Anda di halaman 1dari 48

BAB 4

HASIL DAN BAHASAN

4.1 Hasil Pegumpulan Data

Hasil pengumpulan data yang didapat adalah, data-data spesifikasi dari alat

berat gantry, alat berat mobile crane, dan box girder.

4.1.1 Data Gantry

Gantry adalah alat berat yang berfungsi untuk mengangkut benda-benda berat.

Jenis alat berat yang berada di jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang

adalah launching gantry 65 ton 50 m.

Roller Winch

Main Girder

Gambar 4.1 Bagian-Bagian Gantry

46
47

Gambar 4.2 Gantry yang digunakan pada proyek Paket Mas Mansyur

Roller

Roller merupakan bagia dari gantry yang berfungsi sebagai pijakan

yang menghubungkan gantry dengan pier. Roller tersebut dapat

berpindah pada saat launching.

Leg

Leg gantry atau dapat disebut juga sebagai kaki dari gantry yang

memiliki 2 buah kaki, yaitu kaki depan dan kaki belakang. Kaki

tersebut berguna ketika akan melaksanakan launching, kaki tersebut

menyangga gantry ke segmen jalan layang non tol ketika roller

dipindahkan kedepan.

Winch

Winch atau disebut juga dengan Lifting Winch berfungsi sebagai alat

pengangkut benda-benda yang dibutuhkan. Gantry yang digunakan di

jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang memiliki 1

winch.
48

Main Girder

Main Girder adalah bagian terbesar dari bagian-bagian gantry yang

lainnya, dan juga merupakan badan dari gantry. Main Girder

berfungsi juga sebagai track dari winch.

Gambar 4.3 Remote Untuk Mengendalikan Gantry

Untuk pengendalian gantry, operator gantry mengendalikan gantry tersebut

dengan menggunakan sebuah remote, sehingga operator gantry pada saat

mengendalikan atau pelaksanaan pemasangan segment dapat berpindah tempat untuk

melihat area yang akan dijangkaunya, sehingga pemasangan segment dapat berjalan

dengan baik dan benar.

Gambar 4.4 Pemasangan Box Girder dengan Menggunakan Gantry


49

4.1.2 Data Mobile Crane

Mobile crane yang berada di jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah

Abang khususnya paket Mas Mansyur menggunakan mobile crane berjenis roda

karet dan roda rantai. Pada penelitian ini mobile crane yang diteliti yaitu mobile

crane yang beroda rantai.

Gambar 4.5 Mobile Crane Beroda Rantai

Gambar 4.6 Pemasangan Box Girder dengan Menggunakan Mobile Crane

Gambar 4.7 Hook Mobile Crane


50

4.1.3 Data Box Girder

Box girder merupakan segmen jembatan layang non tol Kampung Melayu-

Tanah Abang. Girder itu sendiri adalah Struktur jembatan yang menghubungkan antara Struktur

bawah dan sebagai penyangga Plat diatasnya. Ukuran dimensi dari box girder yang berada di

proyek jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang khsusnya pada paket Mas Mansyur

yaitu panjang box girder adalah 8750 cm, tinggi box girder adalah 2500 cm, lebar box girder adalah

2950 cm, dan berat box girder adalah 45 ton.

Gambar 4.8 Dimensi Box Girder

Gambar 4.9 Dimensi Box Girder


51

Pemasangan box girder lebih sering dilakukan pada malam, hal ini dikarenakan

supaya pada waktu pemasangan tidak mengganggu lalu lintas jalan yang ada di

bawah jembatan layang non tol tersebut. Selain tidak mengganggu lalu lintas,

pekerjaan pemasangan box girder pada malam hari juga tidak mengganggu dan

merepotkan pekerja untuk pemasangan dikarenakan terbatasnya area yang ada dan

juga untuk menghindari kecelakaan akibat terjatuh benda-benda yang berada di atas.

4.1.4 Safty Pada Lapangan

Keamanan pada saat pengerjaan di proyek sangatlah penting, hal ini untuk

menghindari dari kecelakaan-kecelakaan yang terjadi. Sehingga peralatan keamanan

pada pekerja wajib digunakan dan juga rambu-rambu wajib dipasang supaya proses

pengerjaan di lapangan menjadi lebih aman.peralatan yang wajib digunakan untuk

pekerja yaitu:

Helm Proyek

Helm proyek wajib digunakan untuk semua orang yang berada pada lokasi

proyek. Hal ini untuk menjaga kepala dari benda-benda yang jatuh dari atas

dan juga untuk menghindari dari benturan-benturan pada kepala.

Gambar 4.10 Penggunakan Helm Pada Lokasi Proyek

Body Harness

Body harness atau pelindung badan ini berfungsi pada saat pekerja

melakukan pekerjaan di tepi bangunan. Body harness dilengkapi dengan tali


52

yang dapat diikatkan pada besi atau kabel pengikat, hal ini untuk menjaga

keamanan pada pekerja ketika melakukan pekerjaan di tepi bangunan.

Gambar 4.11 Penggunaan Body Harness Pada Pekerja

Rompi Proyek

Rompi proyek berfungsi untuk mengenal/mengetahui antara pekerja dengan

yang bukan pekerja. Rompi proyek juga mengetahui pekerja berasal dari

perusahaan kontraktor atau pekerja dari konsultan.

4.2 Pelaksanaan Kerja Alat Berat

Pelaksanaan Kerja Alat Berat tersebut yaitu menunjukkan langkah-langkah alat

berat bekerja pada waktu pemasangan box girder atau segment jalan layang non tol

Kampung Melayu-Tanah Abang khususnya pada paket Mas Mansyur. Pelaksanaan

kerja tersebut yaitu terdiri dari mulai pemasangan alat berat ke segment atau box

girder, sampai dengan pelepasan segment dari alat berat.

Dalam proyek jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang khususnya

pada paket Mas Mansyur, pelaksanaan kerja pada pemasangan segment atau yang

biasa disebut dengan erection menggunakan 2 alat berat yaitu ganty dan mobile

crane beroda rantai. Pada mobile crane yang beroda karet hanya digunakan untuk

pemasangan atau pelepasan formwork saja dan alat-alat lainnya, hal tersebut

dikarenakan kekuatan angkat mobile crane beroda karet yang berada di paket Mas
53

Mansyur hanya memiliki kuat angkat yang kecil yaitu 35 ton, sedangkat segment

jalan layang non tol memiliki berat sebesar 45 ton.

Pelaksanaan kerja alat berat biasanya dilakukan pada malam hari, hal tersebut

dikarenakan untuk menghindari/menambahkan kemacetan lalu lintas. Pada

pelaksanaan kerja untuk alat berat gantry bias dilakukan pada malam hari Karena

gantry diletakkan di atas kolom/pier jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah

Abang. Pada pelaksanaan kerja untuk alat berat mobile crane beroda rantai hanya

bias dilakukan pada malam hari atau saat lalu lintas tidak ramai atau sedikitnya

kendaraan yang lewat, hal tersebut dikarenakan alat berat mobile crane broda rantai

membutuhkan area yang luas sehingga dapat menutupi 2 jalur jalanan.

4.2.1 Pelaksanaan Kerja Alat Berat Menggunakan Gantry

Langkah-langkah pelaksanaan pemasangan segment atau box girder dengan

menggunakan alat berat gantry, yaitu:

a. Pemasangan Gantry dengan Segment

Pertaman-tama box girder yang akan diangkat diikatkan terlebih dahulu ke

gantry. Biasanya box girder sudah ada dilokasi proyek, apabila box girder

tidak ada dilokasi proyek dikarenakan terbatasnya lahan untuk menaruh box

girder ataupun adany keterbatasan stock box girder, maka mobil

pengangkut box girder akan mengantarkan box girder dari lokasi pembuatan

box girder tersebut menuju area proyek. Pengiriman box girder dilakukan

pada malam hari, hal tersebut dikarenakan untuk mengurangi kemacetan

lalu lintas dan juga menghindari dari terjadinya kecelakaan. Mobil

pengantar box girder tiba dilokasi proyek sekitar jam 10 malam.


