Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

RETENSI DAN EFEKTIVITAS BAHAN PENGAWET CAMPURAN


EKSTRAK LIMBAH BATANG TEMBAKAU DAN KULIT SALAK TURI
(YOGYAKARTA) PADA KAYU TERHADAP SERANGAN RAYAP
(Coptotermes sp)

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
DIUSULKAN OLEH:
Rohini Pujiarti

(14612207)

2014

Sulyani Fitri

(12612012)

2012

Nurcholis Maarif

(14612236)

2014

Miftahuljannah Siregar

(14612246)

2014

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


YOGYAKARTA
2015

23

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
RINGKASAN................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2. Perumusan Masalah................................................................................. 2
1.3. Tujuan.................................................................................................. 2
1.4. Luaran Yang Diharapkan........................................................................... 2
1.5. Manfaat................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................5
3.1. Tahapan Proses dan Output Penelitian...........................................................5
3.2. Bahan dan Alat........................................................................................ 6
3.3. Pembuatan Ekstrak................................................................................... 6
3.4. Pengujian Aktivitas Anti Rayap...................................................................6
3.5. Parameter Pengamatan.............................................................................. 7
3.6. Analisis Data.......................................................................................... 7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN.....................................................8
4.1. Biaya Kegiatan....................................................................................... 8
4.2. Jadwal Kegiatan...................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................. 11
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Ketua, Anggota, Dan Dosen Pembimbing.............11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan........................................................20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembinaan Tugas......................22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti.....................................................23

23
RINGKASAN
Pemanfaatan sumber pestisida nabati sebagai pengawet kayu dari serangan
rayap yang ramah lingkungan perlu dikembangkan. Mengingat seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk, tekanan terhadap lahan untuk dialih fungsikan
menjadi areal pemukiman semakin intensif. Pestisida nabati sebagi bahan pengendali
organisme terbarukan yang dibuat dari bahan baku tanaman seperti batang tembakau
dan salak Turi. Batang tembakau megandung senyawa nikotin, sapoin, flavonoid, dan
polifenol Senyawa tersebut merupakan suatu kelompok bahan aktif yang disebut
produk metabolit sekunder yang bekerja sebagai penolak (repellent), penarik
(attractant), pemandul dan pembunuh rayap. Daerah Turi, merupakan penghasil salak
terbesar khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil panen salak di Daerah
tersebut mencapai 8-9 ton setiap panennya (Darmojo 2011). Didalam kulit salak,
terkandung senyawa aktif majemuk seperti asam ferulat, prolin, asam sinamat, serat
serat arginine yang berperan penting dalam melindungi diri dari gangguan pesaingnya
(Sinartani, 2008). Campuran ekstrak limbah batang tembakau dan kulit salak Turi
memiliki efektivitas yang sangat baik dalam melindungi kayu dari serangan rayap.
Konversi limbah tersebut menjadi pestisida nabati merupakan langkah cerdas, yang
memberikan tiga keuntungan sekaligus (i) meningkatkan nilai ekonomis limbah
tersebut, (ii) menjadi solusi penanganan limbah batang tembakau dan kulit salak turi,
(iii) menghasilkan produk pestisida nabati sebagai pengawet kayu dari seranagn rayap
yang ramah lingkungan (biodegradable).
Kata Kunci: pestisida nabati , anti rayap, tembakau, kulit salak
turi, biodegradable.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan manusia akan kayu dari tahun ke tahun terus meningkat seiring
dengan laju pertumbuhan penduduk dan rumah tangga yang membutuhkan kayu
untuk berbagai keperluan (Barly dan Subarudi, 2010).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) pada Juni 2014, penduduk
Indonesia berjumlah 252.164,8 ribu orang dengan laju pertambahan jumlah

