PENDAHULUAN
Periode ini akan berdampak penting dan signifikan dalam kepribadian remaja.
Berbagai masalah meliputi pribadi remaja ini. masalah tersebut tentulah
merupakan akumulasi dari adanya faktor internal disertai berbagai pengaruh
lingkungan baik keluarga, karib kerabat, saudara, lingkungan teman bermain dan
yang terakhir, lingkungan di sekolah.
Lingkungan sekolah dapat memberikan pengaruh, baik pengaruh positif
ataupun pengaruh negatif. Dengan adanya keterlibatan guru pembimbing, maka
pelaksanaan pembiasaan akhlak mulia ini menjadi bagian dari lingkungan yang
positif memberikan pengaruh bagi perkembangan bentuk perilaku siswa. Di setiap
sekolah sebenarnya sudah ada kode panduan dalam pelaksanaan pembiaasaan
akhlak mulia, yang ini bertujuan untuk memberikan kesempatan luas bagi siswa
dalam meletakkan dasar perilaku ideal dalam hidupnya di masa depan.
Pembiasaan ini dapat dirasakan setelah siswa mengalami berbagai seluk beluk
kehidupannya. Tidak langsung serta merta menunjukkan hasilnya.
Dalam kaitannya dengan pembentukan akhlaqul karimah siswa maka
semakin sering tindakan mulia dilaksanakan dalam usia remaja, dipaksa atau tidak,
maka semakin mudah bagi siswa tersebut untuk melakukannya di masa depan,
setelah meninggalkan sekolahnya. Alur kegiatan pembiasaan ini juga sesuai
dengan teori behavioristik, di mana kebiasaan bisa memberi pengaruh dalam
perilaku manusia, jika pembiasaan itu baik, maka bisa menjadi modal untuk
membentuk pribadi yang baik. Pihak sekolah, dalam hal ini, guru pembimbing
juga melibatkan dirinya untuk membiasakan remaja berperilaku mulia dan disiplin,
baik kepada Allah, masyarakat sekitarnya, dirinya sendiri, maupun kepada
lingkungan sekitarnya.
Para siswa di SD Negeri 10/X Tanjung Jabung Timur hidup dengan
lingkungan dan kondisi sekeliling yang tidak lepas dari keadaan lingkungan
beragam, di mana berbagai macam tingkah laku dan aneka perbuatan terjadi dan
hampir menjadi pemandangan keseharian kita. Kondisi tersebut tentunya akan
memberikan akibat serius bagi siswa sekolah, secara langsung maupun tak
langsung.
Akibat tersebut bisa dengan cepat memberi pengaruh kepada siswa sekolah
ataupun pengaruh itu dataing setelah beberapa tahun menyaksikan tingkah laku
yang kurang sehat bagi perkembangan pemikiran dan akhlaqul karimah seorang
anak tersebut. Guru dan orang tua tidak bisa untuk dengan segera dan seketika
merubah dan memberi gaya hidup sesuai norma ideal yang sesungguhnya. Oleh
sebab itu maka dalam perbahasan ini kita diwajibkan untuk menyelenggarakan
situasi dan mengkondisikan suasana keseimbangan dan neraca datar, atau kalau
bisa melahirkan penilaian lebih baik dalam mengolah karakter masyarakat
lingkungan siswa itu sendiri.
Dalam hal ini sepantasnya guru Pendidikan Agama Islam lebih aktif dan
menyajikan suasana yang kondusif dengan nuansa keseharian ditaburi keindahan
akhlak mulia dan akhlak ideal yang didasarkan kepada hukum dan aturan baku
agama, yang dalam hal ini adalah agama Islam. Tidak sedikit dari pendidik yang
merasa bersalah dan berhadapan dengan situasi sulit jika sudah menangani akhlak
dan tingkah laku sehari-hari siswa, baik di sekolah, maupun mendengar laporan
kegiatannya di rumah.
Guru, khususnya Guru Pendidikan Agama Islam selain dituntut untuk
bertanggung jawab dalam memberikan pelajaran Agama Islam kepada siswa juga
mempunyai tanggung jawab moral untuk mendidik sikap, mental serta perilaku
siswa yang mengarah akhlaqul karimah mulia sesuia dengan ajaran Agama Islam.
Hal ini juga senada dengan tujuan pengajaran agama yang dimaksudkan oleh
GBHN, yaitu: membina manusia beragam, berarti manusia yang mampu
melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan sempurna, sehingga
tercermin pada sikap dan tindakan dalam seluruh kehidupannya, dalam rangka
mencapai kebahagiaan dan kejayaan hidup di dunia dan akhirat.2
Kenyataan yang ditemukan dewasa ini, masih banyak terdapat siswa di
sekolah-sekolah yang belum mampu untuk menunjukkan sebuah sikap yang
mencerminkan akhlaqul karimah. Khususnya di Sekolah Dasar Negeri 10/X
2 Zakiah Daradjat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Bumi
Aksara, Cetakan ke-4, 2008), hlm.172
Tanjung Jabung Timur juga masih terdapat problematika yang sedemikian rupa,
yakni masih ada sejumlah siswa yang belum mampu untuk menunjukkan sikap
berakhlak mulia dalam kehidupannya sehari-hari di Sekolah. Atas dasar latar
belakang itu semua
membuat skripsi dengan judul Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Peningkatan Akhlaqul Karimah terhadap Siswa-siswi di SD Negeri 10/X Nipah
Panjang II Kec. Nipah Panjang Kab.Tanjung Jabung Timur.
B. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan dari peneliti, waktu dan dana, serta untuk
menjaga pembahasan penelitian ini tidak keluar dari tujuan penelitian dan tetap sesuai
dengan judul yang diteliti, maka penelitian ini dibatasi pada beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana siswa-siswi selama belajar di SD Negeri 10/X Nipah Panjang II
Kec. Nipah Panjang Kab.Tanjung Jabung Timur berakhlaqul karimah
2. Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 10/X Nipah
Panjang II Kec. Nipah Panjang Kab.Tanjung Jabung Timur dalam memberikan
contoh berakhlaqul karimah
3. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan akhlaqul karimah di di
SD Negeri 10/X Nipah Panjang II Kec. Nipah Panjang Kab.Tanjung Jabung
Timur.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari apa yang dibahas pada latar belakang masalah di atas,
maka penulis membuat rumusan masalah-masalah agar penelitian ini tidak
menyimpang dari tujuan penelitian ini dan mengarah ke masalah lain. Rumusan
masalah tersebut sebagai berikut:
1. Bagaimana proses kegiatan pembelajaran akhlaqul karimah bagi siswa-siswi di
SD Negeri 10/X Nipah Panjang II Kec. Nipah Panjang Kab.Tanjung Jabung
Timur?
2. Bagaimana peran guru dalam meningkatkan akhlaqul karimah siswa-siswi di
SD Negeri 10/X Nipah Panjang II Kec. Nipah Panjang Kab.Tanjung Jabung
Timur?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan akhlaqul karimah
siswa di SD Negeri 10/X Nipah Panjang II Kec. Nipah Panjang Kab.Tanjung
Jabung Timur?
D. Tujuan Penelitian.
Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang
valid dan bersifat empiris tentang hal berikut:
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan bisa menambah khazanah keilmuwan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan peran Guru
Pembimbing dalam pembiasaan akhlak mulia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian
ini
sangat
bermanfaat
terutama
dalam
meningkatkan
BAB II
KAJIAN TEORI
3 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm.333
4 Muhammad Fathurrohman & Sulistyorini, Meretas Pendidikan Berkualitas dalam
Pendidikan Islam: Menggagas Pendidik atau Guru yang Ideal dan Berkualitas dalam
Pendidikan Islam (Yogyakarta: Teras, 2012, hlm. 15
5 Abuddin Nata, Op. Cit, hlm. 340
10
Mengenai tugas guru dalam pendidikan Islam, para ahli sepakat bahwa guru
tidak hanya sekedar sebagai pengajar tetapi sekaligus sebagai seorang pendidik.
Seorang pendidik adalah orang yang memberikan pendidikan bagi para peserta
didik. Sesuai dengan tujuan pendidikan, bahwa pendidikan itu adalah sebuah usaha
sadar untuk menyiapkan kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi
perananannya di masa yang akan datang (UUSPN Nomor 2 Bab I Pasal I). 6
Berlandaskan dari UU tersebut maka dapat ditarik kesimpula bahwa tugas guru
sesungguhnya
adalah
selaku
pembimbing
bagi
peserta
didik
dalam
11
12
tanggung jawab guru untuk memberikan sejumlah norma itu kepada anak didik
agar tahu bagaimana perbuatan yang susila dan asusila. Mana perbuatan yang
bermoral dan amoral. Semua norma itu tidak mesti harus guru berikan ketika di
kelas, di luar kelaspun sebaiknya guru contohkan melalui sikap, tingkah laku dan
perbuatan.10
Tugas guru PAI sebagai profesi adalah mendidik, mengajar, melatih dan
menilai atau mengevaluasi proses dan hasil belajar-mengajar. Mendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan
dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti
mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.11 Menilai adalah kegiatan
yang dilakukan guru untuk mengukur atau mengetahui tingkat keberhasilan proses
dan hasil belajar mengajar di kelas.
11 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 7.
13
14
sama pada setiap negara. Oleh karena itu, kombinasi antara kurikulum berbasis
kompetensi dengan guru yang berkualitas akan sangat menentukan keberhasilan
sebuah proses pembelajaran.13
C. Akhlaqul Karimah
1. Pengertian Akhlaqul Karimah
Secara etimologi, akhlak (bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari khuluq
yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata
khalaqa yang artinya menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (pencipta), makhluq
(yang diciptakan) dan khalq (penciptaan). Dengan pengertian etimologis seperti
ini, maka akhlak bukan hanya merupakan tata aturan manusia dengan manusia
lainnya, tetapi melibatkan tata perilaku antara manusia dengan Tuhannya, dan
bahkan dengan alam semesta. (Yunahar Ilyas, 2001:1). 14
Akhlak ini erat kaitannya dengan kejadian manusia yaitu Khaliq (pencipta)
dan makhluq (yang diciptakan). Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak
yaitu untuk memperbaiki hubungan makhluq (manusia) dengan Khaliq (Allah
15
Ta`ala) dan hubungan baik antara makhluq dengan makhluq.15 Menurut pendekatan
etimologi, perkataan "akhlak" berasal dari
mufradnya "khuluqun" yang
16
17
hukum
Allah
semata-mata
hanya
mengharapkan rida-Nya.
2) Khusyu`, yaitu bersatunya pikiran dengan perasaan batin dalam perbuatan
yang sedang dikerjakannya.
3) Sabar, yaitu ketahanan mental dalam menghadapi kenyataan yang menimpa
diri kita.
18
Artinya:
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
c. Akhlaqul Karimah terhadap Keluarga.
