Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Bagan alir penelitian .........................................................................6
Gambar 1.2 Pola pengaliran dasar (A) dan modifikasinya (B dan C)
(Howard,1967; dalam Van Zuidam, 1985) ......................................11
Gambar 1.3 Peta indeks topografi dan peta lokasi daerah penelitian....................22
Gambar 2.1 Fisiografi Jawa Barat (Van Bemmelen,1949)....................................24
Gambar 2.2 Stratigrafi regional daerah penelitian (Simandjuntak &
Surono, 1992)...................................................................................30
Gambar 2.3 Sistem penyebaran sesar di Pulau Jawa sesuai konsep
Wrench Fault Tectonics (Situmorang, 1976) ........................................32
Gambar 3.1 Pola pengaliran daerah penelitian : Subdendritik (Sd), Subparalel
(Sp), Rectangular (Rc), dan Anastomotik (An) (tanpa skala)..........37
Gambar 3.2 Morfometri daerah penelitian berdasarkan klasifikasi simbol
warna yang disarankan (Van Zuidam,1985) (tanpa skala)..............40
Gambar 3.3 Kenampakan satuan geomorfologi dataran aluvium (Gambar
diambil dari daerah Tatikolot ke arah utara daerah penelitian)........42
Gambar 3.4 Kenampakan satuan geomorfologi dataran sedimen landai
(Gambar diambil dari daerah Pasirkored ke arah utara daerah
penelitian).........................................................................................43
Gambar 3.5 Kenampakan satuan geomorfologi perbukitan sedimen agak
curam (Gambar diambil dari daerah Pasirkored ke arah utara

11

daerah penelitian)...............................................................................44
Gambar 3.6 Kenampakan satuan geomorfologi perbukitan sedimen curam
(Gambar diambil dari daerah Karangsari ke arah timurlaut
daerah penelitian).............................................................................45
Gambar 3.7 Kenampakan satuan geomorfologi perbukitan vulkanik curam
(Gambar diambil dari daerah Desa Kersaratu ke arah timur
laut daerah penelitian)......................................................................46
Gambar 3.8 (a) Breksi stasiun pengamatan STA 63 (b) Tuf pada stasiun
pengamatan STA 60...........................................................................50
Gambar 3.9 Perselingan breksi dengan batupasir pada stasiun pengamatan
STA 94................................................................................................51
Gambar 3.10 (a) Singkapan perselingan batupasir dan batulempung pada
stasiun pengamatan STA 37 (b) Singkapan batupasir pada
stasiun pengamatan STA 34..............................................................55
Gambar 3.11 (a) Singkapan batugamping klastik pada stasiun pengamatan
STA 72 (b) Singkapan perselingan batugamping klastik dan
batupasir pada stasiun pengamatan STA 23 terdapat struktur
sedimen paralel laminasi.................................................................62
Gambar 3.12 Kenampakan aluvium pada (a) stasiun pengamatan STA 70
dan (b) stasiun pengamatan STA 69 di Desa Pajaten.......................67
Gambar 3.13 Penarikan pola kelurusan punggungan pada citra DEM
daerah penelitian...............................................................................70
Gambar 3.14 Diagram rosette pola kelurusan punggungan daerah penelitian......70

12

Gambar 3.15 Proyeksi stereografi sinklin Purbahayu...........................................71


Gambar 3.16 Kenampakan kekar pada singkapan stasiun pengamatan STA 3.....72
Gambar 3.17 Proyeksi stereonet dan diagram rosette data kekar stasiun
pengamatan STA 3..........................................................................72
Gambar 3.18 Proyeksi stereonet dan diagram rosette data kekar stasiun
pengamatan STA 54........................................................................73
Gambar 3.19 Proyeksi stereonet dan diagram rosette data kekar stasiun
pengamatan STA 35........................................................................73
Gambar 3.20 Proyeksi stereonet dan diagram rosette data kekar stasiun
pengamatan STA 42........................................................................74
Gambar 3.21 Proyeksi stereonet dan diagram rosette data kekar stasiun
pengamatan STA 46........................................................................74
Gambar 3.22 Proyeksi stereonet dan diagram rosette data kekar stasiun
pengamatan STA 84........................................................................75
Gambar 3.23 (a) Rekonstruksi pola jurus perlapisan batuan yang
menunjukkan adanya perubahan arah jurus (b) adanya
kelurusan sungai sebagai zona lemah dan pembelokan
sungai (c) kelurusan lembahan sebagai indikasi sesar
mendatar .........................................................................................77
Gambar 3.24 Rekonstruksi pola jurus perlapisan batuan yang
menunjukkan adanya perubahan arah jurus....................................78
Gambar 3.25 (a) adanya kelurusan sungai sebagai zona lemah dan
pembelokan sungai yang ekstrem (b) kelurusan lembahan

13

sebagai indikasi sesar mendatar .....................................................79


Gambar 3.26 (a) penambangan batugamping di Desa Karanganyar
(b) penambangan pasir di Sungai Cibodas......................................81
Gambar 3.27 Potensi bahaya longsor di Desa Purbahayu pada kupasan
lereng batugamping.........................................................................81
Gambar 3.28 Daerah rawan apabila terjadi tsunami.............................................82

14

Anda mungkin juga menyukai