54

Setelah mobil pengantar box girder berhenti pada lokasi yang dijangkau

gantry maka dilakukannya pengikatan box girder kepada gantry untuk siap

diangkat. Proses waktu pengangkutan terdapat pada bagian hasil pengolahan

data.

Gambar 4.12 Proses Pemasangan Gantry dengan Box Girder

Setelah proses pemasangan gantry dengan box girder sudah selesai, maka

dilakukannya proses pengangkatan/pemindahan segment atau box girder.

b. Pemindahan Segment

Proses pemindahan segment yaitu proses pengangkatan segment dan

peletakkan segment pada segment jalan layang non tol yang sudah terpasang

atau pada kolom/pier jalan layang non tol, apabila pada kolom/pier belum

terpasang segment sama sekali.

Gambar 4.13 Proses Pemindahan Box Girder dengan Gantry


55

Gambar 4.14 Proses Perapatan Box Girder

Jarak antara box girder yang belum terpasang dengan box girder yang sudah

terpasang yaitu sekitar 10-20 cm, hal tersebut berfungsi untuk pemasangan

karet lubang, pemasangan lem box girder, dan pekerjaan lainnya. Jenis lem

box girder yaitu O-Basf Concresive 2525.

Setelah jarak antara box girder yang belum terpasang dengan box girder

sudah terpasang pas, maka dilakukannya proses pemasangan/penyambungan

box girder.

c. Penyambungan Segment

Proses penyambungan/pemasangan segment atau box girder yaitu terdiri

dari pengeleman, setelah di lem box girder ditempelkan, setelah itu

dilakukannya stressing.

Gambar 4.15 Proses Pemasangan Karet Lubang


56

Proses ini dilakukan untuk menghindari air yang masuk pada lubang

tulangan jalan layang non tol apabila terjadi perembesan air. Selain proses

pemasangan karet lubang, juga dilakukannya proses pengeringan segment

akibat terkena air, hal tersebut supaya lem segment dapat merekat kuat dan

tidak mengurangi kekuatan lem akibat terkena air yang berada pada segment

jalan layang non tol tersebut.

Gambar 4.16 Proses Pengadukan Lem Segment

Lem untuk segment tersebut terdiri dari 3 bagian, maka dari itu ketiga lem

tersebut disatukan dengan cara pengadukan. Proses pengadukan lem

tersebut selesai hingga lem mencapai berwarna abu-abu, biasanya proses

pengadukan lem sekitar 2 menit.

Setelah lem sudah selesai diaduk, kemudian lem dipasangkan ke bagian

pinggir salah satu segment. Proses pengelemannya menggunakan tangan

supaya plaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan cepat, sebelumnya

tangan dilapisi dengan sarung tangan berbahan silicon supaya tangan tidak

mengalami iritasi kulit. Sarung tangan berbahan silicon tersebut hanya dapat

digunakan 1 kali pakai saja, karena sarung tangan tersebut sudah terkena

lem dan akan rusak karena pengerasan. Setelah bagian dari salah satu

segment sudah dioleskan dengan lem, lalu dilakukannya pressing atau


57

perapatan segment. Setelah segment sudah rapat, maka dilakukan proses

stressing.

Gambar 4.17 Proses Pengeleman

Gambar 4.18 Proses Stressing

Proses stressing ini yaitu pemasangan kedua besi pada bagian atas kanan

dan kiri dan juga bagian bawah kanan dan kiri yang dimasukkan kedalam

lubang yang sudah ada, lalu di stressing dengan menggunakan alat sampai

dengan kekuatan 32 MPa pada bagian atas dan 30 MPa pada bagian bawah.

Setelah proses stressing selesai maka proses pemasangan sudah selesai,

pada siang hari barulah dilakukan proses penulangan jalan layang non tol,

setelah proses penulangan selesesai, besi yang berada di dalam segment

sudah bisa dilepas.

d. Pelepasan Gantry dengan Segment

Proses pelepasan segment dari gantry dilakukan setelah proses

pemasangan/penyambungan segment selesai. Setelah proses pelepasan


58

segment dari gantry, maka gantry akan menuju ke box girder yang berada

dibawah untuk melakukan proses pemasangan kembali.

Gambar 4.19 Proses Pelepasan Segment

Dalam satu malam, pemasangan segment dapat dilakukan sebanyak 8 buah

segment, namun pada proyek jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah

Abang pada paket Mas Mansyur hanya bisa dilakukan paling banyak 4 buah

segment, hal tersebut dikarenakan permintaan konsultan perencana untuk

melakukan pengecekan pada pagi hari. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk

pekerjaan erection segment sebanya 10 orang, dan operator untuk gantry

sebanyak 2 orang.

e. Skema Pemindahan Segment Dengan Gantry

Gambar 4.20 Skema Pemindahan Segment Dengan Gantry


59

Pada gambar 4.20 yaitu skema pemindahan segment box girder dengan

menggunakan alat berat gantry dengan jarak rata-rata pemindahan segment

box girder memiliki jarak yang sama. Pada segment 3U dipindahkan dengan

menggunakan gantry pada lokasi awal menuju lokasi pemasangan sejauh

jarak horizontal yaitu 2 M, sedangkan segment 4U memiliki jarak 15 M dari

lokasi awal ke lokasi pemasangan, dan jarak segment 5U memiliki jarak 18

M dari lokasi awal ke lokasi pemasangan.

f. Proses Launcing Gantry

Pemindahan gantry dapat disebut juga dengan nama launching gantry,

launching gantry dilakukan ketika pekerjaan gantry pada bagian tersebut

selesai dilakukan atau segment box girder pada bagian tersebut sudah

terpasang seluruhnya. Gantry akan pindah ke bagian segment yang belum

terpasang seluruhnya atau maju kedepan ke bagian berikutnya. Proses

pemindahan gantry atau launching gantry terdiri dari beberapa langkah,

yaitu:

Langkah Pertama

Gambar 4.21 Launching Gantry Langkah Pertama


60

Pada langkah pertama, roller B (RB) dipasang/diletakkan pada segment

3U pier n-1. Jarak antara pier yang satu ke pier yang berikutnya berjarak

50 meter. Setelah pemasangan/peletakkan roller B (RB) sudah terpasang

kemudian dilanjutkan pada langkah kedua.

Langkah kedua

Gambar 4.22 Launching Gantry Langkah Kedua

Pada langkah kedua, roller A (RA) dipindahkan dari segment A0 pier n-1

menuju segment 3U pier n, kemudian diletakkan pada segment 3U pier n,

pimindahan roller diangkat dengan winch atau yang biasa disebut sebagai

alat pengangkut. setelah proses launching gantry pada langkah ke dua

selesai dilaksanakan, kemudan dilanjutkan pada langkah ketiga.

Langkah Ketiga

Pada langkah ketiga, dilakukannya proses memajukan/memindahkan

gantry/Launching gantry. Gantry dipindahkan sampai front leg atau kaki

depan gantry pada segment 1U pier n+1, hal ini dikarenakan supaya

roller A (RA) dapat diletakkan pada segment A0 pada langkah keempat,

dan juga pada bagian belakang masih bisa ditumpu oleh roller B (RB).

Setelah gantry sudah dipindahkan/dimajukan, kemudian turunkan front


61

leg/kaki depan gantry, hal ini berfungsi untuk menyeimbangkan gantry

supaya tetap seimbang posisinya pada saat roller A (RA) dipindahkan.

Gambar 4.23 Launching Gantry Langkah Ketiga

Langkah Keempat

Gambar 4.24 Launching Gantry Langkah Keempat

Setelah front leg/kaki depan gantry terpasang dilakukannya langkah

keempat. Proses langkah keempat yaitu pemindahan roller A (RA) dari

segment 3U pier n menuju segment A0 pier n+1, setelah roller A (RA)

dipindahkan kemudiaan roller A (RA) dipasang pada segment A0 pier


62

n+1. Setelah lagkah keempat selesai dilaksanakan kemudian menuju ke

langkang kelima.

