Anda di halaman 1dari 9

1.

2.
3.
4.
5.

6.

7.

Nomor Station
Judul Station
Alokasi waktu
Tujuan Station

9
OPTHALMOLOGI Konjungtivitis Bakterialis
10 menit
Menilai anamnesis, pemeriksaan fisik dasar mata (tajam penglihatan,
dan segmen anterior), penegakan diagnosis atau diagnosis banding
perilaku profesi.
Kompetensi yang diujikan
1. Kemampuan Anamnesis
2. Kemampuan Pemeriksaan fisik
3. Melakukan test atau prosedur klinik atau interpretasi data untuk menujang
diagnosis banding atau diagnosis
4. Penegakkan diagnosis atau diagnosis banding
5. Tatalaksana non farmakoterapi
6. Tatalaksana farmakoterapi
7. Komunikasi dan edukasi pasien
8. Perilaku professional
Kategori Sistem Tubuh
1. Sistem Saraf
2.. Psikiatri
3. Sistem Indra
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskuler
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal
12. Sistem Integumen
Instruksi untuk peserta ujan.
SKENARIO KLINIK:
Bagian ini mencantumkan skenario klinik serta tugas yang Tn. Anto, seorang pasien laki-laki, berusia 25 tahun, telah menikah dan
harus dilakukan peserta ujian secara jelas. Skenario klinik bekerja sebagai pegawai datang ke RS Pendidikan FK UISU dengan
menggambarkan kasus yang dihadapi. Tulislah informasi yang keluhan kedua mata merah.
relevan (misalnya mencantumkan jenis kelamin, umur pasien,

dan permasalahan yang dihadapi). Tulislah tugas yang harus TUGAS:


dilakukan secara jelas, sehingga tidak membigungkan peserta 1. Lakukan anamnesis.
ujian.
2. Lakukan pemeriksaan fisik dasar mata (tajam penglihatan, dan segmen
anterior
3. Tentukan diagnosis atau diagnosis banding
4. Berikan edukasi pada pasien.
8.

Instruksi untuk penguji


Bagian ini mencantumkan kembali skenario klinik serta tugas
yang harus dilakukan peserta ujian.
Selanjutnya tugas untuk penguji dituliskan dengan jelas,
termasuk hal-hal yang harus maupun tidak boleh dilakukan
penguji. Selain itu terdapat pedoman penilaian untuk station
tersebut sehingga membantu penguji memahami tujuan station
serta memiliki penilaian yang sama. Jika ada pertanyaan yang
perlu diujikan maka dicantumkan beserta jawaban dan
nodalitas nilainya. Informasi tambahan terkait hasil
pemeriksaan fisik pasien dicantumkan beserta kapan
informasi tersebut diberikan kepada peserta ujian.

SKENARIO KLINIK:
Tn. Anto, seorang pasien laki-laki, berusia 25 tahun, telah menikah dan
bekerja sebagai pegawai datang ke RS Pendidikan FK UISU dengan
keluhan kedua mata merah.
TUGAS:
1. Lakukan anamnesis.
2. Lakukan pemeriksaan fisik dasar mata (tajam penglihatan, dan segmen
anterior
3. Tentukan diagnosis atau diagnosis banding
4. Berikan edukasi pada pasien.
INSTRUKSI:
Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan
lembar penilaian.
Penguji tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun bertanya
kepada peserta selain yang ditentukan
Penguji berhak menginterupsikan peserta jika tindakan
membahayakan.
Langkah pemeriksaan visus:
o Menerangkan tujuan dan cara pemeriksaan serta meminta
persetujuan
o Meminta pasien berdiri/duduk pada jarak 5 atau 6 meter dari
optotip snellen

