BAB III
TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK
diikuti oleh semua pihak yang terlibat langsung dalam proyek, baik pekerja
ataupun pengawas. Adapun komponen K3 diproyek adalah
1. Alat Pelindung Diri (APD)
a. Helm
Helm digunakan untuk melindungi kepala dari benturan, kejatuhan
alat maupun material.
b. Pakaian Kerja
Tujuan memakai pakaian kerja ialah melindungi badan dari pengaruh
yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan.
c. Sepatu Kerja
Sepatu kerja seperti safety shoes dan sepatu boot yang terbuat dari
bahan kulit dilapisi metal merupakan perlindungan terhadap kaki.
Setiap pekerja harus memakai sepatu kerja agar bisa bebas berjalan
tanpa terluka oleh benda tajam atau kemasukan oleh kotoran.
d. Masker
Masker berfungsi untuk menyaring udara yang dihirup saat bekerja di
tempat dengan kualitas udara buruk yang dapat mengganggu
pernapasan.
e. Kacamata Kerja
Kacamata digunakan untuk melindungi mata dari debu. Pekerja yang
membutuhkan perlindungan mata adalah pekerjaan las, dan bobok.
f. Sarung Tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari benda keras
dan tajam selama menjalankan kegiatan konstruksi.
g. Sabuk pengaman
Pekerja yang melakukan pekerjaan pada ketinggian atau pada posisi
yang membahayakan wajib mengenakan tali pengaman atau safety
belt. Fungsi utama tali pengaman ini adalah menjaga pekerja dari
Owner
bukan
pihak
PT.
Takenaka.
Proses
Demolish
3.4.2
Boo
Cabi
m
Track
n
Frame
Arm
Bucke
t
Pemadatan Tanah
Pemadatan merupakan usaha penyusunan kembali letak butir
tanah. Pekerjaan pemadatan dilakukan setelah tanah diratakan, tanah
harus dipadatkan agar kerapatan tanah naik dengan memperkecil jarak
antar partikel volume udara dan tidak terjadi perubahan volume air yang
cukup berarti pada tanah tersebut. Pada Area Packaging begitupun pada
semua area yang berada pada Ceres-Garuda Factory Expansion,
pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat berat Compactor
(Penggilas). Alat ini digunakan secara luas dalam tiap jenis pekerjaan
pemadatan. Karena akibat getaran ini tanah menjadi padat. Pemadatan
dengan menggunakan Compactor ditunjukkan pada gambar 3.4.
3.3.2
3.3.3
Cek Material
Pengecekan material dilakukan pada saat tiang pancang datang ke
lapangan. Hal yang harus diperhatikan dalam pengecekan material
adalah dimensi, panjang tiang pancang, retak, bengkok, dan keropos.
Apabila hasil pengecekan telah memenuhi spesifikasi, maka tiang
pancang sudah layak untuk digunakan.
peninjauan
pelaksanaan
pemancangan pada area packaging center line O,P dan Q. Shop drawing denah
dapat dilihat pada lampiran.
3.4.1 Penentuan Titik Preboring
Sebelum dilakukan pemancangan, dilakukan preboring terlebih
dahulu. Titikpreboring ditentukan oleh tim surveyor. Titik preboring
yang kemudian akan dilanjutkan dengan pekerjaan pemancangan ini
mengacu
pada
shop
drawing
yang
telah
dibuat.
Penentuan
Pekerjaan Preboring
3.4.3
Pekerjaan Pemancangan
Pada proyek Garuda-Ceres Factory Expansion jenis pondasi
yang digunakan adalah pondasi tiang pancang. Metode Jacking
Pile adalah metode pemancangan dengan menggunakan Mesin Pancang
Hydraulic
dimana
proses
pemancang
tiang
pancang
dengan
Gambar
3.10dimasukkan
Pengangkatan
tiang pancang.
c. Kemudian tiang
pancang
kedalam
lubang sentral yang
terdapat dalam clamping box.
3.4.4
Tahap
selanjutnya
adalah
melaksanakan
PKL
dan
dilakukan
oleh
PT
Master
Geotesfondasi.
