590 1127 2 PB
590 1127 2 PB
12 (1) : 45 - 52
Abstrak
Sebagian wilayah pantai Kota Pekalongan dijumpai adanya air tanah payau yang pelamparannya semakin luas. Tujuan
penelitian ini adalah untuk memetakan sebaran air tanah payau tersebut, baik pada akuifer dangkal maupun
akuifer dalam dan juga untuk mengetahui penyebab keasinan air tanah tersebut. Sebaran air tanah asin dipetakan
berdasarkan nilai daya hantar listrik (DHL) dengan kriteria tingkat keasinan sebagaimana ditetapkan oleh
Panitia Ad Hoc Intrusi Air Asin Jakarta. Sedangkan penyebab keasinan air tanah dianalisa berdasarkan fasies
hidrokimia dengan diangram Trilinier Piper. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada akuifer dangkal air tanah
agak payau dengan DHL 1500 S/cm 2.200 S/cm dijumpai di sebelah utara, meliputi Desa Bandengan, Kandang
Panjang, Panjang Wetan, Krapyak Lor, dan sebagian Degayu. Sedangkan untuk airtanah dalam seluruhnya dalam
kondisi tawar dengan nilai DHL < 1500 S/cm, kecuali sumur di Pantai Sari tergolong agak payau dengan DHL 1.602
S/cm. Keasinan air tanah pada akuifer dangkal disebabkan oleh proses intrusi air laut, kecuali air tanah di
Kauman merupakan air fosil (connate water). Untuk akifer dalam juga tampak mulai muncul tanda-tanda intrusi air
laut terutama pada wilayah bagian barat dan tengah, sedangkan di wilayah timur belum tampak adanya gejala
intrusi air laut
Abstract
In the part of Pekalongan coastal region was found brackish groundwater which spreading progressively.
The aim of this research was to map the brackish groundwater, either at the shallow or deep aquifer and
also to know cause of the ground water saltiness. Briny groundwater spread was mapped based on the
value of electric conductivity (EC) with saltiness criterion as specified by Panitia Ad Hoc Intrusi Air
Asin Jakarta. Cause of saltiness of ground water was analysed base on the hydrochemical facies by
Trilinier Piper diangram. The result of the work showed that the rather brackish groundwater at shallow
aquifer which indicated by EC value 1500 S/Cm - 2.200 S/Cm found in the northside, covering
Bandengan,
Kandang
Panjang,
Panjang
Wetan,
Krapyak
Lor,
and
some
of
Degayu.
While
all
of
the
groundwater at deep aquifer was as fresh water with EC value < 1500 S/Cm, except water at deep well
in Pantai Sari categorized as rather brackish with EC 1.602 S/Cm. Saltiness of groundwater at shallow
aquifer was cause by sea water intrusion process, except groundwater at Kauman village represent as
connate water. Groundwater at deep aquifer was seen early sea water intrusion, especially at west and
middle part of researh area, while at east of area not yet seen esxistence of sea water intrusion.
mengakibatkan
maupun
Pendahuluan
Kota Pekalongan yang merupakan salah satu kota di
pantai utara Jawa Tengah terus berkembang pesat sebagai
kota
perdagangan,
tangkap.
Sejalan
industri
pertumbuhan
tekstil,
ekonomi
dan
kota
perikanan
ini,
maka
Kota
penduduk
Pekalongan,
dan
2005).
pertumbuhan
Semakin
ekonomi
besarnya
kota
ini
untuk
kebutuhan
intrusi
air
terjadinya
laut
pada
industri.
Untuk
memenuhi
kebutuhan
air
bersih
masyarakat
tersebut,
bertambahnya
air
penduduk
tanah,
diambil
dangkal
dalam.
maupun
yang
akuifer
menjadi
akuifer
banyak
Eksploitasi
tanah
yang
berlangsung
meningkat
waktu
baik
dari
dan
dari
diduga
air
laut
sumur
yang
payau.
hal,
berubah
Dalam
intrusi
menimbulkan
air
dampak
terus
semakin
waktu
ke
telah
seperti gangguan
* Corresponding Author
c Ilmu Kelautan, UNDIP
www.ik-ijms.com
penurunan
kesuburan
tanah,
kerusakan
level
penduduk,
reading
pada
sumur
gali
milik
demikian,
muka
mengingat
kondisi
litologi
pantai
Kota
air
tanah
didapatkan
dari
data
elevasi
banyaknya
lensa-lensa
pasir
(Juri,
1992),
maka
saat
Pemetaan
maupun
proses
lokasi
asin
sedimentasi
akuifer
perlu
yang
(connate
mengandung
dilakukan
untuk
water).
air
payau
mendapatkan
tanah
tersebut,
pencegahan
sehingga
meluasnya
zona
dapat
intrusi
ditemukan
cara
air
yang
laut
terjadi.
aliran
air
tanah
yaitu
tegak
lurus
terhadap
hidrokimia
diambil
dari
lokasi
yang
sehingga
dapat
divisualisasikan
dalam
tanah
tersebut
(Mandel
and
Shiftan,
1981).
