Anda di halaman 1dari 3

Batu gamping dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, mekanik, atau kimia.

Di
alam, sebagian besar batu gamping terjadi secara organik dan umumnya mempunyai nilai
ekonomis. Jenis ini berasal dari pengendapan rumah kerang dan siput, foraminifera (ganggang),
atau kerangka binatang koral/kerang. Mula jadi batu gamping secara mekanik bahannya hampir
sama dengan secara organik. Yang membedakan adalah terjadi perombakan terhadap bahan
gamping kemudian terbawa arus dan diendapkan tidak jauh dari tempat semula. Sementara
secara kimia batu gamping terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air
laut atau air tawar. Endapan batu gamping disebut endapan sinter kapur, apabila pengendapan
terjadi karena peredaran air panas alam yang melarutkan lapisan batu gamping di bawah
permukaan, kemudian diendapkan kembali di permukaan bumi. Magnesium, lempung dan pasir
adalah unsur pengotor yang mengendap saat proses pengendapan.
Keberadaan pengotor memberikan klasifikasi jenis batu gamping. Persentase unsur pengotor
sangat berpengaruh terhadap warna batu gamping mulai dari warna putih susu, abu-abu muda,
abu-abu tua, coklat bahkan hitam. Warna kemerah-merahan disebabkan oleh adanya unsur
mangan sementara kehitam-hitaman disebabkan oleh adanya unsur organik. Mineral pengotor
lain yang terdapat pada batu gamping tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit adalah magnesit;
kuarsa; feldspar; (kaolin, illit dsb); besi (hematit, ilmenit); dan mineral sulfida (pirit, markasit).
Batu gamping bersifat keras, padat, dan dapat pula bersifat sarang. Carr Donald D. dan Rooney
L.F (1985) membuat klasifikasi mineral atas dasar kandungan kalsit dan dolomit serta material
non-karabonat dalam batuan. Jika kandungan kalsit dalam batuan dominan, maka dapat
dikatakan sebagai batu gamping. Apabila kandungan dolomit (MgCO3) yang paling banyak
(>15%) maka batuan tersebut diklasifikasikan sebagai batuan dolomit (Tabel 1). Batu gamping
yang mengalami meta-morfosa akan berubah penampakan-nya dan sifatnya. Itu terjadi karena
pengaruh tekanan maupun panas, sehingga batu gamping tersebut menghablur, seperti yang
dijumpai pada marmer. Air tanah juga berpengaruh terhadap penghabluran ulang pada
permukaan batu gamping sehingga membentuk kalsit. Di beberapa daerah endapan batu gamping
sering ditemukan gua dan sungai bawah tanah. Hal itu terjadi akibat reaksi batu gamping dengan
resapan air hujan yang mengandung CO2 maupun dari hasil pembusukan zat-zat organik
dipermukaan, setelah meresap ke dalam tanah kemudian melarutkan batu gamping yang
dilaluinya. Reaksi kimia dari proses tersebut adalah sebagai berikut:
CaCO3 + 2 CO2 + H2O Ca (HCO3)2 + CO2 Ca(HCO3)2
larut dalam air sehingga lambat laun di dalam tubuh batu gamping terjadi rongga. Gejala ini
tidak hanya terjadi di dalam, tetapi juga di permukaan yang langsung berhubungan dengan udara
luar yang kadang-kadang membentuk topografi karst yang indah menarik dan unik, atau juga
sering dijumpai berbagai lubang tegak, miring, atau datar.
ahapan FksplorasiFksplorasi pada 'ebakan 2 'ebakan mineral selalu dilakukan se'ara bertahap.
&istem bertahap ini dilakukan untuk mengurangi suatu resiko eksplorasi. &elain itu sistem
inidihubungkan dengan metode eksplorasi yang digunakan.!enurut Peters, 9=15 dalam
$oesomadinata, 0@@@ tahapan eksplorasi modern adalahsuatu strategi eksplorasi modern
meliputi 0 tahapan eksplorasi dengan sub-tahapannya,dimana pada setiap tahapan memberikan
kesempatan untuk pengambilan keputusan serta penyempurnaan model eksplorasi serta petunjuk