Akhlaqul karimah terhadap keluarga meliputi ayah, ibu, anak, dan
keturunannya. Kita harus berbuat baik kepada orang tua. Berbuat baik kepada
orang tua harus senantiasa dilaksanakan meskipun berbeda amal perbuatan.
Dalam QS. Al-Ahqaf: 15 Allah telah berfirman:
19
Artinya:
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua
orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan
melahirkannya dengan susah payah. Mengandungnya sampai menyapihnya
adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya
sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk
mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada
ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau
ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak
cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang berserah diri". (QS. Al-Ahqaf : 15)
d. Akhlaqul Karimah terhadap Masyarakat.
Islam mengajarkan agar tidak boleh memasuki rumah orang lain
sebelum minta izin dan member salam kepada penghuninya. Jika tidak ada
20
orang maka janganlah masuk. Firman Allah dalm QS. An-Nur:27 sebagai
berikut:
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang
bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
(QS. An-Nur:27)
Dalam ayat tersebut terkandung ajaran yang luhur, mempunyai dampak
yang mendalam untuk tata kehidupan manusia. Akhlaqul karimah ini jika
diaplikasikan, tidak mungkin ada pencurian. Jadi, soal kemanusiaan sudah ada
dalam Islam, tidak perlu berkiblat pada Humanisme yang diteorikan barat.
e. Akhlaqul Karimah Terhadap Lingkungan
Akhlaqul Karimah terhadap lingkungan ini yaitu lingkungan alam,dan
lingkungan makhluk hidup lainnya, termasuk air, udara, tanah, tumbuhtumbuhan dan hewan. Manusia dilarang untuk membuat kerusakan dimuka
bumi ini. Hal ini telah disampaikan Allah dalm QS. Al-Baqarah: 11 sebagai
berikut:
21
Artinya:
Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orangorang yang mengadakan perbaikan".(QS. Al-Baqarah: 11)
Demikianlah diantara nilai-nilai akhlaqul karimah yang memiliki
dampak signifikan dalam segala tata kehidupan manusia. Segala masalah dan
kebutuhan umat manusia pada hakikatnya sudah diantisipasi dalam ajaran
agama Islam.
22
23
dengan
pendidikan,
cara
pandang
seseorang
akan
akhlak
21 Ibid, hlm. 8
24
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
25
26
Nipah Panjang II Kec. Nipah Panjang Kab.Tanjung Jabung Timur sebagai tempat
penelitian dikarenakan sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah unggul yang
menjadi favorit di Kecamatan Nipah Panjang. Selain itu, lokasi sekolah yang
cukup strategis juga menjadi alasan karena memberikan akses yang mudah bagi
peneliti.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian adalah selama 3 (tiga) bulan yang
pelaksanaannya dimulai dari bulan April 2014 sampai dengan bulan Juni 2014.
Proses penelitian dilaksanakan dengan cara terlibat langsung dalam kegiatan
belajar mengajar di sekolah tersebut.
27
28
5. Siswa-siswi
Siswa-siswi SD Negeri 10/X Tanjung Jabung Timur sebagai sumber data
yang nyata dari program yang telah diaplikasikan oleh sekolah. Dari mereka dapat
diperoleh data yang valid dan keberhasilan program sekolah yang telah
dicanangkan atau sebaliknya program yang gagal diterapkan pada siswa-siswi SD
Negeri 10/X Tanjung Jabung Timur.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, alat pengambil data (instrument) menentukan kualitas
data yang dapat dikumpulkan dan kualitas data menentukan kualitas penelitian.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang
diselidiki.23 Jenis teknik observasi yang lazim digunakan untuk alat pengumpulan
data adalah:
a. Observasi Partisipan
Observasi ini ialah apabila observasi (orang yang melakukan observasi)
turut ambil bagian atau berada dalam keadaan obyek yang diobservasi.
b. Observasi Sistematik
Ciri pokok observasi sistematik adalah adanya kerangka yang memuat
faktor-faktor yang telah diatur kategorinya.
c. Observasi Eksperimental
23 Cholid Narbuko & Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara,
cetakan ke-10, 2009), hlm. 70
29
30
Panjang Kab. Tanjung Jabung Timur. Adapun berbagai pihak yang dijadikan
sebagai informan dalam wawancara ini adalah Kepala Sekolah, Guru, Karyawan
dan siswa-siswi yang ada di SD Negeri 10/X nipah Panjang Kab. Tanjung Jabung
Timur.
3. Dokumentasi
Di samping observasi dan wawancara, para peneliti kualitatif dapat juga
menggunakan berbagai dokumen dalam menjawab pertanyaan terarah.dokumendokumen yang mungkin digunakan sebagai data mencakup deskripsi kerja, laporan
tahunan, memo, arsip berupa foto atau video, dll. Dalam penelitian ini metode
dokumentasi digunakan untuk mengambil data tentang nama siswa, program
kegiatan pembelajaran PAI SD Negeri 10/X Nipah Panjang Kab. Tanjung Jabung
Timur.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi.
1.Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
31
kesimpulan dan
32
teknik
pengumpulan
teknik
data
yang
bersifat
menggabungkan
dari
berbagai
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan
pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan
data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data
dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Triangulasi
yang digunakan adalah triangulasi metode dan triangulasi sumber. Triangulasi
digunakan untuk mengolah data hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi
serta
kuesioner
dengan
menghilangkan
data
yang
tidak
perlu
dalam
menyempurnakan data.
