Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat telah mengantar kita pada paradigma baru,
sehingga kini paradigma sehat menjadi orientasi baru pembangunan kesehatan di dunia,
termasuk di Indonesia yang dirumuskan dalam suatu visi Indonesia Sehat 2020. Hal yang
mendasar dari paradigma sehat antara lain terjadinya : pergeseran dari pelayanan medis
(medical care) ke pemeliharaan kesehatan (health care) sehingga setiap upaya
penanggulangan masalah kesehatan lebih menonjolkan aspek peningkatan (promotif) dan
pencegahan (preventif) dibanding pengobatan (kuratif); pergeseran dari program terpilahpilah (fragmented program) ke program terpadu (integrated program) yaitu lebih berpijak
pada menyehatkan keluarga dan masyarakat; pergesaran dari keinginan (need) ke
kebutuhan (demand) sehingga pelayanan kesehatan disuatu daerah akan berbeda dengan
daerah lainnya; pergeseran dari pemerintah ke swasta sehingga secara bertahap peran
pemerintah akan berkurang, kontribusi swasta dan masyarakat akan meningkat; pergeseran
pelaksanaan program dari terpusat menjadi otonomi; serta pergeseran dari partisipasi menjadi
kemitraan.
Pendekatan yang harus dilakukan dalam melaksanakan program kesehatan adalah
pendekatan keluarga dan masyarakat serta lebih memprioritaskan upaya memelihara dan
menjaga yang sehat semakin sehat serta merawat yang sakit agar menjadi sehat.
Oleh karena itu berbagai upaya harus dilaksanakan untuk mengatasi masalah ini
dengan baik, diantaranya dengan meningkatkan cakupan, keterjangkauan dan mutu pelayanan
kesehatan, khususnya untuk penduduk usia lanjut. Salah satu bentuk kegiatan yang perlu
digalakkan agar tujuan dimaksud dapat kita capai lebih cepat adalah mendorong
pembentukan dan pemberdayaan berbagai Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM) khusus usia lanjut antara lain Kelompok Usia Lanjut, Pusat Santunan Keluarga dan
lain-lain.
Keberadaan Kelompok Usia Lanjut yang telah mulai berkembang di seluruh propinsi
akhir-akhir ini, merupakan wujud nyata dan cerminan kebutuhan masyarakat khususnya para
usia lanjut terhadap pelayanan yang terjangkau, berkelanjutan dan bermutu dalam rangka
mencapai masa tua yang sehat, bahagia, berdaya guna dan produktif selama mungkin.
Pelaksanaan kegiatan di kelompok Usia Lanjut saat ini, sangat bervariasi dan beragam
sesuai dengan kondisi, situasi dan kebutuhan setempat. Jenis dan kualitas kegiatan Kelompok
Usia Lanjut di suatu propinsi dapat saja berbeda dengan jenis dan kualitas kegiatan yang ada
pada Kelompok Usia Lanjut di propinsi lain, dan perbedaan tersebut bisa pula ditemukan
antar Kabupaten/Kota dalam satu propinsi, bahkan antar kelompok di Kabupaten yang sama.
Peningkatan umur harapan hidup dari tahun ke tahun semakin jelas terlihat, dimana
pada tahun 2011, CIA World Factbook memperkirakan Umur Harapan Hidup orang
Indonesia secara keseluruhan adalah 70,76 tahun. Jika dibagi berdasarkan jenis kelamin,
maka Umur Harapan Hidup Pria Indonesia adalah 68,26 tahun dan Wanita 73,38 tahun.
Sedangkan Umur Harapan Hidup Penduduk Rokan Hulu berdasarkan Profil Dinas Kesehatan
tahun 2009 adalah 66,2 tahun. Perubahan demografi ini akan mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan usia lanjut, baik secara individu maupun dalam kaitannya dengan keluarga dan
masyarakat.
Kegiatan Posyandu Lansia di Puskesmas Tandun II awalnya berjalan dengan baik dan
memberikan kemudahan bagi Lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar,
sehingga kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal.
Berbagai kegiatan dan program posyandu lansia tersebut sangat baik dan banyak
memberikan manfaat bagi para lansia. Seharusnya para lansia berupaya memanfaatkan
adanya posyandu tersebut sebaik mungkin, agar kesehatan para lansia dapat terpelihara dan

terpantau secara optimal. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan pemegang program
kesehatan lansia di lapangan menunjukkan fakta yang berbeda. Posyandu lansia ternyata
hanya ramai pada awal pendirian saja, selanjutnya lansia yang memanfaatkan posyandu
semakin berkurang. Hal ini dibuktikan dari laporan hasil cakupan posyandu lansia yang
sangat rendah.
Kunjungan oleh lansia sakit sebanyak 35,04% dan lansia tidak sakit 2,1%. Data ini
menunjukkan bahwa kecenderungan pemanfaatan pelayanan kesehatan di posyandu lansia
sangat rendah, dan keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu pun juga sangat
rendah.
Secara individu pengaruh proses menua menimbulkan berbagai masalah baik secara
fisik, biologis, mental maupun sosial ekonomi. Dengan meningkatnya jumlah penduduk usia
lanjut harus diupayakan peningkatan pembinaan program kesehatan usia lanjut agar
kelompok ini tetap mempunyai kondisi fisik dan mental yang prima dan menjadi sumber
daya manusia yang optimal.
Dalam rangka Praktikum Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Tandun II ini, maka
nantinya akan diketahui sejauh mana program kesehatan usia lanjut yang dilaksanakan di
Puskesmas Tandun II, serta melihat keadaan sebenarnya dilapangan dalam hal pembinaan dan
pelaporan program usia lanjut tersebut.
B. Tujuan Praktikum Kesehatan Masyarakat
1.

Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan melalui kegiatan Posyandu Lansia
yang mandiri dalam masyarakat di wilayah Puskesmas Tandun II.

2.

Tujuan Khusus

a.

Meningkatnya kunjungan Lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dan


rujukan.

b.

Meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan Lansia, khususnya aspek


peningkatan dan pencegahan tanpa mengabaikan aspek pengobatan dan pemulihan.

c.

Berkembangnya Posyandu Lansia yang aktif melaksanakan kegiatan dengan kualitas yang
baik secara berkesinambungan.

C. Manfaat Praktikum Kesehatan Masyarakat


1.

Bagi Lansia
Meningkatnya pengetahuan lansia yang menjadi dasar pembentukan sikap dan mendorong
minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga lebih
percaya diri dihari tuanya.

2.

Bagi Puskesmas
Memberikan informasi bagi puskesmas (pengelola posyandu lansia) dalam meningkatkan
pemanfaatan posyandu lansia.

3.

Bagi Institusi Pendidikan


Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan informasi dan pengembangan ilmu yang berkaitan
dengan program posyandu lansia bagi mahasiswa yang akan melakukan PKM dimasa yang
akan datang.

4.

Bagi Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan tentang program posyandu lansia
serta sebagai bahan untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama kuliah.

D. Ruang Lingkup Praktikum Kesehatan Masyarakat


Adapun ruang lingkup pelaksanaan Praktikum Kesehatan Masyarakat ini adalah Program
Kesehatan Usia lanjut dalam Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di Posyandu Lansia di
wilayah Puskesmas Tandun II.

Anda mungkin juga menyukai