Langkah Kelima

Gambar 4.25 Launching Gantry Langkah Kelima

Pada langkah kelima, merupakan proses penaik front leg/kaki depan

gantry hal ini karena sudah adanya roller A (RA) yang sudah menjaga

keseimbangan pada bagian depan gantry. Setelah front leg/kaki depan

gantry sudah dinaikkan dari segment, kemudian dilakukan penurunan

rear leg/kaki belakang gantry pada segment 2U pier n-1, hal ini

berfungsi untuk menjaga keseimbangan gantry pada bagian belakang

pada saat pemindahan roller B (RB) pada langkah keenam nanti. Seletah

proses langkah kelima selesai dilaksanakan, kemudian menuju ke proses

langkah keenam.

Langkah Keenam

Langkah keenam yaitu proses pemindahan roller B (RB) dari segment

3U pier n-1 menuju pada segment 3U pier n. setelah roller B (RB)

dipindahkan dari segment 3U pier n-1 menuju pada segment 3U pier n

dengna menggunakan winch, kemudian roller B (RB) dipasang pada


63

segment 3U pier n. Proses langkah keenam dapat dilihat pada gambar

4.26, pada gambar 4.26 dapat diliat juga pada rear leg/kaki belakang

gantry yang sudah terpasang pada segment 2U pier n-1.

Gambar 4.26 Launching Gantry Langkah Keenam

Setelah langkah keenam terpasang, kemudian dilanjutkan pada langkah

ketujuh, yaitu langkah launching gantry tahap terakhir.

Langkah Ketujuh

Langkah ketujuh, yaitu langkah terakhir. Pada langkah ini rear leg/kaki

belakang gantry diangkat atau dilepaskan dari segment 2U pier n-1.

Setelah rear leg/kaki belakang gantry sudah terlepas dari segment 2U

pier n-1, kemudian gantry dimajukan kembali sampai ujung depan

gantry berada diantara pier n+1 dan pier n+2. Setelah langkah tersebut

selesai, maka proses langkah ketujuh, langkah terakhir dari launching

gantry sudah selesai dilakukan, kemudian gantry dapat bekerja kembali,

yaitu pengangkatan dan pemasangan segment box girder dari pier n

hingga pier n+2.


64

Gambar 4.27 Launching Gantry Langkah Ketujuh

Pada proses launching gantry biasanya dibutuhkan waktu 1-3 hari, hal ini

tergantung dari type gantry dan ukuran gantry tersebut. Pada proyek paket

Mas Mansyur type alat berat gantry tersebut membuuhkan waktu sampai 2

hari, dan juga membutuhkan tenaga kerja 20 tenaga kerja.

4.2.2 Pelaksanaan Kerja Alat Berat Menggunakan Mobile Crane beroda Rantai

Langkah-langkah pelaksanaan pemasangan segment atau box girder dengan

menggunakan alat berat mobile crane beroda rantai hampir sama dengan

pemasangan segment atau box girder dengan menggunakan alat berat gantry, dan

juga tenaga kerja pada proses pemasangan segment menggunakan alat berat mobile

crane beroda rantai lebih banyak 5 orang dari proses pemasangan segment dengan

menggunakan alat berat gantry, hal ini dikarenakan untuk pengarahan box girder

menuju segment yang sudah terpasang. Langkah-langkah pengerjaan mobile crane

beroda rantai yaitu:

a. Pemasangan Mobile Crane dengan Segment

Proses pertama pengerjaan mobile crane beroda rantai yaitu pemasangan

segment atau pengikatan segment ke alat berat mobile crane. Sebelum


65

mobile crane digunakan untuk erection, jalan yang akan digunakan oleh

mobile crane ditutup terlebih dahulu, karena mobile crane membutuhkan

area atau lahan gerak yang cukup luas hingga memakan 2 jalur, sehingga

jalan yang menuju ke arah mobile crane dialihkan, sehingga mobile crane

dapat bekerja dengan lancer.

Sebelum dilakukan pengangkatan, box girder terlebih dahulu dipasang alat

pengait untuk dikaitkan ke hook mobile crane, bentuk pengaitnya hamper

sama dengan pengait alat berat gantry. Setelah pengait sudah terpasang

dengan kuat pada box girder, barulah dikaitkan pada hook mobile crane dan

kemudian menuju ke proses pemindahan atau proses pengangkatan segment.

Gambar 4.28 Alat Pengait Box Girder

Gambar 4.11 Alat Pengait Dikaitkan ke Hook


66

b. Pemindahan Segment Dengan Menggunakan Mobile Crane

Pemindahan segment box girder menuju segment yang sudah terpasang

dengan menggunakan alat berat mobile crane lebih sulit/tidak semudah pada

pemasangan/pemindahan segment box girder dengan menggunakan alat

berat gantry. Hal ini dapat dibuktikan dengan penambahan tenaga kerja 5

orang untuk mengarahkan segment box girder menuju segment box girder

yang telah terpasang, karena pengarahannya hanya bisa dilakukan secara

manual dengan menggunakan tali tambang yang diikatkan di besi yang

terletak dipinggir box girder, satu tali untuk pengarahan dari diatas dan satu

tali untuk pengarahan dari bawah yang masing-masing talinya dipegang 2

pekerja dan satu orang lagi mengintruksikan arahnya.

Gambar 4.12 Proses Pemindahan Box Girder dengan Mobile Crane

Gambar 4.13 Proses Pengaturan Pengepasan Jarak Box Girder


67

Gambar 4.14 Pengepasan Posisi Menggunakan Tali

Dalam proses pengangkatan biasanya terdapat kesulitan untuk pengepasan

posisi dan pengarahan posisi segment box girder tersebut, hal ini

dikarenakan sebelah kiri segment box girder sangant dekat dan hampir

berbenturan dengan segment box girder yag telah terpasang, dan sebelah

kanan segment box girder sangat dekat dan bekali-kali terjadi benturan kecil

segment box girder dan besi yang berada dibagian tepi segment box girder

dengan boom mobile crane, sehingga pengarahan posisi ini sangat penting

supaya segment box girder dapat pas dengan posisi yang diinginkan. Besi

yang berada di bagian tepi segment box girder sebagian harus dibengkokkan

agar tidak mengenai boom mobile crane.

Gambar 4.15 Bagian Kanan dan Kiri Segment yang Rapat Jaraknya
68

Gambar 4.16 Proses Pembengkokkan Besi Segment

Setelah masalah proses pengangkutan terselesaikan, dan segment box girder

sudah sesuai dengan posisinya kemudian masuk dalam proses berikutnya,

yaitu proses pemasangan segment box girder dengan segment yang sudah

terpasang sebelumnya.

Gambar 4.17 Box Girder Sudah Sesuai dengan Posisinya

Jarak antara box girder yang belum terpasangan dengan box girder yang

sudah terpasang yaitu sekitar 10-20 cm, hal tersebut berfungsi untuk

pemasangan karet lubang, pemasangan lem box girder, dan pekerjaan

lainnya. Jenis lem box girder yaitu O-Basf Concresive 2525.

c. Penyambungan Segment Dengan Menggunakan Mobile Crane

Langkah-langkah dari proses penyambungan/pemasangan segment atau box

girder pada mobile crane beroda rantai sama dengan Langkah-langkah dari
69

proses penyambungan/pemasangan segment atau box girder pada alat berat

gantry, yaitu terdiri dari pengeleman, setelah di lem box girder

ditempelkan, setelah itu dilakukannya stressing. Dimana sebelum dilakukan

pemasangan lem khusus pada box girder, box girder yang sudah

dipasang/disambung dengan box gireder yang lainnya terlebih dahulu

dipasang karet lubang, yaitu karet yang dipasang pada lubang-lubang kecil

yang berada ditepi box girder, hal ini berfungsi untuk mencegah air masuk

yang terjadi akibat perembesan, sehingga lubang-lubang kecil yang berada

di tepi box girder yang telah dimasukkannya pembesiaan tidak terjadi karat

pada besi tersebut.

Setelah lubang sudah dilapisi dengan karet, lalu dilakukannya proses

pengeleman yang berada dipinggir box girder. Setelah proses pengeleman

selesai kemudian box girder dirapatkan dan ditempelkan dengan box girder

yang sudah terpasang. Setelah itu dilakukannya proses stressing. Proses

stressing ini sama dengan proses-proses stressing sebelumnya.

d. Pelepasan Mobile Crane dengan Segment

Proses pelepasan segment dengan mobile crane dilakukan setelah proses

pemasangan/penyambungan segment benar-benar sudah selesai. Setelah

proses pelepasan segment dari mobile crane, maka mobile crane akan

menuju ke box girder berikutnya yang berada pada lokasi penaruhan box

girder untuk melakukan proses pemasangan kembali.

