OLEH KELOMPOK 6 :
ADRIAN LORENZO MARE
(14061093)
JULIANA ARIYANI
(14061064)
SINTIKE LESI
(14061052)
(14061078)
(14061068)
(14061073)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas tuntunan
serta penyertaan-Nya kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
PERAN RUMAH SAKIT DALAM KONTEKS WELFARE STATE, Pada
kesempatan ini juga kami ingin berterimakasih kepada Dosen Mata Kuliah
Pancasila Sir.Jorry F. Lala S.H yang sudah memberikan tugas ini kepada kami dan
juga membimbing dalam penyusunan makalah ini.
Kami berharap setelah membuat makalah ini, kami dan para pembaca dapat
memahami dan mendapatkan pengetahuan tentang kebijakan rumah sakit dalam
usaha meningkatkan kesejahteraan serta kolaborasi pemerintah dan RS dalam
membangun negara kesejahteraan. Sehingga dapat di aplikasikan dalam kegiatan
hidup sehari-hari dimana pun kita berada baik di lingkungan keluarga, masyarakat
dan lingkungan yang lebih luas seperti Negara.
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian, dalam
pembuatan karya seperti ini pada kesempatan berikutnya.
Manado,
Penyusun
[1]
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar..i
Daftar Isiii-iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang........1-2
B.Rumusan Masalah..3
C.Tujuan Penulisan..3
D.Manfaat Penulisan.3
E.Metode Penulisan3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A.Negara Kesejahteraan.4
B.Pilar Negara Kesejahteraan4-5
C.Indonesia Negara Kesejahteraan (?)5-7
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajad Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat.7-8
E. Kesejahteraan Sosial Yang Tidak Berdasar Undang-undang : Tinjauan
Global..8-9
F.Penjelasan atas UU Republik Indonesia No.44 tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit..9
G. Tanggung Jawab Rumah Sakit Terhadap Kerugian Akibat Kelalaian Tenaga
Kesehatan Dan Implikasinya9-11
H. Dalam mewujudkan Negara kesejahteraan (welfare state) masyarakat
membutuhkan kebijakan Negara.11
BAB 3 PEMBAHASAN
[2]
[3]
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara kesejahteraan (welfare state) tujuan Negara ini ialah mewujudkan
kesejahteraan umum. Dalam hal ini Negara dipandang sebagai alat belaka
yang di bentuk manusia untuk mencapai tujuan bersama, yakni suatu tatanan
masyarakat yang di dalamnya ada kebahagiaan, kemakmuran, dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam pembukaan UUD 1945
ditegaskan mengenai tujuan Negara Republik Indonesia sebagai berikut :
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. (Negara kesejahteraan). Selain itu
dalam penjelasan UUD 1945 ditetapkaan Negara Indonesia berdasarkan
atas
hukum
(Rechsstaat),
tidak
berdasarkan
kekuasaan
belaka
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kebijakan
kesejahteraan?
2. Bagaimana kolaborasi pemerintah dan rumah sakit dalam membangun
negara kesejahteraan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Kebijakan rumah sakit dalam usaha meningkatkan
kesejahteraan.
2. Untuk mengetahui bagaimana kolaborasi pemerintah dan rumah sakit
dalam membangun Negara kesejahteraan.
D. Manfaat Penulisan
a) Teoritis
Agar menambah pengetahuan tentang kebijakan yang di tetapkan oleh
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Negara Kesejahteraan (welfare state)
Salah satu karakteristik konsep negara kesejahteraan adalah kewajiban
pemerintah untuk mengupayakan kesejahteraan umum atau bestuurszorg.
Kesejahteraan
adalah
Negara
yang
pemerintahannya
sudah
Hak
Asasi
Manusia,
Konsep
demokrasi,
Anti
untuk memberi pelayanan sosial yang merata dari usia muda sampai usia
senja.
C. Indonesia Negara Kesejahteraan (?)
Suatu kejadian mahapenting selama tahun 2002 adalah sidang Tahunan MPR
yang berlangsung pada 1-11 agustus 2002. Disitu diputuskan beberapa
perubahan UUD yang (bersama amandemen-amandemen sebelumnya)
potensial membuat indonesia suatu Negara modern yang lebih demokratis dan
sejahtera. Presiden dan wakil presiden untuk seterusnya akan dipilih langsung
oleh rakyat. Wakil-wakil rakyat baik dalam dewan perwakilan rakyat (DPR)
maupun dewan perwakilan daerah (DPD) yang baru akan dipilih semua. Akan
dibentuk suatu mahkama konstitusi yang berwenang menyelesaikan semua
perbedaan dan sengketa antar lembaga. Sebuah perubahan yang mungkin tidak
begitu mencolok dalam pemberitaan tentang ST MPR 2002 adalah
amandemen terhadap UUD pasal 34. Seperti diketahui dalam UUD 1945 yang
asli pasal 34 berbunyi: fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara
oleh Negara. Kalimat ini tetap dipertahankan sebagai butir dalam pasal 34
yang diamandemen, tetapi ditambah tiga butir baru sebagai berikut: Negara
mengembangkan
system
jaminan
sosial
bagi
seluruh
rakyat
dan
santunan
yang
cukup
untuk
menghidupi
dirinya
beserta
pensiun dari perusahaan sesuai peraturan yang berlaku disitu. Dan yang paling
penting jika seseorang jatuh sakit, entah bekerja atau tidak, ia pasti
mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, karena semua warga
Negara dicakup oleh asuransi kesehatan nasional. Pendeknya dalam Negara
kesejahteraan, terpasang semacam social safety net yang dapat menampung
semua orang yang sial dalam perjuangan hidup. Welfare state bercita-cita
menjamin keadaan sejahtera bagi semua warganya from the cradle to the
grave.6
Kita di Indonesia harus merasa terdorong secara khusus untuk mewujudkan
Negara kesejahteraan, karena keadilan sosial termasuk ideologi Negara kita.
