Tekanan Kerja
Tekanan kerja minimum tergantung dari kebutuhan pemanfaatan aliran air dari outl
et air di instalasi sesuai dengan yang dibutuhkan. Tekanan kerja maksimum yang
diijinkan sesuai dengan jenis pipa yang digunakan.
Factor Hari Maksimum
Perencanaan jalur tranmisi menggunakan besar aliran hari maksimum dengan factor
1,15
1,2. factor hari maksimum ini dimaksudkan mengantisipasi fluktuasi kebutuha
n dalam Kehilangan air.
Untuk menentukan besar aliran juga perlu memperhatikan factor kehilangan air yan
g digunakan sebesar 15% s.d. 20%.
Sistim Distribusi
Sistim distribusi adalah bagian yang paling terpenting pada sistim penyediaan ai
r bersih untuk menjangkau masyarakat para pelanggan didaerah pelayanan. Suatu si
stim distribusi harus direncanakan dengan mempertimbangkan tempatnya lokasi pela
nggan, baik disaat ini maupun dimasa yang akan datang. Setiap jenis pelanggan ma
sing-masing mempunyai jumlah pemakaian air perhari yang berbeda-beda jenis pelan
ggan ini adalah pemakaian untuk domestik non domestik. Pemakaian domestik biasa
nya dilayani melalui hidran umum, sambungan rumah dan sambungan halaman untuk ke
butuhan rumah tangga. Sedangkan pemakaian untuk non domestik dimaksudkan untuk k
ebutuhan komersial seperti untuk perkantoran, niaga beasar, industri, pelabuhan,
taman rekreasi dan sebagainya, termasuk didalamnya untuk keperluan social seper
ti tempat ibadah, sekolah dan lain sebagainya.
Sistim distribusi adalah suatu sistim dimana terdiri dari jaringan perpipaan yan
g bertekanan untuik melayani sambungan pelanggan. Untuk merencanakan maka ada du
a hal pokok yang harus diketahui ialah besarnya tekanan air dan jumlah aliran ya
ng dibutuhkan, yang selanjutnya kebutuhan pipa dapat dihitung dengan menggunakan
prinsip-prinsip hidrolika.
Pada dasarnya ada dua macam sistim perpipaan distribusi :
Branched System (system cabang)
Looped System (system tertutup)
Jaringan pipa distribusi dengan sistim
ta-kota kecil dan pedesaan.
branch
Keuntungan dari system ini adalah membutuhkan investasi yang lebih murah dibandi
ng dengan sistim loop. Namun bila timbul masal;ah disuatu tempat tertentu, maka
seluruh aliran air yang melalui pipa cabang yang berasal dari tempat itu akan te
rhenti apabila perbaikan akan dilakuakan dengan cara mematikan alirannya. ini di
sebabkan karena sistim aliran adalah satu arah.
Lain halnya dengan menggunakan sistim loop, biasanya membutuhkan jumlah pipa yan
g lebih banyak sehingga nilai investasinya lebih besar. Keuntungan dari sistim l
oop ini adalah sistim aliran dengan tidak satu arah, sehingga jika suatu tempat
pada jalur pipa dilakukan penutupan aliran, maka air akan tetap mengalir dari ar
ah yang lain. Perhitungan hidrolis pipa untuk sistim cabang lebih sederhana sehi
ngga dapat dilakukan dengan cara manual, sedangkan untuk sistim loop, karena pad
a dasarnya adalah memperhitungkan kesetimbangan aliran diseluruh jaringan distri
busi, maka perhitungan manual akan membutuhkan waktu yang lama dan rumit. Perhit
ungan kesetimbangan aliran ini bisa dilakukan dengan cara Iterasi Hardi Cross. P
rogram komputer yang sudah disiapkan akan mempermudah dan mempercepat perhitunga
n ini.
Sistim loop terdiri dari jaringan pipa induk, jaringan pipa sekunder dan tersier
. Jaringan pipa induk hanya dapat ditapping pada lokasi-lokasi tertentu sesuai d
engan yang telah dipertimbangkan pada perhitungan hidrolisnya. Besarnya jumlah p
engaliranpun maksimum tidak boleh apa yang sudah direncanakan pada titik itu. Bi
la hal ini tidak diperhatikan, maka akan mengakibatkan terganggunya sistim alira
n dan tekanan diseluruh jaringan.
