Anda di halaman 1dari 49

ASMA PADA ANAK

Elsye Souvriyanti
Bagian Anak Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
03/20/16

Definisi asma:
Definisi asma: bermacam-macam
KNAA: diduga asma bila: batuk dan
atau mengi bersifat episodik,
nokturnal, reversibel, musiman,
aktifitas, atopi(+)
Serangan asma: Episode perburukan
yang progresif dari gejala.
03/20/16

Asma
Pencetus
Debu rumah
Tungau
Asap
Makanan

Kegagalan terapi
Terapi jangka
panjang

Serangan
03/20/16

Faktor pencetus

Inhalan
Zat kimia
Stres
Aktivitas (exercise)
Obat-obatan

03/20/16

Faktor pencetus

03/20/16

Patofisologi serangan asma


Triggers

b.constriction, oedema, secretion


Airway obstruction

ununiform
ventilation

pulmonary
hyperinflation

atelectasis
mismatch
abnormality
ventilation-perfution
surfactant
acidosis
pulmonary
v.constriction

03/20/16

compliance

alv.hypoventilation

Resp.rate

PaCO2
PaO2

03/20/16

Pembagian asma
Derajat penyakit

Derajat serangan
Ringan
Asma Episodik Jarang
Sedang
Asma Episodik Sering
Asma Persisten
Berat
Ancaman henti nafas

03/20/16

Setiap pasien asma


Harus ada klasifikasi derajat penyakit dan
derajat serangan misal:
Asma
Asma
Asma
Asma
Asma

episodik jarang di luar serangan


episodik jarang dengan serangan sedang
episodik sering dengan serangan berat
episodik sering di luar serangan
persisten dengan serangan berat

Derajat penyakit tidak bergantung derajat


serangan
03/20/16

Penilaian derajat serangan

03/20/16

10

03/20/16

11

Tujuan tatalaksana asma


(umum)

Menghilangkan dan mengendalikan asma


Mencegah serangan akut
Meningkatkan fungsi paru dan mencegah
gangguan menetap
Melakukan aktivitas secara normal
Meminimalisasi penggunaan obat
Menghindari efek samping obat
Mencegah kematian
03/20/16

12

Tujuan tatalaksana asma


(serangan)

meredakan penyempitan jalan napas


secepatnya
mengurangi hipoksemia
mengembalikan faal paru normal
secepatnya
reevaluasi tatalaksana untuk
mencegah kekambuhan
03/20/16

13

Tatalaksana serangan asma


Tatalaksana di rumah
Tatalaksana di Rumah Sakit (Ruang
Gawat Darurat)

03/20/16

14

Tatalaksana di rumah
Kenali gejala serangan asma
Nebulisasi dengan -2 agonis
Bila tidak mungkin: MDI dengan atau
tanpa spacer atau pemberian per oral
Indonesia: kurang populer
Hati-hati obat bebas
03/20/16

15

Algoritma serangan asma


Klinik / IGD
Nilai derajat serangan
Tatalaksana awal
nebulisasi -agonis 3x, selang 20 menit
nebulisasi ketiga + antikolinergik
Serangan ringan
(nebulisasi 1x,
respons baik

bertahan 1-2 jam,


boleh pulang
gejala timbul lagi
serangan sedang

03/20/16

Serangan sedang
(nebulisasi 2-3x,

respons parsial)
berikan O2
nilai ulang sedang Ruang
Rawat Sehari
pasang infus

Serangan berat
(nebulisasi 3x,
respons buruk)
O2 sejak awal
pasang infus
nilai ulang berat,
Ruang Rawat Inap
foto Ro toraks

16

Boleh pulang
bekali -agonis
(hirupan / oral)
jika ada obat
pengendali, teruskan
inf.virus (+),
steroid oral
24-48 jam kontrol proevaluasi

Rng. Rawat Sehari


Oksigen teruskan

steroid oral
nebulisasi / 2 jam
8-12 jam klinis stabil boleh pulang
12 jam tetap belum

baik rawat inap

Catatan:
Jika menurut penilaian serangannya berat, nebulisasi 1x,
langsung -agonis + antikolinergik
Bila belum ada alatnya, nebulisasi awal dapat diganti dgn
adrenalin sk. 0,01 ml/kgBB/kali, maksimal 0,3 ml/kali.
Untuk serangan sedang dan terutama berat, O2 2-4L/mnt
diberikan sejak awal, termasuk saat nebulisasi

03/20/16

Ruang Rawat Inap


Oksigen teruskan
atasi dehidrasi &
asidosis jika ada
steroid IV tiap
6-8 jam
nebulisasi/1-2 jam
aminofilin IV awal,
lanjutkan rumatan
nebulisasi 4-6x
baik, interval 4-6 j
24 jam stabil
boleh pulang
dengan steroid &
aminofilin IV tetap
tidak baik ICU

17

Tatalaksana serangan asma


Tatalaksana di rumah
Tatalaksana di Rumah Sakit (Ruang
Gawat Darurat)

03/20/16

18

Tatalaksana Awal
Nilai prediksi derajat serangan
Nebulisasi -agonis, selang 20 menit
Nebulisasi ketiga: tambahkan
antikolinergik
Serangan berat: langsung tambah
antikolinergik
Bila tidak ada nebulizer:
MDI dengan Spacer
Adrenalin SC
03/20/16

19

Serangan Ringan
Respons pasca nebulisasi: baik
Observasi 1-2 jam
Jika baik: PULANG
Jika timbul gejala lagi: perlakukan
sebagai serangan SEDANG
Teruskan obat rutin
Kontrol ulang ke Rawat jalan

