Oleh :
AYU NOVIDIA ARIF
7314010
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Diabetes.
Dalam penyusunan Asuhan keperawatan ini kami telah mendapatkan
bantuan dari beberapa pihak.Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Rektor UNIPDU Jombang
2. Dekan Fakultas ilmu Kesehatan
Yudianto,S.kep.Ns.M.Kes
3. Ka.Prodi S1 Keperawatan
:Bapak Moh.Rajin,S.kep.Ns,M.Kes
4. Dosen Pembimbing
:Bapak Abdul Azis Muslim, M.A.
5. Orang tua,dosen,dan teman-teman atas doa dan dorongannya.
Semoga dengan hadirnya makalah ini dapat menunjang dalam proses
belajar. Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari
pembaca makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Jombang, 27 Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi ..
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah.
1.3 Tujuan....
BAB II PEMBAHASAN..
2.1.Definisi Diabetes Mellitus
2.2.Faktor-faktor penyebab
2.3.Klasifikasi Diabetes Mellitus
2.4.Patofisiologi Diabetes Mellitus
2.5.Gejala..........
2.6.Komplikasi Diabetes Mellitus
2.7. Pencegahan dan pengobatan Diabetes Mellitus..
BAB III PENUTUP..
3.1. Kesimpulan.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
lebih tinggi pada masyarakat dengan tingkat pendidikan tinggi dan dengan kuintil
indeks kepemilikan tinggi (Kemenkes, 2013).
Oleh karena itu penting bagi kita untuk lebih mengetahui tentang penyakit
diabetes mellitus, penyebab, tanda, gejala serta pencegahan dan penanganannya
agar kita bisa waspada terhadap penyakit diabetes dan mengurangi prosentase
penderita diabetes. Dalam makalah ini mengulas dengan detail tentang penyakit
Diabetes.
1.2. Rumusan Masalah
Mellitus?
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah yang ada maka tujuan dibentuknya makalah ini
adalah:
1. Mengetahui terjadinya penyakit Diabetes Mellitus
2. Mengetahui komplikasi penyakit Diabetes Mellitus
3. Mengetahui cara pencegahan dan penanganan penyakit Diabetes
Mellitus
BAB II
PEMBAHASAN
peradangan pada sel beta dapat menyebabkan sel tidak dapat memproduksi
insulin.
Faktor lain yang menjadi penyebab diabetes melitus yaitu gaya hidup, orang
yang kurang gerak badan, diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat,
kegememukan dan kesalahan pola makan. Kelainan hormonal, hormon insulin
yang kurang jumlahnya atau tidak diproduksi.
2.3. Klasifikasi Diabetes Mellitus
Bervariasi mulai yang predominan resisten insulin disertai defisinsi insulin relatif
sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resisten insulin.
3) Diabetes mellitus Gestasional
Faktor resiko terjadinya diabetes mellitus gestasional yaitu usia tua, etnik,
obesitas, multiparitas, riwayat keluarga, dan riwayat gestasional terdahulu.Karena
terjadi peningkatan sekresi beberapa hormone yang mempunyai efek metabolic
terhadap toleransi glukosa, maka kehamilan adalah suatu keadaan diabetogenik.
4) Diabetes mellitus tipe lain :
a) Defek genetik fungsi sel beta
b) Defek genetik kerja insulin : resisten insulin tipe A,leprechaunism, sindrom
Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah
yang tinggi.Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa
akan sampai ke air kemih.
Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk
mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan
air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam
jumlah yang banyak (poliuri).
Akibat poliuri maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga
banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih,
penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini
penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan
(polifagi).
Dengan memahami proses terjadinya kelainan pada diabetes melitus
tersebut diatas, mudah sekali dimengerti bahwa pada penderita diabetes melitus
akan terjadi keluhan khas yaitu lemas, banyak makan, (polifagia), tetapi berat
badan menurun, sering buang air kecil (poliuria), haus dan banyak minum
(polidipsia). Penyandang diabetes melitus keluhannya sangat bervariasi, dari tanpa
keluhan samasekali, sampai keluhan khas diabetes melitusseperti tersebut diatas.
Penyandang diabetes melitus sering pula datang dengan keluhan akibat
komplikasi seperti kebas, kesemutan akibat komplikasi saraf, gatal dan keputihan
akibat rentan infeksi jamur pada kulit dan daerah khusus, serta adapula yang
datang akibat luka yang lama sembuh tidak sembuh (Sarwono, 2006).
2.6. Komplikasi Diabetes Mellitus
kapiler yang sangat kecil. Glukosa darah yang tinggi bisa merusak
pembuluh darah retina.
b. katarak, lensa yang biasanya jernih bening dan transparan menjadi keruh
sehingga menghambat masuknya sinar dan makin diperparah dengan
adanya glukosa darah yang tinggi.
c. glaukoma, terjadi peningkatan tekanan dalam bola matasehingg merusak
saraf mata.
4). Penyakit jantung
Diabetes
merusak
dinding
pembuluh
darah
yang
menyebabkan
mortalitas
(kematian)
dan
angka
mordibilitas
(kesakitan)
serta
kalori hanya ditambah 20 % ; pada inteksi kenaikan suhu badan 1 derajat C kalori
ditambah 13 %.