23
perumahan di Indonesia sembesar 2.4% tiap tahunnya. Pertambahan jumlah
perumahan di Indonesia menimbulkan efek limpasan yang cukup merugikan bagi
eksistensi perumahan tersebut. Salah satunya adalah meningkatnya kerawanan rayap
pada bangunan. Menurut Horwood dan Eldridge dalam (Yudi Rismayadi dan
Arinana, 2007, hal. 1-7). Rayap tanah khususnya Coptotermes sp. memiliki sebaran
yang luas dan telah menyebabkan kerusakan yang parah. Berbagai bahan kimia telah
digunakan untuk menanggulangi bahaya serangan rayap, tetapi penggunaan bahan
kimia tersebut dikhawatirkan dapat membahayakan lingkungan (Salmayanti, 2013).
Kondisi ini seharusnya memacu upaya kreatif dan inovatif untuk mengantisipasi agar
kebutuhan akan kayu dapat terpenuhi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal
tersebut diantaranya yaitu mengawetkan produk kayu sehingga lebih tahan lama
dalam pemakaiannya.
Pemanfaatan sumber pestisida nabati sebagai pengawet kayu dari serangan
rayap yang ramah lingkungan perlu dikembangkan. Mengingat seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk, tekanan terhadap lahan untuk dialih fungsikan
menjadi areal pemukiman semakin intensif.
Pestisida nabati sebagi bahan pengendali organisme terbarukan yang dibuat
dari bahan baku tanaman. Indonesia merupakan Negara yang memliki keanekaragaman hayati terluas kedua di dunia setelah Brazil (Mega-biodiversity). Tumbuhan
merupakan gudang bahan kimia yang kaya akan kandungan berbagai jenis bahan
aktif. Tembakau dan Salak merupakan tumbuhan yang banyak terdapat di Indonesia.
Daerah Turi, merupakan penghasil salak terbesar khususnya di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Hasil panen salak di Daerah tersebut mencapai 8-9 ton setiap panennya
(Darmojo 2011). Didalam kulit salak, terkandung senyawa aktif majemuk yang
berperan penting dalam melindungi diri dari gangguan pesaingnya (Sinartani, 2008).
Berdasarkan data statistic perkebunan Indonesia komoditas tembakau 2013-2015,
produksi tembakau di Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 686 ton setiap kali
panen (Direktorat Jendral PPHP 2014). Batang tembakau megandung senyawa
nikotin. Senyawa tersebut merupakan suatu kelompok bahan aktif yang disebut
produk metabolit sekunder.
Limbah tanaman tersebut seperti batang tembakau dan kulit salak Turi belum
diolah secara maksimal oleh masyarakat. Konversi limbah tersebut menjadi pestisida
nabati merupakan langkah cerdas, yang memberikan tiga keuntungan sekaligus
(i) meningkatkan nilai ekonomis limbah tersebut, (ii) menjadi solusi penanganan
limbah batang tembakau dan kulit salak turi, (iii) menghasilkan produk pestisida
nabati sebagai pengawet kayu dari seranagn rayap yang ramah lingkungan
(biodegradable).

23
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan suatu
ermasalahan sebagai beriku:
1. Bagaimana tingkat efektivitas ekstrak batang tembakau dan kulit salak Turi
sebagai pestisida nabati (anti rayap)?
2. Berapa konsentrasi ekstrak batang tembakau dan kulit salak Turi yang efektif
dalam melindungi kayu dari serangan rayap?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rincian masalah tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan
tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui tingkat efektivitas ekstrak batang tembakau dan kulit salak Turi,
sebagai pestisida nabati (anti rayap).
2. Mendapatkan formulasi ekstrak batang tembakau dan kulit salak Turi yang tepat,
dalam melindungi kayu dari serangan rayap.
1.4. Luaran Yang Diharapkan
Luaran Yang diharapkan dari penelitian ini adalah diterbitkannya artikel ilmiah
dikancah nasional maupun international dan diperoleh teknologi tepat guna bagi
masyarakat.
1.5. Manfaat
Dari program ini diharapkan dapat memberikan metode baru dalam mengatasi
masalah serangan rayap terhadap kayu. Dengan menciptakan inovasi produksi
pestisida nabati yang terjangkau oleh masyarakat dan ramah lingkungan. Hal ini
diharapkan akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya
masyarakat Turi Yogyakarta, melalui pengembangan industri kecil dan menengah
produksi pestisida nabati dengan memanfaatkan limbah batang tembakau dan kulit
salak Turi.
BAB II
TINJAUAN PUSAKA
Metode pengawetan kayu pada umumnya melalui proses pengawetan dengan
bahan kimia, pencelupan, penyemprotan, dan pemulasan. Metode ini diterapkan
karena biaya relatif mudah, murah dan peralatannya pun lebih sederhana sehingga
mudah dalam penerapannya (Kusumastuti, 2010). Dikemukakan pula oleh Sari
(2010), metode pengawetan yang dapat diterapkan adalah pengawetan dengan metode
perendaman dingin. Saat ini banyak dikaji penggunaan bahan pengawet alami ekstrak
berbagai tanaman untuk pengawet kayu. Menurut Aziz, (2012) dalam Mariana