Pada proyek ini, tes PDA dilakukan pada tiga titik pancang. Tes
PDA baru bisa dilakukan minimal setelah 14 hari pemancangan
dilakukan. Tes PDA dilakukan dengan cara penumbukan kembali tiang
pancang yang telah terpancang. Sumber energi tumbukan adalah dari
drop hammer dengan berat 2 Ton.
3.4.5
Gambar 3.16 Pemotongan tiang pancang setelah digali untuk pile cap
3.4.6
dalam proses
pemasangan tulangan, ketebelan dan ukuran pada lantai kerja ini sesuai
dengan ukuran pile cap dan ketinggian elevasi pada bagian bawah pile
cap biasanya setebal pipa scafolding dengan ukuran pipa sebesar 50
mm. Adapun fungsi dari pembuatan lantai kerja adalah sebagai berikut:
3.4.7
3.4.9
Pemasangan Tulangan
Pada shop drawing telah diketahui dimensi pile cap dan ukuran
untuk penulangan pile cap. Tulangan yang akan digunakan harus dalam
keadaan bersih dan bebas dari segala lapisan penutup yang dapat
merusak beton atau mengurangi lekatan antara beton dan tulangan, agar
menghasilkan mutu dan kualitas beton pada proses pengecoran dan
perkerasan beton sesuai yang diinginkan.
Barbending schedule digunakan oleh pekerja sebagai pedoman
untuk dapat melakukan pengukuran, pemotongan tulangan dan
pembengkokan tulangan sesuai dengan pile cap yang akan dikerjakan.
Pemotongan tulangan dilakukan dengan menggunakan alat bar cutter
dan untuk pembengkokan tulangan dilakukan dengan menggunakan
bar bender.
hasil
pengeboran.
Kemudian
tulangan
D29
tersebut
yang
akan
digunakan
di
potong
dan
dilakukan
pengukuran
sebelumnya
dengan
Komponen
bekisting
digunakan
antara lain adalah hollow
Gambar
3.27 yang
Pemasangan
Bekisting
(rangka) yang didalamnya dilapisi dengan playwood, formtie, pastikon,
klem, dan sabuk bekisting.
3.4.11 Pekerjaan Pengecoran Pile Cap
Pile cap merupakan struktur bawah pada suatu bangunan yang
berfungsi untuk mengikat atau menghimpun pondasi tiang pancang
yang sudah terpasang. Konstruksi yang digunakan adalah beton
bertulang.
Fungsi
dari pile cap adalah untuk menerima beban dari kolom yang kemudian
akan terus disebarkan ke tiang pancang.
a) Persiapan
Sebelum dilaksanakan pengecoran, area pile cap yang akan
dicor dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran atau debu dengan
cara disiram oleh pekerja. Apabila area pile cap yang akan dicor
masih kotor, maka tidak akan dapat dilakukan pengecoran.
Gambar
Pembersihan
pile cap
yangdilakukan
akan dicor
Setelah 3.28
pile cap
tersebut sudah
dapat
pengecoran,
maka volume pengecoran ditentukan terlebih dahulu agar
pemesanan beton sesuai dengan volume yang akan dicor. Setelah
volume
ditentukan,
maka
pemesanan
beton
ready
mix
Setelah truk ready mix datang terlebih dahulu diuji slump dari
beton yang akan dipakai. Pengujian ini dilakukan pada setiap truk
yang datang. Sampel beton dikeluarkan dari truk untuk keperluan
pegujian. Setelah pengujian slump dilakukan dan dinyatakan
memenuhi persyaratan yang tertera pada spesifikasi teknis yaitu 12
2 cm, maka diambil sampel beton.
pump,
Gambar
3.31
Mobil
concrete
Setelah concrete
pump
siap,
ketika
readypump
mix datang dapat
langsung dihubungkan ke concrete pump dan langsung dilakukan
pengecoran pile cap.
sehingga
semua
bagian
kolom
terisi
padat.
Gambar 3.37 Nilai Kalibrasi kumulatif Air untuk beton K-350,Slump 122 cm
Gambar 3.38 Nilai Kalibrasi kumulatif semen portland untuk beton K-350,
Slump 122 cm