33
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
: Negeri
c. NSS
: 101100804001
d. Alamat Sekolah
34
Provinsi Jambi
e. Akreditasi
:-
f. Tahun Berdiri
: 1956
Karyawan Sekolah
Waka Kesiswaan
Wali kelas
Tata Usaha
Guru
35
Siswa
Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya dan Keterampilan
Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan
Muatan Lokal
Alokasi Waktu
3
2
6
6
3
2
4
2
2
36
Nama
L/P
Pendidikan
Jabatan
Saadi, S. Pd.
Lukmanuddin, S. Pd.
Zulbahri, S. Pd.I.
Rahmawani A. Ma. Pd.
Nurlela Sari Pane, A. Ma. Pd.
Ismawanti, S. Pd.
Hayati, S. Pd.
Hj. Nurlian, S. Pd.
Marleni, S. Pd.
Sangadah, S. Pd.
Betty Sondang, S. Pd.
Siti Zubaidah, A. Ma.
Wagiono
Didi Supriyadi, S. Pd.
M. Yusuf, S. Pd.
Sarkuan
Arnila, A. Ma.
Imran Rosadi
M. Dong
L
L
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
L
L
L
P
L
L
S.1
S.1
S.1
D.II
S.1
S.1
S.1
S.1
S.1
S.1
S.1
D.II
SD
S.1
S.1
SLTA
S.1
SLTA
SPG
Kepala Sekolah
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Agama
Penjaga Sekolah
Guru SBK
Guru Kelas
Guru Agama
Guru Kelas
Guru Penjas
Guru Penjas
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
37
Kelas
I
II
III
IV
V
VI
Total
Jenis Kelamin
L
P
26
41
40
40
40
39
226
37
41
30
40
32
32
212
Jumlah
Jumlah
Siswa
63
82
70
80
72
71
438
Rombel
3
3
3
3
3
3
18
Bangunan
Luas
Jumlah
Kondisi
38
Dan
(M2)
Baik
Rusak
IV
1
V
1
VI
-
1
1
19
1
4
1
1
1
-
1
14
1
4
1
1
-
5
-
Ruang
I
1
II
III
Ruang
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Sekolah
Ruang Guru
Ruang Tata Usaha
Ruang UKS
Ruang Kelas
Laboratorium
Ruang Perpustakaan
WC Guru/Murid
Mushala
Lapangan Olahraga
Pos Satpam
Ruang Serbaguna
Kepala
B. Gambaran Khusus
1. Proses Peningkatan Akhlaqul Karimah di SD Negeri 10/X Nipah Panjang
Program pendidikan akhlaqul karimah yang diprogramkan oleh SD Negeri
10/X Nipah Panjang Kab.Tanjung Jabung Timur termasuk ke dalam program
kurikuler sekolah. Program kurikuler adalah program yang dimasukkan pada
kurikulum sekolah dan dimasukkan pada jadwal pelajaran sekolah. Hal ini telah
disampaikan oleh Bapak Saadi , S. Pd. Dalam hasil wawancara yang dilakukan di
ruangannya. Beliau menjelaskan:
Kegiatan pembinaan akhlaqul karimah siswa-siswi di sekolah ini
merupakan program kegiatan kurikuler sekolah yang dilaksanakan dalam rangka
membentuk karakter dan perilaku semua siswa-siswi disini agar sesuai dengan
tuntunan dan ajaran agama Islam. Bagi yang beragama non-muslim tentunya
39
mereka akan ikut menyesuaikan. Proses pelaksanaan kegiatan ini kita mulai
dengan menerapkan peraturan sekolah yang menanamkan kebiasaan baik dan
melatih kedisiplinan. Dengan diawali oleh sebuah peraturan yang mengatur tata
tertib di sekolah maka akan lebih mudah untuk melaksanakan program kegiatan
yang lainnya. Selanjutnya kegiatan pembinaan yang kita lakukan adalah dengan
kerja sama antara semua guru, khususnya guru agama Islam kita mengadakan
kegiatan pembinaan berupa melaksanakan kegiatan keagamaan seperti
membiasakan shalat berjamaah, membiasakan tegur sapa dan tutur sapa yang baik,
hingga mengadakan kegiatan pengajian Al-Qur`an dan ceramah pada tiap hari
Jum`at.25
Berdasarkan keterangan dari Bapak Saadi, S. Pd. Tersebut beliau telah
menjelaskan bahwa proses pelaksanaan kegiatan pembinaan akhlaqul karimah bagi
siswa-siswi di SD Negeri 10/X Nipah Panjang Kab. Tanjung jabung Timur dimulai
dengan menjalankan peraturan tata tertib sekolah. Selanjutnya Kepala Sekolah
dengan bantuan guru Pendidikan Agama Islam bersama guru-guru lain
mengadakan kegiatan pendidikan keagamaan berupa kegiatan shalat dhuhur
berjamaah, kegiatan pengajian rutin setiap Jum`at serta membiasakan tegur sapa
dan tutur kata yang baik dalam pergaulan sehari-hari di sekolah.
Hal serupa juga turut dijelaskan oleh Bapak Zulbahri, S. Pd. I. selaku guru
di SD Negeri 10/X Nipah Panjang Kab. Tanjung Jabung Timur. Beliau
memberikan keterangan bahwa proses kegiatan pembinaan akhlak bagi siswa itu
harus diawali dari gurunya sendiri.
Apabila guru sudah mampu memberikan contoh teladan maka guru juga
harus mampu membina akhlaqul karimah siswa dengan melaksanakan kegiatankegiatan yang mengarah kepada hal itu. Program kegiatan yang dilaksanakan
sekolah untuk meningkatkan akhlaqul karimah siswa adalah menyelenggarakan
25 Wawancara, Saadi (Kepala Sekolah) Senin, 5 Mei 2014, Jam 08.00 wib.
40
41
42
sekolah. Hal ini bertujuan agar kedisiplinan itu bisa merata diterapkan kepada
semua pihak dan menjadi tauladan bagi anak didik tentunya.