23
(2013) tumbuh-tumbuhan khususnya tumbuhan diduga mengandung bahan bioaktif
seperti nikotin, saponin, alkaloid, flavonoid, tannin, triterpenoid dan steroid, dan
senyawa aktif lainnya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet .
Diantaranya Tembakau (Nicotiana tabacum) dan
kulit Salak (Salacca edulis).
Tembakau (Nicotiana tabacum). Dalam tembakau, banyak mengandung nikotin.
Nikotin merupakan alkaloida yang banyak terdapat pada daun, batang, dan akar
tembakau. Alkaloid utama adalah nikotin yang berperan penting dalam memberikan
efek dalam rokok. Alkaloid lain yang berhasil diisolasi adalah nornikotin, nikotirin,
anabasin, kotinin, dan nikotin N-oksida (Stahl, 1969). Alkaloid merupakan senyawa
organik aktif yang mengandung unsur nitrogen, sehingga bersifat sedikit basa. Sifat
kebasaan ini dapat digunakan sebagai dasar isolasi alkaloid dari suatu bahan alam.
Isolasi alkaloid dapat menggunakan pelarut methanol yang mengandung asam asetat.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Apipudin 2000, menujukan bahwa


nikotin yang terdapat dalam tembakau mempunyai daya tolak terhadap rayap
(repellent) dan daya untuk mengulangi selera makan rayap (antifeedant) yang dapat
menghambat perkembangan rayap
Salak (Salacca edulis) Dalam Kulit salak terkandung unsur aktif. Adapun unsur
aktif yang terdapat dalam kulit salak yaitu: Ferulic Acid, Proline, Cinnamic acid
derivatives, Arginin, dan Pterostilbene (Sinartani, 2008). Keseluruhan unsur aktif
tersebut nantinya dapat bekerja secara bersamaan dengan unsur aktif yang terdapat
dalam batang tembakau, sehingga dapat menjadi racun yang efektif terhadap rayap.
Pemanfaatan tumbuhan ini masih sedikit dilakukan, oleh karenanya perlu
dilakukan penelitian sebagai penghasil ekstraktif untuk pengawetan kayu dengan
menggunakan pelarut etanol 95%. Etanol dan aquades termasuk dalam senyawa polar
yaitu senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsurunsurnya. Etanol memiliki titik didih 78C sedangkan aquades memiliki titik didih
100C (Utari et al, 2013). Dikemukakan pula oleh Sari (2012) bahwa etanol bersifat
volatile (zat yang mudah menguap) sehingga bahan pengawet akan lebih cepat
meresap ke serat kayu, sedangkan aquades bersifat non volatile (zat yang tidak mudah
menguap) yang menyebabkan bahan pengawet lambat meresap ke serat kayu.
Digunakan etanol 95 % sebagai pelarut karena semakin besar konsentrasi pelarut

