dalam perhitungan secara mendetail. Dalam
pengukuran dengan SLM lebih akurat. Namun, berdasarkan
beberapa acuan, nilai RT untuk ruang kelas berkisar antara 0.7-1.0
s. Nilai kedua percobaan melebihi batas standar dimungkinkan
karena adanya suara external seperti suara praktikan yang ikut
terekam, material penyusun dengan daya serap yang kurang baik
untuk ruang kelas, serta ketidakakurasian dari SLM. Maka
demikian dengan komposisi ruangan yang seperti itu membutuhkan
absorbs untuk digunakan sebagai ruangan belajar.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan P3 Akustik
mengenai RT 60 (Reverberation Time) ini, antara lain:
1. Hasil RT 60 dengan menggunakan sumber suara petasan
menghasilkan dengung yang lama yaitu 2.59s dan 2.81s.
2. Hasil percobaan perhitungan koefisien penyerapan di kelas
tidak sesuai dengan table standard sabine mengenai besar
RT 60 dikelas yaitu sebesar 0,7-1.0 detik.
3. Reverberation Time (RT 60) yaitu waktu dengung
dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain factor adsorbs
(penyerapan) oleh material dan pemantulan.
[1]
[2]
Gambar 2. Denah lokasi pengambilan data reverberation time pada ruangan
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
DAFTAR PUSTAKA
Siagian, Yohanes.2011. Kriteria Akustik Auditorium. Universitas Indonesia
Sarwono, Joko. Waktu Dengung (Reverberation Time). Joko Sarwono's Blog:
jokosarwono.wordpress.com [Online] 10 April 2009. [Dikutip: 1 Mei 2015].
Sarwono, Joko. Waktu Dengung Formulasi Sabine. Joko Sarwono's Notes:
duniaakustik.wordpress.com [Online] 27 Maret 2012. [Dikutip: 1 Mei 2015.]
Modul Praktikum P3 Vibrasi