2. Peran Guru dalam Peningkatan Akhlaqul Karimah Siswa-siswi di SD Negeri
10/X Nipah Panjang
Peran serta pihak sekolah mulai dari Kepala Sekolah, guru, karyawan dan
seluruh warga sekolah sangat dibutuhkan dalam mendukung segala bentuk
kegiatan pendidikan di sekolah. Dalam hal program pembinaan akhlaqul karimah
siswa-siswi di SD Negeri 10/X Nipah Panjang Kab. Tanjung Jabung Timur peran
guru menjadi mutlak, terlebih lagi bagi guru Pendidikan Agama Islam. Hal ini
disampaikan oleh Bapak Saadi, S. Pd selaku Kepala Sekolah dalam hasil
wawancara dengannya sebagai berikut:
Dalam melaksanakan program pembinaan akhlaqul karimah siswa-siswi
disini tentu saja guru memiliki peran yang sangat penting. Apalagi bagi guru PAI
yang memang mengajarkan nilai-nilai agama Islam bagi peserta didiknya. Guru
PAI bertindak sebagai koordinator pelaksana semua kegiatan yang berkaitan
dengan masalah keagamaan. Tentunya juga akan dibantu oleh guru-guru yang
lainnya. Guru PAI juga memberikan bimbingan langsung dalam pembelajaran PAI
yang diberikan di sekolah.27
Keterangan selanjutnya juga di perjelas oleh seorang guru, yaitu Bapak
Zulbahr, S. Pd. I. tentang peran guru dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan untuk
meningkatkan akhlaqul karimah siswa-siswi di sekolah tersebut. Dalam hasil
wawancaranya beliau mengatakan:
Guru PAI berperan sebagai pelaksana semua kegiatan keagamaan dengan
dibantu oleh guru yang lainnya. Untuk melaksanakan kegiatan keagamaan seperti
menyelenggarakan kegiatan pengajian rutin dan kegiatan shalat berjamaah, guru
27 Wawancara, Saadi (Kepala Sekolah) Senin, 5 Mei 2014, Jam 08.00 wib.
43
PAI akan terlibat langsung dengan para muridnya. Selain itu, semua guru dan
warga sekolah juga harus mampu memberikan contoh teladan dalam kehidupan
pergaulan sehari-hari di sekolah, baik itu cara berpakaian, cara berkata, cara
bersikap dan lainnya. Dengan adanya contoh teladan dari semua guru maka para
siswa juga akan mampu meningkatkan akhlaqul karimah mereka dalam kehidupan
sehari-hari.28
Untuk mencapai target dan mempertahankan mutu, SD Negeri 10/X Nipah
Panjang Kab. Tanjung Jabung Timur menyusun beberapa bentuk peningkatan
akhlaqul karimah untuk diimplementasikan dan dilaksanakan oleh semua siswasiswi di sekolah dengan bimbingan dari guru-guru, diantaranya sebagai berikut:
a. Hafalan Al-Quran, Hadits, dan Doa sehari-hari
Kegiatan hafalan Al-Qur`an, hadits dan do`a sehari-hari telah menjadi
program pelajaran bagi guru PAI di SD Negeri 10/X Nipah Panjang Kab.
Tanjung Jabung Timur. Siswa-siswi akan diberikan kesempatan untuk
mempertunjukkan kegiatan hafalan mereka pada awal kegiatan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Hal ini dimaksudkan agar para siswa-siswi menjadi
terbiasa dan mampu menghafal Al-ur`an dan hadits beserta do`a-do`anya sejak
dini. Dengan adanya kebiasaan tersebut diharapkan akan tertanam sifat dari
akhlaqul karimah dalam diri setiap siswa-siswi.
b. Shalat dhuhur berjamaah
Setiap hari para siswa dilatih dan dibiasakan shalat berjamaah di masjid
dengan didampingi oleh para guru PAI yang akan membimbing, mengarahkan,
dan membina para siswa-siswi agar bisa melakukan shalat dengan benar, tertib
28 Wawancara, Zulbahri, S. Pd. I. (Guru) Senin, 5 Mei 2014, Jam 11.00 wib.
44
dan khusyu. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan pada saat siswa akan pulang
dari sekolah.
c. Pembiasaan akhlaqul karimah di sekolah
Pembiasaan akhlakul karimah di jadikan budaya dan peraturan yang harus
di taati dan diamalkan oleh penghuni SD Negeri 10/X Nipah Panjang Kab.