23
maka semakin baik pula kualitas kayu yang diawetkan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Futariana (2014), yang menyatakan bahwa semakin pekat campuran bahan
pengawet, maka akan semakin efektif dalam mencegah serangan rayap tanah.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tahapan Proses dan Out-Put Penelitian
Jenis penelitan ini adalah pengembangan produksi pestisida nabati yang
berfungsi sebagai anti rayap, yang dilakukan dalam skala laboratorium. Skematik
diagram konsep operasional produksi anti rayap dari bahan alam dengan
mengekstraksi limbah batang tembakau dan kulit salak Turi adalah sebagai berikut:
Input

Batang Tembakau dan kulit salak

Pengurangan kadar
air
Penghalusan sampel

23
Preparasi
Batang Tembakau dan kulit
salak
Sebagai bahan baku
Waktu Proses

Proses

Proses ekstraksi
kandungan metabolit
sekunder

Aplikasi metode remaserasi


Rasio etanol : sampel

Pemekatan Ekstrak

Pengujian aktivitas anti


rayap

Aplikasi metode Cellulose


Pads
Retensi
Kualitas Anti Rayap

Output

Pestisida Nabati (Anti Rayap)

3.2. Bahan dan Alat


Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi maserator, corong buchner,
evaporator, alat-alat gelas, timbangan analitik, oven dan kain kasa. Bahan yang
digunakan dalam penelitian adalah batang tembakau dan salak Turi, kain kasa, Untuk
uji anti rayap, digunakan rayap Coptotermes curvignathus. Proses ekstraksi dan uji
aktifitas menggunakan etanol 95%.
3.3. Pembuatan Ekstrak
Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara mengeringkan sampel (batang
tembakau dan kulIt salak Turi), kemudian dihaluskan dengan mesin penggiling.
Kandungan metabolit sekunder diekstraksi dengan metode maserasi dengan etanol

23
95% selam 48 jam. Ekstrak disaring dengan corong buchner, filtratnya dipekatkan
dengan rotavapor. Ekstrak kental yang diperoleh inilah yang digunakan untuk proses
selanjutnya.
3.4. Pengujian Aktivitas Anti Rayap
Pengujian aktivitas anti rayap dilakukan dengan menguji ekstrak dengan
metode cellulose pads (Steller dan Labosky 1984 dalam Syafii 200) yang telah
dimodikasi. Dimana ekstrak tanaman sebagai faktor A dan konsentrasi ekstrak
sebagai faktor B. Dengan demikian terdapat 3 perlakuan diulang sebanyak 3 kali,
sehingga terdapat 3 x 3 = 9 contoh uji untuk proses pengawetan dan untuk pengujian
efektifitas terhadap serangan rayap tanah.
Kertas selulosa yang telah diberi larutan uji, lalu dibiarkan sampai terjadi
kelembaban relatif yang sesuai dengan lingkungan. Untuk kontrol digunakan kertas
selulosa yang diberi perlakuan tanpa penambahan zat uji.
Untuk pengumpamaan terhadap rayap, kertas selulosa yang telah diberi
perlakuan dimasukan ke dalam wadah plastik. Tiap-tiap contoh diberi 45 ekor rayap
pekerja dan 5 ekor rayap prajurit yang sehat dan telah dikondisikan. Untuk menjaga
kelembaban, pasir yang terdapat dalam gelas uji ditetesi aquades. Gelas uji ditutup
kasa dan disimpan dalam tempat gelap selama 4 minggu.

3.5. Parameter Pengamatan


Parameter yang digunakan dalam pegujian ini adalah mortalitas rayap.
3.6. Analisis Data
Penentuan mortalitas dilakukan pada minggu keempat dengan meggunakan
rumus:
KI= persentase kematian rayap pada contoh uji ke-i %,
MI = Jumlah molaritas rayap pada contoh uji ke-i

23

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Biaya Kegiatan
Tabel 1. Anggaran Biaya
N
o

Jenis Pengeluaran

Biaya (Rp)

23
1.
2.
3.
4.

