Anda di halaman 1dari 8

Oleh :

Ade Kurniawan

NIM. 061030400987

Amalina Hidayati

NIM. 061030400988

Anna Da Vega
Ayu Puspita Rini

NIM. 061030400989
NIM. 061030400990

Desi Sitama

NIM. 061030400991

Dwi Putri Anggraini

NIM. 061030400992

Endang Sri Rahadianti

NIM. 061030400993

Ganda GT Putra

NIM.061030400995

Jurusan Teknik Kimia


Politeknik Negeri Sriwijaya
Tahun Akademik 2010/2011

BERAT MOLEKUL

I.

TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :
1. Dapat menghitung berat molekul senyawa yang mudah menguap
dengan pengukuran massa jenis gas.
2. Dapat menggunakan alat dengan terampil dan teliti.

I.

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


1. Alat-alat yang digunakan
a. Labu erlenmeyer 250 ml atau labu godok 250 ml
b. Gelas Kimia 600 ml
c. Termometer
d. Penangas Air atau Hot Plate
e. Aluminium Foil
f. Karet atau tali
g. Jarum
h. Pipet Ukur 10 ml, 25 ml
i. Bola Karet
j. Desikator

2. Bahan Kimia yang digunakan :


a. Aquadest
b. Kloroform atau Aseton

II.

Dasar Teori

Menentukan berat molekul dengan metode penentuan massa


jenis gas menggunakan alat Victor Meyer. Persamaan gas ideal
bersama-sama dengan massa jenis gas dapat digunakan untuk
menentukan berat molekul senyawa volatile.
Dari persamaan gas ideal didapat :
PV = n RT dimana : n = m/BM
PV = (m/BM) RT
P BM = (m/V) RT

= m/v

Keterangan :
-

BM

= Berat molekul

= Tekanan gas

= Volume gas ( liter )

= Tetapan gas ideal ( atm liter mol-1 K-1 )

= Temperatur absolut ( K )

= Massa jenis ( gram/liter )

Bila suatu cairan volatil dengan titik didih lebih kecil dari 100 oC
ditempatkan dalam labu erlenmeyer ( labu godok ) bertutup yang
mempunyai lubang kecil pada bagian tutupnya, kemudian labu
erlenmeyer dipanaskan, cairan akan menguap dan uap nya akan
mendorong udara yang terdapat pada labu erlenmeyer keluar
melalui lubang kecil tadi. Setelah semua udara keluar, uap cair
sendiri uyang akan keluar, sampai akhirnya uap ini akan berhenti
keluar bila keadaan kesetimbangan dicapai yaitu tekanan udara
luar. Pada kondisi kesetimbangan ini, labu erlenmeyer hanya berisi
uap cairan dengan tekanan sama dengan tekanan atmosfer, volume
labu erlenmeyer, dan suhu sama dengan titik didih air dalam
penangas air ( sekitar 100oC ). Labu erlenmeyer ini kemudian
diambil dari penangas air, di dinginkan dan ditimbang sehingga
massa gas yang terdapat di dalamnya dapat diketahui. Kemudian
dengan menggunakan persamaan :
BM = ( / p ) RT, berat molekul senyawa dapat ditentukan

III.

GAMBAR ALAT

Erlenmeyer 250ml/

Lubang :

Labu Godok 250ml

- Aluminium
-

Karet

benang
- Jarum

Gelas

Kimia

600ml

Cairan x ( 5
ml)
Air Mendidih

IV.

CARA KERJA
1. Mengambil labu erlenmeyer berleher kecil yang bersih dan
kering, tutup dengan menggunakan aluminium foil, kemudian
dikencangkan dengan menggunakan karet atau tali.
2. Menimbang labu erlenmeyer tadi dan aluminium foil.
3. Mengambil 5 ml cairan yang mudah menguap kedalam labu
erlenmeyer, kemudian tutup kembali dengan menggunakan
aluminium foil dan kencangkan kembali dengan karet, sehingga
tutup ini bersifat kedap gas. Dengan jarum membuat sebuah
lubang kecil pada aluminium foil agar uap dapat keluar.
4. Menaruh erlenmeyer dalam penangas air mendidih ( 100 oC )
sampai kira-kira 1 cm dibawa aluminium foil. Biarkan labu
erlenmeyer tersebut dalam penangas air sampai semua cairan
volatile menguap. Catat suhu penangas air tersebut.