Adapun
banyak
dilakukan,
Prasetyo
(1982)
sedangkan
fasies
diantaranya
melalui
Sihwanto
(1991)
hidrokimia.,
dilakukan
dengan
Penelitian
serupa
juga
telah
anion
meliputi
Sulfat
(SO4),
Carbonat
(CO3),
itu,
indikasi
adanya
penyusupan
air
laut
ion Khlorida (Cl) terhadap jumlah ion karbonat (HCO 3+ CO3=) sebagaimana telah dilakukan oleh Todd (1980).
kajian
dkk,
intrusi
pendekatan
2001).
air
Semarang
untuk
Kota
analisa
pantai
metode
Edi
jenis,
dan
daerah
oleh
tahanan
dengan
2004)
di
dilakukan
pengukuran
geofisika
Sedangkan
laut
di
telah
resistivity
Pantai
Jepara
dilakukan
dengan
kandungan
anion
dan
kation
dari
berbagai
stasiun
untuk
Sodium
kation
(Na
meliputi
K),
tipe
dan
Magnesium
tipe
Calsium
(Mg),
(Ca).
Sedangkan
Jakarta
(1986).
Sedangkan
anlisa
penyebab
keasinan
adanya
hidrokimia
sumbernya.
yang
tervisualisasikan
pada
diagram
fasies
untuk
percampuran
anion
dua
Percampuran
meliputi
jenis
dua
air
macam
tipe
yang
air
Sulfat
berbeda
yang
berbeda
sumbernya
titik
akan
air
tergambar
laut,
sehingga
pada
dapat
garis
lurus
digunakan
yang
untuk
Khlorida
Bicarbonat
perbandingan
ion
digunakan
pada
dilakukan
laut.
tersebut.
perbandingan
akuifer
pengukuran
tertekan
DHL
yang
terhadap
selanjutnya
air
sampel
Perbandingan
ion
ion
Khlorida
yang
digunakan
terhadap
ion
adalah
Karbonat
Global
Positioning
System
GPS).
Nilai
DHL
pada
selanjutnya
disusun
peta
zonasi
sebaran
sebagaimana
mengetahui
arah
tercantum
alirtan
air
pada
tanah,
Tabel
maka
1.
air
Untuk
dilakukan
R=
ClCO3=+HCO3-
4 6
terdapat
desa
Pekalongan
di
Kota
kelurahan
umumnya
akifer
dalam,
dengan
air
tanah
agak
nilai
DHL
antara
payau
yang
1500-5000
Pekalongan
Pasir
yang
Pabean,
Dekoro,
tanah
dan
asin
Slamaran,
Karang
pada
Panjang,
Sari,
Klego,
Waras,
Kandang
permeabilitas
Sugih
Utara,
dengan
meliputi
alluvial
ditunjukkan
kelurahan
endapan
Poncol,
Malang,
akuifer
Tirto,
Sepuro,
diperoleh
bebas
di
Kaputran,
sebaran
Pesisir
air
Kota
air
tanah
asin
pada
sumur
dalam
(akuifer
hasil
ditetapkan
visualisasi
dengan
diagram
Trilinier
Piper
analisis
air
aliran
yang
berarti
telah
terjadi
proses
intrusi.
Sedangkan
Pasir
proses
intrusi
dangkal
dalam, yang
daerah
Indikasi
Klego,
Sampang,
Pekalongan,
dari
Bintang
Sritex,
Bintang
untuk
tanah,
daerah
titik sampel
tanah
air
analisa
dan 8
sampel
Hasil
air tanah
Kandang
Panjang,
Putratex,
Kandang
Panjang,
agak
peta
payau
tersebut
pada
Sari
terlihat
akuifer
laut.
belum
tersebut
Indikasi
mengalami
diperkuat
Kandang
bahwa
dangkal
di
air
Kota
air
tanah
tersebut
percampuran
air
(6)
mengalami
tersebut
diperkuat
intrusi
dengan
Panjang
belum
air
visualisasi
dan
Sampang
laut.
diagram
(5)
telah
tervisualisasi
Panjang,
semakin
Krapyak
Lor,
dan
Krapyak
terletak
tawar
dan
pada
air
zona
asin)
tengah
dalam
(zona
diagram
diindikasikan
air
tersebut
sumur
(1)
kuat
semakin
ke
pengaruh
arah
air
kanan
yang
asin
sehingga
menyatakan
dapat
dan
ditemui
Kidul.
