JAHIT
JAHIT
Penjahitan merupakan hasil penggunaan bahan berupa benang untuk mengikat atau
meligasi pembuluh darah dan menghubungkan dua tepi luka. Penjahitan luka bertujuan
untuk menyatukan jaringan yang terputus serta meningkatkan proses penyambungan dan
penyembuhan jaringan dan juga mencegah luka terbuka yang akan mengakibatkan
masuknya mikroorganisme infeksi.
Dalam proses penjahitan luka mungkin saja terjadi beberapa komplikasi yang
mungkin timbul akibat kesalahan proses penjahitan ataupun perawatan setelah penjahitan.
Beberapa komplikasi yang mungkin akan timbul yaitu: overlapping (Tumpang tindih kulit
luka), nekrosis, infeksi, perdarahan, hematoma, dead space(rongga mati), dehisensi, nanah.
A. Teknik penjahitan terdiri dari:
1. Simple interrupted suture
2. Continuous suture
3. Continuous locking
4. Subcuticular suture
5. Mattres suture
6. Hemorragic suture
Simple interrupted suture merupakan teknik penjahitan yang sering digunakan, biasa
disebut teknik jahitan terputus. Jahitan ini adalah jahitan yang paling sering digunakan,
karena sederhana dan dapat digunakan dalam semua prosedur bedah( Modi, 2009).
2. Dimasukkan jarum dari tepi luka 1cm. Masukkan ujung jarum dari dalam ujung
luka dan keluarkan kurang lebih 1cm dari tempat luka.
5. Buatlah simpul 2:1 ( 2 arah yang sama, 1 arah yang berbeda) lakukan minimal 3
kali, dan kencangkan simpulnya
6. Luka diratakan, diusahakan jangan sampai ada kulit yang tumpang tindih
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswara. 2001. Buku Ilmu Bedah Pada Hewan. Universitas Airlangga Press: Jakarta
Modi, M.2009. Critical Evaluation Of Suture Materials and suturing techniques in Implant
Dentistry. IJCIDp 34-8
Sudisma, I.G. 2006. Ilmu Bedah Veteriner. Palwa Sari: Denpasar