Anda di halaman 1dari 2

SISTEM TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN

I. Permeabilitas Membran Sel


Sel tumbuhan dibatasi oleh dua lapis pembatas yang sangat berbeda komposisi dan strukturnya. Lapisan
terluar adalah dinding sel yang tersusun atas selulosa, lignin, dan polisakarida lain. Dinding sel
memberikan kekakuan dan memberi bentuk sel tumbuhan. Pada beberapa bagian, dinding sel tumbuhan
terdapat lubang yang berfungsi sebagai saluran antara satu sel dengan sel lainnya. Lubang ini disebut
plasmodesmata, berdiameter sekitar 60 nm, sehingga dapat dilalui oleh molekul dengan berat molekul
sekitar 1000 Dalton. Lapisan dalam sel tumbuhan adalah membran sel.
Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid. Bagian ekor dengan asam lemak yang bersifat
hidrofobik (non polar), kedua lapis molekul tersebut saling berorientasi kedalam, sedangkan bagian
kepala bersifat hidrofilik (polar), mengarah ke lingkungan yang berair. Komponen protein terletak pada
membran dengan posisi yang berbeda-beda. Beberapa protein terletak periferal, sedangkan yang lain
tertanam integral dalam lapis ganda fosfolipid. Membran seperti ini juga terdapat pada berbagai organel
di dalam sel, seperti vakuola, mitokondria, dan kloroplas.
Komposisi lipid dan protein penyusun membran bervariasi, bergantung pada jenis dan fungsi membran itu
sendiri. Namun demikian membran mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bersifat selektif permeabel
terhadap molekul-molekul. Air, gas, dan molekul kecil hidrofobik secara bebas dapat melewati membran
secara difusi sederhana. Ion dan molekul polar yang tidak bermuatan harus dibantu oleh protein permease
spesifik untuk dapat diangkut melalui membran dengan proses yang disebut difusi terbantu (fasilitated
diffusion). Kedua cara pengangkutan ini disebut transpor pasif. Untuk mengangkut ion dan molekul
dalam arah yang melawan gradien konsentrasi, suatu proses transpor aktif harus diterapkan. Dalam hal ini
protein aktifnya memerlukan energi berupa ATP, ataupun juga digunakan cara couple lewat proses
antiport dan symport.
Permeabilitas membran tergantung pada fluiditas inti hidrofobik membran dan aktivitas protein
pengangkutnya. Oleh karena itu, keadaan lingkungan yang dapat mengganggu keduanya akan
mempengaruhi permeabilitas membran terhadap suatu solut.
II. Transportasi Tumbuhan
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di
dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta)
proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali
gas O2 dan CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat berlangsung
karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif.
A. Imbibisi
Merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya
akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam
air beberapa jam.

B. Difusi
Difusi merupakan perpindahan zat-zat atau molekul-molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik)
ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan,
penyebaran setetes tinta dalam air.
CO2,O2 H2O
Difusi CO2,O2 dan H2O
Difusi dapat berlangsung dalam sel-sel hidup, termasuk pada sel tumbuhan. Telah diketahui bahwa isi sel
hidup adalah protoplasma yang merupakan satu larutan. Tubuh tumbuhan dibangun oleh sel-sel tumbuhan
yang setiap selnya memiliki dinding sel dari selulosa. Dinding tersebut umumnya bersifat permeabel
sehingga dapat dilewati air dan zat-zat telarut di dalamnya.
Difusi yang tergantung pada suatu mekanisme transpor khusus dari membran seperti enzim permease
disebut difusi terbantu, misalnya difusi ADP ke dalam dan difusi ATP ke luar dari mitokondria.
Gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan potensial kimia lebih
rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan dinamis.
Faktor yang mempengaruhi difusi :
1. Suhu, makin tinggi difusi makin cepat
2. BM makin besar difusi makin lambat
3. Kelarutan dalam medium, makin besar
difusi makin cepat
4. Beda potensial kimia, makin besar
beda difusi makin cepat
C. Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik)ke daerah yang
berkonsentrasi tinggu (hipertonik) melalui membrane semipermeabel. Membrane semi permeable adalah
selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan
tegang yang timbul antara dinding sel dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedang
tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor.
Proses pengangkutan air dan zat terlarut hingga sampai ke daun pada tumbuhan dipengaruhi oleh :

Daya kapilaritas : pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler.
Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh
kayu dengan molekul air.
Daya tekan akar : tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar
dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 - 2,0 atm). Bukti adanya tekanan
akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya.
Daya hisap daun : disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang besarnya
berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan).
Pengaruh sel-sel yang hidup.

Anda mungkin juga menyukai