Peralatan penunjang penelitian


Pembelian Bahan Praktek
Perjalanan
Lain-Lain

Rp. 3.588.000,00
Rp. 3.262.000,00
Rp.
800.000,00
Rp. 4.850.000,00

Jumlah

Rp. 12.500.000,00

4.2. Jadwal Kegiatan


Tabel 2. Jadwal Kegiatan
N
o
1
2
3
4
5
6
7

Jenis Kegiatan
Persiapan bahan, alat dan
media
Pengujian sampel
Pengamatan
Analisis data
Penyusunan laporan
Diseminasi hasil laporan
Pengumpulan laporan

Bulan
2

PIC
Cholis
Rohini
Ita
Rohini
Lia
Lia
Cholis

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. 100 Jenis Rayap Perusak Paling Ganas. http:www.AntaraSumber.com
Barly dan Subarudi, 2010. Kajian Industri dan Kebijakan Pengawetan Kayu Sebagai
Upaya Mengurangi Tekanan Terhadap Hutan (Study on the Industry and
Policy of Wood Preservation: An Effort to Lessen the Pressure on Effort to

23
Reduce Pressure on Forests). Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, Vol. 7,
No.1. Hal 64-80.
Hadikusumo SA. 2004. Pengawetan Kayu. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
Halimatus, s. 2007. I solasi Nikotin dari Daun Tembakau dan Pngaruh IsolatKasar
Nikotin sebagai Insektisida Alami terhadap Ulat Grayak (Spodopetra
Litura). Skripsi. Jurusan Kimia FMIPA. Universitas Negri Malang.
Iensufiie, Tikno.2008.Mengenai Teknik Pengawetan Kayu. Erlangga
Kasmudjo, 2010. Teknologi Hasil Hutan Suatu Pengantar. Cakrawala Media,
Yogyakarta.
Kusumastuti, F. 2010. Uji Retensi dan Efektivitas Bahan Pengawet Lentrek 400 EC
pada Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) Terhadap
Serangan Rayap Tanah (Coptotermes sp). Skripsi Fakultas Kehutanan,
Universitas Tadulako.
Mudrajad Kuncoro. 2003. Analisis Formasi Keterkaitan, Pola Kluster, dan Orientasi
Pasar : Studi Kasus Sentra Industri Keramik di Kasongan, Kabupaten
Bantul, D.I. Yogyakarjta. Jurnal Empirikam Volume 16, No. 1.
Muthiah, Waridah, 2007. Serat Salak (Salacca edulis) dengan Pewarna Alam Secang
(Caesalpinia sappan linn.). Tugas Studio Kria Tekstil V, Program Studi
Kria, FSRD ITB
Nandika,D.1996. Ancaman Rayap padaBangunan. Makalah Seminar Staf Fakultas
Kehutanan IPB. Bogor.
Nandika, D., Yudi, R., dan Diba, F. 2003.Rayap: Biologi dan Pengendaliannya. Harun
JP, Ed. Surakarta: Muhammadiyah Universitas Press.
Pereao, Y.M. 2010. Uji Ketahanan Alami Kayu Pasui (Diospyros hebecarpa
A.Cunn) Terhadap Serangan Rayap Tanah (Coptotermes sp) dan
Penggerek Kayu di Laut. Skripsi Fakultas Kehutanan, Universitas
Tadulako.
Salmayanti, 2013. Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Bahan Pengawet
Daun Tembelekan (Lantana camara L.) pada Kayu Bayur (Pterospermum
sp) Terhadap Serangan Rayap Tanah (Coptotermes sp). Warta Rimba, Vol.
1, No. 1, Hal 1-8.

