Anda di halaman 1dari 21

SKIZOFRENIA

A Beautiful Mind & The Soloist


RSK Dharma Graha
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan
Jiwa
20 Oktober 22 November 2014

DSM V:
Shizophrenia is characterized by
delusions, hallucinations,disorganized
speech and behavior, and other
symptoms that cause social or
occupational dysfunction. For a
diagnosis, symptoms must have been
present for six months and include at
least one month of active symptoms.

A Beautiful Mind

Sebuah kisah nyata yang mengisahkan seorang


matematikawan jenius tapi tak simpatik dan apatis
John Nash peraih Nobel dalam bidang ilmu ekonomi
pada tahun 1994.
Tahun 1947 John Nash masuk perguruan tinggi
Princeton dengan mendapat beasiswa Carniege. John
Nash tidak menyukai perkuliahan dan suka
membolos,menurutnya perkuliahan hanya membuang
waktu dan mengekang kreativitas seseorang.
Ia lebih suka belajar sendiri untuk memahami dan
memecahkan dinamika pergerakan natural melalui
pemikirannya sendiri

Nash lebih menyukai meluangkan waktunya diluar kelas


untuk mendapat ide orisinil dan meraih gelar dan ia
berambisi untuk menjadi orang yang diagungkan dan
dihormati
Nash sering dibully oleh teman-temannya sehingga
menyebabkan Nash smakin menarik pergaulan
Disaat sendirian inilah Nash mulai suka berhalusinasi, salah
satu halusinasi Nash adalah teman sekamar Nash yang
berada di Princeton bernama Charles,
Nash sempat ditolak oleh Profesornya akan idenya namun
setelah berjuang Nash diterima di Wheeler Defense Lab di
MIT
Halusinasi Nash semakin bertambah ketika ia mengajar di
MIT
Hidup Nash berubah ketika dalam halusinasinya ia diminta
Pentagon memecahakan kode rahasia yang dikirim oleh
Soviet, munculah pula agen rahasia bernama Wiliam Pacher

Dari agen rahasia tersebut ia diberi pekerjaan sebagai


mata-mata. Halusinasi Nash membuat nash terobsesi
sampai ia lupa keluarga, waktu, bahkan kehidupannya
sebagai seorang tenaga pengajar.
Nash harus berjuang menghadapi penyakitnya dimana
Nash sempat masuk rumah sakit karena istrinya menelpon
seorang Psikiater bernama Dr Rosen dan ternyata Nash
didiagnosis Skizofren
Nash sempat tidak menerima akan keadaannya ia bahkan
sempat keluar dari rumah sakit dan mengalami
kekambuhan karena ia merasa meminum obat itu malah
membuanya menurun hasrat seksualnya
Dengan perjuangannya Nash dibantu oleh dr Rosen dan
dukungan istrinya akirnya Nash mampu membedakan
mana halusinasi dan mana yang tidak walaupun halusinasi
tersebut tetap ada sampai akhir
Nash melanjutkan kuliahnya sampai tua dan tidak menarik
diri dari pergaulan

Faktor Stress
Peer pressure, takut akan kegagalan
dalam studi
Dibully oleh teman-temannya
Menarik diri dari pergaulan
Penghentian pengobatan

Gangguan Pikiran
Isi Pikir
Waham aneh (bizzare) ada konspirasi antara
Russia dan Amerika, dipekerjakan menjadi matamata untuk memecahkan kode dalam media
Waham kejar
Thought insertion( waham dimana pkirannya
tertanam dan dikendalikan seseorang dari luar)
William,Charles mengendalikan pikirannya
Though broadcasting (waham dimana pkirannya
dapat didengar orang lain, tersiar keluar) saat
berada dirumah sakit bersama istrinya ia berkata
bahwa orang-orang dapat mengetahui isi pikirannya

Berbicara
Berbicara spontan, cepat, bergumam

Gangguan Persepsi
Halusinasi
Visual dan auditorik: charles, william, marcy
Halusinasi komando melukai diri sendiri dan
orang lain
Halusinasi perabaan: ditanamkan sebuah implan
di lengan

Ilusi
Abandoned warehouse fasilitas militer
Bangunan tua tempat mengantar surat, lengan
yang menunjukan angka untuk masuk
Gudang di dekat rumah fasilitas militer