o Meminta pasien umtuk menutup salah satu mata (mata hanya


ditutup bukan ditekan)
o Meminta pasien untuk membaca huruf pada Optotip Snellen
mulai dari deretan huruf yang paling bawah sampai deretan hruf
yang dapat dibaca tanpa melakukan kesalahan dan menentukan
nilai visusnya.
o Bila pasien tidak dapat membaca huruf paling atas pada optotip
Snellen maka dilakukan pemeriksaan hitung jari mulai dari 5
meter didepan pasien kemudian berjalan maju dan menentukan
visusnya.
o Dilakukan pada kedua mata.
o Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan visus mata kanan dan
kiri
Langkah pemeriksaan segmen anterior :
o Pemeriksaan berhadapan dengan pasien sejauh kira-kira 1 lengan
o Pemeriksaan bergantian mata kanan dan kiri secara langsung
o Memeriksa palpebra dan melaporkan hasilnya
o Memeriksa silia dan melaporkan hasilnya.
o Memeriksa konjungtiva bulbi dan meminta penderita melihat
lurus kedepan dan melaporkan hasilnya.
o Amati skleranya dan laporkan hasilnya.
o Memeriksa konjungtiva palpebra inferior dengan meminta
penderita melirik ke atas, kemudian tangan kiri pemeriksa
menekan kulit palpebra inferior penderita kebawah, sedangkan
tangan kanan memegang lampu senter dan melaporkan hasilnya.
o Memeriksa konjungtiva palpebra superior dengan meminta
penderita melirik kebawah dengan ibu jari dan telunjuk tangan
kiri, baliklah palpebra sehingga konjungtiva palpebra superior
berada di luar. Kembalikan palpebra ke posisi semula baru
lepaskan tangan kiri dari mata penderita dan melaporkan
hasilnya.

9.

o Memeriksa kornea dengan senter dan melaporkan hasilnya.


o Melakukan dan melaporkan hasil pemeriksaan inspeksi kamera
okuli anterior/ bilik mata depan dengan menyinari dari samping.
o Memeriksa iris dan melaporkan hasilnya.
o Memeriksa lensa dan melaporkan hasilnya.
Diagnosis: Konjugtivitas Bakteri ODS
Instruksi Pasien Simulasi
Nama
: Tn. Anto
Bagian ini mencakup instruksi untuk pasien standar termasuk Rentang Usia
: 25 tahun
bagaiman ia berperan sesuai skenario klinik yang diharapkan Jenis kelamin
: Laki-laki
pembuat soal. Hal hal yag perlu dicantumkan diantaranya:
Pekerjaan
: Pegawai
1. Identitas pasien sesuai kasus (jika tidak spesifik, lebih Status Pernikahan : Sudah Menikah
baik dibuat sesuai dengan identitas pasien)
Pendidikan Terakhir : S1
2. Riwayat penyakit sekarang (keluhan utama, perjalanan
penyakit, hal yang menambah atau mengurangi keluhan, Riwayat penyakit sekarang ( History of present illness ) :
riwayat pengobatan)
Keluhan Utama : mata merah
3. Riwayat penyakit terdahulu
Lokasi : mata kanan dan kiri
4. Riwayat penyakit keluarga (jika berhubungan dengan Sejak Kapan : sejak 1 minggu terakhir
kasus)
Perjalanan penyakit: kedua mata merah sejak 1 minggu yang lalu,
5. Riwayat kebiasaan sosial ( jika berhubungan dengan
mata berair dan ada kotoran mata. Mata terasa nyeri dan gatal
kasus)
6. Harapan terhadap penyakit (jika berhubungan dengan Keluhan lain terkait keluhan utama : kadang kadang pusing, tidak
demam, tidak kabur secara mendadak
kasus)
Riwayat pengobatan sekarang: belum diobati
Riwayat penyakit terdahulu (Past Medical History)
Penyakit kronis : tidak ada
Riwayat pengobatan penyakit tehadulu : tidak ada
Riwayat penyakit keluarga (Family history)
Keluarga menderita penyakit mata merah sebelumnya.

Riwayat kebiasaan sosial ( Social History)


Olahraga : pasien jarang berolah raga
Diet : sesuai PS
Peran yang harus dilakukan:
Ekspresi wajar
Jika peserta melakukan pemeriksaan tajam penglihatan dengan benar
(metode, jarak), pasien simulasi memberikan hasil: visus OD 6/6, visus
OS 6/6
Hasil pemeriksaan fisik dengan menggunakan senter didapatkan :
Pada kedua mata : Palpebra superior dan inferior : chemosis
Konjugtivitas tarsalis superior dan inferior: chemosis, hipermis, secret
kental/ mukopurulen (+)
Konjungtivita bulbi : hiperemis
Kornea : Jernih
Bilik mata depan : sedang
Iris dan pupil : bulat, regular, reflex cahaya (+), diameter 3 mm
Lensa Kristalina: Jernih
10.