23
Sarjan, M. 2008. Potensi Pemanfaatan Insektisida Nabati Dalam Pengendalian Hama
pada Budidaya Sayuran Orgaik. Fakultas Universitas Mataram.
Wahyuni, 2005. Pemanfaatan Ekstrak Nikotin dan Batang Tembakau Untuk
Pembuatan Pestisida. Skripsi.Universitas Syiah Kuala.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Ketua, Anggota, Dan Dosen Pembimbing
1.1. Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri

23
Nama
TTL
NIM
Fakultas/Jurusan
Perguruan Tinggi
Alamat Asal
Alamat Kos
No HP
E-mail

Rohini Pujiarti
Ahuhu, 22 Desember 1996
14612207
MIPA/Kimia
Universitas Islam Indonesia
Desa Ahuloa Kec. Meluhu Kab. Konawe Sulawesi
Tenggara
Jalan Kaliurang Km. 13 Gg. Besi Raja RT 31 Kost
Siti Kamidah No. 38D Sleman Yogyakarta
081243903168
rohini.pujiarti@ymail.com

B. Riwayat Pendidikan
Tahun Lulus
Program
2009
2011
2014

SD
SMP
SMA

Sekolah
SDN 2 Argamulia
MTS Darul Ulum Ahuhu
MAN 1 Kendari

Jurusa
n

IPA

C. Karya Ilmiah D. Riwayat Organisasi


Tahun
Jabatan
2012-2013
Sekretaris

Organisasi
Rohis MAN 1 Kendari

E. Prestasi
No
1
2

Jenis Penghargaan
Juara 1 debat bahasa
Indonesia tingkat provinsi
Juara 3 olimpiade biologi
tingkat provinsi

Institut Pemberi Penghargaan

Tahun

Kemendikbud RI

2012

FKIP Universitas Haluoleo

2013

23

23

23
1.2. Anggota 3
A. Identitas Diri
Nama
TTL
NIM
Fakultas/Jurusan
Perguruan Tinggi
Alamat Asal
Alamat Kos

Sulfiyani Fitri
Merangi, 11 Maret 1995
12612019
MIPA/ILMU KIMIA
Universitas Islam Indonesia
Jambi
Jl. Kaliurang KM 14.5, PP Sunan
Pandanaran, RT 9/ RW 9
082325732989
sulfiyanif@gmail.com

Hp
E-mail
B. Riwayat Pendidikan:
Tahun Lulus

Program

2007

SD

2009

SMP

2012

SMA

Sekolah
SDN 184/IX Muaro
Jambi
SMP Islam Al-Arief
Muaro Jambi
SMAN 08 Kota Jambi

Jurusan

IPA

C. Karya Ilmiah: D. Prestasi: No

Jenis Penghargaan
Peserta ICICS
(International Conference
Of The Chemical
Society)
Peserta RSCE (The 22 nd
Regional Symposium on
Chemical Engineering)

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

Univesitas Islam
Indonesia

2013

King Mongkuts
Institute of Technologi
Ladkrabang

2015

23
1.3. Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap

2
3
4
5
6
7

Jenis Kelamin
Jabatan Fungsional
NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Alamat Kantor

10

Alamat Rumah

11

Bidang Keahlian

FARIDA HAYATI, Dr, SSi, MSi, Apt


Perempuan
Wakil Dekan FMIPA
0522057401
Indonesia, May 22, 1974

farida_hayati@yahoo.com
+62274896439.ext.3049
Program Studi Ilmu Kimia Fakultas MIPA
Universitas Islam Indonesia
Gedung Laboratorium Terpadu Lt.1 Sayap
Kanan Kampus Terpadu UII
Griya Saka Permai, Jl. Pandawa E-1
Sardonoharjo, Ngaglik, PO BOX 117
Jogjakarta 55400 Indonesia
Basic pharmacokinetics, clinical
pharmacokinetics

B. Riwayat Pendidikan

Universitas
Bidang Ilmu
Tahun
Masuk/Lulus

S1
Gadjah Mada
University,
Indonesia
Pharmacy

S2
Gadjah Mada
University,
Indonesia
Pharmacy

S3
Gadjah Mada
University,
Indonesia
Medicine

1992-1997

1999-2000

2007-2012

A. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL 5 TAHUN TERAKHIR

23
B.
N
o

C.
Judul Artikel
Ilmiah

D.