Dalam satu malam, pemasangan segment dengan menggunakan alat berat

mobile crane beroda rantai biasanya dapat dilakukan 2 buah segment dan

paling banyak bisa mencapai 4 buah segment. Pemasangan segment tidak

bisa dilakukan dalam jumlah ganjil, hal ini dikarenakan untuk menjaga
70

keseimbangan pier/kolom jembatan layang non tol tersebut. Tenaga kerja

yang dibutuhkan untuk pekerjaan erection segment sebanya 15 orang, dan

operator untuk mobile crane sebanyak 2 orang.

e. Skema Pemindahan Segment Dengan Mobile Crane

Gambar 4.18 Skema Pemindahan Segment Dengan Mobile Crane

Gambar 4.36 yaitu gambar skema pemindahan segment box girder dengan

menggunakan alat berat mobile crane. Pada skema tersebut yaitu

pemindahan segment box girder dengan rata-rata jarak yang sama, yaitu

pada segment 3U memiliki jarak horizontal sebesar 2 M dari lokasi awal ke

lokasi pemasangan, kemudian pada segment 4U memiliki jarak 15 M dari

lokasi awal ke lokasi pemasangan, dan pada segment 5U memiliki jarak 18

M dari lokasi awal ke lokasi pemasangan.

4.3 Hasil Pengolahan Data

4.3.1 Kinerja Dari Segi Waktu Alat Berat Launching Gantry Dengan Mobile

Crane

Hasil pengolahan data pada penelitian ini terdiri dari, pengolahan data waktu

pelaksanaan pekerjaan alat berat gantry dan mobile crane, selanjutnya dilakukannya
71

perbandingan data-data kedua alat tersebut. Perbandingan tersebut dapat

menghasilkan kesimpulan yang berfungsi untuk menentukan dan mengetahui kinerja

waktu pemasangan dari kedua alat tersebut yang lebih efektif. Adapun data-data alat

berat gantry dan mobile crane yaitu:

Rata-rata waktu Erection Segment untuk gantry

Pada penelitian proyek jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang

didapatkan beberapa sampel waktu erection segment untuk pekerjaan alat

berat gantry, ada beberapa sampel yang jarak segment box girder ke lokasi

memiliki jarak yang sama, jarak yang sama tersebut waktunya dirata-

ratakan. Hasil rata-rata waktu erection segment pada pekerjaan gantry yang

memiliki jarak yang sama dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, dan 4.3

Tabel 4.1 Rata-Rata Waktu Erection Segment Jarak 2 M Untuk Gantry


Rata-Rata
Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Rata-Rata
Pekerjaan Waktu
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Waktu
(detik)

Pemasangan Gantry
00:04:55 00:06:00 00:04:28 00:05:18 00:05:01 00:04:27 00:05:02 302
dengan Segment

Pemindahan
00:10:44 00:09:54 00:09:41 00:09:49 00:08:43 00:09:21 00:09:42 582
Segment
Penyambungan
00:41:51 00:52:15 00:42:33 00:45:42 00:44:14 00:38:42 00:44:13 2653
Segment
Pelepasan Gantry
00:01:57 00:01:05 00:02:27 00:04:37 00:02:59 00:01:58 00:02:30 105
dengan Segment

Pada tabel 4.1 rata-rata waktu erection segment untuk jarak 2 m pekerjaan

alat berat gantry diperoleh hasil untuk waktu pemasangan selama 302 detik,

pemindahan sebesar 582 detik, penyambungan sebesar 2653 detik dan

pelepasan sebesar 150 Detik. Waktu erection segment terlama terjadi pada

proses penyambungan segment hal disebabkan pada proses ini adanya

proses pengadukan lem, proses pengeleman, dan proses stressing. Dan

waktu tercepat pada proses pelepasan gantry dengan segment, hal ini
72

disebabkan karena proses pekerjaan tersebut hanya pekerjaan pelepasan baut

pengait gantry yang di pasangkan pada segment.

Tabel 4.2 Rata-Rata Waktu Erection Segment Jarak 15 M Untuk Gantry


Rata-Rata
Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Rata-Rata
Pekerjaan Waktu
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Waktu
(detik)
Pemasangan
Gantry dengan 00:04:06 00:05:02 00:07:45 00:05:13 00:04:18 00:06:07 00:05:03 00:06:31 00:05:31 331
Segment
Pemindahan
00:37:16 00:13:11 00:10:56 00:11:59 00:15:51 00:14:25 00:13:26 00:12:35 00:16:12 972
Segment
Penyambungan
00:53:47 00:50:44 00:36:23 00:51:23 00:47:32 00:45:02 00:44:18 00:47:54 00:47:08 2828
Segment
Pelepasan Gantry
00:05:09 00:03:25 00:01:26 00:02:05 00:03:57 00:02:54 00:04:02 00:03:19 00:03:17 197
dengan Segment

Pada tabel 4.2 rata-rata waktu erection segment untuk jarak 15 m pekerjaan

alat berat gantry diperoleh hasil untuk waktu pemasangan selama 331 detik,

pemindahan sebesar 972 detik, penyambungan sebesar 2828 detik dan

pelepasan sebesar 197 Detik. Waktu erection segment terlama terjadi pada

proses penyambungan segment hal disebabkan pada proses ini adanya

proses pengadukan lem, proses pengeleman, dan proses stressing. Dan

waktu tercepat pada proses pelepasan gantry dengan segment, hal ini

disebabkan karena proses pekerjaan tersebut hanya pekerjaan pelepasan baut

pengait gantry yang di pasangkan pada segment box girder.

Tabel 4.3 Rata-Rata Waktu Erection Segment Jarak 18 M Untuk Gantry


Waktu Waktu Rata-Rata Rata-Rata
Pekerjaan
Sampel 1 Sampel 2 Waktu Waktu (detik)

Pemasangan Gantry dengan Segment 00:04:39 00:04:14 00:04:27 267

Pemindahan Segment 00:28:40 00:25:38 00:27:09 1629

Penyambungan Segment 00:51:37 00:43:02 00:47:20 2840

Pelepasan Gantry dengan Segment 00:02:18 00:02:12 00:02:15 135


73

Pada tabel 4.3 rata-rata waktu erection segment untuk jarak 18 m pekerjaan

alat berat gantry diperoleh hasil untuk waktu pemasangan selama 267 detik,

pemindahan sebesar 1629 detik, penyambungan sebesar 2840 detik dan

pelepasan sebesar 135 Detik. Waktu erection segment terlama terjadi pada

proses penyambungan segment hal disebabkan pada proses ini adanya

proses pengadukan lem, proses pengeleman, dan proses stressing. Dan

waktu tercepat pada proses pelepasan gantry dengan segment, hal ini

disebabkan karena proses pekerjaan tersebut hanya pekerjaan pelepasan baut

pengait gantry yang di pasangkan pada segment.

Rata-rata waktu untuk mobile crane beroda Rantai

Selain sampel alat berat gantry, penelitian pada proyek jalan non tol

Kampung Melayu-Tanah Abang paket Mas Mansyur didapatkan juga

beberapa sampel waktu erection segment alat berat mobile crane, dan

memiliki beberapa jarak segment box girder ke lokasi yang berbeda.

Adapun beberapa sampel yang jarak segment box girder ke lokasi memiliki

jarak yang sama, jarak yang sama tersebut waktunya dirata-ratakan. Hasil

rata-rata waktu erection segment pada pekerjaan mobile crane yang

memiliki jarak yang sama seperti terlihat pada tabel 4.4, 4.5, dan 4.6.