Tanjung Jabung timur dari mulai
45
Kedisiplinan tidak hanya diterapkan pada saat datang atau pulang dari
sekolah, tetapi juga dilakukan dalam kegiatan pembelajaran di kelas, termasuk
juga dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Siswa-siswi dituntun agar
masuk kelas tepat waktu, belajar dengan sungguh-sungguh dan mau mentaati
peraturan yang dietapkan oleh guru.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Peningkatan Akhlaqul Karimah
di SD Negeri 10/ X Nipah Panjang
a. Faktor pendukung dalam peningkatan Akhlaqul Karimah
Diantara faktor yang menjadi pendukung pendidikan akhlakul karimah
siswa-siswi menurut Kepala SD Negeri 10/ X Nipah Panjang Kab. Tanjung
Jabung Timur saat diwawancarai, beliau mengatakan bahwa:
Kalau ditanya tentang faktor yang menjadi pendukung dalam program
pembinaan untuk meningkatkan akhlaqul karimah siswa di sekolah ini itu
adalah berasal dari tujuan dan cita-cita kita sebagai pendidik yang ingin kita
wujudkan bersama. Hubungan kita dengan sesama guru sudah cukup harmonis
sehingga kegiatan yang kita programkan akan dengan senang hati dan ikhlas
kita jalankan bersama. Selain itu kita juga menjalin hubungan dengan para wali
murid dengan baik sehingga kegiatan pendidikan di sekolah mendapatkan
dukungan penuh dari mereka. Mereka juga berharap bahwa anak mereka
memiliki akhlaqul karimah.29
Dari keterangan di atas diketahui bahwa hal yang menjadi faktor
pendukung dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan akhlaqul karimah bagi para
siswa adalah kekompakan dan hubungan harmonis yang terjalin antara para
guru dan warga sekolah. Selain itu, pihak sekolah juga telah menjalin hubungan
29 Wawancara, Saadi (Kepala Sekolah) Senin, 5 Mei 2014, Jam 08.00 wib.
46
yang baik dengan para wali murid sehingga wali murid juga bisa bekerjasama
dan memberikan dukungan atas kegiatan yang diselenggarakan sekolah.
Menurut keterangan dari Bapak Zulbahri, S. Pd. I. tentang peran serta wali
murid dalam mendukung kegiatan pembinaan akhlaqul karimah di sekolah bagi
seorang
anak
haruslah
diawali
dari
lingkungan
keluarganya.
Beliau
mengatakan:
Untuk memperbaiki pendidikan tidak bisa satu persatu, tetapi bisa di
jalankan secara keseluruhan, mulai dengan pembinaan akhlak orang tua
sekaligus pembinaan akhlak anak. Untuk lebih menghasilkan perbaikan yang
lebih maksimal maka, orang tua yang harus dibina secara akhlak terlebih
dahulu, agar selanjutnya orang tua dapat mendidik akhlak anak secara benar dan
tepat. Sebab orangtua yang baik akan memiliki pengaruh pendidikan yang baik
pada anak. Selain orangtua yang berpengaruh dalam pendidikan anak adalah
guru dan lingkungan di masyarakat karena anak akan bergaul dan berinteraksi
dengan keluarga dan masyarakat sekitar. Oleh sebab itu orang tua haruslah
menjadi penyokong bagi sang anak, memberikan motivasi dan bimbingan serta
menjadi contoh teladan di lingkungan keluarganya.30
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang berkesinambungan dan
keseluruhan, baik yang dilakukan di dalam keluarga maupun di masyarakat.
Keluarga dan masyarakat harus dapat bekerjasama dengan baik dalam mendidik
anak, tidak dapat menjalankan pendidikan yang baik jika hanya berdiri sendirisendiri.
b. Faktor penghambat dalam Peningkatan Akhlaqul Karimah
Selanjutnya mengenai faktor yang menjadi hambatan bagi pelaksanaan
kegiatan pembinaan akhlaqul karimah di sekolah yang paling dirasakan oleh
30 Wawancara, Zulbahri, S. Pd. I. (Guru) Senin, 5 Mei 2014, Jam 11.00 wib.
47
menyampaikan
bahwa:
Diantara faktor yang mempengaruhi akhlak seorang anak adalah faktor
lingkungan di rumahnya dan di masyarakatnya yang tidak begitu peduli untuk
membina dan memperbaiki akhlak anak. Misalnya, tayangan televisi yang tidak
mendidik akhlak anak bahkan merusak akhlak banyak sekali kita jumpai,
pergaulan dilingkungan masyarakat yang mencontohkan sikap yang tidak baik
menjadi tuntunan. Di sebagian keluarga masih ada orang tua dan anggota
keluarganya yang terbiasa berbicara kotor di depan anak-anaknya, tentu hal ini
akan mudah mereka tiru. Contoh lainnya juga dalam pergaulan, orang tua
31 Wawancara, Zulbahri , S. Pd. I. (Guru) Senin, 5 Mei 2014, Jam 11.00 wib.
48
49
keluarganya, maka hal ini otomatis akan menjadi hambatan bagi guru dalam
membina siswa tersebut.