Jaringan pipa sekunder adalah menghubungkan antar jaringan pipa induk dengan pip
a pelayanan. Jaringan pipa sekunder ini dapat juga dilakukan dengan sistim loop.
Sedangkan pipa yang langsung berhubungan dengan sambungan pelanggan yaitu pipa
pelayanan dapat dilakukan dengan sistim cabang. Untuk mencapai daerah tertentu a
liran air didalam pipamembutuhkan tekanan yang cukup. Kebutuhan tekanan ini bisa
didapatkan dari sistim gravitasi atau sistim pemompaan. Yang perlu diperhatikan
akan sistim tekanan ini adalah kehilangan tekanan didalam pipa, dan tekanan min
imum yang diijinkan.
Ada beberapa macam formula yang dapat digunakan untuk menghitung sistim hidrolis
didalam jaringan perpipaan yaitu antara lain Colebrook
white formula, manning f
ormula, dan hazen William formula. Di Indonesia perhitungan hidrolis pipa biasa
menggunakan formula Hazen William dengan HWC (Hazen William Coefisien) atau koefi
sien kekasaran pipa sebagai berikut :
pipa AC
:
130
Pipa DUCTILE, Cost Iron, GIP
:
120
PVC
:
-
140
Concrete
120
:
Perhitungan hidrolis harus mengikuti design criteria yang sudah ditentukan sebag
ai berikut :
Kecepatan Aliran.
Kecepatan aliran didalam pipa juga dibatasi dengan harga-harga tertentu. Kecepat
an aliran yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan penggerusan permukaan piap, sed
angkan permukaan yang sangat rendah dapat mengakibatkan pengensdapan pada jalur
perpipaan.batas kecepatan aliran didalam pipa yang bisa digunakan adalah sebagai
berikut :
kecepatan maksimum
=
2
3 m/det
kecepatan minimum
=
0,3 m/det.
Tekanan air
Tekanan minimum yang diijinkan. Didalam pipa adalah 1 bar, atau 10 mka. ini dima
ksudkan agar setiap pelanggan bisa mendapatkan tekanan air yang cukup bagi keper
luannya.
Sedangkan tekanan kerja maksimum tidak boleh melampaui batas yang diijinkan untu
k masing-masing jenis pipa.
Factor jam puncak (Peak Hour)
Jaringan pipa distribusi harus dihitunmg berdasarkan kapasitas jam puncak yaitu
kapasitas kebutuhan rata-rata dikalikan dengan pekerjaan puncak. Factor jam punc
ak adalah perbandingan antara pemakaian maksimum dan pemakaian rata-rata dalam s
atu hari. Factor jam puncak yang bisa digunakan. Di Indonesia adalah antara 1, 7
5 s.d. 2.
Kehilangan air.
Kehilangan air dijaringan perpipaan biasa terjadi, oleh karena itu harus selalu
diperhitungkan. Kehilangan air ini akibat kebocoran disambungkan, perlengkapan p
ipa, maupun kebocoran rambut di pipanya sendiri, dan sebagainya. Kebocoran dijar
ingan biasanya dihitung antara 10% s.d. 30%.
Reservoir Distribusi
Fungsi utama dari reservoir distribusi ini adalah untuk menyimpanan kelebihan pr
oduksi air disaat jumlah pemakaian pada jam-jam tertentu adalah minimum (malam h
ari), dan mensuplai kebutuhan air pada saat pemakaian maksimum (pagi dan sore ha
ri) yaitu melebihi kapasitas produksi instalasinya. Volume reservoir distribusi
dapat dihitung dengan menggunakan diagram flukturasi pemakaian air dalam satu ha
ri. Untuk lebih praktisnya, untuk factor peak hour sebesar 1, 75 maka volume res
ervoir yang dibutuhkan dapat diasumsikan sebesar 15 s.d. 20% dari kebutuhan dala
m satu hari.