memang tidak boleh ditunda lagi dicantumkannya dalam UUD apa yang sudah
dirumuskan sebagai hak dalam Deklarasi Universal HAM pada tahun 1948.
Tetapi
langsung
timbul
pertanyaan:
apakah
kita
sanggup
juga
10 Ibid.,hal.56.
11 Aulia Nuansa.,Rumah Sakit undang-undang Republik Indonesia
No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.,CV.Nuansa
Aulia.,Bandung;2010.,Hal 38.
Sakit
merupakan
institusi
pelayanan
Kesehatan
yang
sakit
di
klasifikasikan
berdasar
fasilitas
dan
kemampuan
Rumah sakit khusus terdiri dari kelas A,kelas B dan kelas C . rumah sakit
umum kelas A adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medic paling sedikit 4 spesialis. 5 spesialis penunjang medic, 12
spesialis lain dan 13 subspesialis. Rumah sakit umum kelas B adalah rumah
sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan medic paling sedikit 4
spesialis , 4 spesialis penunjang medik, 8 spesialis dan 2 subspesialis dasar.
Rumah sakit umum kelas C adalah rumah sakit yang pilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tersebut membutuhkan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan ( pasal 1 angka 6 UU No.36 tahun 2009.
Berdasarkan ketentuan pasal 2 (1)PP No.32 tahun 1996 tentang tenaga
kesehatan dan pasal 21 UU kesehatan , tenaga kesehatan dapat di kelompokan
sesuai keahlian dan kualifikasi yang di miliki, antara lain : tenaga medis,
tenaga kefarmasian, tenaga keperawatan;tenaga kesehatan masyarakat dan
lingkungan ;tenaga gizi;tenaga keterapian fisik;tenaga keteknisian medis; dan
tenaga kesehatan lainnya. Sebagaimana di tentukan pasal 12 UU Rumah Sakit,
di rumah sakit terdapat tenaga tetap yabg terdiri dari tenaga kesehatan dan
tenaga non- kesehatan .tenaga kesehatan terdiri : tenaga medis (dokter dan
dokter gigi); tenaga penunjang medis ;tenaga keperawatan ; tenaga
kefarmasian dan tenaga manajemen rumah sakit.13
H. Dalam mewujudkan Negara kesejahteraan (welfare state) masyarakat
membutuhkan kebijakan Negara.
Pengertian Kebijaksanaan Negara.
Kebijaksanaan (Policy) diberi arti yang bermacam-macam:
Menurut Carold D.Lasswell dan Abraham Kaplan memberi arti kebijaksanaan
sebagai14 suatu program pencapaian tujuan, nilai-nilai dan praktek-praktek
yang terarah. Menurut Calr J. Friedrick mendefinisikan kebijaksanaan sebagai
serangkaian tindakan yang di usulkan seseorang, kelompok atau pemerintah
dalam suatu lingkungan tertentu dengan menunjukan hambatan-hambatan dan
13 Wahyudi Setya.,Jurnal Dinamika Hukum Tanggung Jawab Rumah
Sakit Terhadap Kerugian Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan dan
Implikasinya.,Bandung;2011.,Hal 507.
14 DR.M.Irfan Islami.,Prinsip-prinsip perumusan Kebijaksanaan
Negara.,Bumi Aksara.,Jakarta;2004.Hal 15.
BAB 3
PEMBAHASAN
A. Kebijakan rumah sakit dalam usaha meningkatkan kesejahteraan.
Dalam pembukaan UUD 1945 tercantum jelas cita-cita bangsa Indonesia yang
sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia. Tujuan nasional
tersebut adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi serta keadilan sosial. Kesehatan merupakan
hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksudkan dalam
pancasila dan pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
1945. Oleh karena itu setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan
15 Ibid.,Hal 17
16 Ibid.,Hal 18
termasuk
sumber
daya
manusia
dan
profesionalisme
sebagainya.