Selain itu, faktor lingkungan masyarakat juga akan memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap penbentukan akhlak seorang anak. Dalam sebuah
lingkungan yang tingkat akhlak masyarakatnya kurang baik maka bisa
memberikan pengaruh akhlak seorang anak juga ikut terbawa menjadi tidak
baik
4. Upaya-upaya Mengatasi Tantangan dan Hambatan Peningkatan Akhlaqul
Karimah di SD Negeri 10/X Nipah Panjang
Guru Pendidikan Agama Islam saat diwawancarai berkaitan dengan upaya
sekolah dalam mengatasi hambatan peningkatan akhlaqul karimah siswa-siswi di
SD Negeri 10/ X Tanjung Jabung Timur mengatakan bahwa:
Upaya yang kami lakukan bersama kepala Sekolah dengan para guru
lainnya adalah bekerja sama dalam membuat program peningkatan akhlaqul
karimah siswa-siswi dan melaksanakannya secara berkelanjutan. Beberapa upaya
yang telah kita lakukan antara lain adalah dimulai dengan memberikan contoh
bagaimana cara menghargai dan bersikap sopan santun dengan orang lain ataupun
dengan teman sebayanya. Kita memberikan kegiatan berupa hafalan Al-qur`an,
hadits beserta do`a sehari-hari agar anak mengerti dan terbiasa mengerjakan hal
positif yang seperti itu. Dalam pembinaan kedisiplinan kita juga mengajarkan para
siswa untuk bisa disiplin dengan waktu, kita menjalankan peraturan tata tertib
sekolah yang telah dibuat. Misalanya pada saat jam masuk kelas, para siswa tidak
boleh ada yang terlambat. Bila terlambat tentu ada sanksi. Kita juga mengajarkan
budaya hidup bersih, menjaga lingkungan sekolah dengan baik. Dan yang akan
kami lakukan ke depannya adalah dengan membentuk sebuah forum atau
paguyuban bagi tiap kelas yang beranggotakan para orang tua murid. Dengan
50
adanya wadah ini kita bisa memberitahukan dan mengajak para orang tua juga agar
lebih peduli dalam menjaga akhlak anaknya.33
Berdasarkan tantangan dan hambatan yang diemukan dalam peningkatan
akhlaqul karimah siswa di sekolah, maka guru Pendidikan Agama Islam di SD
Negeri 10/X Tanjung Jabung Timur telah melakukan beberapa upaya dalam
mengatasi hal tersebut. Beberapa upaya yang dilakukan oleh guru Pendidikan
Agama Islam di SD Negeri 10/X Nipah Panjang Kab. Tanjung Jabung Timur
adalah dengan melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. Memberikan contoh akhlaqul karimah yang baik dalam kegiatan sehari-hari di
sekolah. Hal ini dilakukan dengan kerja sama semua pihak yang terkait di SD
Negeri 10/X Nipah Panjang Kab. Tanjung Jabung Timur. Semua guru harus
terlebih dahulu memiliki akhlaqul karimah sebelum menerapkan kepada
siswa-siswinya.
b. Melaksanakan kegiatan rutin berupa kegiatan keagaamaan, memberikan tugas
kepada siswa-siswi untuk menghapal Al-Qur`an, hadits, dan do`a sehari agar
siswa terbiasa dengan ajaran agama Islam.
c. Mengakkan kedisiplinan di sekolah. Kedisiplinan telah dituangkan ke dalam
peraturan sekolah yang harus ditaati semua pihak sekolah, termasuk siswasiswi SD Negeri 10/X Nipah Panjang Kab. Tanjung Jabung Timur. Dengan
tertanamnya sikap displin dalam diri siswa-siswi, maka akhlaqul karimah
siswa juga bisa ditingkatkan.
51
d. Mengajarkan budaya hidup bersih dan sehat. Hidup bersih dan sehat
ditanamkan dalam diri siswa-siswi sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Sebab dalam sebuah tubuh yang bersih dan sehat maka juga terdapat jiwa
yang sehat. Jiwa yang sehat adalah cerminan dari akhlaqul karimah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya tentang
peran guru dalam peningkatan akhlaqul karimah siswa-siswi di SD Negeri 10/X
Nipah Panjang Kab. Tanjung Jabung Timur, maka penulis membuat beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
52
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan beberapa
saran dengan saran dalam rangka untuk memajukan dan mencapai keberhasilan
53
bagi peran yang telah dilakukan oleh guru agama Islam di SD Negeri 10/X Nipah
Panjang Kab. Tanjung Jabung Timur. Saran-sarannya adalah:
1. Kepala Sekolah bersama para guru, khususnya guru pendidikan agama Islam
hendaknya
selalu
melaksanakan
kegiatan
pembinaan
dalam
rangka
54
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Armai. Reformulasi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press Group, Cetakan
ke-2, 2007
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Menurut Pendekatan Praktis, Jakarta,
Rineka Cipta, 2002.
AR, Zahruddin., Hasanuddin Sinaga. Pengantar Studi Akhlak, Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2004.
Bisri. Akhlak, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI,
2012.
Daradjat , Zakiah, dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi
Aksara, Cetakan ke-4, 2008.
Depdiknas., Depag. Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia Pendidikan Agama Islam
Sekolah Menengah Pertama, 2009.
55
Djamarah, Syaiful Bahri. dkk. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006.
________ Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2000.
Fathurrohman, Muhammad., Sulistyorini. Meretas Pendidikan Berkualitas dalam
Pendidikan Islam: Menggagas Pendidik atau Guru yang Ideal dan
Berkualitas dalam Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras, 2012.
Hawi, Akmal. Dasar-Dasar Pendidikan Islam, Palembang : IAIN Raden Fatah Press,
2005.
Ilyas, Yunahar. Kuliah Akhlaq, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan
Islam (LPPI), 2001.
Juwariyah. Dasar-dasar Pendidikan Anak dalam Al-Quran. Yogyakarta: Teras, 2010.
Makbuloh, Deden. Pendidikan Agama Islam: Arah Baru Pengembangan Ilmu dan
Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Mikarsa, Hera Lestari., Agus Taufik., Puji Lestari Prianto. Pendidikan Anak di SD,
Jakarta: Universitas Terbuka, Edisi-1, 2007.
Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam, Jakarta, Rajawali Pers, 2011.
Nirtarahardja, Umar., La Sula. Pengantar Pendidikan Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2000.
Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Keluarga: Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja dan
Anak, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 2004.
Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2008.
56
NOTA DINAS
Jambi, 12 Juli 2014
Pembimbing I: Drs. H. Maryadi Syarif, M. Pd.
Pembimbing II : Drs. H. Muhsyar. K. M. Fil. I.