Tabel 4.4 Rata-Rata Waktu Erection Segment Jarak 2 M Untuk Mobile


Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Rata Rata-Rata
Pekerjaan
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Waktu Waktu (detik)

Pemasangan Gantry 00:04:55 00:06:00 00:04:28 00:05:18 00:05:01 00:04:27 00:05:02 302
dengan Segment

00:10:44 00:09:54 00:09:41 00:09:49 00:08:43 00:09:21 00:09:42 582


Pemindahan Segment
Penyambungan
Segment 00:41:51 00:52:15 00:42:33 00:45:42 00:44:14 00:38:42 00:44:13 2653
Pelepasan Gantry
00:01:57 00:01:05 00:02:27 00:04:37 00:02:59 00:01:58 00:02:30 105
dengan Segment
74

Pada tabel 4.4 rata-rata waktu erection segment untuk jarak 2 m pekerjaan

alat berat mobile crane diperoleh hasil untuk waktu pemasangan selama 286

detik, pemindahan sebesar 1565 detik, penyambungan sebesar 3120 detik

dan pelepasan sebesar 374 Detik. Waktu erection segment terlama terjadi

pada proses penyambungan segment hal disebabkan pada proses ini adanya

proses pengadukan lem, proses pengeleman, dan proses stressing, waktu

terlama kedua terjadi pada proses pemindahan segment hal ini disebabkan

pada proses ini pengarahan posisi segment secara manual dengan tambahan

tenaga kerja, semakin panjang jaraknya maka akan semakin panjang pula

waktu yang didapatkan. Dan waktu tercepat pada proses pelepasan gantry

dengan segment, hal ini disebabkan karena proses pekerjaan tersebut hanya

pekerjaan pelepasan baut pengait gantry yang di pasangkan pada segment.

Tabel 4.5 Rata-Rata Waktu Erection Segment Jarak 15 M Untuk Mobile


Crane
Waktu Waktu Waktu Rata-Rata Rata-Rata Waktu
Pekerjaan
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Waktu (detik)
Pemasangan Mobile
Crane dengan 00:05:07 00:05:43 00:04:15 00:05:02 302
Segment
Pemindahan
00:46:23 00:44:55 00:47:58 00:46:25 2785
Segment
Penyambungan
00:51:59 00:46:31 00:50:43 00:49:44 2984
Segment
Pelepasan Mobile
Crane dengan 00:06:40 00:07:54 00:03:02 00:05:52 352
Segment

Pada tabel 4.5 rata-rata waktu erection segment untuk jarak 15 m pekerjaan

alat berat mobile crane diperoleh hasil untuk waktun pemasangan selama

302 detik, pemindahan sebesar 2785 detik, penyambungan sebesar 2984

detik dan pelepasan sebesar 352 Detik. Waktu erection segment terlama
75

terjadi pada proses penyambungan segment hal disebabkan pada proses ini

adanya proses pengadukan lem, proses pengeleman, dan proses stressing,

waktu terlama kedua terjadi pada proses pemindahan segment hal ini

disebabkan pada proses ini pengarahan posisi segment secara manual

dengan tambahan tenaga kerja, semakin panjang jaraknya maka akan

semakin panjang pula waktu yang didapatkan. Dan waktu tercepat pada

proses pelepasan gantry dengan segment, hal ini disebabkan karena proses

pekerjaan tersebut hanya pekerjaan pelepasan baut pengait gantry yang di

pasangkan pada segment.

Tabel 4.6 Waktu Erection Segment Untuk Jarak 18 M Mobile Crane


Rata-Rata Waktu
Pekerjaan Waktu Sampel 1
(detik)
Pemasangan Mobile Crane dengan
00:04:25 265
Segment

Pemindahan Segment 00:49:51 2991

Penyambungan Segment 00:54:03 3243

Pelepasan Mobile Crane dengan


00:04:29 269
Segment

Pada tabel 4.6 rata-rata waktu erection segment untuk jarak 18 m pekerjaan

alat berat mobile crane diperoleh hasil untuk waktu pemasangan selama 265

detik, pemindahan sebesar 2991 detik, penyambungan sebesar 3243 detik

detik dan pelepasan sebesar 269 Detik. Waktu erection segment terlama

terjadi pada proses penyambungan segment hal disebabkan pada proses ini

adanya proses pengadukan lem, proses pengeleman, dan proses stressing,

waktu terlama kedua terjadi pada proses pemindahan segment hal ini

disebabkan pada proses ini pengarahan posisi segment secara manual


76

dengan tambahan tenaga kerja, semakin panjang jaraknya maka akan

semakin panjang pula waktu yang didapatkan. Dan waktu tercepat pada

proses pelepasan gantry dengan segment, hal ini disebabkan karena proses

pekerjaan tersebut hanya pekerjaan pelepasan baut pengait gantry yang di

pasangkan pada segment.

Perbandingan rata-rata waktu Erection Segment gantry dan mobile


crane dengan jarak yang sama

Setelah dilakukannya perbandingan rata-rata waktu yang sama pada alat

berat gantry dan mobile crane, kemudian dilakukannya perbandingan rata-

rata waktu gantry dan mobile crane dengan jarak yang sama. Hasil rata-rata

waktu gantry dan mobile crane dengan jarak yang sama, yaitu:

Tabel 4.7 Perbandingan Rata-Rata Waktu Erection Segment Dengan Alat


Gantry Dan Mobile Crane Dengan Jarak 2 Meter
Gantry Mobile Crane
Pekerjaan Rata-Rata Rata-Rata
Waktu Waktu
Pemasangan Segment 00:05:02 00:04:46
Pemindahan Segment 00:09:42 00:26:05
Penyambungan Segment 00:44:13 00:52:00
Pelepasan Segment 00:02:30 00:06:14
Total Waktu 01:01:27 01:29:05
Total (detik) 3,687 5,345
Waktu yg dibutuhkan (terhadap waktu terlama/ Mobile
68.98 100.00
Crane) (%)
Efisiensi (%) 31.02 0.00

Waktu erection segment yang dibutuhkan alat berat gantry (terhadap waktu

terlama/Mobile Crane) dan efisiensi erection segment dapat diketahui

sebagai berikut:

- W = (G/M)X100% (4.1)

- E = ((M-G)/M)X100% (4.2)

Dimana :
77

W = Waktu yang dibutuhkan (terhadap waktu terlama/ Mobile Crane)

(%)

G = Total waktu (detik) alat berat gantry

M = Total waktu (detik) alat berat mobile crane

E = Efisiensi (%)

Pada data tabel 4.7 diatas yaitu data rata-rata waktu erection segment

dengan alat gantry dan alat mobile crane yang berjarak 2 meter, kemudian

total waktu erection segment dibandingkan, sehingga didapatkan

Berdasarkan persentase waktu erection segment yang dibutuhkan (terhadap

waktu terlama/ Mobile Crane) dan efesiensi erection segment pada jarak 2

meter diperoleh hasil sebagai berikut :

- Hasil waktu erection segment yang dibutuhkan alat berat gantry adalah

68.98% dari waktu erection segment yang dibutuhkan mobile crane.

- Efesiensi erection segment pada jarak 2 meter yaitu, gantry lebih efesien

sebesar 31.02% dibandingkan dengan mobile crane untuk jarak 2 meter.

Tabel 4.8 Perbandingan rata-rata waktu Erection Segment Gantry dan


Mobile Crane Dengan Jarak 15 Meter
Gantry Mobile Crane
Pekerjaan
Rata-Rata Waktu Rata-Rata Waktu
Pemasangan Segment 00:05:31 00:05:02
Pemindahan Segment 00:16:12 00:46:25
Penyambungan Segment 00:47:08 00:49:44
Pelepasan Segment 00:03:17 00:05:52
Total Waktu 01:12:08 01:47:03
Total (detik) 4,328 6,423
Waktu yg dibutuhkan (terhadap waktu terlama/
67.38 100.00
Mobile Crane) (%)
Efisiensi (%) 32.62 0.00
78

Waktu erection segment yang dibutuhkan (terhadap waktu terlama/ Mobile

Crane) dan efisiensi dapat diketahui pada perhitungan (4.1), dan perhitungan

(4.2).

Proses perbandingan waktu erection segment pada data tabel 4.8 sama

dengan tabel 4.7 hampir sama. Perbedaan tabel 4.8 dengan tabel 4.7 yaitu

pada jaraknya, tabel 4.8 memiliki jarak 15 meter, sehingga waktu yang

didapatkan berbeda.

