Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

Ilmu Kesehatan Masyarakat

DISUSUN OLEH:
Wahyuni Noor Rizky Renfaan
(2010-83-027)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2014

Penyakit campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang
ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis dan ruam kulit. Penularan infeksi
terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa
menularkan infeksi ini dalam waktu dua-empat hari sebelum timbul ruam kulit dan
empat hari setelah ruam kulit.
Kejadian luar biasa (KLB) wabah campak di Kepualauan Aru terjadi di 3
kecamatan dan terparah terjadi di Desa Tunguwatu dan Desa Galaydubu, yaitu 73
kasus. Sebanyak 43 anak kini dirawat di RSUD Cendrawasih Dobo. Sebagian lain
dirawat di sejumlah puskesmas dan posyandu di desa-desa di Kabupaten Kepulauan
Aru.
Kasus campak di wilyah kerja Puskesmas Dobo kecamatan Pulau-Pulau Aru
telah mengalami peningkatan selama 3 minggu berturut-turut sejak tanggal 19
Agustus s.d. 5 September 2014 yang telah mencapai 73 kasus. Kasus campak di
wilayah kerja Puskesmas Tabarfane Kecamatan Aru Selatan Utara bulan Agustus
September 2014 mencapai 19 kasus dan 1 kasus lagi ditemukan di wilayah kerja
Puskesmas Popjetur Kecamatan Aru Selatan.
Rendahnya cakupan imunisasi Campak di Kabupaten Aru Provinsi Maluku
pada 2 tahun terakhir (67% di tahun 2012 dan 68% di tahun 2013) merupakan salah
satu faktor pendukung terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak di Kabupaten
tersebut. Selain itu, kurangnya akses ke pelayanan kesehatan akibat kondisi geografis

dan jarak yang jauh serta status gizi balita yang buruk juga kebersihan lingkungan
yang kurang menjadi penyebab terjadinya KLB Campak.
Kondisi KLB diberlakukan karena penularan penyakit campak di Aru telah
menyerang puluhan anak balita dan menewaskan delapan lainnya. Upaya untuk
mencegah penyakit tersebut agar tidak menular kepada anak balita lainnya, Dinas
Kesehatan setempat telah terjun langsung ke desa-desa yang terjangkit virus campak
tersebut dalam rangka melakukan imunisasi dan asupan makanan tambahan yang
cukup untuk anak dan balita di sejumlah desa yang terjangkit.
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat perintah bagi Pemerintah
Daerah untuk mengusahakan semua anak mendapat 8 macam imunisasi. Upayaupaya penanggulangan KLB Campak adalah berupa penyelidikan epidemiologi,
investigasi kasus, penatalaksanaan kasus campak, merujuk pasien campak dengan
bronkopnemonia ke RSUD, pemberian vitamin A, penempatan petugas kesehatan di
wilayah KLB, melakukan upaya promosi kesehatan dengan penyuluhan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), monitoring kasus-kasus baru dan peningkatkan
sistem kewaspadaan dini. untuk mencegah penularannya, petugas medis harus secara
rutin memonitor dan mengunjungi langsung rumah-rumah warga khususnya dalam
rangkap penyaringan imunisasi

Anda mungkin juga menyukai