PENANAMAN PIPA
Penanaman pipa bertujuan untuk keamanan pipa secara permanen maka harus diperhat
ikan kondisi tanah dan kondisi beban.
1.
Bagian tanah dengan kondisi yang baik
Untuk penanaman pipa dengan kualitas tanah yang baik tanpa ada campuran pasir be
rbatu atau pun berpadas, dasar galian/parit dapat digunakan secara langsung.
2.
Kondisi tanah yang Normal
Pada tanah yang normal,. Uruglah dasar galian dengan pasir, ketebalan 10 cm atau
lebih.
3.
Tanah Berbatu
Pada tanah berbatu atau berdadas maka uruglah dengan pasir minimal 30 cm pada da
sar galian/parit kemudian tatalah pasir itu untuk membuat urugan pasir.
Lebar Galian
Galian harus dibuat lebar untuk memudahkan pemasangan, pengaturan dan pekerjaan
pemadatan urugan
Standar Lembar Galian Untuk Pipa PVC
Ukuran (mm)
Lebar galian (m)
Ukuran (mm)
Lebar galian (m)
13
0,30 - 0,60
75
0,60
16
0,30
0,60
100
0,60
20
0,30 - 0,60
125
0,65
25
0,30 0,60
150
0,70
30
0,30 - 0,60
200
0,70
40
0,30 0,60
250
0,85
50
0,30 - 0,60
300
0,90
PENGURUGAN TANAH KEMBALI
Standar Pekerjaan Urugan Tanah Untuk Pipa
v Pengurugan diatas pipa
v Tebarkan pasir pada dasar galian untuk melapisi dasar pipa secara merata, set
elah pipa diletakkan, uruglah kembali dengan pasir hingga bagian atas pipa. Hind
arkan ikut masuknya material lain (batu/balok kayu). Paatkan urugan dengan mengg
unakan alat pemadat untuk menghindari ruang kosong.
v Pengurugan diatas 30 cm
v Pekerjaan dibagi menjadi 2 tahap pemadatan, yaitu 15 cm pertama lalu dipadatk
an kemudian 15 cm kedua dan dipadatkan. Usahakan tidak ada material lain (batu/b
alok kayui) yang ikut masuk.
v Pengurugan sampai permukaan tanah
v Setelah proses diatas uruglah pipa sampai rata dengan tanah asli, pisahkan de
ngan material lain dan padatkan untuk menghindari rongga, pemadatan dapat dilaku
kan dengan roller/bulldozer jika tebal urugan lebih dari 30 cm.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
v Siramlah parit secara merata, isikan urugan pasir pada galian untuk menahan g
etaran.
v Pasang pipa sesuai dengan ketentuan untuk menghindari lubang terbuka sedapat
mungkin pipa dipasang dalam waktu sehari.
v Apabila hal diatas tidak memungkinkan, tutuplah pipa dengan tanah setebal 40
Fungsi
: Menutup atau membuka aliran dan mengatur aliran air.
Pemasangannya :
Dipasang pada interval 1 sampai dengan 3 km pada pipa tranmisi, perc
abangan, siphon, drain, penyebrangan pipa, dan sebagainya.
Lokasi ujung pipa tempat aliran masuk/kleluar air.
Dipasang pada persimpangan/percabangan pipa.
Pemeliharaan Katup Sekat (gate valve)
Pemeriksa secara visual apakah ada kebocoran, tetesan, rembesan air
pada sambungan antara pipa dengan katup pada drat.
Periksa apakah kondisi luar katup masih bagus atau berkarat.
Periksa apakah drat katup perlu pelumasan.
Periksa apakah katup masih berfungsi dengan baik.
Minimal valve harus dioprasikan enam (6) bulan sekali
Katup Penguras (wash out)
Berfungsi untuk mengeluarkan Lumpur atau endapan yang terperangkap dalam
pipa.
Dipasang pada :
Tempat-tempat yang relatif rendah sepanjang jalur distribusi di mana kotor
an terakumulasi dan memungkinkan penguraian secara gravitasi.
Ujung pipa yang mendatar atau menurun.
Titik awal jembatan pipa.