Petugas, apakah petugas ramah? Apakah petugas saling membantu
dalam
melaksanakan
tugas?
Apakah
petugas
mempunyai
cari
adalah
pasien
hamil
telah
empat
kali
memeriksakan
tercapai atau tidaknya standar, maka digunakan indicator (tolak ukur) yang
menunjuk pada ukuran kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan.
Standar dapat dibedakan atas:
a).Standar Masukan
standar masukan (input atau structure) dapat berupa tenaga, peralatan,
fasilitas, sumber dana, bahan, organisasi, dan sebagainya. Misalnya,
dipuskesmas sukamaju, syringe dan jarum steril untuk tahun 2010 tersedia
dalam jumlah yang cukup untuk setiap kegiatan imunisasi.22
b).Standar Proses
berfokus pada interaksi profesi dengan pasien/konsumen/masyarakat dan
digunakan untuk menilai pelaksanaan proses pelayanan kesehatan dan
merupakan kinerja pelayanan kesehatan. Standar proses biasanya
dinyatakan sebagai kebijaksanaan atau prosedur kerja, misalnya petugas
puskesmas yang di tunjuk melakukan imunisasi BCG harus melakukan
imunisasi dengan cara intradermal.
c). Standar Keluaran
standar ini merupakan ketentuan ideal yang menunjuk pada hasil langsung
pelayanan. Karena menunjuk pada hasil keluaran, maka standar keluaran
sering juga disebut dengan standar penampilan. Misalnya, target
pencapaian imunisasi BCG untuk bayi dipuskesmas selangit pada tahun
2009 sebesar 90% dari jumlah populasi yang ada.
d). Standar Hasil
standar hasil merupakan ukuran hasil intervensi pelayanan kesehatan
terhadap konsumen/pasien/masyarakat. Standar hasil biasanya ditentukan
oleh pihak ke-tiga, bukan oleh pemberi pelayanan atau sarana pelayanan
kesehatan. Standar hasil merupakan perubahan perubahan yang di
antisipasi dalam kondisi konsumen/pasien/masyarakat. Misalnya, tingkat
kepuasan pasien dipuskesmas sukamaju pada tahun 2009 adalah sebesar
80%. Umumnya, hasil pelayanan ini agak sulit diukur dan memakan cukup
banyak biaya. Oleh sebab itu, dalam penjaminan mutu pelayanan
kesehatan, pengukurannya sering di tunjukan terhadap intermediate
outcome seperti pemanfaatan (utilization) dan pencapaian program
(Coverage).23
22 Ibid., Hal 22
jasa
23 Ibid.,hal.23
24 Aulia Nuansa.,Op.cit.,hal.5
kesehatan
lokal
BAB 4
PENUTUP
26 Pohan I.S MPH,MHA,Dr.,Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasardasar pengertian dan penerapan.,Buku Kedokteran
EGC.,Jakarta:2006.,Hal 201
A. Kesimpulan
Indonesia adalah suatu Negara hukum yang bertujuan untuk mewujudkan
kesejahtraan umum membentuk suatu masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan pancasila (Negara hukum dan Negara kesejahtraan) dalam hal
ini
Rumah Sakit
ikut
B. Saran
Kiranya pengguna karya tulis ini, bisa menyertakan koreksi-koreksi yang
membangun jika di temukan kesalahan-kesalahan yang tidak diketahui oleh
penyusun, agar pada penyusunan karya berikutnya dapat disempurnakan.
DAFTAR PUSTAKA
Ph.D.
Kesejahteraan
sosial
internasional.,alfabeta.,Bandung;2012
8. Aulia Nuansa.,Rumah Sakit undang-undang Republik Indonesia No.44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.,CV.Nuansa Aulia.,Bandung;2010
9. Wahyudi Setya.,Jurnal Dinamika Hukum Tanggung Jawab Rumah Sakit
Terhadap
10.
Kerugian
Akibat
Kelalaian
Implikasinya.,Bandung;2011
DR.M.Irfan
Islami.,Prinsip-prinsip
Tenaga
perumusan
Kesehatan
dan
Kebijaksanaan
Negara.,Bumi Aksara.,Jakarta;2004
11. dr.Agustina Harsamin., Sr.Ros Isti RahayuNingsi, CB,BSN.,Bunga Rampai
XV Berbuat Demi Kesejahteraan Bersama.,Sekretariat Komisi PSE/APPKAJ, bekerjasama dengan LDD-KAJ, Komisi PSE/KWI.,Jakarta;2007
12. Bustami
MS, MQIH., Penjaminan mutu pelayanan kesehatan &
askeptabilitasnya.,Erlangga.,Jakarta;2011
13. Tim pustaka yustisia.,panduan resmi memperoleh jaminan kesehatan dari
BPJS., visimedia.,Jakarta.,2014
14. Pohan I.S MPH,MHA,Dr.,Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasar-dasar
pengertian dan penerapan.,Buku Kedokteran EGC.,Jakarta:2006
[4]