Untuk penderita hamil trimester 1, kalori ditambah 150 kalori, trimester 2
trimester 3 ditambah 350 kalori perharinya .
Untuk penderita-penderita kegemukan, kalori yang diperlukan harus
dikurangi 20 % 30 % . Sedang untuk penderita yang kurus, kalori basal harus
ditambah 20% 30 %.
Untuk menentukan kebutuhan kalori tiap penderita diabetes secara tepat, memang
diperlukan perhitungan dan waktu agak lama , sehingga ia perlu tinggal di rumah
sakit atau klinik untuk mempermudah penentuan diet standar.
----------------------------------------------------------------------Standar
1100 kalori
II
1300 kalori
III
1500 kalori
IV
1700 kalori
1900 kalori
VI
2100 kalori
VII
2300 kalori
VIII
2500 kalori
Standar
I III
Standar
Standar
VI VII
obat terlalu besar meskipun makanannya habis, maka bahayanya adalah dapat
terjadi hipoglikemia.
Hipoglikemia adalah keadaan kadar gula darah sangat rendah (kurang dari
90 mg%). Tanda-tanda hipoglikemia adalah : kepala pusing, mata kabur,
pandangan berputar-putar, mual-mual, gemetar, keringat dingin, kesadaran
menurun dan akhirnya koma ( koma hipoglikemik). Oleh karena itu perlu
pengertian penderita untuk mengenal tanda-tanda ini dan bagaimana coba
mengatasinya.
Untuk mengetahui dosis obat-obatan anti diabetes perlu dilakukan monitor
gula darah dan reduksi urine secara teratur baik untuk penderita poliklinik,lebihlebih lagi untuk penderita yang dirawat. Untuk golongan yang terakhir disebut,
monitoring harus dilakukan lebih ketat. Pengobatan insulin terutama pada DM
tipe 1, DM & kehamilan, DM tipe 2 dengan komplikasi akut.
4. Olahraga
Telah terbukti bahwa olahraga yang teratur dengan porsi yang cukup dapat
membantu mengontrol kadar gula darah penderita. Olahraga yang dianjurkan
adalah olahraga rithmis dan dinamis seperti joging, senam aerobik, disco dll.
Olahraga harus disesuikan dengan kondisi penderita. Apakah sudah ada
komplikasi atau belum, misalnya adanya gagal ginjal , penyakit jantung iskemik,
hipertensi dan lain-lain. Senam diabetes adalah olahraga yang diawasi dan yang
diadakan oleh Klub Olahraga diabetes dan Persadia ( Persatuan Diabetes). Dalam
klub pemeriksaan gula darah dikerjakan sebelum dan sesudah latihan. Pada
waktu latihan dilaksanakan (senam dan jogging) harus tercapai target zone nadi
penderita yaitu 60 80 % x (220 umur). Presentase target nadi harus
disesuaikan dengan komplikasi yang sudah terjadi. Apabila terget zone tercapai,
maka tingat kesegaran jasmani tercapai penuh (cukup fit). Efek olahraga selain
meninggkatkan pembakaran juga mempengaruhi jantung dan sistem sirkulasi
darah. Oleh sebab itu olahraga mempunyai manfaat dalam terapi DM.
5. Penyuluhan
akan
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penyakit diabetes mellitus adalah penyakit menahun dan progresif ditandai
dengan kenaikan kadar gula darah terus menahun yang disebabkan oleh
kekurangan hormon insulin, baik secara relatif maupun absolut didalam tubuh.
Kadar insulin tersebut memang benar-benar berkurang atau jumlahnya cuup tetapi
fungsinya menurun karena adanya zat-zat anti insulin . Insulin diprodusi oleh sel
sel Betha pulau-pulau Langerhans organ pankreas.
Ada beberapa faktor tertentu diduga dapat mengganggu produksi insulin
oleh pankreas. Faktor-faktor yang diduga mempunyai pengaruh terhadap
timbulnya penyakit diabetes mellitus adalah keturunan, obat-obatan tertentu,
penyakit - penyakit lain tertentu disertai kadar gula darah yang meningkat, suku
bangsa, kegemukan, keadaan sosial ekonomi, nutrisi, infeksi, geografis dan lain
lain.
American Diabetes Assosiation (2005) dalam Aru Sudoyo (2006)
mengklasifikasikan diabetes mellitus menjadi 3 :
1. Diabetes mellitus tipe I
2. Diabetes mellitus tipe II
3. Diabetes mellitus gestasional
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Brunner, Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: RGC.
Carpenito. 1999. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC.
Carpenito. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis. Jakarta:
EGC
Internet : http://diabetesmelitus.org/tatalaksana-pasien-diabetes/
DiabetesMelitus.org 17 Januari 2016. Pukul 11.15 WIB
Isnawati, Nurlaela. 2009. Awas Anda Bisa Mati Cepat Akibat Diabetes &
Hipertensi. Jogjakarta: Power Books
Peter. 2013. Hidup Bersama Diabetes. Jakarta: Gramedia