Nama Jurnal

E.
Volume/Nomo
r/tahun

23

F.
1

J.
2

N.
3

R.
4

G. Hayati, F,
Widyarini, S,
Hakim L,
Ngatidjan,
Mustofa, 2012,
Pengaruh
Pemberian Ekstrak
Akar Pasak Bumi
Terstandar
terhadap
Gambaran
Histopatologik
Testis dan
Konsentrasi
Testosterone pada
Tikus.
K.
Hayati, F;
Widyarini, S, Helminawati,
2010, Efek
Antihiperglikemik Infusa
Kangkung Darat (Ipomea
reptans Poir) pada mencit
jantan galur Swiss yang
diinduksi Streptozotocin
O. Hayati, F, Hakim
L, Ngatidjan,
Mustofa, 2011,
Pengembangan
senyawa 9
metoksikantin 6
one sebagai
marker ekstrak air
akar pasak bumi
terstandar pada
penelitian
farmakokinetik
herbal,
S.
Salamah N,
Sugiyanto, Hartati, M.S.,
Hayati F., 2010, Efek

H.
Jurnal Ilmu
Kefarmasian Indonesia
(terakreditasi)

I.
Vol 10 N01,
April 2012, 50-56

L.
Jurnal Ilmiah
farmasi

M.

vol 7 no 1

P.
Kumpulan
Abstrak Simposium
Penelitian Bahan Obat
Alami

Q.
2011

XV, November

U.

15 (1), 1-7

T.
Majalah Obat
Tradisional

23
Antiangiogenik Ekstrak
Methanol Akar Pasak
Bumi (Eurycoma
longifolia, Jack) pada
Membrane Corio Alantois
(CAM) embrio ayam yang
terinduksi bfgf
V.
W. Farida Hayati,
5
2010, Metode
Penetapan Kadar
Eurikomanon,
Marker Akar
Tanaman Pasak
Bumi (Eurycoma
longifolia, Jack)
dalam darah Tikus
In Vitro secara
Z.
AA.
AB.
AC.
AD.
AE.
AF.
AG.
AH.
AI.
AJ.
AK.
AL.
AM.
AN.
AO.
AP.
AQ.
A.

X.

AR.
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Peralatan penunjang penelitian
AS.
M
AT.Justifik
AU.
AV.Harga

Y. Vol 7, No 2,
hal 80-85, PST
DPPM UII

AW.

23
asi
anggara
n

Kuan
tit
as

AX.
S
ewa
Labora
torium
dan
Peralat
an
Labora
totium

AY.Tempat
Pengujia
n

AZ.
10
ha
ri

BC.
W
adah

BD.
T
empat
penyiap
an
sampel

BE.
6
bu
ah

BI. Tempat
Pengujia
n

BJ. 9
bu
ah

BN.
M
encatat
data
yang
diperole
h

BO.
1
pa
ke
t

aterial

BH.
M
edia
Penelit
ian
BM.
A
lat
Tulis
Kantor
(flash
disk,
buku,
pena)
BR.
K
ertas
Uji
BW.
K
ain
kasa
hitam

BS.Pengujia
n pada
rayap
BX.
P
enutup
Media
Pengujia
n

BT.9
bu
ah
BY.
3
bu
ah

CB.

satuan

BA.

Rp.250
.000

UB TOTAL (Rp)

BB.
R
p.
2.500.
000

BG.
R
p.
210.00
0

BF.@ Rp.
35.000

BK.

Rp.
50.000

BL.
R
p.
450.00
0

BQ.
R
p.
302.00
0

BP.@ Rp.
302.00
0

BU.

Rp.
10.000
BZ.

Rp
12.000
S

umlah

BV.
R
p.
90.000
CA.
R
p.
36.000
CC.
R
p.
3.588.