geologi yang lebih rele%an. ahapan inidapat dibagi menjadi beberapa bagian antara lain9.ahapan
Ran'angan Fksplorasi (FGploration Design &tage+Ran'angan eksplorasi ini antara lain
menyangkut tentang re%iew literatur , geologiregional, 'itra landsat, interpretasi foto udara.
&elain itu juga men'akup tentang modeleksplorasi sebagai hipotesa kerja penentuan strategi dan
pemilihan metoda eksplorasi.0.ahapan Fksplorasi injau 2 ingkat &trategis (Re'onnaissan'e
FGploration &tage 2&trategi' Phase+Pada tahap ini dibagi menjadi * tahap antara lain 0.9
Penilaian Regional (
*egional Apprasisal
+Penilaian regional ini berdasarkan data dan studi pustaka yang ada.0.0Peninjauan Daerah (
Area *e+onnaissan+e
+Peninjauan daerah ini dilakukan dengan melakukan sur%ei daerah. &ur%eiini dapat
menggunakan sur%ei udara seperti sur%eidan analisa foto udara,sur%ei dan analisa
aeromagneti'. &edangkan sur%ei darat berupa lintasan 2 lintasan dengan metoda geologi atau
non geologi, pengambilan batuansampel di sungai (
stream sampling
+, dan sebagainya. ahapan inimenghasilkan daerah 2 daerah prospek dengan peta skala 9
9@@.@@@ 20@@.@@@.0.*Pemilihan &asaran (
arget Sele+tion
+ahap ini merupakan akhir dari semua tahapan eksplorasi tinjau 2 tingkatstrategis. ahap ini
menindaklanjuti tahap peninjauan daerah dengan sitemmetoda geologi berupa prospeksi batuan
di sungai seperti float mappingand sampling, stream sediment sampling, dan ro'k sampling.
$adangkala
bersamaan dengan pembuatan paritan, pemboran dangkal dan metodageofisika seperti sur%ei
magneti', gra%itasi, seismik dan reflaksi seseuaidengan petunjuk geologi.*.ahapan Fksplorasi
Rin'i 2 ingkat aktis (
-etail ./ploration Stage 0 a+ti+al Phase
+ahapan ini dibagi menjadi * tahapan yaitu *.9 Penyelidikan Permukaan Rin'i (
-etail Sur1a+e In2estigation
+ahap ini berupa pen'iutan daerah prospek dengan peta skala 9:@@@ 299@@@. $egiatan pada
tahap ini antara lain berupa pemetaan geologirin'i , sur%e geokimia rin'i, pembuatan paritan dan
sumur uji dan sur%eigeofisika rin'i dan pengambilan beberapa 'ontoh batuan hasil
pemboran.*.0Penyelidikan Bawah permukaan Rin'i (
-etail Subsur1a+e In2estigation
+Pada tahap ini berupa pembuatan terowongan eksplorasi, pengeboran 'ore 2 logging yang lebih
rapat, pengukuran geophysi'al logging, penentuan'adangan pendahuluan dan pengambilan 'ontoh
se'ara sistematis*.*Penemuan / Bukan Penemuan (

-is+o2er! 3 4ondis+o2er!
+Pada tahap ini faktor 2 faktor teknik penambangan, teknik ekstraksimetalurgi, kebutuhan energi
dalam penambangan serta penilaianekonomis (feasibility studies+ dilakukan agar dapat diketahui
suatu prospek dapat ditambang atau tidak.3.ahapan F%aluasi dan Pra Produksi (
.2aluation and Preprodu+tion Stage
+ahap ini merupakan tahap akhir sebelum dilakukan penambangan suatu daerah.ahap ini berupa
e%aluasi keseluruhan dari kegiatan produksi. &elain itu tahap ini jugameran'ang kegiatan
penunjang selama pertambangan seperti pembuatan jalan, pembuatan kantor dan mess pekerja,
pembuatan pelabuhan dan pabrik metalurgi.

Anda mungkin juga menyukai