Sedangkan
di
untuk
bagian
Klego,
utara
Degayu,
daerah
Pebean,
tersebut.
Pada
sampel
connate
dengan
ditunjukkan
adanya
beberapa
pola
tutupan
air
tanah
water
dimana
(air
di
Kauman
(4)
jebakan).
daerah
diperkirakan
Indikasi
Kauman
merupakan
adanya
connate
dangkal
terjadi
closuer
proses
intrusi
air
laut,
sedangkan
air
tanah
asin
di
daerah
4 7
Kadar Khlorida(mg/lt)
Air Tawar
Air Agak payau
Air Payau
Air Asin
Brine (connate)
<1.500
1.500-5.000
5.000-15.000
15.000-50.000
>50.000
<500
500-2.000
2.000-5.000
5.000-19.000
>19.000
Tabel 2.
Nilai R
<0,5
0,5 1,3
1,3 2,8
2,8 6,6
6,6 15,5
15,5 - 20
Nilai R
Keterangan
Pantai Sari/Pekalongan Utara 5.49321196 Terjadi penyusupan air laut agak tinggi
Masjid Klego
0.346890834 Tidak terintrusi
Bintang Sritex
0.199805955 Tidak terintrusi
Kandang Panjang
0.724320949 Terjadi penyusupan air laut sedikit
Sampang
0.162702043 Tidak terintrusi
Kauman
3.745340502 Terjadi penyusupan air laut agak tinggi
Pasir Sari
0.345063694 Tidak terintrusi
Pabean
0.223590055 Tidak terintrusi
Kandang Panjang
0,929345234 Terjadi penyusupan air laut sedikit
Tabel 4. Nilai Khlorida-Bicarbonat Ratio Air Tanah Dalam di Kota Pekalongan
Nomor Lokasi
Nilai R
Pelabuhan
0.211
Pantai Sari/Pekalongan Utara 0.337
BRI Pekalongan
0.198
Bintang Putratex
0.959
Kandang Panjang
0.243
Kauman
0.219
Pabean
0.915
Pasir Sari
0.284
Keterangan
Tidak terdeteksi
Tidak terintrusi
Tidak terdeteksi
Terjadi penyusupan air laut sedikit
Tidak terintrusi
Tidak terintrusi
Terjadi penyusupan air laut sedikit
Tidak terintrusi
Kauman merupakan connate water. Untuk aliran air Untuk akuifer dalam, pada aliran air tanah di
tanah dangkal pada bagian timur, terlihat berada pada bagian barat yang diwakili sumur bor di Pabean (2)
zona tengah diagram Trilinier Piper yang merupakan dan Pasir Sari (1) terlihat berada pada wilayah tengah
zona percampuran air tawar dan air asin. Semakin ke diagram yang merupakan daerah percampuran dua
utara daerah penelitian, letak air tanah pada diagram macam air dari jenis yang berbeda (Gambar 4). Pada
Trilinier Piper semakin bergeser ke arah kanan (sampel gambar terlihat posisi titik 2 yang berada agak ke kiri
no 8 ke no 7). Hal tersebut mengindikasikan adanya jajaran genjang yang merupakan air tawar dan titik 1
proses intrusi air tanah. Berdasarkan nilai Khlorida yang semakin ke kanan atas menuju pada air asin.
Bicarbonat Ratio, aliran air tanah yang terkena intrusi Posisi titik juga semakin menuju ke bagian puncak
di jalur aliran timur adalah daerah Pantai Sari (7) diagram, yang mengindikasikan bahwa sumur 1 di
dengan nilai R lebih dari 0,5. Secara keseluruhan Pabean menunjukkan adanya gejala intrusi air laut
aliran air tanah jalur timur mengindikasikan adanya dalam tingkat sangat awal. Hal ini juga diperkuat
intrusi sebagaimana ditunjukkan oleh diagram Trilinier dengan nilai Rasio Khlorida Bicarbonat sebesar 0,9
Piper dimana semakin mendekati laut, posisi titik yang berarti telah terjadi intrusi air laut dengan tingkat
menuju ke bagian kanan posisi intrusi. awal (Suharyadi, 1984).
4 8
Gambar 1.
Skema
Diagram Trilinier
Piper (Mandel and
Shiftan, 1981).
Gambar 2.
Peta
Gejala
Gambar 4.
Diagram trilinier
5 0
Gambar 5. Diagram trilinier piper air tanah pada akuifer dalam di Kota Pekalongan
Utara
(Pantai
Pelabuhan
Di
bagian
daerahNusantara
tengah
Sari
Perikanan
(6)).
Pada
yang
adalah
titik
Kandang
sumur
Panjang.
diduga
(5),
mewakili
mengalir
Sampang
Panjang
wilayah
di
Aliran
dari
(3)
(4).