Berdasarkan persentase waktu erection segment yang dibutuhkan (terhadap

waktu terlama/ Mobile Crane) dan efesiensi erection segment pada jarak 15

meter diperoleh hasil sebagai berikut:

- Hasil waktu erection segment yang dibutuhkan Gantry 67.38% dari

waktu erection segment yang dibutuhkan Mobile Crane

- Efesiensi pada jarak 15 meter yaitu, gantry lebih efesien 32.62%

dibandingkan dengan mobile crane untuk jarak 15 meter.

Tabel 4.1 Perbandingan rata-rata waktu Erection Segment Gantry Dan


Mobile Crane Dengan Jarak 18 Meter

Gantry Mobile Crane


Pekerjaan
Rata-Rata Rata-Rata
Waktu Waktu
Pemasangan Segment 00:04:27 00:04:25
Pemindahan Segment 00:27:09 00:49:51
Penyambungan Segment 00:47:20 00:54:03
Pelepasan Segment 00:02:15 00:04:29
Total Waktu 01:21:10 01:52:48
Total (detik) 4,870 6,768
Waktu yg dibutuhkan (terhadap waktu terlama/ Mobile
71.96 100.00
Crane) (%)
Efisiensi (%) 28.04 0.00
79

Waktu erection segment yang dibutuhkan (terhadap waktu terlama/ Mobile

Crane) dan efisiensi dapat diketahui pada perhitungan (4.1), dan perhitungan

(4.2).

Berdasarkan waktu erection segment yang dibutuhkan (terhadap waktu

terlama/ Mobile Crane) dan efesiensi erection segment pada jarak 18 meter

diperoleh hasil sebagai berikut:

- Hasil Waktu erection segment yang dibutuhkan alat berat gantry adalah

71.96% dari waktu erection segment yang dibutuhkan mobile crane.

- Efesiensi pada jarak 18 meter yaitu, gantry lebih efesien 28.04%

dibandingkan dengan mobile crane untuk jarak 18 meter.

Efesiensi alat berat gantry terhadap mobile crane untuk jarak 2 meter

sampai dengan dengan jarak 18 meter brrbeda, hal ini dipengaruhi pada

jarak proses pemindahan segment.

Tabel 4.2 Jumlah Segment yang Terpasang Dengan Menggunakan Gantry


dan Mobile Crane
Jumlah Segment Terpasang
Tanggal Jarak (Meter)
Gantry Mobile Crane
18 1 -
21/11/12
20 1 -
2 2 -
4/12/2012 3 1 -
15 1 -
5/12/2012 15 2 -
15 2 -
7/1/2013
2 2 -
15 1 -
9/1/2013
18 1 -
2 2 -
19/01/13
15 2 -
2 - 1
6/12/2012
15 - 1
2 - 1
19/12/12
15 - 1
15 - 1
6/1/2013
18 - 1
20/01/13 2 - 2

Kinerja pemasangan komponen box girder perhari biasanya bisa mencapai 2

sampai 8 komponen box girder perharinya dengan menggunakan alat berat


80

gantry, namun pada paket Mas Mansyur pihak konsultan perencana

menginginkan pemasangan komponen box girder dalam satu hari maksimal

pemasangan sebanyak 4 buah komponen box girder. Hal ini diketahui untuk

pengecekan oleh pihak konsultan perencana pada siang hari, dan juga

menjaga dari mutunya.

Untuk kinerja pemasangan komponen box girder perhari dengan

menggunakan alat berat mobile crane biasanya bisa mencapai 2 sampai 4

komponen box girder perharinya. Hal ini dikarenakannya keterbatasan

waktu, karena mobile crane membutuhkan ruas jalan sebesar 2 jalur,

sehingga mobile crane dapat beroperasi ketika lalu lintas sudah mulai tidak

ramai, sehingga ketika mobile crane beroperasi tidak mengganggu lalu

lintas.

4.3.2 Kinerja Dari Segi Biaya dan Tenaga Kerja Alat Berat Gantry Dengan
Mobile Crane

Peroses pengolahan data biaya dari alat berat dan tenaga kerja ini, dilakukan

untuk mengetahui biaya alat berat yang mana yang lebih murah. Hal tersebut

diketahui dari penyewaan alat berat dan upah tenaga kerja.

Proses erection segment, jumlah tenaga kerja sangatlah penting. Hal ini

menentukan waktu pengerjaannya.

Data Biaya Alat Berat

Data biaya alat berat ini terdiri dari biaya alat berat gantry dan mibile crane,

yaitu:

Tabel 4.3 Data Harga Alat Berat


Alat Berat Biaya Sewa Biaya Per Hari
Gantry Rp 10.500.000.000/502 hari Rp 20,916,334.66
Mobile crane Rp 100.000.000/1 bulan Rp 3,333,333.33
Sumber: Data Harga PT. VSL Indonesia
81

Data alat berat yang berada pada tabel diatas yaitu alat berat yang bekerja

pada proyek jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang pada

paket Mas Mansyur. Penyewaan alat berat tersebut ditentukan oleh masing-

masing pemilik alat berat terebut. Pada tabel diatas kontrak pembayaran

penyewaan gantry selama 502 hari, sedangkan kontrak pembayaran

penyewaan mobile crane selama 3 hari.

Data upah Tenaga Kerja

Data upah tenaga kerja ini terdiri dari upah tenaga kerja, operator, pengarah,

mandor, yaitu:

Tabel 4.4 Data Upah Tenaga Kerja


Tenaga kerja Per bulan Per hari
Tenaga ahli (skilled labour ) Rp 42,000.00
Operator Rp 3,500,000.00 Rp 116,667.00
Pengarah Rp 5,000,000.00 Rp 166,667.00
Mandor Rp 60,000.00
Pekerja (labour ) Rp 40,000.00
Total Rp 425,334.00
Sumber: Data Upah PT. VSL Indonesia

Data pada tabel diatas merupaka data upah masing-masing tenaga kerja.

Pembayaran upah tenaga kerja sebagian besar dihitung satu hari kerja,

namun sebagian ada yang dibayar per-bulan.

Kinerja Dari Segi Tenaga Kerja Alat Berat Gantry

Tabel 4.5 Tenaga Kerja Gantry


Sample 1 Sample 2 Sample 3
Pekerjaan
a b c d e a b c d e a b c d e
Pemasangan Gantry dengan Segment 2 3 2 4 2 3
Pemindahan Segment 2 1 2 1 2 1
Penyambungan Segment 2 2 1 6 2 2 1 6 2 2 1 6
Pelepasan Gantry dengan Segment 2 3 2 2 2 2
total tenaga kerja 12 12 12

Keterangan:
82

a = Tenaga ahli

b = Operator

c = Pengarah

d = Mandor

e = Pekerja

Tenaga kerja yang dibutuhkanpada proses erection segment dengan

menggunakan alat berat gantry yaitu terdiri dari 2 tenaga ahli yang

berfungsi untuk proses stressing, untuk membaca kekuatan stressing yang

berada pada alat stressing. 2 operator yang berfungsi untuk mengoperasikan

alat berat gantry tersebut. 1 pengarah yang berfungsi untuk mengarahkan

pemindahan segment menuju operator. 1 mandor yang berfungsi untuk

mengarahkan pekerja. 6 pekerja yang berfungsi untuk pekerjaan berat

seperti, proses pengangkutan alat stressing, pengeleman, pemasangan karet

lubang segment, pembantuan pemasangan besi pada saat stressing, dan

sebagainya.

Indeks Kinerja Gantry

Tabel 4.6 Kinerja Gantry Per Komponen Box Girder


Tanggal 21/11/2012 4/12/2012 5/12/2012 7/1/2013 9/1/2013 19/1/2013
Jam kerja 14.52 - 18.00 22.54 - 07.45 12.23 - 03.26 23.18 - 05.43 12.14 - 04.06 23.39 - 05.17
Total jam kerja 3 jam 8 menit 8 jam 51 menit 3 jam 3 menit 6 jam 25 menit 3 jam 52 menit 5 jam 38 menit
Jumlah komponen yang
2 4 2 4 2 4
terpasang
Jumlah tenaga kerja
Tenaga Ahli 2 2 2 2 2 2
Operator 2 2 2 2 2 2
Pengarah 1 1 1 1 1 1
Mandor 1 1 1 1 1 1
Pekerja 6 6 6 6 6 6
Jumlah Alat 1 1 1 1 1 1
83

Pada tabel 4.14 diketahui kinerja gantry per harinya, hal ini diketahui dari

setiap tanggal pekerjaan gantry diketahui jam kerja dari mulai sampai

selesai pengerjaan. Sehingga total jam kerja dapat diketahui dari awal mulai

kerja sampai selesai kerja. Jumlah komponen/segment yang terpasang dapat

diketahui dari awal mulai sampai selesai pengerjaan per harinya. Jumlah

tenaga kerja dapat diketahui pada proses pengerjaan setiap harinya, dan juga

jumlah alat berat yang digunakan.