Peralatan yang dibutuhkan cantumkan semua peralatan dan Meja dan kursi dokter: 1 set
jumlah yang dibutuhkan untuk peserta ujian. Termasuk Kursi pasien : 1 buah
bagaimana tata ruang yang sesuai dengan station.
Meja dan kursi penguji : 1 set
Meja dan peralatan : 1 buah
Wastafel atau simulasi wastafel: 1 buah
Snellen chart 1 buah
Pen light 1 buah
Senter 1 buah
Sarung tangan 1 pak
Rekammedis 15 lembar
Tempat sampah tertutup 1 set

Tissue 1 kotak
Jam dinding
Pulpen 1 buah
11.

13.

Penulis
Tulislah dengan lengkap:
Bagian dan institusi penulis
Referensi
Tulisan referensi utama yang dipakai sebagai rujukan

Departemen Ilmu Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara
1. Buku blok Spesial Sensory Fakultas Kedokteran UISU
2. PMK No.5 ttg Panduan Praktik Klinis Dokter di FASYANKES Primer
3. Vaughan, D.G, Asbury, T., Riordan-Eva, P. 2007, Oftalmologi Umum,
Alih bahasa: Tambajong J., Pendit, B.U.,2000. Edisi 17. Widya Medika,
Jakarta

Kompetensi

1. ANAMNESIS

Peserta ujian tidak


melakukan anamnesis

Peserta ujian hanya


Peserta ujian mampu
memberikan pertanyaan memberikan pertanyaan
sesuai OLDCART
sesuai OLDCART disertai
dengan riwayat penyakit
terdahulu atau riwayat
keluarga

Peserta ujian memberikan


pertanyaan sesuai
OLDCART disertai
dengan riwayat penyakit
terdahulu atau riwayat
keluarga

2. PEMERIKSAAN
FISIK

Peserta ujian tidak


melakukan pemeriksaan

Peserta ujian hanya


melakukan pemeriksaan
: visus, atau segmen
anterior bola mata
dengan hasil
konjungtiva kemosis
atau hiperemis atau
sekret (+) saja

Peserta ujian melakukan


pemeriksaan : visus, atau
segmen anterior bola mata
dengan hasil konjungtiva
kemosis atau hiperemis
atau sekret (+) saja

Peserta ujian melakukan


pemeriksaan : visus, atau
segmen anterior bola mata
dengan hasil konjungtiva
kemosis atau hiperemis
atau sekret (+)

3. DIAGNOSIS
DAN DIAGNOSIS
BANDING

Peserta ujian tidak


menetapkan diagnosis

Peserta ujian hanya


menetapkan diagnosis:
Konjugtivitas Bakteri
atau Konjungtivitas saja

Peserta ujian hanya


menetapkan diagnosis:
Konjugtivitas Bakteri
dengan diagnosis banding:
Konjungtivitas Viral atau

Peserta ujian menetapkan


diagnosis: Konjugtivitas
Bakteri dengan diagnosis
banding: Konjungtivitas
Viral atau Konjungtivitas

Bobot

Score

4. KOMUNIKASI
DAN EDUKASI

5. PERILAKU
PROFESIONAL

Peserta ujian tidak


memberi informasi pada
keluarga dan pasien

Kandidat tidak meminta


informed consent (ijin)

Konjungtivitas Jamur

Jamur

Peserta ujian hanya


memberi 1 dan 3
informasi pada keluarga
dan pasien mengenai
konjungtivitas.

Peserta ujian hanya


memberi 2 dan 3
informasi pada keluarga
dan pasien mengenai
konjungtivitas.

Peserta ujian memberi


informasi pada keluarga
dan pasien mengenai:

Hanya meminta
informed consent

Meminta informed
consent, dan
MAKSIMAL DUA

Meminta informed
consent, dan melakukan
dibawah ini secara
LENGKAP

1. Konjungtivitas mudah
menular, karena itu
sebelum dan sesudah
memberikan obat,
penderita harus
mencuci tangan
2. Jangan menggunakan
handuk atau lap
bersama sama
3. Menjaga kebersihan
lingkungan

1. Melakukan setiap
tindakan dengan
berhati-hati teliti
sehingga tidak
membahayakan pasien
dan diri sendiri
2. Memperhatikan

kenyamanan pasien
3. Melakukan tindakan
sesuai prioritas
4. Menunjukkan rasa
hormat kepada pasien
5. Mengetahui
keterbatasan dengan
merujuk atau
melakukan konsultasi
bila diperlukan
II. Global Rating
Beri tanda ( ) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian!

Anda mungkin juga menyukai