5. Setelah semua cairan volatile dalam erlenmeyer menguap,


angkat lah labu erlenmeyer dari penangas dan keringkan air
yang terdapat pada bagian luar abu erlenmeyer dengan lap,
kemudian tempatkan labu erlenmeyer dalam desikator untuk
mendinginkannya. Udara akan masuk kembali kedalam labu
erlenmeyer melalui lubang kecil tadi dan uap cairan volatile yang
terdapat dalam labu erlenmeyer akan kembali menjadi cair.
6. Menimbang labu erlenmeyer yang telah dingin tadi dengan
menggunakan neraca analitis.
7. Menentukan volume labu erlenmeyer dengan jalan mengisi labu
erlenmeyer dengan air sampai penuh dan mengukur massa air
yang terdapat dalam labu erlenmeyer tersebut. Ukur suhu air
sehingga massa jenis air pada suhu tersebut =m/v
8. Mengukur tekanan atmosfer dengan barometer.

V.

DATA PERCOBAAN
Massa labu erlenmeyer, alumunium foil, karet dan cairan x
= 118.70 gr
Massa labu erlenmeyer, aluminium foil, dan karet
= 114.87 gr
Massa labu erlenmeyer, cairan
115.04 gr

Massa cairan
0.17 gr

Suhu cairan yang terdapat dalam labu erlenmeyer


= 100oC
Suhu penagas air
Tekanan atmosfer
mmHg
VI.

PERHITUNGAN

Massa air

= massa ( air + tempat ) massa tempat


= 426.90 gr 114.35 gr
= 312.55 gr

= 100oC
= 760

m air
312.55 gr

313.9 ml 0.3139 l
air
0.9957 gr / ml

V air

V gas

V air 0.3139 l

BM

gas x R x T
P

% Kesalahan

1.37 gr / l x 0.080206 L atm / mol x 373 K


41.9 gr / mol
1 atm

46 41.9
x100 % 8
46

Massa gas = massa ( gas + tempat ) massa tempat


= 115.30 gr 114.87 gr = 0.45 gr
V air

VII.

m gas
0.43 gr

1.37 l
gas
0.3139 gr / ml

ANALISA PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan diatas dapat dianalisa sebagai berikut


:
Senyawa yang digunakan dalam percobaan ini adalah etanol
( C2H5OH ), dalam menetukan berat molekul suatu senyawa yang
mudah menguap ini dipakai prinsip Gas Ideal ( PV = n.RT ),
menggunakan labu erlenmeyer berleher kecil yang bersih dan
kering, tutup dengan menggunakan aluminium foil, kemudian
dikencangkan dengan menggunakan karet atau tali. Kemudian
menimbang berat Erlenmeyer kosong bersama aluminium foil. Lalu
menambahkan 5 ml cairan ayng mudah menguap ke dalam
Erlenmeyer, dan melubangi mulut Erlenmeyer tersebut dengan
jarum. Agar uap mudagh keluar. Selanjutnya Erlenmeyer ditaruh
dalam penangas air, sampai cairan menguap. Dan mencatat suhu
air tersebut, lalu mendinginkan erlenmeyer tersebut dalam
desikator, menimbang Erlenmeyer apabila sudah dingin, kemudian
menentukan volume Erlenmeyer degan cara mengisi nya dengan air
sampai penuh, dan ukur suhu air sehingga dapat diketahui massa
jenis air. Pada saat pemansan uap cairan akan berhenti dan keluar
pada saat kesetimbangan dicapai.

VIII. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan diatas dapat disimpulkan sebagi
berikut :

Prinsip gas ideal dipakai untuk menetukan berat molekul


senyawa yang volatile ( mudah menguap )
Senyawa yang digunakan adalah etanol
Senyawa yang mudah menguap harus ditangani dengan
cekatan, jangan sampai habis begitu saja, setelah dimasukkan
kedalam erlenmeyer tutup dengan aluminium foil dan
kencangkan dengan karet dan lubangi dengan jarum agar
udara dapat keluar.
Setelah udara keluar, uap air sendiri yang akan keluar, sampai
akhirnya uap ini akan berhenti keluar apabila keadaan
kestimbangan dicapai. Pada kondisi ini labu erlenmeyer hanya
berisi uap cairan yang dengan tekanan sama dengan tekanan
atmosfer.
Berat molekul zat X adalah 41.9 gr/mol
% Kesalahan percobaan 8 %

IX.

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet.2011.Penuntun Praktikum Kimia Fisika.Politeknik Negeri


Sriwijaya: Palembang

GAMBAR ALAT

Termometer

Bola karet

Erlenmeyer

Hot Plate

Gelas Kimia

Desikator

Anda mungkin juga menyukai