Tabel 4.7 Indeks Kinerja Gantry Untuk I Buah Komponen Box Girder
21/11/2012 4/12/2012 5/12/2012 7/1/2013 9/1/2013 19/1/2013 Rata-
Tanggal
Indeks Indeks Indeks Indeks Indeks Indeks rata
Total jam kerja (normal 480 menit/8
jam) 188 531 183 385 232 338

Jumlah komponen yang terpasang 2 4 2 4 2 4


Jumlah tenaga kerja
Tenaga Ahli 0.39 0.55 0.38 0.40 0.48 0.35 0.43
Operator 0.39 0.55 0.38 0.40 0.48 0.35 0.43
Pengarah 0.20 0.28 0.19 0.20 0.24 0.18 0.21
Mandor 0.20 0.28 0.19 0.20 0.24 0.18 0.21
Pekerja 1.18 1.66 1.14 1.20 1.45 1.06 1.28
Alat 0.20 0.28 0.19 0.20 0.24 0.18 0.21

Pada tabel 4.15 dapat diketahui indeks kinerja gantry untuk satu buah

komponen box girder per segment. Perhitungan indeks dapat diketahui

sebagai berikut:

(4.3)

Pada tabel 4.16 dapat diketahui total harga pemasangan satu buah segment

dengan gantry yaitu sebesar Rp 4,633,925.95. Perhitungan jumlah dapat

diketahui sebagai berikut:

Jumlah = (indeks x harga satuan) (4.4)

Harga satuan dapat dilihat pada tabel 4.12, sedangkan indeks rata-rata dapat

dilihat pada tabel 4.15.


84

Tabel 4.8 Harga Satuan Pemasangan Pada I Buah Komponen Box Girder
Dengan Alat Gantry
Jenis Tenaga/Alat indeks satuan Harga satuan Jumlah
Tenaga Kerja
Tenaga Ahli 0.43 OH Rp 42,000.00 Rp 17,937.50
Operator 0.43 OH Rp 116,667.00 Rp 49,826.53
Pengarah 0.21 OH Rp 166,667.00 Rp 35,590.35
Mandor 0.21 OH Rp 60,000.00 Rp 12,812.50
Pekerja 1.28 OH Rp 40,000.00 Rp 51,250.00
Alat Gantry 0.21 hari Rp 20,916,335.00 Rp 4,466,509.04
Total Rp 4,633,925.92

Kinerja Dari Segi Tenaga Kerja Alat Berat Mobile Crane

Tabel 4.9 Tenaga Kerja Mobile Crane


Sample 1 Sample 2 Sample 3
Pekerjaan
a b c d e a b c d e a b c d e
Pemasangan Gantry dengan Segment 2 3 2 3 2 3
Pemindahan Segment 2 1 4 2 1 5 2 1 5
Penyambungan Segment 2 2 1 6 2 2 1 6 2 2 1 6
Pelepasan Gantry dengan Segment 2 3 2 4 2 4
total tenaga kerja 17 17 17

Keterangan:

a = Tenaga ahli

b = Operator

c = Pengarah

d = Mandor

e = Pekerja

Tenaga kerja yang dibutuhkanpada proses erection segment dengan

menggunakan alat berat mobile crane yaitu 17 orang. 17 tenaga kerja terdiri

dari: 2 tenaga ahli yang berfungsi untuk proses stressing, untuk membaca

kekuatan stressing yang berada pada alat stressing. 2 operator yang

berfungsi untuk mengoperasikan alat berat gantry tersebut. 1 pengarah yang

berfungsi untuk mengarahkan pemindahan segment menuju operator. 1

mandor yang berfungsi untuk mengarahkan pekerja. 11 pekerja yang


85

berfungsi untuk pekerjaan berat seperti, proses pengangkutan alat stressing,

pengeleman, pemasangan karet lubang segment, pembantuan pemasangan

besi pada saat stressing, dan sebagainya. Pada proses pekerjaan

menggunakan alat berat mobile crane, pekerja ditambahkan 5 orang dari

proses pengerjaan dengan menggunakan alat berat gantry, kelima tenaga

kerja tersebut membantu untuk pengarahan pergerakan segment secara

manual untuk mensejajarkan posisi segment yang akan terpasang dengan

yang sudah terpasang. Pengarahan tersebut dengan menggunakan 2 buah tali

tambang, satu buah digunakan untuk diatas, dan satu buah lagi digunakan

untuk dibawah.

Indeks Kinerja Mobile Crane

Tabel 4.10 Kinerja Mobile Crane Per Komponen Box Girder


tahun 6/12/2012 19/12/2012 6/1/2013 20/1/2013
Jam kerja 23.55 - 04.39 12.03 - 04.16 12.20 - 04.18 12.15 - 04.53
4 jam 13 menit
Total jam kerja 4 jam 44 menit 3 jam 58 menit 4 jam 38 menit
Jumlah komponen yang terpasang 2 2 2 2
Jumlah tenaga kerja
Tenaga Ahli 2 2 2 2
Operator 2 2 2 2
Pengarah 1 1 1 1
Mandor 1 1 1 1
Pekerja 11 11 11 11
Jumlah Alat 1 1 1 1

Pada tabel 4.18 diketahui kinerja mobile crane per harinya, hal ini diketahui

dari setiap tanggal pekerjaan mobile crane diketahui jam kerja dari mulai

sampai selesai pengerjaan. Sehingga total jam kerja dapat diketahui dari

awal mulai kerja sampai selesai kerja. Jumlah komponen/segment yang

terpasang dapat diketahui dari awal mulai sampai selesai pengerjaan per

harinya. Jumlah tenaga kerja dapat diketahui pada proses pengerjaan setiap

harinya, dan juga jumlah alat berat yang digunakan.


86

Tabel 4.11 Indeks Kinerja Mobile Crane Untuk I Buah Komponen Box
Girder
tahun 6/12/2012 19/12/2012 6/1/2013 20/1/2013 Rata-
Indeks Indeks Indeks Indeks rata
Total jam kerja (normal 480 menit/8
284 253 238 278
jam)
Jumlah komponen yang terpasang 2 4 2 4
Jumlah tenaga kerja
Tenaga Ahli 0.59 0.26 0.50 0.29 0.41
Operator 0.59 0.26 0.50 0.29 0.41
Pengarah 0.30 0.13 0.25 0.14 0.21
Mandor 0.30 0.13 0.25 0.14 0.21
Pekerja 3.25 1.45 2.73 1.59 2.26
Alat 0.30 0.13 0.25 0.14 0.21

Pada tabel 4.19 dapat diketahui indeks kinerja mobile crane untuk satu buah

komponen. Perhitungan indeks dapat diketahui pada perhitungan (4.3).

Tabel 4.12 Harga Satuan Pemasangan Pada I Buah Komponen Box Girder
Dengan Alat Mobile Crane
Jenis Tenaga/Alat indeks satuan Harga satuan Jumlah
Tenaga Kerja
Tenaga Ahli 0.41 OH Rp 42,000.00 Rp 17,226.56
Operator 0.41 OH Rp 116,667.00 Rp 47,851.70
Pengarah 0.21 OH Rp 166,667.00 Rp 34,179.76
Mandor 0.21 OH Rp 60,000.00 Rp 12,304.69
Pekerja 2.26 OH Rp 40,000.00 Rp 90,234.38
Alat Mobile Crane 0.21 hari Rp 3,333,333.33 Rp 683,593.75
Total Rp 885,390.83

Pada tabel 4.20 dapat diketahui total harga pemasangan satu buah segment

dengan mobile crane yaitu sebesar Rp 20,709,609.58. Perhitungan jumlah

dapat diketahui pada perhitungan (4.4).