23
000
CD.
B. Bahan habis pakai
CF.Justifik
CE.
M
asi
aterial
anggara
n

CG.
Kuan
tit
as

CJ. Batang
Tembak
au

CK.
B
ahan
Utama

CL.
20 Kg

CO.
alak

CP.Bahan
Utama

CQ.
30 Kg

CT.Rayap

CU.
B
ahan
Penelitia
n

CV.
405
ek
or

CY.
A
quades

CZ.
B
ahan
Pelarut

DA.
70 L

DD.
E
tanol

DI. Metanol

DN.
TOTAL (Rp)

DE.
B
ahan
Pelarut

DJ. Bahan
Pelarut

DF.1
B
ot
ol
(2.
5
L)
DK.
I
B
ot
ol
(2.
5
L)

CH.

arga
satuan
CM.
@
Rp.
30.000
CR.

Rp.
10.000
CW.
Rp.
500

DB.

Rp.
8.000

DG.

Rp.
800.00
0

DL.

Rp.
800.00
0

SUB

CI. Jumla
h
CN.
R
p.
600.00
0
CS.Rp.
300.00
0
CX.
R
p.
202.50
0
DC.
R
p.
560.00
0
DH.
R
p.
800.00
0

DM.
R
p.
800.00
0

DO.
p.

23
3.262.
000
C. Perjalanan
DP.Mate
rial

DU.
Transpor
tasi

DQ.
J
ustifika
si
anggara
n
DV.
U
ntuk
analisis,
pembeli
an
bahan
dan
peralata
n

DR.
Kuan
tit
as

DW.
4
or
an
g

DS.
H
arga
satuan

DT.
J
umlah

DX.

DY.
R
p.
800.00
0

Rp.
200.00
0

EA.
R
p.
800.00
0

DZ.
SUB TOTAL (Rp)
EB.
EC.
D. Lain-lain
ED.
Material
EI. Semi
nar
nasio
nal

EN.
Publikasi
nasio

EE.
J
ustifika
si
anggara
n
EJ. Presenta
si paper
riset

EO.
T
ermuatn
ya paper

EF.K
ua
nt
ita
s
EK.
1
Se
mi
na
r
EP.

EG.
Harga
satua
n
(Rp)
EL.Rp.
3.000
.000

EQ.
Rp.800.0
00

EH.

J
umlah

EM.
R
p.
3.000.00
0

ER.
R
p.
800.000

23
nal
ES.Pemb
uatan
lapor
an
ahir
EX.
Daftar
paten

riset
ET.Laporan
kemajua
n dan
akhir
EY.Paten

EW.
R
p.
250.000

FA.Rp.
882.0
00
SUB TOTAL (Rp)

FB.Rp.
800.000

EZ.

FC.

FE.

EV.Rp.
250.0
00

EU.

TOTAL (KESELURUHAN)

FD.
R
p.
4.850.00
0
FF.Rp.
12.500.0
00

FG.
FH.
FI.
FJ.
FK.
FL.
FM.
FN.
FO.
FP.
FQ.
FR.
FS.
FT.Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembinaan Tugas
FU.
FV. FW.
N
FX.
FY.Aloka
FZ.
Uraian
N
ama/NI
Progr
si
Tugas
M
am
Wakt
St
u
udi
(jam/
ming
gu)

23
GB.
R
ohini
GA.
Pujiarti
1
GC.
1461220
7
GH.
N
GG.
urcholis
2
Maarif
GI. 1461223
6
GN.
M
iftahulja
GM.
nnah
3
Siregar
GO.
1
4612246
GS.
4

GT.
S
ulfiyani
Fitri

GD.
Ilmu
Ki
mi
a

GE.
10

GF.

GJ. Ilm
u
Ki
mi
a

GK.
10

GL.
Anggota

GP.Ilm
u
Ki
mi
a

GQ.
10

GU.
Ilmu
Ki
mi
a

GV.
10

HF.
HG.
HH.
HI.
HJ.
HL.

GR.

Anggota

GW.

GX.
GY.
GZ.
HA.
HB.
HC.
HD.
HE.

HK.

Ketua

Anggota

23
HM.
HN.
HO.
HP.
HQ.
HR.

HS.

Anda mungkin juga menyukai