Alamat
: Kompleks Masjid Nurul Huda Setyanegara
Jln. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro, Sipin, Jambi
Telp./Fax (0741) 974 6045
Kepada,
Yth. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Ahsanta Jambi
diJambi
Asssalamualaikum Wr. Wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudara Sarkuan NIM. 2010 114039 yang
berjudul: Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Peningkatan
Akhlaqul Siswa-siswi di Sekolah Dasar Negeri 10/X Nipah Panjang
II Kec. Nipah Panjang Kab. Tanjung Jabung Timur telah dapat
57
Dosen Pembimbing II
Dan dirikanlah Shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan
petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam.
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.
Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.
(QS. Hud ayat 114)
58
PERSEMBAHAN
Tidak ada raja yang menggerakkan pasukannya dan tidak ada ratu yang
memerintahkan kepada dayang-dayangnya untuk memelihara, mengajarkan dan
untuk mendewasakanku. Namun raja dan ratu yang turun dan langsung membinaku.
Raja dan ratu itu adalah ayah dan bundaku.
Skripsi ini kupersembahkan untukmu. Sebagai kapas untuk menghapus
keringat jasamu, dan sebagai air untuk pelepas dahagamu. Namun anakmu yakin
semua ini taka akan mampu menjadi kapas yang tahan air, dan air sebagai pelepas
dahagamu. Namun anakmu berharap semoga tulisan kecil ini menghantarkan senyum
di bibir manismu.
59
Terima kasih ayah, terima kasih bunda. Do`a dan usahamu telah
menghantarkan anakmu kepada titik sebelum akhir. Perjalanan masih panjang.
Harapan masih banyak dan tujuan akhir belum tercapai. Tujuan akhir yang anakmu
canangkan adalah melihat senyum indahmu dan ridhomu dengan kesuksesan anakmu.
Selanjutnya skripsi ini juga kupersembahkan untuk adindaku, yaitu
istrikutercinta yang selalu memberikan semangat untukku di kala aku dalam gundah
gulana. Dan untuk putra-putraku yang tercinta (M. Fathurrisqi Asyuro dan M. Robby
maulana) yang memberikan tingkah lucu dan senyum yang manis sehingga
memotivasi diriku untuk memberikan yang terbaik untuknya.
Selanjutnya saya ucapkan terima kasih kepada rekan setia saya, Suparno yang
iii
selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Terima kasihku
untukmu rekan-rekan Ilmu Manajemen Pendidikan Islam. Semoga kabar kesuksesan
dating dari kalian semua. Amin.
Jazakumullah Khairul Jazaa Tidak ada yang dapat membalas jasa kalian
semua melainkan Allah.sang maha member kebaikan.
60
KATA PENGANTAR
iv
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul UPAYA
GURU
PENDIDIKAN
AGAMA
ISLAM
DALAM
MENINGKATKAN
61
sebagaimana yang diharapkan baik dari segi isi, metodologi maupun teknik
penulisan. Oleh karena itu dengan senang hati panulis mengharapkan kritik ataupun
saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini penulis juga turut mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis selama dalam
proses penyampaian skripsi ini, terutama kepada:
1. Ketua STAI Ahsanta Jambi.
2.
Bapak Drs. H. Maryadi Syarif, M. Pd. selaku pembimbing skripsi atas waktu,
tenaga dan pikirannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
62
Jambi,
September 2014
Penulis
ABSTRAK
vi
Sarkuan (2014), Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan
Kemampuan Baca Tulis Al-Qur`An Pada Anak Didik Di Sekolah Dasar
Negeri 10/X Tanjung Jabung Timur. STAI Ahsanta Jambi.
Dosen Pembimbing I
: Drs. H. Maryadi Syarif, M. Pd.
Dosen Pembinmbing II
: Drs. H. Muhsyar, K. M. Fil. I.
Kata Kunci: Upaya, Kemampuan, Baca tulis Al-Qur`an.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk upaya guru dalam
kemampuan siswa SD Negeri 10/X Tanjung Jabung Timur dalam hal baca tulis AlQur`an. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan
menggunakan metode wawancara kepada informan, observasi dan dokumentasi. Data
diolah dengan menggunakan memuat kesimpulan.
63
Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian adalah: 1. Upaya Guru PAI
dalam meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur'an pada anak didik di SD Negeri
10/X Tanjung Jabung Timur: a) Menambah jam mengaji setelah jam pelajaran (waktu
istirahat pada pukul 09.30-10.00 WIB), b) Mengadakan kerjasama dengan TPA
didaerah asal masing-masing siswa, c) Menciptakan kondisi belajar yang baik, d)
Mengadakan sarana dan prasarana pembelajaran Al-Qur'an. 2. Metode yang
diterapkan guru PAI SD Negeri 10/X Tanjung Jabung Timur adalah metode Qiroati
dan menambahkan Pekerjaan Rumah untuk melatih siswa dalam hal menulis surat
pendek dari Al-Qur`an.
Dari pengamatan yang dapat disimpulkan bahwa upaya guru dalam
meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur`an siswa di SD Negeri 10/X Tanjung
Jabung Timur sudah cukup baik dan menunjukkan hasil yang baik. Data tersebut
diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan didukung dengan keterangan yang
diperoleh dari para informan yaitu kepala Sekolah, guru, dan para siswa.
DAFTAR ISI
i
MOTTO ......... i
DAFTAR ISI ....
BAB I
ii
PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 6
64
D. Tujuan Penelitian........................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian......................................................................... 7
BAB II
BAB III
25
65
PENUTUP.......................................................................................... 49
A. Kesimpulan .................................................................................... 49
B. Saran .............................................................................................. 50
66
Oleh :
Siti Zubaidah
NIM: 2010 1140
67