Harga satuan dapat dilihat pada tabel 4.12, sedangkan indeks rata-rata dapat

dilihat pada tabel 4.19.

Perbandingan Harga Satuan Pemasangan Pada 1 Buah Komponen Box


Girder Dengan AlatGantry dan Mobile Crane

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil nilai persentase perbandingan

harga (terhadap harga terkecil yaitu Gantry) sebagai berikut:


87

Tabel 4.13 Perbandingan Harga Gantry Dan Mobile Crane


Tenaga Kerja Harga pemasangan
Gantry Mobile crane
Tenaga Ahli Rp 17,937.50 Rp 17,226.56
Operator Rp 49,826.53 Rp 47,851.70
Pengarah Rp 35,590.35 Rp 34,179.76
Mandor Rp 12,812.50 Rp 12,304.69
Pekerja Rp 51,250.00 Rp 90,234.38
Alat Rp 4,466,509.04 Rp 683,593.75
Total Harga Rp 4,633,925.92 Rp 885,390.83
Persentase perbandingan harga terhadap
harga terendah (waktu terlama/ Mobile 100% 19%
Crane) (%)

Persentase perbandingan harga satuan pemasangan/install 1 buah komponen

box girder per segment dengan menggunakan gantry dan mobile crane

adalah harga satuan untuk mobile crane 19% dari harga satuan gantry.

Sehingga dari segi harga dapat dilihat harga pemasangan/install dengan

menggunakan alat mobile crane lebih murah dibandingkan menggunakan

alat gantry.

4.4 Perbandingan Metode Gantry dan Mobile Crane

Dari hasil analisa didapatkan perbandingan metode gantry dan metode mobile

crane, yaitu sebagai berikut:

4.4.1 Gantry

a. Kemampuan Daya Angkat Alat Berat Gantry

Kemampuan daya angkat alat berat gantry yaitu mencapai 65 ton,

sedangkan beban box girder sebesar 45 ton, sehingga alat berat gantry yang

berada pada paket Mas Mansyur kuat mengangkat segment box girder

seberat 45 ton
88

b. Jangkauan Alat Berat Gantry

Jangkauan alat berat gantry pada proyek jalan layang non tol Kampung

Melayu-Tanah Abang yaitu, dengan panjang jangkauan sebesar 99 m, lebar

jangkauan sebesar 20 m, dan jangkauan tali winch sebesar 25 m.

c. Kemudahan Pemasangan Segment Dengan Alat Berat Gantry

Pada proses erection segment dengan menggunakan gantry dapat berjalan

dengan mudah, karena pengendali gantry dapat mengatur sudut kemiringan

dan sudut ketinggian benda yang diangkat. Pada proses erection segment

kondisi cuaca harus baik, apabila terjadi hujan proses erection segment

tidak dapat dilakukan karena lem khusus penempelan segment tidak dapat

bekerja secara maksimal, sehingga dapat mengurangi mutu dari jalan

layang tersebut.

b. Kebutuhan Lahan Gantry

Ukuran alat berat gantry sangatlah besar, sehingga lahan yang dibutuhkan

sangat besar, namun gantry diletakkan di atas pier/kolom jalan layang

sehingga tidak terlalu banyak mengambil lahan yang berada dibawahnya.

c. Persyaratan Kondisi Lahan

Persyaratan lahan pada alat berat gantry yaitu, dasar/alat untuk perletakkan

gantry harus rata, hal ini untuk menjaga keseimbangan gantry supaya tidak

terjadinya pergeseran main girder gantry pada saat proses pengangkatan.

d. Kemampuan Daya Tahan Alat

Kemampuan daya tahan alat berat gantry tergantung pada perawatan dan

pengontrolan alat. Biasanya pengecekan alat dilakukan selama 2 minggu

sekali.
89

4.4.2 Mobile Crane

a. Kemampuan Daya Angkat Alat Berat Mobile Crane

Kemampuan daya angkat alat berat mobile crane yaitu mencapai 100 ton,

sedangkan beban box girder sebesar 45 ton, sehingga alat berat mobile

crane yang berada pada paket Mas Mansyur kuat mengangkat segment box

girder seberat 45 ton.

b. Jangkauan Alat Berat Mobile Crane

Jangkauan alat berat mobile crane pada proyek jalan layang non tol

Kampung Melayu-Tanah Abang yaitu, dengan panjang jangkauan boom

mobile crane sebesar 18 m. dan bagian atasnya bisa berputar sebesar 360.

c. Kemudahan Pemasangan Segment Dengan Alat Berat Mobile Crane

Pada proses erection segment dengan menggunakan mobile crane terlihat

lebih susan dari pada gantry, hal ini dapat diketahui dari proses pada

penyesuainan posisi segment. Apabila terjadi hujan proses erection segment

tidak dapat dilakukan karena lem khusus penempelan segment tidak dapat

bekerja secara maksimal, sehingga dapat mengurangi mutu dari jalan

layang tersebut.

e. Kebutuhan Lahan Mobile Crane

Ukuran alat berat mobile crane yaitu dengan panjang sebesar 6.30 m

sedangkan lebarnya 5.14 m, sehingga untuk gerak maju mundurnya alat

berat mobile crane membutuhkan lahan lebih lebar dari 5.14 m.

f. Persyaratan Kondisi Lahan

Persyaratan lahan pada alat berat mobile crane dapat berjalan pada lahan

yang sedikit bergelombang dikarenakan mobile crane memiliki roda rantai,


90

namun apabila kondisi lahan lebih baik, maka mobile crane beroda rantai

tersebut dapat lebih mudah untuk berpindah.

g. Kemampuan Daya Tahan Alat

Kemampuan daya tahan alat berat mobile crane tergantung pada perawatan

dan pengontrolan alat. Biasanya pengecekan alat dilakukan selama 2

minggu sekali.

4.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Berat Launching Gantry Dengan Mobile

Crane pada Proyek Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu-Tanah

Abang

Kelebihan menggunakan gantry

- Tenaga kerja yang dibutuhkan gantry lebih sedikit dibandingkan dengan

mobile crane.

- Proses erection segment dengan alat berat gantry dapat dilakukan pada

siang hari.

- Gantry tidak banyak menggunakan/mengurangi ruas jalan.

- Proses erection segment lebih mudah dibandingkan dengan mobile crane.

- Waktu yang dibutuhkan dalam erection segment lebih cepat

dibandingkan dengan mobile crane.

h. Kekurangan menggunakan gantry

- Operator gantry lebih sedikit dibandingkan dengan mobile crane.

- Proses pemasangan gantry pada awal membutuhkan waktu yang cukup

lama dan membutuhkan tenaga ahli untuk proses pemasangan tersebut.


91

- Gantry membutuhkan proses launching, sehingga memakan waktu yang

lama untuk proses tersebut.

- Harga erction segment alat gantry per komponennya lebih tinggi

dibandingkan dengan mobile crane.

Kelebihan menggunakan mobile crane

- Penguasaan operator alat berat mobile crane lebih banyak.

- Pada pengiriman mobile crane, pengiriman bisa dikirim tanpa terpisah.

Sehingga ketika mobile crane sudah tiba, tidak membutuhkan waktu

yang lama untuk mulai bekerja.

- Mobile crane tidak membutuhkan proses launching seperti gantry.

- Harga biaya erection segment alat mobile crane per komponennya lebih

rendah dibandingkan dengan gantry.

Kekurangan menggunakan mobile crane

- Tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses erection segment pada alat

berat mobile crane lebih banyak.

- Proses erection segment pada alat berat mobile crane hanya dapat

dilakukan pada malam hari.

- Mobile crane membutuhkan/memakan 2 jalur jalan untuk ruang gerak

maju mundur mobile crane tersebut.

- Proses erection segment lebih sulit, karena sering terjadi benturan antara

segment dengan boom mobile crane.


92

- Waktu yang dibutuhkan untuk proses erection segment dengan

menggunakan alat berat mobile crane lebih lama dibandingkan dengan

menggunakan gantry.

Anda mungkin juga menyukai