Transmisi data yang merupakan suatu aliran bit dari satu perangkat
keperangkat yang lain sepanjang jalur transmisi melibatkan kerja sama dan
kesesuaian antara kedua perangkat. Salah satu persyaratan terpenting untuk itu
adalah sinkronisasi. Receiver harus mengetahui berapa rate pada posisi dimana bit
tersebut diterima sehingga dapat memeriksa jalur pada interval reguler untuk
menentukan setiap bit yang diterima. Ada dua teknik yang paling umum digunakan
untuk tujuan ini yaitu dengan transmisi synchronous dan tansmisi asynchronous.
Penerapan teknik ini adalah untuk transmisi data seri, yakni data yang
ditransfer lebih dari satu sinyal. Hal ini berbeda dengan sinyal pada saluran parallel,
sebagaimana yang biasa dilakukan oleh perangkat I/O dan jalur sinyal computer
internal.
memiliki sebuah detak yang menentukan waktu bit-bit yang ditransmisikan. Sebagai
cotoh bila data ditransmisikan pada satu juta bit perdetik ( 1 Mbps ), maka satu bit
akan ditransmisikan setiap 1/106 = 1 mocrodetik (µs), seperti yang tercatat pada
detak pengiriman. Pada kasus ini receiver akan melakukan pememeriksaan kiriman
data setiap 1 µs. Apabila receiver menghitung waktu sample berdasakan detaknya
sendiri maka akan muncul masalah apabila detak pada transmitter tidak sama dengan
detak pada receiver. Contoh bila terdapat penggeseran sebesar 1% lebih cepat maka
Transmisi Asynchronous
Transmisi Synchronous
sesuaian waktu diantara transmitter dan receiver, detaknya dengan cara apapun harus
Page
dibuat sinkron. Salah satunya adalah dengan menyediakan sebuah jalur detak
terpisan diantara transmitter dan receiver. Namun dengan teknik ini hanya akan
bekerja dengan baik untuk jarak pendek, karena untuk jalur panjang pulsa detak akan
menjadi sasaran gangguan yang sama seperti yang terjadi pada sinyal data.
Biasanya frame diawali dengan suatu preamble yang disebut flag, yang
panjangnya 8 bit. Flag yang sama digunakan sebagai postamble. Receiver mencari
pola flag untuk menandai permulaan frame. Ini diikuti dengan beberapa bit control,
kemudian bit-bit data yang panjangnya bervariasi tergantung protocol yang
digunakan, kemudian bit-bit control lagi dan diakhiri dengan flag.
Untuk blok data yang besar, penggunaan transmisi synchronous lebih efisien
dibandingkan dengan transmisi asynchronous. Transmisi asynchronous memerlukan
tambahan minimal 20% untuk informasi control. Pada transmisi synchronous,
informasi control, preamble dan postamble bisanya kurang dari 100 bit. Sebagai
contoh untuk skema HDLC memuat 48 bit control, preamble dan postamble.
Sehingga untuk 1000 blok data, masing-masing frame berisikan 48 bit tambahan dan
1000 x 8 = 8.000 bit data. Dengan demikian prosentase kelebihannya adalah :
3
48
Page
×100 %
8000+48 = 0,6%
Pada satu sisi DCE bertanggung jawab mentransmisi dan menerima sinyal
dari sebuah media transmisi, disisi lain DCE harus berinteraksi dengan DTE.
Umumnya hal ini membutuhkan pertukaran informasi, control dan data. Untuk
skema ini diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi. Pasangan DCE yang
memindahkan sinyal melalui media transmisi harus saling mengerti satu sama lain.
Selain itu pasangan DTE-DCE harus dirancang sedemikian rupa agar bisa
berinteraksi dengan bik. Untuk keperluan ini dikembangkan standar-standar yang
menentukan sifat interface antara DTE dan DCE. Interface semacam itu memiliki
empat karakteristik penting yaitu :
2. Elektrik : Adalah karakteristik yang berkaitan dengan level voltase dan waktu
perubahan voltase. Baik DTE maupun DCE harus menggunakan pengkodean
yang sama serta menggunakan level volase dan durasi elemen-elemen sinyal
yang sama. Karakteristik ini menentukan rate data dan jarak yang bisa dicapai.
3. Fungsional : Adalah karakteristik yang menentukan fungsi yang ditujukan
melalui penetapan arti untuk setiap rangkaian pertukaran. Fungsi-fungsi tersebut
diklasifikasikan kedalam beberapa kategori data, control, waktu dan ground.
Spesifikasi Mekanik
Spesifikasi Elektrik
Spesifikasi Fungsional
Bila DCE mengirim data synchronous sepanjang rangkaian data yang diterima, DCE
tersebut sekaligua mengirimkan transisi 0-1 dan 1-0 ke waktu elemen sinyal receiver,
dengan transisi ditentukan waktunya dipertengahan setiap elemen sinyal data yang
diterima.
7 Page