Karakteristik Ibu Hamil Dengan Anamia Di Puskesmas Kti Kebidanan
Karakteristik Ibu Hamil Dengan Anamia Di Puskesmas Kti Kebidanan
kurang. Di Negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus
gizi buruk, anemia, malaria dan menderita Penyakit Menular Seksual (PMS)
sebelum konsepsi atau pada saat hamil (Depkes RI, 2003). Angka kematian
neonatal di Kabupaten Lampung Timur tahun 2006 yang dicatat dan dilaporkan
sebanyak 81 kasus, penyebab kematian tertinggi adalah BBLR sebesar 32 kasus
(39,5%). BBLR di Kabupaten Lampung Timur tahun 2006 sebanyak 56 kasus,
57,14% diantaranya meninggal dunia. Di Puskesmas Batanghari terdapat 8 kasus
bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram (BBLR) (Dinkes Lampung
Timur, 2007).
Anemia kehamilan di sebut Potential Danger to Mother and Child
(potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan
perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada
lini terdepan. Pengaruh anemia dalam kehamilan diantaranya adalah dapat
menyebabkan BBLR dan perdarahan. Anemia pada kehamilan adalah anemia
karena kekurangan zat gizi, jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah
bahkan murah. Anemia pada kehamilan merupakan masalah Nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya
sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia (Manuaba, 2001).
Pada pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa kebanyakan anemia
yang di derita masyarakat adalah karena kekurangan zat besi yang dapat di atasi
melalui pemberian zat besi secara teratur dan peningkatan gizi. Selain itu di
daerah pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan
gizi, ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat sosial ekonomi rendah (Manuaba,
2001). Di Kabupaten Lampung Timur besarnya angkatan kerja di sektor tanaman
pangan dipengaruhi oleh angkatan kerja dengan pendidikan yang rendah yakni
sebesar 68,8% (tidak tamat dan tamat SD), hal ini berpengaruh terhadap tingkat
sosial ekonomi masyarakat (Dinkes Lampung Timur, 2007).
Masalah gizi adalah masalah Nasional masing-masing negara, berkaitan
dengan nilai dan jumlah gizi masyarakat dalam ukuran minimal untuk kebutuhan
kalori dan bahan esensial kesehatannya. Anemia gizi besi mencerminkan
kemampuan sosial ekonomi masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhannya
dalam jumlah dan kualitas gizi (Manuaba, 2001). Ibu hamil yang mengidap
anemia perlu di tangani segera dengan asupan nutrisi yang baik sesuai kebutuhan
antara lain makanan yang mengandung zat besi dan protein yang cukup, sayuran
berwarna hijau yang mengandung vitamin dan mineral (Paath, 2004).
Berdasarkan hasil dari pra survey yang dilakukan Penulis di Puskesmas
Batanghari pada bulan Januari-Maret 2007 dari 14 orang ibu hamil yang
dilakukan pemeriksaan Hb di dapatkan 11 orang ibu hamil menderita anemia
(78,57%). Hal ini menunjukkan angka kejadian anemia pada ibu hamil di
Puskesmas Batanghari masih tinggi. Berdasarkan uraian masalah diatas Penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang karakteristik ibu hamil dengan
anemia.
B. Rumusan Masalah