Gangguan Emosi
Mood
eutimik

Afek
Datar

Keserasian
serasi

Tilikan
Sebelum terapi:
Derajat I: penyangkalan penuh terhadap
penyakit

Setelah terapi:
Derajat VI: pemahaman emosional
terhadap motif dan perasaan-perasaan
pada diri pasien dan orang-orang
penting dalam kehidupan pasien

Faktor Sosial
Gangguan dalam menjalankan fungsi
pasien dalam keluarga terhadap
anak dan pasangan hidup
Gangguan dalam menjalankan fungsi
dalam pekerjaan
Taraf dapat dipercaya yang
diragukan oleh orang lain

ES Terapi
Insulin shock
Antipsikotik:
Parkonsinisme: rigiditas, bradikinesia,
muka topeng, lenggang lengan
berkurang

The Soloist

The Soloist, adalah sebuah film berdasarkan kisah


nyata yang diambil dari kejadian seorang reporter
yang bernama Steve Lopez (Robert Downey, Jr.) dan
Nathaniel Anthony Ayers, Jr. (Jamie Foxx) setelah
Lopez mendengar Ayers memainkan biola dengan 2
senar di tengah jalan.
Steve Lopez kagum akan bakat Ayers karena
penampilan Ayers yang mencolok dan dianggap tidak
lazim (Ia mengenakan topi yang bertuliskan Stevie
Wonder, jaket pekerja bangunan dan pakaian Hawaii)
Saat diajak bicara, Ayers berbicara tidak nyambung
dengan sangat cepat dan sulit diinterupsi (thought
process/bentuk pikir menunjukkan tangentialisme)
Ia juga mengaku pernah sekolah di Juilliard

Steve Lopez kemudian menelpon Juilliard, dan


ternyata Ayers benar-benar pernah sekolah disana
tetapi drop-out pada tahun ke-2
Pada flashback selanjutnya, Ayers memperlihatkan
awal-awal dari onset penyakit yang dideritanya.
Adik Nathanial Ayers yang bernama Jennifer Ayers
mengaku bahwa saat remaja Nathaniel Ayers
memainkan cello hingga meninggalkan semua
aktivitas sehari-hari
Saat baru masuk Juilliard, Nathaniel mulai menarik
dari pergaulan sosial dan sering mengeja namanya
sendiri keras-keras.
Akibat dunia perkuliahan yang sulit, ia mulai
mengalami halusinasi suara-suara yang
mengomentari tindakannya.

Cello Nathaniel Ayers pun hilang dan ia memainkan


biola.
Steve Lopez pun menulis artikel mengenai Nathaniel
Ayers. Seorang pembaca yang tersentuh mendonasikan
cello untuk Ayers
Steve Lopez menempatkan cello tersebut di sebuah
institusi bernama Lamp supaya aman dan tidak
dibawa Ayers kemana-mana dan dirampok.
Nathaniel Ayers mendapat kesempatan untuk bermain
di Disney Hall atas kebaikan seorang dari L.A.
Philharmonics, tetapi ia takut dan akhirnya setelah
dibujuk Steve Lopez, ia bersedia untuk menonton konser
Hingga pada akhirnya Ayers bersedia recital cello. Saat
mulai, ia mengalami perburukan gejala halusinasi dan
akhirnya kabur

Jennifer, adik Nathaniel, telah menjadi


penanggung jawab Nathaniel atas
persetujuan kedua pihak.
Steve Lopez ingin Nathaniel Ayers
mendapat farmakoterapi untuk
schizophrenia dan perlu diagnosa.
Suatu saat Ayers membaca laporan
diagnosis. Iapun sangat marah dan
mengancam untuk membunuh Steve
Lopez.

Tanda dan gejala


schizophrenia
Positive symptoms Gejala psikotik : halusinasi (paling sering
auditorik), waham, gangguan tingkah laku dan gangguan bicara
Negative symptoms Turunnya rentang emosi/afek, poverty of
speech, hilangnya minat dan kemauan, frase stereotipik
Cognitive symptoms Defisit neurokognitif (defisit memori, attensi
dan fungsi eksekutif seperti kemampuan organisasi dan abstract
thinking), dapat pula kesulitan mendeteksi bahasa tubuh dll
Mood symptoms Terlihat senang atau sedih yang sulit untuk
dimengerti orang lain. Biasanya mereka terlihat depresi
Afek datar
- Gangguan Spesifik dari isi pikiran
Fobia Sosial rasa takut akan penghinaan publik/masyarakat
Fobia Spesifik
Thought insertion

THE END

Anda mungkin juga menyukai