03/20/16

20

TATALAKSANA SERANGAN
ASMA
RINGAN
Nebulisasi
Observasi 1-2 jam

SEDANG

PULANG
Teruskan obat rutin
Kontrol ulang Poliklinik
03/20/16

21

Serangan sedang

Respons parsial setelah nebulisasi


Rawat di Ruang Rawat Sehari
Oksigen
Steroid oral
Jalur parenteral
Nebulisasi ulang
Respons baik: PULANG
Respons tidak baik: RAWAT INAP
03/20/16

22

TATALAKSANA SERANGAN
ASMA

RINGAN
Nebulisasi

Observasi 1-2 jam

PULANG

SEDANG

RRS

BERAT

Oksigen
Nebulisasi
03/20/16

IVFD
Steroid oral

23

Mengapa tidak respons?


Dehidrasi
Asidosis metabolik
Atelektasis

03/20/16

24

Serangan Berat

Respons buruk pasca nebulisasi


Oksigen
Jalur parenteral: Atasi dehidrasi dan asidosis
Steroid IV
Aminofilin IV lnisial, lalu rumatan
Nebulisasi
Foto toraks
Baik: PULANG
Respons tidak baik: RAWAT INTENSIF
03/20/16

25

TATALAKSANA SERANGAN
ASMA

RINGAN
Nebulisasi

Observasi 1-2 jam

PULANG

SEDANG

RRS
Oksigen
Nebulisasi

03/20/16

IVFD
Steroid oral

BERAT
O2, steroid
Nebulisasi
Hidarasi
Aminofilin
R
(?)
ICU 26

Serangan asma
Nilai derajat
serangan
Stabil
(Di luar serangan)
Nilai kelas
penyakit
Episodik
jarang

Episodik
sering

Asma
persisten

Edukasi dan AVOIDANCE


Reliever 03/20/16
(+)
Controller (-)

Reliever (+)

Reliever27
(+)
Controller (+)

Farmakoterapi
Reliever (pereda): dianjurkan scr inhalasi
2 agonist

: inhaler, nebulized, oral


Epinephrine
: subcutan
Theophylline
: oral, I.V.
Anticholinergic (ipratropium br) : inhaler
Steroid
: oral, I.M.

Controller (pengendali):
Steroid
LABA
Leukotrien

03/20/16

: inhaler
: inhaler, oral
: oral

PNAA,28
2002

Kesimpulan:
prevalensi asma anak
klasifikasi asma: episodik jarang,
episodik sering, persisten
Serangan asma: ringan, sedang, dan
berat
tatalaksana asma anak: kontroversi
telah ada konsensus nasional penanganan
asma anak
03/20/16

29

Terapi inhalasi
Pemberian obat secara langsung ke
dalam saluran respiratorik melalui
hirupan
Mengurangi efek samping dosis yg
digunakan sangat kecil dibandingkan
dg pengobatan parenteral atau per
oral
03/20/16

30

Keuntungan inhalasi
Obat bekerja langsung di
sal.respiratorik
Awitan kerja cepat
Dosis obat kecil
Efek samping minimal
Obat dalam bentuk aerosol
03/20/16

31

Jenis terapi inhalasi


1. Metered Dose Inhaler (MDI)
- tanpa spacer
- dengan spacer
1. Dry Powder Inhaler (DPI)
2. Nebulizer

03/20/16

32

MDI

03/20/16

33

MDI tanpa spacer


Cara pemakaian MDI:

Kanister dikocok, tutup dibuka


Inhaler dipegang tegak, ekspirasi maksimal
perlahan
Mulut kanister diletakkan diantara bibir, bibir
dirapatkan, inspirasi perlahan sampai maksimal
Pada pertengahan inspirasi kanister ditekan agar
obat keluar
Tahan nafas 10 detik
Berkumur
03/20/16

34

03/20/16

35

MDI dengan spacer


Koordinasi pada saat menekan
kanister dengan saat penghisapan
dapat dikurangi atau bahkan tidak
memerlukan koordinasi
Untuk anak yang lebih kecil

03/20/16

36

03/20/16

37

03/20/16

38

03/20/16

39

DPI
Memerlukan inspirasi yang cukup kuat
Sulit pada anak kecil, dianjurkan > 5
th
Deposisi obat di paru lebih tinggi dari
MDI
Banyak tersedia: turbuhaler

03/20/16

40

Turbuhaler
Cara penggunaan:
Buka tutup
Putar bagian bawah ke kanan (searah jarum jam) sp
maksimal
Putar balik ke kiri sampai bunyi klik
Ekspirasi maksimal
Mouth piece letakkan di kedua bibir, katupkan
bibir
Lakukan hirupan secara cepat dan dalam
Tahan nafas 10 detik
Hembuskan napas, berkumur
03/20/16

41

03/20/16

42

Nebulizer
Mengubah obat yang berbentuk
larutan menjadi aerosol scr terus
menerus dg tenaga yg berasal dr
udara yg dipadatkan atau gelombang
ultrasonik

03/20/16

43

03/20/16

44

Nebulizer

03/20/16

45

Jenis alat inhalasi menurut usia


<2 tahun: - nebulizer
- MDI dg spacer aerochamber,
babyhaler
5-8 tahun:- nebulizer
- MDI dg spacer
- DPI : diskhaler, turbuhaler
> 8 tahun: - Nebulizer
- MDI dengan atau tanpa spacer
- DPI
03/20/16

46

03/20/16

47

03/20/16

48

03/20/16

49

Anda mungkin juga menyukai