Kauman
titik
dan
Sari)
bagian
di
kiri
berdasarkan
Namun
Khlorida
diagramtersebut
di
menunjukkan
dan
air
asin.
PT.
mengindikasikan
terjadi
laut
utara
penambahan
pada
air
awal
demikian
adanyadalam
asin
yang
proses
titik
posisi
titik
diagram
justru
intrusi.
berdasarkan
letak
jajaran
genjang
nilai
pengaruh
dengan
Pantai
dekat
Sari
dengan
menunjukan
lebih
S/cm
airtanah
kondisi
kondisi
Dengan
kedua
tawar
lokasi
kurang
dari
dan
laut.
juga
500
belum
Nilai
terjadi
DHL
menunjukan
S/cm
yang
pada
angka
berati
tawar.
Di
diduga
diduga
timur
yang
pantai
nilai
dari
air
air
tingkat
sedikit, sedangkan di
intrusi
Bintang
ini
demikian
nilai
Hal
diagram
sedangkantawar
tengah,
tawar.
demikian
air
Dengan
sumur
Berdasarkan
ini(Pantai
tanahterletak
air
hingga
4)
kimia
yang
DHL
1.500
berarti
dalam
agak
payau.
demikian
pada
bagian
Pekalongan
bagian
mengalir
timur,
dari
air
tanah
Poncol
(PT.
Kesimpulan
Di daerah pantai
Kota
Pekalongan,
untuk
S/cm
dalam
dijumpai
di
bagian
selatanairtanah
Untuk
payau
dengan
2.200
S/cm
utara,
air
DHL
1500
dijumpai
meliputi
Kandang
tanah
S/cm
di
Desa
Panjang,
agaknilai
S/cm,
sebelahdi
tawar
1500
kecuali
sumur
agak
DHL
diketahui
Kota
telah
Sari
Pekalongan
terintrusi
air
payau
bagian
1.602
tepi
pantai,
Gejala
Intrusi
fasies
hidrokimia
dengan
<
Pantai
Wetan,dengan
analisis
dalam
DHL
Bandengan,tergolong
Panjang
Berdasarkan
tanda-tanda
intrusi
terutama
belum
menjadi
timur
sampai
asin.
membuat
Sedangkan
sekitar
di
Pelabuhan
airtanah
wilayah
Perikanan
Daftar Pustaka
Badan Perencana Pembangunan
dan Penanaman Modal Kota
Pekalongan,
2005.
Kota
Pekalongan
Dalam
Angka.
Pemerintah
Kota
Pekalongan. 338 hal.
Prasetyo E. 1982. Pengukuran
Tahanan
Jenis
dan
Chargeability
di
daerah
Indramayu.
LIPI
07/LGPN.
Bandung. 126 hal.
Juri, M. 1992. Peta Geologi
Lembar
Purwokerto
dan
Tegal. Pusat Penelitian dan
Pengembangan
Geologi.
Bandung.
Mandel, S. dan Shiftan, Z. L. 1981.
Groundwater
Investigation
Resources
And
Development.
di
Kecamatan
Tugu,
Semarang.
Tidak
Dipublikasikan. Lembaga
Penelitian
Universitas
Diponegoro. 56 hal
Saputra, S.1998. Telaah Geologi
Terhadap
banjir
dan
Rob
Kawasan
Pantai
Semarang,
Jurnal Ilmu Kelautan 3 (10):
85-92.
Sihwanto
dan
Satriyo.
1991.
Metode
Penentuan
Penyebab
Keasinan Air Tanah : Studi
Kasus Daerah Dataran Pantai
Dumai,
Riau.
Kumpulan
Makalah Ikatan Ahli Geologi
Indonesia. Bandung. Hal 2640.
Suharyadi.
Geologi,
Deteksi
Intrusi
Air
Laut
Diktat
Kuliah
Jurusan
Teknik
Fakultas
Universitas
Teknik,
Gajah
Mada.
D.
K.
1980.
Groundwater
S.
Rochaddi,
B.,
dan
Atmodjo
Metode
Polarisasi
Pantai
Nurwidiyanto, I, Yulianto G.
dan
Widada
S.,
2005.
Perkembangan
Intrusi
Air
Laut Pada Akifer Dangkal di
Kota
Semarang.
Berkala
Fisika, 8 (3) : 87 -90
1984.
Geohidrologi.
Tahanan
Terimbas
Jepara.
Jenis
di
dan
Daerah
Tidak
Widada,
S.
Rochaddi,
B.,
dan
Atmodjo W., 2000. Sebaran dan
Genesa Air Tanah Asin Pada
Akuifer Dangkal di Daerah Kota
Semarang.
Tidak
dipublikasikan.
Lembaga
Penelitian
Universitas
Diponegoro. 58 hal.
5 2